"Uhuk!! Uhuk!!" Rain terbangun setelah menghirup asap pekat yang mulai memenuhi mobil yang sengaja dikunci dari luar.Rain tampak bingung sejenak lalu ia pun menyadari kalau ada sesuatu yang tidak beres, ia menggedor jendela kaca mobilnya dan terus berusaha membuka pintunya akan tetapi pintunya tidak bisa dibuka sama sekali. Rain menendangi pintu dan jendela dengan sekuat tenaga tapi sayang sekali usahanya tidak membuahkan hasil dan malah membuat napasnya semakin sesak karena oksigen sudah mulai menipis yang digantikan oleh karbon monoksida."Tolong!! Tolong!!" Rain berteriak sambil menggedor jendela kaca, ia berharap akan ada orang yang menolongnya setelah mendengar teriakannya.Memang benar teriakannya bisa didengar oleh orang lain tapi sayangnya yang mendengar teriakannya adalah orang yang telah menjebaknya. Ya, dua orang itu adalah Mikha dan Juan yang saling merangkul sambil terkekeh melihat penderitaan Rain yang berada di ujung kematian."Halo, Rain!! Senang sekali bisa melihatmu
"Aku memiliki bukti atau jangan-jangan kau sendiri juga terlibat dalam perdagangan organ tubuh ilegal," tuduh Christian.Adrian tersenyum sinis lalu berkata. "Tuduhanmu sangat murahan dan konyol!! Aku adalah seorang dokter dan aku mendedikasikan seluruh ilmu yang kumiliki untuk menyelamatkan banyak nyawa, jadi ... bagaimana mungkin aku mau menjual organ tubuh manusia?!""Semuanya bisa saja terjadi kalau menyangkut uang," timpal Christian.''Kalau kau memang punya buktinya, laporkan aku ke kantor polisi!! Aku tidak pernah takut karena aku tidak pernah terlibat dalam bisnis kotor itu," tantang Adrian sambil berjalan pergi."Kalau bukan kau pasti Alex pelakunya dan jika kau masih melakukan kerja sama dengannya itu sama saja dengan membuktikan keterlibatanmu dalam bisnis ilegal itu," sahut Christian yang membuat langkah kaki Adrian terhenti."Itu bukan urusanmu," ketus Adrian."Oke, aku juga malas kalau harus terlibat dalam urusanmu. Tapi ... kau tahu betul kalau Alex dan Juan berusaha ke
Ckiiitt!! Sebuah mobil van berwarna putih berhenti di seberang Casino milik Juan yang tampak ramai oleh pengunjung di dalamnya. Chen, Erick dan Hall yang sedang menyamar kini tampak mengenakan pakaian seragam dari salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembersihan kantor ternama di Los Angeles untuk mengelabui Juan dan anak buahnya."Apa kalian sudah siap?" Tanya Erick yang sedang menyamar sebagai pria culun jelek lengkap dengan gigi depan yang dibuat seolah-olah ompong.Hall dan Chen sedang berjuang keras untuk menahan tawa mereka karena penyamaran Erick yang tampak sangat meyakinkan."Hei!! Kita tidak sedang bermain-main saat ini, seriuslah!! Jika kita ketahuan maka nyawa kita juga ikut melayang malam ini," tegas Erick sambil menunjukkan ekspresi wajah yang tampak sangat serius."Maafkan kami berdua, Tuan." Hall dan Chen berucap serentak."Oke, aku akan memulainya sekarang!! Hall dan Chen, kalian berdua yang akan mengawasi dan menjaga keadaan sekitar saat aku memasang ka
"Tapi, kenapa wajah kalian terlihat sangat familiar? Buka topi kalian bertiga dan tunjukkan wajah kalian," titah Juan yang membuat jantung ketiga anak buah sang billionaire kejam itu berdebar sangat kencang."Sudahlah, Juan. Biarkan mereka pergi dari sini, perutku jadi mulas karena melihat wajah kotor mereka!! Dan tangan mereka pasti dipenuhi kuman menjijikkan," sahut Mikha dengan gayanya yang sok centil, netranya menatap jijik pada Erick yang sedang tersenyum dan menunjukkan deretan gigi depannya yang ompong."Dasar idiot!! Enyah kalian semua dari kantorku," maki Juan dengan kasar."Ba ... baik, kami pergi sekarang. Semoga hari anda menyenangkan," ucap Erick sambil berlalu pergi meninggalkan kantor Juan yang diikuti oleh Hall dan Chen dari belakang.Mikha menatap jijik kepada ketiga anak buah Christian yang sedang menyamar sambil berkata. "Yakkhh!! Aku tidak habis pikir, kenapa ada orang yang mau membersihkan toilet orang lain demi sepiring makanan. Bukankah mereka membersihkan WC or
"Jangan asal menuduh, Adrian!! Aku bisa menuntutmu dengan tuduhan pencemaran baik," ancam Juan yang tidak terima dengan tuduhan Adrian."Tuntut saja!! Aku tidak pernah takut tapi aku tidak akan pernah tinggal diam kalau kau berani melakukan bisnis ilegal di rumah sakitku," tantang Adrian."Memangnya apa yang bisa kau lakukan? Kau sangat lemah dan kau tidak mempunyai kekuasaan ataupun kekuatan seperti musuhmu, Christian. Kau hanyalah seorang pemilik rumah sakit yang bodoh," hina Juan yang berhasil menyulut emosi Adrian."Aku memang tidak memiliki kekuatan ataupun kekuasaan seperti Christian akan tetapi aku memiliki sesuatu yang tidak kau miliki dan aku bisa menggunakannya untuk menghabisimu," ujar Adrian penuh penekanan sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Juan.Juan tersenyum sinis dan menatap Adrian dengan tatapan merendahkan, seumur hidupnya ia belum pernah berhadapan dengan pria lemah seperti Adrian sehingga ia terus merendahkan dan tak segan menghina sang dokter tampan. "Huu, aku
"Ahhh," desah Lucy saat Erick menciumi dan menikmati buah dadanya yang sintal.Erick mengangkat tubuh Lucy dan membawanya ke kamar tanpa memutus ciuman panas mereka. Erick menghisap bibir bawah Lucy dan lidahnya menerobos masuk ke dalam mulut sang wanita, sampai di dalam kamar ia membaringkan tubuh Lucy di atas ranjang lalu ia merangkak naik ke atas tubuh sang wanita.Leher jenjang dan dada mulus Lucy terus mendapatkan serangan bibir Erick yang mencumbu dengan liar. Puting payudara berwarna merah muda kembali dihisapnya dengan liar secara bergantian hingga membuat tubuh Lucy meliuk erotis, jantung keduanya berdegub semakin kencang dan memompa darah ke seluruh tubuh hingga tubuh Erick dan Lucy menjadi semakin panas karena terbakar gairah.Erick menjepit puting payudara Lucy dengan kedua bibir lalu menariknya perlahan, Ia tidak bisa mengontrol gejolak hasratnya setelah melihat tubuh mulus nan seksi sang wanita yang berhasil menggoda keimanannya dan mampu mengubah rasa bencinya kepada L
"Katakan kepadaku sekarang juga!! Apa kau tidak menginginkannya? Bukankah kau yang semalam menggodaku?" Erick menatap mata Lucy dalam-dalam sambil terus mengukung tubuh sang wanita dengan menggunakan tubuhnya.Lucy memalingkan wajahnya ke samping karena ia tidak ingin Erick melihat buliran-buliran bening terus terjatuh dari mata indahnya yang kini tampak sembab, sebenarnya ia sendiri masih berusaha mencerna kejadian tak terduga yang merenggut mahkotanya makanya ia tidak bisa banyak berbicara. Kepalanya hampir meledak sedangkan lidahnya kelu tak mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Erick."Jawab, Lucy!! Jangan diam saja!!" Bentak Erick sambil memukul tembok tepat di samping kepala sang wanita"A ... aku ... tidak sadar, aku mabuk. Aku tidak ingat kejadian semalam sama sekali!! Yang aku tahu hanyalah aku terbangun dengan tubuh telanjang dan kau sedang berbaring di sampingku dengan tubuh yang juga sama telanjangnya denganku," jawab Lucy dengan penuh emosi sambil menatap mata E
"Katakan kepadaku, Erick? Apakah kau dan Lucy sedang menjalin hubungan? Kalau iya, sejauh apa hubungan kalian berdua?" Ekspresi wajah Rain terlihat sangat serius saat menatap Erick dan berharap kalau jawaban yang akan diberikan oleh Erick sesuai dengan ekspektasinya."Aku hanya bertanya kepadaku tapi kau malah berkata yang tidak-tidak," balas Erick ."Oh, maafkan aku. Aku hanya merasa khawatir kepada Lucy," sahut Rain cepat."Khawatir kenapa?" Tanya Erick yang kini memasang wajah serius saat menatap Rain."Kau tahu sendiri 'kan kalau keluarga Adrian sangatlah kolot dan tidak bisa sebebas kita. Jika Lucy berbuat macam-macam maka keluarga besar Adrian pasti tidak akan tinggal diam karena mereka sangat menjaga perempuan di keluarga mereka," papar Rain."Aku tidak mengerti maksudmu, Rain. Memangnya apa yang akan mereka lakukan?" Tanya Erick lagi."Negara kelahiran ibu mereka sangatlah ketat dan kolot bahkan di negara mereka, jika anak gadis berani berbuat macam-macam maka mereka tidak ak