Share

Suatu Luka Kehilangan

"Terimakasih kamu sudah datang Alden, Mama tidak tahu lagi apa yang harus Mama lakukan. Sejak kemarin Keina sama sekali menolak makan kembali. Apa terjadi sesuatu dengan kalian tempo hari?"

Alden menghela nafasnya panjang saat mendengar penuturan Tiana di hadapannya saat ini. Tiana yang kemarin terlihat sangat dingin, kini menunjukkan sikap yang lebih ramah terhadap Alden. Sepertinya karena keadaan Keina, Tiana menekan egonya sendiri.

Alden menatap kamar Keina yang masih tertutup lalu mendesah dengan berat. Apa Keina masih menginginkan perceraian mereka hingga bersikap merajuk seperti ini?

"Kamu bisa membujuk Keina, bukan? Mama sangat cemas, dia bahkan tidak mau keluar dari kamarnya kecuali untuk buang air."

"Mama bisa mengambil sedikit nasi untuk Alden bawa? Alden tidak bisa berjanji, tapi Alden akan berusaha."

Tiana segera mengangguk lalu beranjak meninggalkan Alden. Beberapa menit kemudian Tiana kembali ke arahnya lalu memberikan piring yang ia bawa.

Awalnya ia pikir ia akan menghi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status