Share

Amarah Dendam

"Apa Pa? Maaf, bisa Papa ulangi?"

"Kami tidak akan menolak lamaran kamu, kamu bisa menikah dengan Keina."

Raut wajah Alden seketika berubah sumringah mendengar ucapan Handika.

"Hore!! Akhirnya dapat restu juga!"

Alden melonjak kegirangan hingga membuat Tiana dan Keina yang berada di dapur segera memasuki ruang tamu.

"Astaga, dia senang sekali," komentar Tiana dengan menggelengkan kepalanya.

Keina hanya bisa tertawa melihat betapa riangnya Alden saat ini. Hanya sebuah persetujuan restu, Alden bisa sebahagia ini.

Alden segera mendekatkan dirinya ke arah Handika hendak memeluknya, namun Handika segera menahan Alden dengan mengangkat tangan.

"Apa yang mau kamu lakukan?"

"Memeluk Papa, tentu saja."

"Tidak perlu, saya sudah berulang kali dipeluk oleh Keina. Saya tidak perlu pelukan dari kamu."

"Hanya sebentar Pa,"

"Tidak, sekali tidak tetap tidak."

Alden membrenggutkan wajahnya mendengar jawaban Handika, "Kalau begitu saya akan peluk Keina,"

Handika segera menahan langkah Alden dengan menye
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status