Share

Meminta Kesempatan

Penulis: Mayangnoura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 00:48:05

Guruh tersentak seketika. Matanya sampai membuka begitu mendengar ucapan Dewa. "Ke-kenapa kamu berkata seperti itu?"

"Kenapa? Apa perlu aku menjelaskan secara rinci apa yang telah kamu lakukan lima belas tahun yang lalu pada Langit? Aku khawatir kamu jadi tidak bisa tidur malam ini."

Guruh menelan saliva. Dia mencubit tangannya berharap ini hanyalah sebuah mimpi. Tapi nyatanya dia merasakan sakit.

"Aku tidak menyangka sama sekali kalau kamu pernah melakukan itu pada putraku, putra sahabat sendiri. Kalau boleh tahu, apa yang membuatmu sampai bisa memiliki pemikiran untuk menghabisi Langit? Apa salah Langit yang waktu itu masih berusia lima belas tahun? Atau... kamu melakukannya karena dendam padaku? Katakan! Apa yang membuatmu memiliki dendam itu karena seingatku aku tidak pernah dengan sengaja mau menyakiti kamu?"

Guruh membisu. Dia tidak berani untuk menjawab. Dia tidak menyangka kalau Dewa telah mengetahui rahasia ini. Rahasia yang telah disembunyikan selama lebih dari lima belas t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Petugas Kebersihan Itu Bernama Kahyangan

    "Kamu berlarilah ke arah sana. Itu jalan yang paling dekat dengan perkampungan. Jangan berhenti sebelum melihat temaram lampu-lampu. Kamu mengerti?"Remaja laki-laki itu mengangguk. "Aku mengerti. Tapi aku harus tahu apa yang akan kamu lakukan?""Aku akan mengecoh para penculik itu sehingga mereka akan mencarimu ke arah yang berlawanan dengan arah pergimu.""Tapi bagaimana kalau mereka justru menemukanmu?""Aku akan berusaha agar itu tidak terjadi."Remaja laki-laki itu menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak bisa melakukannya. Ini sama saja dengan sengaja aku mencelakakan kamu. Padahal bukan kamu incaran mereka, tapi aku.""Kalau kamu ingin selamat, ikuti perintahku." Remaja perempuan itu melepaskan sebuah gelang berbahan biji palem dari pergelangan tangannya dan menggenggamkannya ke tangan remaja laki-laki tersebut. "Bawa ini bersamamu. Selama kamu masih memegang gelang ini, maka aku baik-baik saja dan tidak terjadi apa pun padaku. Jadi kamu jangan khawatir."Dalam kegelapan malam,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Gadis Yang Dicari Direktur   Jaket Remaja Laki-laki Yang Disimpan Kahyangan

    "Selamat datang kembali, sayang. Mama sangat merindukanmu." Senja, mama Langit, memberi pelukan hangat pada putra semata wayangnya yang baru tiba. Selama ini putranya tersebut mengenyam pendidikan dan bekerja di luar negeri.Langit membalas pelukan Senja dengan pelukan yang sama karena dia juga merindukan wanita ini. "Aku juga merindukan mama."Senja mengurai pelukannya. Dalam jarak yang masih sangat dekat, dia tengadah dan menangkupkan kedua tangannya di bagian kanan dan kiri wajah Langit. "Kamu pasti letih dan mengalami jet lag. Pergilah ke kamarmu. Para pelayan akan membawakan makanan dan minuman ke sana."Langit mengangguk. "Baik, ma." Langit baru melangkah beberapa langkah ketika Senja berkata. "Apakah mama harus mengabari Mentari tentang kedatanganmu, sayang?"Langit tersenyum samar. "Terserah mama saja.""Oke. Mama akan mengabarinya sekarang. Soalnya dia berpesan untuk memberitahu tentang kedatanganmu padanya."Langit kembali tersenyum samar. "Ya, ma."Langit pun melangkahkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Gadis Yang Dicari Direktur   Langit Malam Yang Menggambar Wajah Mereka

    "Apa kamu sudah siap untuk menggantikan papa memimpin rumah sakit kita?" tanya Dewa pada putra semata wayangnya, Langit. Saat ini mereka sedang menikmati makan malam di meja makan rumah mereka yang megah dan mewah. Dewa memang kaya raya. Dia tidak hanya mempunyai rumah sakit tapi juga memiliki beberapa bisnis lain yang membuat uang dalam jumlah besar terus datang menambah kekayaannya.Langit tak punya pilihan selain mengangguk. "Iya, pa. Aku siap.""Bagus. Kalau begitu, besok pagi ikut papa ke rumah sakit."Langit mengangguk lagi. Perintah papanya seperti tidak bisa dia tolak. Langit memang anak yang sangat patuh. "Baik, pa.""Apa tidak bisa ditunda besok lusa, pa?" Senja urun suara dengan wajah prihatin. "Langit baru sampai tadi kemarin sore, lho. Mungkin dia masih capek dan ingin istirahat dengan berdiam diri di rumah untuk sehari lagi saja."Dewa menoleh pada Senja yang duduk di sebelahnya. "Langit sudah beristirahat dari satu setengah hari. Itu cukup untuknya. Laki-laki itu, tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Gadis Yang Dicari Direktur   Mata Yang Saling Menatap

    Tepat saat Kahyangan sampai di samping Langit, pria itu melangkahkan kakinya lagi diikuti yang lainnya. Jadi dia tidak melihat wajah petugas kebersihan itu. Begitu pun sebaliknya. Dan yang masih tinggal di tempat hanyalah Mentari. "Pokoknya kamu harus bersihkan lantai itu sampai bersih sebersih-bersihnya. Jangan meninggalkan noda sedikit pun," ucap Mentari dengan suara tegas. Kahyangan mengangguk. "Baik, dok." Barulah setelah itu Mentari mengejar Langit dan yang lainnya. Setelah agak jauh, tiga staf berdiri membelakangi Kahyangan dengan pandangan mengarah ke arah perginya orang-orang itu tadi. "Itu ya calon pimpinan kita yang baru?" "Sepertinya iya." "Waw, tampan sekali. Kalau begini, aku bakal semangat berangkat kerja." "Percuma. Sudah tunangan orang." "Tidak masalah. Selama pernikahan belum terjadi, hati masih bisa berpaling." "Pelakor dong? Mau cari gara-gara sama Dokter Mentari?" Wanita itu menggendikan bahu. "Entahlah." Lalu tiga staf itu pergi dari sana dan kembali ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • Gadis Yang Dicari Direktur   Dalam Gendongan Langit

    Rahang Mentari mengencang saat mendapati Langit justru terdiam usai mendapatkan pertanyaan barusan, seolah mengucapkan kata 'tidak' adalah sesuatu yang berat dan mengingkari hatinya. "Kenapa kamu diam Langit? Kenapa kamu seperti kesulitan untuk menjawab bahwa kamu tidak menyukainya? Apakah pertemuan tadi sudah memercikan rasa suka?"Langit menoleh pada Mentari. "Aku tidak ingin membahas ini lagi. Kamu terlalu membesar-besarkan masalah yang sebenarnya kecil. Sampai-sampai menginterogasi aku seakan kamu baru saja melihat aku selingkuh. Tolong hentikan pembicaraan ini dan kembalilah bekerja."Mata Mentari melebar dan mulut membuka begitu mendengar jawaban Langit yang tidak menjawab pertanyaannya tapi justru malah mengusirnya. "Ka-kamu mengusirku? Kita belum selesai bicara.""Sudah aku bilang aku tidak mau membicarakan ini lagi Tari," sahut Langit. "Sudah aku bilang ini masalah sepele yang tidak perlu jadi panjang. Kalau begini, aku jadi pusing. Aku pusing melihatmu marah-marah begitu. J

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Gadis Yang Dicari Direktur   Aku Yakin Petugas Kebersihan Itu Tidak Bersalah

    "Karena petugas kebersihan itu tidak mungkin dengan sengaja menumpahkan minyak di sana, pa. Untuk apa dia melakukan itu?" jawab Langit dengan nada yang terkontrol. Dia selalu menghormati kedua orangtuanya."Kata Mentari petugas kebersihan itu sengaja ingin menjebakmu. Papa rasa itu perkiraan yang masuk akal.""Itu tidak masuk akal, pa," sahut Langit. Mentari terbakar oleh rasa cemburunya yang tidak bisa dikendalikan."Pandangan Dewa menyipit. "Bagaimana kamu bisa berkara seperti itu?""Kalau petugas kebersihan itu ingin menjebakku, bagaimana caranya dia bisa tahu kalau aku yang akan lewat? Apakah dia punya kemampuan super yang pandangannya dapat menembus berlapis-lapis dinding?"Dewa membisu merenungi penjelasan Langit."Tidak mungkin kan, pa? Itulah yang ada dalam pikiranku. Agar masalah ini tidak jadi berlarut-larut dan menjadi salah sangka, aku meminta bagian operator untuk mengecek rekaman cctv di sana agar kita tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana. Nanti operator itu akan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Gadis Yang Dicari Direktur   Dia Gadis Temperamental

    Langit memperhatikan rekaman cctv yang dikirimkan oleh operator ke ponselnya. Di sana tampak jelas ada orang dapur yang membawa keranjang yang berisi minyak-minyak dalam kemasan plastik. Karena keranjang itu diisi terlalu penuh, satu minyak kemasan jatuh tepat di lantai di dekat anak tangga terakhir. Tapi petugas dapur hanya mengambil plastik bungkus minyak yang jatuh itu dan memasukkannya ke kotak sampah. Namun, cairan minyaknya sendiri dibiarkan tetap tergenang di sana tanpa dibersihkan.Beberapa detik kemudian, muncul Kahyangan yang membawa alat kebersihan di tempat itu. Gadis itu sendiri nyaris kepeleset karena menginjak genangan minyak tersebut. Untungnya tangan gadis itu sigap memegang pegangan tangga sehingga tidak jatuh. Selanjutnya, baru saja Kahyangan mengeluarkan kaki dari genangan minyak itu dan belum sempat membersihkannya, muncul dirinya dari atas. Akhirnya peristiwa itu pun terjadi. Dimana dirinya yang nyaris kepeleset dipeluk oleh Kahyangan sehingga tidak jadi jatuh.L

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Gadis Yang Dicari Direktur   Apakah Dia Remaja Laki-laki 15 Tahun Lalu?

    "Bapak memanggil saya?" tanya Purnama langsung. Pandangan Langit menyipit. Dia mencoba mengingat--ingat siapa saja hari ini yang dia minta untuk menghadap. Selain Mentari adalah adiknya Kahyangan. "Adiknya... Kahyangan ya?" tanyanya kemudian. Purnama mengangguk. "Iya, pak." Wajah Langit langsung sumringah meskipun itu hanya adiknya Kahyangan dan bukan Kahyangan itu sendiri. Dia kemudian berdiri dari duduknya sembari menunjuk sofa. "Kalau begitu silahkan duduk." Purnama kembali mengangguk. "Terima kasih, pak." Dengan langkah perlahan, Purnama meninggalkan pintu dan melangkah ke arah sofa. Saat dia melewati Mentari, dia sedikit membungkukkan badan tanda hormat pada wanita itu sembari sedikit memberikan senyuman. Tapi Mentari tidak membalas senyumnya itu. Wanita itu justru melihatnya seperti seorang musuh. Karena sudah mengenal watak Mentari, itu tidak membuatnya aneh. Kalau Mentari bukan atasannya dan calon istri pimpinan rumah sakit, tentu sudah dia pelototi. Inilah beda dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24

Bab terbaru

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Meminta Kesempatan

    Guruh tersentak seketika. Matanya sampai membuka begitu mendengar ucapan Dewa. "Ke-kenapa kamu berkata seperti itu?""Kenapa? Apa perlu aku menjelaskan secara rinci apa yang telah kamu lakukan lima belas tahun yang lalu pada Langit? Aku khawatir kamu jadi tidak bisa tidur malam ini."Guruh menelan saliva. Dia mencubit tangannya berharap ini hanyalah sebuah mimpi. Tapi nyatanya dia merasakan sakit."Aku tidak menyangka sama sekali kalau kamu pernah melakukan itu pada putraku, putra sahabat sendiri. Kalau boleh tahu, apa yang membuatmu sampai bisa memiliki pemikiran untuk menghabisi Langit? Apa salah Langit yang waktu itu masih berusia lima belas tahun? Atau... kamu melakukannya karena dendam padaku? Katakan! Apa yang membuatmu memiliki dendam itu karena seingatku aku tidak pernah dengan sengaja mau menyakiti kamu?"Guruh membisu. Dia tidak berani untuk menjawab. Dia tidak menyangka kalau Dewa telah mengetahui rahasia ini. Rahasia yang telah disembunyikan selama lebih dari lima belas t

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Menarik Kesepakatan

    “Pa, lebih baik kita hentikan pemaksaan ini. Tak akan baik akhirnya. Ya, mungkin sekarang kita bisa mendapatkan Langit seperti keinginan kita. Tapi nantinya tetap akan kehilangan. Mentari akan kembali berusaha untuk bunuh diri ketika Langit meninggalkannya. Mama lebih setuju kalau kita benahi anak kita, Mentari. Menguatkan mentalnya dan memberinya banyak pandangan tentang kehidupan. Mama merasa itulah yang diperlukan Mentari daripada apa yang kita perbuat sekarang ini,” ucap Cahaya dengan penuh kesadaran. Terus menerus memaksa orang telah membuatnya lelah."Mama sudah gila apa punya usul seperti itu?! Dewa sudah setuju untuk memaksa Langit menikah dengan Mentari secepatnya malah ingin digagalkan. Sia-sia saja kalau begitu usiaku selama lima belas tahun ini," balas Guruh."Ini bukan soal masalah ke sia-siaan atau apa. Tapi mengenai masa depan Mentari juga. Kalau pun kita berhasil menikahkan mereka berdua, nantinya bakal cerai mengingat Langit tidak pernah memiliki rasa suka pada Mentar

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Menikah Dengan Sukarela

    "Aku belum bicara. Tapi kamu sudah menjawab seperti itu. Kamu tidak punya sopan santun sama sekali," ucap Dewa kemudian. Sedikit marah."Maaf kalau anda menganggap saya tidak sopan. Tapi saya hanya mempercepat menuntaskan keingintahuan anda," balas Purnama lagi. Dewa mendengkus kesal. "Jadi apa yang kamu tahu tentang kakakmu sekarang? Mustahil kakakmu tidak memberitahu keberadaannya.""Anda boleh percaya boleh juga tidak. Tapi inilah kenyataannya. Saya bukan seorang pembohong.""Lalu kenapa kamu tidak panik kehilangan kakakmu?" "Karena kakakku bersama orang yang sangat mencintainya. Saya yakin dia akan baik-baik saja di sana."Dewa menyeringai. "Bagaimana kamu bisa memastikan kakakmu baik-baik saja kalau kakakmu ada kemungkinan diculik? Hilang tanpa ada pemberitahuan.""Apakah anda ingin mengatakan kalau putra semata wayang anda seorang penculik?"Pertanyaan yang cukup menyudutkan. Dewa pun langsung mengubah dugaan. "Bukan putraku yang seorang penculik. Tapi kakakmu yang seorang man

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Mencari Tahu Keberadaan Langit

    "Ini hanya untuk sementara, Dokter Purnama. Kamu tidak perlu panik. Kakakmu baik-baik saja. Nanti setelah Langit mengganti nomer ponselnya, pasti dia akan menghubungi kita. Dia terpaksa melakukan hal ini karena tidak memiliki pilihan. Keadaan sangat sulit untuk menyatukan cinta mereka. Papanya, Mentari, dan kedua orangtua Mentari, terus mendesaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan. Jadi terpaksa dia melarikan diri sementara dengan membawa Kahyangan. Memang Langit sedikit melakukan pemaksaan pada Kahyangan. Tapi jika tidak begitu, kakakmu tidak akan pernah mengutamakan kebahagiaan sendiri. Saya menjamin keselamatan mereka. Jika ada sesuatu pada Kahyangan, saya akan bertanggung jawab. Saya harap, kamu bisa mengerti dan paham dengan situasi ini."Tak langsung menjawab, Purnama termenung sejenak sebelum akhirnya mengangguk-angguk kecil. "Saya mulai paham, nyonya. Memang Kak Kahyangan tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Dia selalu memikirkan orang lain. Mungkin karena i

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Pesan Dari Langit

    Senja sedang menikmati sarapan bersama Lili ketika ponselnya berdenting tanda sebuah pesan masuk. Senja mengambil benda pipih itu dan melihat layarnya tanpa berpikir yang baru saja masuk adalah sebuah pesan yang penting. Tapi begitu melihat notifikasinya dan mengetahui itu adalah pesan dari Langit, dia pun menaruh garpunya dan memilih untuk memegang ponselnya dengan kedua tangannya. Dengan pandangan yang sangat fokus, dia membaca pesan itu.‘Ma, saat menulis pesan ini, aku tidak lagi berada di kota ini melainkan di luar kota. Aku pergi karena tak sanggup lagi menjalani kerumitan hidupku di kota itu. Jadi, pimpinlah rumah sakit oleh mama.’Senja menelan saliva membaca sepenggal pesan Langit itu. Dia menduga sang putra sudah membuat keputusan yang besar. Senja pun kian fokus membaca pesan dari Langit.‘Tapi aku pergi tidak sendiri. Aku pergi dengan membawa Kahyangan. Lebih tepatnya aku menculik Kahyangan karena aku membawanya secara paksa. Aku melakukan ini karena aku tahu dia mencintai

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Pilihan Atau Ancaman

    Tak ada jawaban apalagi seseorang yang membukakan pintu untuknya. Yang kahyangan dapati hanyalah sebuah keheningan yang sama sebelum dia berteriak minta dibukakan pintu. Kahyangan pun memutuskan untuk kembali balkon. Dia memperhatikan sekitarnya. Sejauh dia memandang, dia hanya melihat hamparan tanaman teh. Dengan keadaannya yang seperti itu, jika dirinya berhasil kabur dari rumah ini, kemana dia harus melangkahkan kaki? Lagian, lantai dua tempatnya sekarang berada cukup tinggi dari tanah. Kalau dia nekad melompat, dipastikan kakinya akan patah. Atau... bisa jadi dia kehilangan nyawa.Kahyangan lemas menyadari hal itu. Dia sangat tidak menyangka kalau Langit, seorang yang berpendidikan dan seorang lulusan universitas luar negeri biasa melakukan perbuatan bodoh seperti ini. Ini adalah sebuah kriminal. Langit bisa dipenjara.Klak.Suara pintu yang terbuat mengejutkan Kahyangan. Wanita itu pun menoleh dan mendapati Langit masuk dengan baki berisi makanan. Tapi belum sempat Kahyangan me

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Menculik Kahyangan

    Kahyangan dan Langit sudah berada di dalam mobil. Langit yang mengemudi dan Kahyangan duduk di kursi sebelah kursi pengemudi. Mobil berjalan tanpa arah tujuan. Yang penting bisa berbicara dengan Kahyangan."Jadi apa yang ingin anda bicarakan denganku untuk yang terakhir ini?" tanya Kahyangan karena sedari tadi Langit belum juga berbicara. Padahal mobil sudah meninggalkan rumah sakit sejak 5 menit yang lalu.Langit menghela nafas berat mendengar pertanyaan Kahyangan. "Sebelum aku mengatakan apa yang ingin aku katakan kepadamu, aku mau kamu menjawab dulu pertanyaanku. Tapi tolong jawab dengan jujur. Apakah kamu tidak pernah mencintaiku? Sekali lagi tolong jawab dengan jujur."Kahyangan menggigit bibir bawahnya mendengar pertanyaan itu. Apakah dia harus menjawab jujur pertanyaan itu seperti permintaan Langit?"Aku adalah orang yang tidak memperdulikan perasaanku sejak kedua orangtuaku meninggal. Yang penting amanah ibuku untuk menjadikan Purnama orang yang sukses menjadi kenyataan.""Dan

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Untuk Yang Terakhir Kalinya

    'Pur, kamu sudah tahu kabar terbaru tentang Dokter Mentari belum?' 'Belum. Memang kenapa dengan dia?''Dokter Mentari sekarang sedang terbaring di ruang ICU. Dia kritis.'Mata Purnama yang membaca pesan dari teman yang bekerja di rumah sakit terdahulu itu melebar. Pisang goreng di tangannya yang sudah dia gigit langsung dia taruh ke atas piring. Dia lalu mengetik balasan chat temannya itu. 'Hah? Kritis? Memang dia sakit apa?''Tidak sakit. Dia mencoba untuk mengakhiri hidupnya dengan menyayat lengannya. Mengerikan bukan?'Purnama menelan saliva. Dia lalu mereguk teh hangatnya. 'Iya, mengerikan sekali. Tapi kenapa dia harus sampai melakukan itu?''Kamu beneran tidak tahu?''Memang tidak tahu.''Lha, kan ada hubungannya dengan kakakmu.'Deg!Hati Purnama langsung bersentak seketika. Kali ini tanpa bertanya lagi pada temannya itu, dia sudah bisa menduga bagaimana Mentari bisa sampai mencoba untuk mengakhiri hidupnya yang kemudian berakhir di rumah sakit. Mentari pasti tidak rela diputus

  • Gadis Yang Dicari Direktur   Jangan Tinggalkan Mentari

    Kejadian tadi sore membuat Kahyangan cukup merasa syok. Dia sampai tidak sanggup melakukan apa pun. Bahkan sekedar untuk masak. Jadinya, Purnama memilih untuk membeli makanan saja karena sudah terlalu lelah jika harus memasak."Kak! Kita makan malam yuk?" ajak Purnama di balik pintu di bagian luar kamar.Kahyangan yang sedang duduk di atas tempat tidur menatap pintu yang tertutup itu. "Kakak tidak lapar, Pur. Kamu makan sendiri saja.""Tidak nikmat makan sendiri. Kakak sebenarnya kenapa? Ada masalah apa?""Kakak tidak apa-apa. Kakak hanya sedang ingin sendiri dan tidak ingin diganggu. Tapi kamu jangan khawatir. Kakak baik-baik saja. Nanti kalau lapar, kakak akan keluar untuk mencari makan.""Baiklah kalau begitu. Tolong jangan menahan lapar ya, kak. Aku tidak mau kakak sakit.""Iya."Hening. Tak ada lagi suara Purnama di depan pintu kamar. Tapi yang kemudian terdengar adalah suara denting ponselnya. Kahyangan pun segera mengambil benda pipih itu dan membaca pesan itu. Ternyata itu ad

DMCA.com Protection Status