Home / Romansa / Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan / Bab 18 Doa Pengharapan yang Buruk

Share

Bab 18 Doa Pengharapan yang Buruk

Author: Farzana Nazia
last update Last Updated: 2023-11-18 20:40:39

Farzana terus berlari menuju rumahnya yang tinggal beberapa langkah lagi. Tak dihiraukan Boim yang terus memanggil namanya seraya mengejar tanpa mengenal lelah. Gadis ikut kian mempercepat langkahnya karena pintu gerbang rumah hanya berjarak 100 meter lagi. Namun sewaktu tangan si gadis hendak membuka, buru-buru Boim langsung mencekalnya dari arah belakang.

Ia tarik pergelangan tangan kanan Farzana memutar sehingga membuat tubuh sang gadis menghadap langsung ke arahnya. Kemudian tangan kiri pria itu ia lilitkan di pinggang sang gadis dan mendorongnya agar tubuh keduanya kian mendekat tanpa jarak.

Memang benar tidak ada jarak yang memisahkan. Bibir mereka saja hampir mengecup kalau saja Farzana tidak keburu memalingkan wajahnya ke arah kiri. Dalam posisi yang berdekatan sekarang ini, baik Boim maupun Farzana tampak gugup satu sama lain. Sang gadis tak berani menatap mata Boim karena takut akan khilaf seperti kejadian di taman kompleks tadi. Akan tetapi berbeda dengan Boim. Pria itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 19 Kecemburuan Dua Bidadari

    Selama proses belajar mengajar Farzana berusaha agar tidak satu kelas dengan Boim. Gadis itu memang sengaja menghindar. Boim pun juga melakukan hal yang sama. Kelas yang biasanya diisi mereka berdua kini tergantikan oleh sosok lain. Sosok tersebut tidak lain dan bukan adalah Fatimah. Ketika ia mendengar akan ditempatkan di kelas yang sama dengan Boim membuat hatinya merasa senang. Ini bisa jadi kesempatan bagus baginya untuk lebih dekat dengan sang pujaan hati.Satu hari telah terlewati, Fatimah sangat senang karena bisa menghabiskan waktu bersama Boim. Mengajar anak-anak mengaji terasa lebih menyenangkan saat berdampingan dengan pria itu. Ia berharap semoga hal ini akan berlangsung selamanya dan Farzana tak akan kembali mengambil tempatnya. Ngomong-ngomong mengenai rivalnya itu, sudah seminggu lebih Fatimah tak melihat batang hidungnya. Kira-kira ke mana perginya gadis itu? Apakah dia berhenti mengajar? Ah semoga saja itu terjadi. Kalau gadis itu pergi otomatis Fatimah tak punya sai

    Last Updated : 2023-11-19
  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 20 Ketegasan Boim

    “Tolong lepaskan aku Boim,” dengan mata yang mulai berkaca-kaca Farzana meminta Boim agar melepaskan dirinya. “Aku sudah tak tahan lagi Zan,” bisik Boim parau di telinga Farzana.“Kamu mau apa?” tanya Farzana khawatir. Ia takut kalau Boim akan melakukan hal yang buruk kepadanya.“Aku mau kamu,” ucap Boim sambil menyeringai jahat.Dan saat Boim hendak mendekatkan kepalanya ke arah Farzana yang sedang tidur terlentang, terdengar ketukan pintu dari luar. Sontak Boim menghentikan aksinya dan langsung tersadar. Ketika pria itu bangkit ia seperti orang linglung. Ia tak tahu kenapa bisa berada di dalam gudang. Lebih mengejutkan lagi ia melihat Farzana dalam posisi tiduran di atas kasur lusuh dekat rak buku. “Apa yang sudah aku lakukan Zan?” tanya Boim bingung.Farzana yang berusaha bangun sambil merapikan kerudungnya menatap Boim heran. Bagaimana bisa pria itu tiba-tiba lupa ingatan? Padahal tadi dia sendiri yang menyeret Farzana masuk ke dalam gudang secara paksa. Lalu sekarang kenapa Boi

    Last Updated : 2023-11-24
  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 21 Ketenaran Sang Ustaz Muda

    Beberapa bulan setelah kejadian di dalam gudang, Farzana sudah tak mendengar lagi kabar tentang Boim. Gadis itu telah memutus semua koneksi yang berhubungan dengan Boim. Mulai dari memblokir nomor telepon, WhatsApp, dan Instagram. Secara terang-terangan Farzana memberitahu kepada Umi Kalsum bahwa ia tak mau lagi punya hubungan pertemanan, persahabatan, atau apapun itu dengan Boim. Awalnya Umi Kalsum terkejut dengan keputusan sang putri. Namun ia hanya bisa pasrah dan mendoakan semoga kelak mereka berdua dapat berhubungan baik lagi. Umi Kalsum juga heran kenapa hubungan Boim dan Farzana merenggang. Setahu sang ibu, anaknya itu memiliki hubungan yang cukup baik dengan sang ustaz muda. Lalu kenapa sekarang keduanya saling menjauh. Bahkan saat berpapasan di warung, Umi Kalsum memperhatikan Farzana yang tidak mau menyapa Boim sama sekali. Padahal biasanya kedua orang itu suka sekali bertegur sapa. Ini aneh, apakah keduanya ada masalah? Kalau iya maka Umi Kalsum akan mencari tahu hal itu

    Last Updated : 2023-11-24
  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 22 Kekaguman Tersembunyi

    Baru bangun tidur Farzana langsung menuju dapur mencari segelas air untuk menyegarkan tenggorokan yang kering. Hari-hari tanpa bertemu seorang Boim terasa menenangkan baginya. Semenjak ia mengundurkan diri sebagai guru ngaji di Masjid Al-Ghifari, hampir tidak ada masalah apapun. Dan Farzana sangat menyukai hal itu. Tak ada lagi nyinyiran Nadia, drama Fatimah, dan si ustaz pengganggu itu. Sambil bersandar di pintu kulkas, Farzana tampak berpikir. Kenapa tidak dari dulu saja ia keluar dari sana? Kenapa baru 3 bulan lalu ia terpikirkan mengenai hal ini? Ah ya sudahlah, yang terpenting sekarang ia sudah keluar dari lingkungan kerja super toxic itu. Sekarang ini Farzana tengah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai kasir di salah satu minimarket terbesar di Kota Malang. Awalnya hanya pekerjaan sambilan, tetapi sekarang sudah beralih menjadi pekerjaan utama.Bekerja sebagai seorang kasir jauh lebih menyenangkan. Bukannya ia tidak menyukai profesinya sebagai guru ngaji. Hanya saja lingkun

    Last Updated : 2023-11-24
  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 23 Kerinduan Farzana

    Sudah 6 bulan Farzana dan Boim tak bertukar kabar. Entah itu bertemu secara langsung, berkirim pesan, atau sekedar video call. Kedua orang itu benar-benar putus kontak satu sama lain. Sebenarnya bukan keduanya, tetapi Farzana lah yang memang ingin tak mau punya hubungan lagi dengan pria itu. Ia pun juga jarang berkunjung ke Masjid Al-Ghifari lagi. Ah, bagaimana kabar murid-muridnya? Farzana sangat merindukan mereka semua. Terkhusus Ahmad. Murid favoritnya. Ingin sekali dia ke sana dan berjumpa dengan mereka. Sayangnya Farzana tak bisa melakukan itu. Sebab nantinya ia pasti akan bertemu Boim. Tetapi bagaimana ini, Farzana benar-benar rindu dan ingin sekali bertemu Ahmad. Gadis itu tampak melamun memikirkan suatu cara. Jari telunjuk kanannya mengetuk dahi sebagai pertanda bahwa ia memang tengah berpikir. 5 menit sudah berlalu, tapi ia belum juga mendapatkan ide. Ia bahkan sampai memukul-mukul kepalanya sangking kesal. Oh ya Allah, berilah hambamu ide, pintanya dalam hati.Kelakuan F

    Last Updated : 2023-11-26
  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 24 Hubungan yang Merenggang

    Farzana tak tahu harus berkata apa setelah membaca surat itu. Eh tunggu, sepertinya itu bukan surat, tapi kertas sobekan dari diary Boim. Sudahlah apapun itu Farzana tak peduli. Ia buang kertas itu ke tong sampah di bawah meja kasir. Pertama-tama ia remas sampai tak berbentuk sama sekali. Kemudian Farzana melemparkannya masuk ke dalam tong sampah. Ketika tangannya hendak membuang kotak di atas meja kasir ia sedikit ragu-ragu. Gadis itu pun urung melakukannya dan memilih menyimpannya ke dalam tas selempang yang menggantung di cantolan belakang.Baru saja ingin memasukkan kotak itu tapi sudah direbut dulu oleh Ammar. Farzana mencoba merebutnya kembali namun kotak itu diangkat tinggi-tinggi agar tak bisa diraih oleh dirinya."Ammar kembalikan!" pinta Farzana sembari melompat-lompat berusaha mengambil kotak itu dari genggaman tangan Ammar."Kotak apa ini Zan?" Ammar malah balik bertanya dan tak menghiraukan permintaan Farzana."Bukan urusanmu. Cepat kembalikan!" balas Farzana setenga

    Last Updated : 2023-11-26
  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 25 Ide Nadia

    Pengunduran diri Farzana sebagai pengajar di Masjid Al-Ghifari membuat Nadia dan Fatimah merasa senang. Apa yang diimpikan kedua orang itu akhirnya terwujud. Dan 6 bulan sudah Fatimah juga tak bertemu dengan Boim. Di satu sisi gadis itu begitu senang karena rivalnya sudah tidak ada. Akan tetapi di sisi lain ia juga sedih karena tak bisa lagi mengajar bersama Boim. Semenjak Farzana mengundurkan diri, Boim sudah jarang mengajar mengaji di Masjid Al-Ghifari. Palingan pria itu datang seminggu hanya satu kali atau pernah dalam satu bulan juga tak pernah berkunjung. Fatimah senang dengan nama Boim yang kini semakin dikenal luas oleh masyarakat sebagai seorang ustaz kondang. Namun hal itu juga membuat dirinya sedih karena tak bisa leluasa menemui Boim seperti dulu.Fatimah sangat merindukan hari-hari dimana bisa mengajar bersama Boim. Seandainya waktu bisa diputar, ingin sekali ia kembali ke masa lalu. Tetapi apa daya, waktu terus berjalan dan mau tak mau ia harus menerimanya dengan lap

    Last Updated : 2023-11-28
  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 26 Keputusan Farzana

    Ide Nadia tentang mencari seorang asisten memang patut dipertimbangkan. Apalagi Boim termasuk orang yang sulit mengatur jadwal. Tawaran ceramah selalu ia terima begitu saja tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Pernah suatu ketika ia sedang mengisi di satu masjid tiba-tiba mendapat telepon dari seseorang. Orang yang menelepon itu mengingatkan bahwa seharusnya ia mengisi kajian di masjid sana. Akan tetapi Boim malah lupa dan menerima tawaran ceramah di masjid dekat rumahnya. Mau tak mau ia pun meminta maaf kepada para jamaah karena harus menghentikan ceramahnya detik itu juga. Beruntung mereka bisa memakluminya. Kalau tidak mungkin Boim sudah kena amukan ibu-ibu. Tapi ya begitu, ia dihinggapi rasa bersalah. Dan Boim berjanji tak akan mengulangi kesalahan itu lagi.Maka dari itu agar jadwal ceramahnya tertata rapi tentu saja ia membutuhkan seorang asisten. Tidak mungkin kalau Boim mengaturnya sendiri. Yang ada malah ia keteteran sendiri. Akan tetapi masalahnya, siapa orang yang pantas

    Last Updated : 2023-12-05

Latest chapter

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 49 Rona Merah Di Pipi

    "Kamu kenapa Fat?" Fatimah langsung mendongakkan kepala saat ada seseorang bertanya kepadanya. "Ustaz Boim," panggil Fatimah seraya bangkit dari duduknya."Kamu habis menangis?" Boim bertanya tentang hal itu karena mata Fatimah terlihat bengkak seperti habis menangis."Eh, enggak. Mata saya tadi kelilipan saja kok ustaz," aku Fatimah bohong sambil menyeka tetesan air mata yang keluar."Jangan bohong. Saya tahu kamu habis menangis. Coba cerita, mungkin dengan kamu cerita kepada saya bisa mengurangi beban kamu," pinta Boim sembari tangannya merogoh saku gamis putihnya hendak mencari sesuatu.Fatimah tak langsung menjawab dan memilih diam dengan kepala tertunduk melihat ke arah lantai yang dihiasi ubin warna-warni. 'Bagaimana mau cerita kalau sumber kesedihan aku adalah kamu,' Fatimah membatin.Menurut gadis itu sungguh lucu ketika Boim meminta dirinya untuk menceritakan masalah yang tengah dihadapinya. Pria itu gak tahu saja, bahwa dirinyalah sumber kesedihan Fatimah. Maka dari

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 48 Kekagetan Umi Kalsum

    Setelah menyelesaikan sarapan pagi, baik Farzana dan Umi Kalsum hendak berangkat ke Kajian Boim yang ada di Masjid Padang Mahsyar Kota Batu. Namun sebelum itu Farzana harus menunggu sang ibu selesai berdandan. Jadinya sekarang gadis itu tengah terduduk diam sambil menonton televisi. Beberapa kali ia sempat menghela nafas karena kesal sang ibu sedari tadi tak kunjung keluar. Sudah lebih dari 1 jam ia menunggu. Hampir saja kehilangan kesabaran dan hendak menghampiri kamar sang ibu, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Senyum merekah pun menghiasi wajah cantik Farzana. Akhirnya, setelah sekian purnama orang yang ditunggu muncul juga. Menurut Farzana sang ibu terlibat begitu cantik mengenakan gamis warna hitam dan kerudung syar'i warna senada. Sungguh tidak seperti wanita paruh baya dan justru tampak awet muda.Ketika sang ibu datang menghampiri, Farzana bersiul riang menggodanya. Wajah cemberut pun langsung tampak di wajah Umi Kalsum. Sambil memasukkan barang bawaannya ke dalam tas

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 47 Bantu Aku Berubah Ya Rabb!

    "Fat, acaranya dimulai jam berapa?" tanya Boim yang kini sedang duduk di ruang panitia menunggu gilirannya mengisi ceramah."Masih 2 jam lagi ustaz," jawab Fatimah sambil melihat jam tangan. "Kalau begitu aku tak keluar sebentar ya," karena sesi dirinya masih lama, Boim berniat pergi keluar."Mau ke mana Ustaz?" tanya Fatimah yang tak rela ditinggalkan Boim sendirian."Jalan-jalan aja sebentar," jawab Boim seraya bangkit dari duduknya."Mau saya temani Ustaz?" tanya Fatimah sembari ikut berdiri juga."Tidak perlu. Kamu disini saja. Nanti kalau panitia cari saya gimana. Tenang saja, saya nggak akan lama. Nanti kalau ada apa-apa kamu bisa telepon saya kan?" kata Boim memberi pengertian. Sebenarnya ia sengaja pergi keluar karena ingin menelepon Farzana. Ia ingin memastikan apakah sang pujaan hati sudah berangkat apa belum? Kalau ia menelepon di depan Fatimah pasti suasana berubah canggung. Apalagi Fatimah punya perasaan kepadanya. Ia takut menyakiti hati gadis itu. "Ta-ta-pi,

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 46 Nasihat yang Selalu Teringat

    Gamis warna hijau muda yang dengan kerudung warna senada terlihat begitu cantik dikenakan oleh Farzana. Pancaran sinar bak seorang putri raja memang pantas disandangkan kepada dirinya. Dengan polesan make up tipis saja ia tampak mempesona. Setiap mata yang memandang pasti tak akan mau memalingkan tatapan matanya barang sedetik. Benar apa kata orang, gadis tomboy kalau sudah dandan memang membuat siapapun pangling. Farzana saja hampir tak mengenal bayangan dirinya ketika bercermin di depan kaca riasnya. Ia merasa sosok yang dilihatnya di depan cermin bukanlah dirinya. Ia seperti melihat bayangan orang lain. Ia sungguh tak percaya bahwa itu memang dirinya. Beberapa kali gadis itu mencubit pipinya untuk mengetahui apakah ini mimpi atau tidak. Dan ternyata semua ini nyata. Ia memang tidak sedang bermimpi.Untuk keluar kamar ia sedikit ragu. Takut jikalau sang ibu sampai pingsan ketika melihat penampilannya. Tahu sendiri kan, Umi Kalsum itu mudah kagetan. Kalau sudah terkejut pasti lang

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 45 Datang atau Tidak?

    BoimJangan lupa hari ini datang ke kajian ya sayang.Melihat pesan yang dikirimkan Boim lewat aplikasi WhatsApp membuat Farzana senyum-senyum sendiri. Isinya sih biasa saja. Akan tetapi panggilan kata 'sayang' itu serasa mampu memompa jantungnya agar berdetak lebih kencang. Beruntung Boim tidak ada di hadapannya sekarang ini. Kalau iya, bisa dipastikan Farzana malu semalu-malunya. Mau ditaruh dimana muka ini kalau Boim sampai tahu. Ah, tak dapat dibayangkan. Dan Farzana juga tak mau membayangkan hal itu. Sontak gadis itu menepuk-nepuk pipi untuk mengembalikan kewarasan diri sendiri. Tekadnya sudah bulat dan tak boleh dibantah. Ia harus menghilangkan perasaan cintanya. Apapun akan ia lakukan. Salah satunya dengan mengabaikan pesan Boim. Dan sudah diputuskan, ia juga tak akan menghadiri kajian pria itu.Selesai membaca pesan Boim, Farzana langsung menghapusnya. Kemudian ia melempar ponsel miliknya ke sembarang arah di atas tempat tidur. Selanjutnya ia merebahkan diri dengan tidur terl

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 44 Minuman Pembawa Petaka

    Dua insan tengah terdiam sambil memakan makanannya masing-masing. Suasana hening menyelimuti ruang makan dan hanya terdengar denting sendok dan garpu saling beradu. Kedua orang itu mengunci rapat mulutnya dan enggan membuka sepatah kata apapun. Sebenarnya sang pria sesekali mencuri-curi pandang kepada sang wanita yang sedang terduduk di depannya. Dan sudah beberapa kali juga ia berdehem cukup keras guna mencairkan suasana yang penuh kecanggungan. Tetapi apa mau dikata, sang wanita bersikap acuh tak acuh dan sengaja menulikan pendengarannya. Ia tahu sang pria ingin mengajaknya berbicara. Sayang, untuk saat ini ia sedang tak ingin meladeni sang pria. Dia hanya ingin menghabiskan sarapannya dan bergegas pergi dari ruang makan.Setelah piring sang wanita bersih dari sisa-sisa makanan, Ia langsung berdiri kemudian melangkah menuju dapur sambil membawa piring di tangannya. Sang pria juga tak mau ketinggalan. Ia melahap habis makanan di piringnya dengan cepat agar bisa menyusul sang wanit

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 43 Terpaksa Bersama

    "Eh eh eh eh sudah, cukup!" ucap seorang gadis dengan nafas terengah-engah yang sedang tiduran di atas kasur king size berwarna putih.Peluh keringat membasahi dahi beserta rambut panjangnya. Ia sudah tak tahan lagi dan ingin segera menghentikan semua kegilaan ini. Tubuh kecil nan ringkih itu sungguh tak berdaya untuk sekedar melawan perlakuan buruk dari seorang pria yang telah berani menjamah dua gundukan besar di dadanya. Ingin sekali rasanya ia mencakar wajah pria itu. Sayang seribu sayang, kedua tangannya tak mampu bergerak karena pria itu mencengkeram begitu kuat. Gadis itu pun hanya bisa pasrah sampai sang pria mencapai tingkat kepuasannya. Sudah lebih dari 1 jam lamanya ia menjadi pelampiasan nafsu pria itu. Tubuhnya terasa remuk dan tak mampu untuk digerakkan. Kedua kaki dan tangan merasakan keram yang begitu hebat karena terlalu lama dalam posisi berbaring. Ia terus meminta kepada sang pria agar berhenti. Akan tetapi sang pria kian gencar melancarkan aksinya dan tak memedu

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 42 Kamu Hanya Milikku!

    Suara dering ponsel yang bergetar di atas meja belajar membuyarkan lamunan Boim. Ia pun bangun dari tidurnya lalu turun dari ranjang hendak mengambil ponsel tersebut. Pada layar tertera nama Fatimah. Dahi langsung Boim berkerut heran, tak biasanya gadis itu menelepon dirinya di hari Minggu. Sebenarnya Boim enggan menjawab karena ia tak suka hari liburnya diganggu. Namun hatinya berkata lain, pasti ada suatu hal penting sehingga membuat Fatimah terpaksa meneleponnya. Apalagi di pagi-pagi buta seperti sekarang. Dengan terpaksa akhirnya Boim menekan tombol panggil. "Assalamualaikum Fatimah," salam Boim."Waalaikumsalam Ustaz," jawab Fatimah di seberang telepon sana."Ada apa Fat, kamu telepon aku?" tanya Boim."Begini Ustaz. Tadi takmir Masjid Padang Makhsyar Kota Batu menelepon saya. Katanya jadwal kajian Ustaz untuk hari Senin besok diganti hari Selasa. Apakah Ustaz bisa kalau hari itu?" jelas Fatimah dengan nada bicara lemah lembutnya."Iya saya bisa. Beritahu beliau saya akan

  • Gadis Tomboy Milik Ustaz Tampan   Bab 41 Panggilan Ceramah

    Setelah Fatimah menjadi asisten pribadinya, Boim merasa terbantu. Kini pengaturan jadwal ceramah telah tertata rapi dan tak berantakan seperti dulu. Ia pun jadi punya banyak waktu untuk mengunjungi Farzana. Meskipun tanggapan gadis itu masih sama saja. Tetap dingin, cuek, dan judes. Tetapi tak jadi masalah bagi Boim. Ia tahu dibalik sikap tak bersahabat itu ada secercah rasa perhatian yang memang sengaja disembunyikan. Kan tahu sendiri, seorang Farzana Nazia memang punya tingkat gengsi selangit. Mumpung hari ini Minggu dan Fatimah juga mengabarkan tidak ada jadwal ceramah, Boim pun berencana mengunjungi rumah Farzana. Tujuannya tidak lain ingin mengajak sahabatnya itu joging bersama. Apalagi sudah lama mereka jarang keluar berdua. Pokoknya hari ini ia akan menghabiskan waktu liburan bersama Farzana. Dan tak seorang pun bisa mencegahnya. Kerinduan yang teramat dalam sudah menggerogoti relung hatinya. Akibat acara ceramah di luar kota beberapa minggu lalu, ia terpaksa berpisah sebent

DMCA.com Protection Status