Beranda / Romansa / Gadis Tawanan Pelunas Hutang / Bab 15 - Kejutan Tak Terduga

Share

Bab 15 - Kejutan Tak Terduga

Penulis: Pena Ilusi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-04 19:33:52

Debar penantian mendesir ramah menyapa dada saat Cinta menyalakan lilin terakhir di ujung meja dinner.

"Semoga ini bukan jebakan," gumam lirih hatinya.

Tak berselang lama, Zaki datang dari arah pintu utama. Seluruh ruangan mendadak senyap. Hanya terdengar bunyi sepatu pantofel membentur lantai marmer, menimbulkan irama khas langkah lebar.

"Dekorasi yang bagus!" ucap Zaki sambil memandang setangkai mawar hidup yang menancap dalam vas di tengah meja. "Wow! Mawarnya sangat cantik," komentarnya lagi.

Tangan jantan Zaki bergerak meraih mawar tersebut untuk dihidu.

Cinta hanya mengangguk kecil. Dipastikan saat ini dandanan dan kecantikannya sudah melebihi kelopak mawar yang dimaksud Zaki. Namun, pujian terlontar dari mulut Zaki hanya seputar dekorasi juga mawar indah yang tertancap di dalam vas dan bukan dirinya.

"Ya, semua sudah tersedia di rumah ini dan aku tinggal menatanya saja." Cinta berterus terang.

Dia lalu menyadari kalau di ruangan itu tidak hanya dirinya berdua dengan Zaki melain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 16 - Pesta Kecil

    Bab 16Cinta menoleh dan menelan saliva berat."K-kau?"Ya, Abimanyu. Pria rupawan yang mengajaknya berpesta minuman waktu itu. Dia juga pria ramah yang menjadi alasan Zaki menghukumnya."Hai! Wah, kau di sini juga?" tanya Abi dengan suara khas memikat.Pemilik mata bulat ini mengangguk pelan, memicu reaksi terkejut dari Helena."Cinta, Abi. Jadi kalian berdua sudah saling kenal?"Baik Cinta maupun Abi sama-sama mengangguk sungkan dengan alasan berbeda. Cinta canggung. Bukan tidak mungkin Abi akan membeberkan awal perkenalan mereka yang memalukan di depan Helena. "Ehm, ya. Kami memang belum lama berkenalan." Cinta menjawab hati-hati.Sedang Abi, merasa yakin kalau wanita itu pasti telah disakiti sang suami karena dirinya. 'Awal yang bagus,' pikirnya."Ya, itu benar. Kami memang baru berteman," lanjutnya mengungkap.Helena menghela napas lega."Oh, baguslah kalau begitu. Aku tidak perlu repot-repot mengenalkan teman masa kecilku padamu, bukan?" selorohnya sambil menepuk pundak Abi ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 17 - Kemarahan Zaki

    Bayangan seperti truk putih meluncur dari arah depan. Cinta panik serentak menutup mata dan berteriak, "Z-zaki! Hentikan mobilnya!" Zaki menginjak rem dadakan menimbulkan bunyi decitan keras. Cinta mendadak melow. Sedikit lagi benturan keras akan terjadi dan harapan matinya selama ini akan segera terwujud."Inikah jalan maut bagiku?"Cinta tersenyum getir. 'Tapi, enggak asyik. Kenapa matinya harus bareng Zaki?'Dia rela mati, rela lenyap saat itu juga, tetapi dia tidak ingin pergi ke akhirat bergandengan dengan pria bajingan yang sudah mengkhianati pernikahannya.Cinta masih mengkhayal saat semua menjadi sepi, hening. Perlahan matanya mengerjap, Cinta mendongak pelan seiring menelan saliva getir. "Apa aku sudah mati?" tanyanya lirih. "Apa ini neraka?" Perlahan kepalanya menoleh dan Zaki sudah menatapnya sangar."Takut mati juga?"Seringai jahat dan sorot tajam itu berubah kejam seperti singa liar yang siap menerkam mangsa."J-jadi bayangan truk tadi cuma halusinasi?" gumamnya kecewa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 18 - Kepulangan Diana

    Bab 18'Dia tidak mencintaiku, aku pun tidak boleh mencintainya.' Cinta merutuki diri. Rasa panas menjalar di wajahnya. Meski sudah dua kali Zaki melihat keindahan tubuhnya tanpa sekat, tetapi rasa sungkan itu tak kunjung mereda. 'Oh, hati. Tolong!' Bahkan Cinta gagal terlelap hingga pagi menjelang."Ini menyakitkan," keluhnya bingung saat mendapati pria tanpa perasaan itu tertidur pulas seolah tanpa beban.Perlahan dia bangkit ke kamar mandi, membersihkan diri. Berendam dengan air hangat yang membuatnya merasa sedikit nyaman. Otot kakunya meregang sebagai efek dari sensasi aroma terapi berasal dari sabun.Perlahan Cinta memejam rapat matanya.'Ah, bayangan itu lagi.' Walau sudah berupaya mengusir, tetap gagal."Zaki," desahnya pelan saat siluet pria itu berkelebat nakal menghiasi lamunan pagi ini. Semua tentang Zaki begitu unik. Umpatan, sentuhan, juga ekspresi jantan yang membuatnya merasa seperti ingin gila. Namun, itu tidak berlangsung lama sebab Cinta kembali mengumpat keras.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 19 - Service dari Mertua

    "Apa?""Ya, Mama akan ajak Cinta pergi dari sini.""Tapi, Ma —""Fix! No debat, ya. Mau Cinta ada atau tidak di samping kamu, tetap saja enggak berpengaruh apa-apa buat kamu.""Mama, tolong dipikirkan lagi. Kami ... i-ini hanya —" Zaki gelagapan."Hanya butuh penyesuaian, Ma. Pertengkaran kecil kami ini pun untuk menyesuaikan banyak hal agar bisa saling memahami dan menerima." Kali ini, Cinta yang bersuara membuat sepasang ibu dan anak itu serentak menoleh.Tiba-tiba dia sudah muncul di sana dengan membawa nampan berisi dua cangkir kopi hangat."Setelah peristiwa jembatan Kalitua itu, hubungan kami menjadi semakin baik. Bang Zaki menjadi semakin perhatian dan Cinta merasa aman bersamanya, Ma." Usai menyambung kalimat suaminya, Cinta meletakan nampan di atas meja lalu gegas mengambil posisi duduk di samping Zaki sambil merengkuh erat pinggangnya. Dibalas Zaki dengan kecupan manis mendarat di puncak kepala lalu turun ke pipi.'Pandai sekali berbohong. Pantas saja kau begitu terbiasa m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 20 - Mencari Dukungan

    Cinta pangling dengan penampilan sendiri. Ibu mertua telah memberikan service terbaik untuk dirinya. "Asli, kamu cantik banget, Cinta. Bisa jadi model malah." Bu Diana berkomentar takjub."Wah! Terima kasih atas pujiannya, Ma. Ini benar kejutan."Penampilan dress floral mocca ala Korea membuat Cinta jadi merasa lebih percaya diri. Tiba-tiba pikirannya melayang ke tawaran Abimanyu. 'Abi pasti terkejut melihat penampilan baruku ini. Pemilik bibir seksi itu mengukir senyum penuh arti.Terbesit dalam hati untuk segera bertemu dengan orang itu demi mewujudkan mimpi besarnya. Membayangkan berjalan di cat walk saja sudah luar biasa apalagi sampai memamerkan koleksi pakaian hasil rancangan sendiri. Sungguh mimpi yang sempurna, bukan begitu?"Kita berangkat ke kantor Zaki sekarang." Suara Bu Diana perlahan membuyarkan lamunan, membuatnya kembali tertampar pada kenyataan. 'Hah! Zaki lagi,' batinnya nelangsa. "Oke. Siap, Ma!"Di perjalanan, Cinta dan Diana masih asyik bercengkerama soal keseh

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 21 - Sebuah Rahasia

    "Tidak perlu. Makan siangnya di luar saja dan aku ingin kau ikut."Cinta menoleh ke arah Diana. Hatinya tidak enak meninggalkan mertuanya sendirian. Namun, wanita hebat itu langsung memberi isyarat persetujuan."Pergilah, temani Zaki. Mama akan membuat kunjungan singkat ke beberapa divisi."Zaki bangkit dan langsung meraih lengan istri kecilnya tanpa menunggu persetujuan. Keduanya berjalan bergandengan menuju mobil dengan tangan jantan itu turun mencekal posesif si pinggang ramping."Bersikaplah seharusnya." Seperti biasa dia berbisik lirih ke telinga Cinta dan langsung ditanggapi gesit oleh lawan mainnya. Sangat lihai membawa suasana didukung oleh penampilan masing-masing dengan pesona paripurna tiada duanya. Baik itu pahatan wajah, senyuman manis, juga lekuk tubuh sempurna bak dewa-dewi Yunani."Wow!"Permainan yang mereka cipta menuai decak kagum penuh damba dari seluruh karyawan dan karyawati Arsyandi Buana yang berharap mendapat secuil perhatian dari dua sejoli tersebut menggiri

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 22 - Tidak Karuan

    "Aku ada rapat dadakan."Meski bingung, Cinta tetap harus menuruti permintaan suaminya yang sudah terlanjur keluar lewat pintu belakang bangunan restoran.Dia pun tidak ingin berpikiran buruk terhadap suaminya. Selama Zaki menepati janji untuk makan siang bersamanya di kantor, kenapa harus curiga? Tak berselang lama saat tiba di kantor, makan siang yang dipesan Zaki datang. Cinta duduk berselonjor di sofa dengan penuh semangat."Wah! Ada seafood enak. Aku suka." Cinta bersorak girang saat berhasil membuka kotak menu di depannya. Sementara Zaki hanya diam menikmati bagiannya. Cinta melirik bingung. Rupanya Zaki memesan menu yang sama untuk makan siang mereka."Sejak kapan selera kita sama? Aku penyuka seafood sedang kau pembenci menu itu. Kenapa sekarang kau malah menikmatinya dengan lahap?" batinnya berperang melawan kebingungan. Mencoba menanggapi secara positif, namun hatinya terlanjur berprasangka.Dia punya pengalaman buruk soal menu itu. Pernah di awal pernikahan, Cinta tidak s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Dukungan Mertua

    Entah bagaimana, sekarang malah terbesit mencampuri semua urusan wanita itu. Dirinya seperti tidak rela membiarkannya berjalan sendirian. Parah lagi, sampai berupaya menjauhkannya dari pria yang ingin mengenalnya lebih jauh. Pedulikah dia?"Damn!"Mulai sekarang dia haris bekerja keras menjauhkan istrinya dari Abimanyu. Lelaki yang dahulu pernah menjadi sahabat sepermainan dan seperjuangan. Namun, sebuah alasan membuat mereka menjadi saling bermusuhan."Tidak. Bukan aku yang memulainya," gumam Zaki kecewa. Raut sesal tergambar nyata di wajahnya.Kala itu, kakek Arsyandi memutuskan untuk menjodohkan Abimanyu dengan Farahdina. Seluruh keluarga besar mendukung penuh tanpa mengetahui kenyataan kalau Zaki sebenarnya telah menjalin hubungan dengan gadis cantik bernama lengkap Farahdina Ayudia tersebut. Mengetahui Farah menolak dirinya karena Zaki, Abimanyu naik berang dan langsung datang menyerang."Sahabat macam apa kau ini? Farah itu jodohku. Aku hanya pergi ke Amerika dua bulan dan meni

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24

Bab terbaru

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 52 - Penjahat Sesungguhnya

    "Lepaskan dia! Cinta tidak bersalah!"Zaki berteriak lantang. Hatinya tercabik mendapati bagian tubuh Cinta yang terbuka mulai disakiti oleh beberapa lelaki yang jelalatan memandangnya. Wanita itu terlihat masih meronta walau dalam keadaan tidak berdaya."Dia harus membayar lunas semua kesalahanmu, Zaki! Farahdina istriku, tetapi kau menidurinya seenak napsu bejatmu. Maka istrimu yang polos ini juga harus menerima akibat dari perbuatan burukmu!"Antonio bergerak mendekati Cinta. Zaki tahu betul karakter bajingan nekad itu. Tak dapat dibayangkan jika lelaki itu sampai menyakiti istrinya, sedang dia sendiri tidak mampu menyelamatkan wanita yang sering dia sakiti itu. Mengingatnya, hati Zaki tiba-tiba mencelos."Tidak! Jangan sakiti dia! Aku tidak akan memaafkan kalian, Biadap!"Dadanya bergemuruh, kini amarahnya mulai meledak seperti gunung aktif yang memuntahkan material batu dan lahar panas. Zaki sigap memainkan dua kaki dan berhasil mengelabui dua bodyguard yang mencekal tubuhnya. Hi

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 50 - Diserang Seseorang dari Masa Lalu

    "Kalau bukan Dion, lalu bangsat mana yang mencoba bermain-main denganku?!" Tiba-tiba Zaki teringat sesuatu dan lekas berbalik ke kamar untuk berganti seragam kerja dengan jeans dan long sleeve. Dengan cepat dia meraih kunci mobil dan beberapa perlengkapan jalan lainnya, lalu berlari keluar menuju garasi. Buru-buru mencapai mobil, menghidupkan mesin, lalu sigap melaju ke rumah sakit tempat Ari dirawat."Semoga ada petunjuk di sana."Sesuai petunjuk dari Alfian, Zaki tiba di rumah sakit lewat jalan tikus dan gegas mendatangi Ari di ruang rawat inap. Namun, yang dicari justru tidak terlihat batang hidungnya."Ke mana dia?" Zaki bercelinguk kanan dan kiri saat tidak menemukan siapa-siapa, baik di ruang utama maupun toilet."Apa Ari hanya pura-pura terluka, lalu sengaja mengelabui Cinta? Atau dia memang telah dibawa kabur oleh seseorang dari sini?"Zaki meneliti brankar yang kosong, mencoba mencari petunjuk dari sana. Dan benar, ada secarik kertas yang terselip di bawah bantal. Zaki mera

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 49 - Merasa Kecolongan

    "Tolong!" teriak Cinta sebelum mulutnya benar-benar tersekap dan semua pandangan seketika menjadi gelap."Putri Agus Dikara."Terdengar suara sangar seseorang bertopeng yang tampak sudah menyekap jalur pernapasan Cinta hingga tak sadarkan diri. "Akhirnya kita bertemu lagi," desisnya kemudian dalam suasana sekitar yang gelap dan sepi, lalu diam-diam menyeret tubuh lemah itu pergi dari sana. Pergerakan cepat tersebut tidak membuahkan curiga bagi siapapun yang melewati tempat itu. *Tengah malamnya, Zaki tampak masih berkutat dengan laptop di kursi teras lantai dua sebab suhu ruangan di dalam rumahnya mendadak panas membakar. Barangkali pemicunya dari perasaan yang tiba-tiba tidak tenang, tetapi dia memaksakan diri untuk tetap memantau perkembangan bisnis properti yang dia geluti. "Huh!" Zaki mendengkus sambil menutup kasar layar laptop lalu memilih bangkit bersandar di dinding teras demi menatap langit malam tanpa bintang. Satu jam yang lalu, dia pulang dan mendapati Cinta tidak b

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 48 - Sergapan

    Cinta segera beranjak kembali ke kamar. Dia masih terpuruk dengan keterangan yang baru saja didapatkan dari Ari. Lelaki tua berfisik sehat dan kuat itu seolah membuka sisi lain dari ayah dan ibunya yang selama ini tidak dia ketahui. "Padahal ibu tidak pernah bercerita hal buruk mengenai hubungannya dengan ayah."Hal paling mendasar yang dipegangnya saat itu, sang ibu cukup bahagia di ujung kepergiannya. Wanita renta tersebut pergi dengan menitipkan pesan terakhirnya agar dia dan Zaki saling melindungi."Keluarga Arsyandi Buana yang lain telah mengorbankan nyawa kakakmu Gita demi membayar kematian saudara kandung Zaki. Ibu juga tak punya pilihan untuk tidak menyerahkanmu kepada keluarga itu, Nak. Sebab cuma Zaki yang bisa melindungimu dari orang-orang jahat itu."Cinta masih mencerna maksud dari perkataan mendiang sang ibu."Orang-orang itu? Siapa mereka? Apa ibu diancam oleh banyak pihak?"Di sela memikirkan cara untuk mencari kebenaran, tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara berisik di

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 47 - Sulit Dipercaya

    "Ah, barangkali cuma terbawa cerita Helena saja," pikirnya.Tidak ingin berpikiran buruk tentang hal ini, Cinta terus saja memasuki rumah mendiang sang ayah sambil bersenandung kecil. Senandung yang biasa didengungkan oleh mendiang ayah, ibu dan juga sang kakak."Nona Cinta, apa kamu ingin menikmati sesuatu untuk minum petang ini?" tanya Ari saat dirinya hendak memasuki kamar di lantai atas. Lagi, panggilan Ari berhasil membuatnya nyaris terperanjat. Diam-diam Cinta istighfar dalam hati. Ada apa dengan dirinya saat ini? Kenapa berhadapan dengan Ari saja rasanya seperti menghadapi seorang penjahat yang sedang mengancam?"Apa saja, boleh. Asal Paman yang bikin." Cinta membalas sambil melempar senyum manis seperti biasa. Meski hatinya cukup berkecamuk, namun dia tetap menunjukkan sikap biasa saja di depan pria tua yang masih awet itu."Oh, ya. Sediakan seperlunya saja, biar nanti aku yang buatkan kopi petang untuk kita berdua. Paman pasti penasaran dengan air tanganku juga, kan?"Cinta

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 46 - Sebuah Pra Duga

    Zaki diam-diam pulang lebih dulu karena tidak ingin berdebat panjang dengan Cinta sebab pikirannya sedang kacau. Kini, dia sedang berada di ruang kerjanya dan tidak ingin diganggu oleh siapapun. Dalam setiap detiknya, dia masih saja mengeluh sambil terus memantau kamera."Bahkan dia merusak agenda pekerjaanku."Zaki menyesalkan pertemuan tiba-tiba dengan Cinta saat sedikit lagi dia akan mengetahui dalang di balik gagalnya proyek Edelweis. Diyakininya bahwa Nyonya Leny Tang selaku mitra kala menyimpan bukti mengenai hal tersebut."Tapi kenapa?"Sayangnya, pertemuan itu harus terhenti di longue. Sementara agenda selanjutnya ke Taman Moana harus gagal sebab belum apa-apa, acaranya sudah dikacau oleh Cinta."Ada apa dengan dia? Dia pergi ke longue itu untuk bertemu dengan karib ayahnya?"Zaki menghela napas berat. "Siapa lagi karib ayahnya selain aku? Mana mungkin dia sengaja mengikutiku."Rencana Zaki untuk menuntaskan masalah proyek Edelweis, malah berbuntut kepada penudingan terhadap

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 45 - Ditinggal

    Cinta melirik pria yang kini terlelap di samping. Air mata perlahan mulai deras dan semakin tidak terbendung seiring kelopak mata yang memberat. Dalam hatinya meneriaki kata, "Tolong jangan sakiti aku dengan cara begini ...."Hingga akhirnya dia terlelap, pun kalimat itu masih terucap dalam bentuk racauan.Pagi harinya, Cinta menggeliat meraih ponsel di nakas yang berbunyi nyaring. Kelopak matanya terasa sangat berat, tetapi jemarinya terpaksa menekan tombol hijau saat menyadari itu panggilan dari Sekretaris Alfian."Hallo." [Hallo. Selamat pagi, Bu Cinta. Pak Zaki meminta saya menjemput Anda dan sekarang sedang menunggu di luar hotel Kelana.]"Em, Pagi ...."[Hallo, Bu Cinta. Apa Anda baik-baik saja?]"Em, Ya ... apa?! Memangnya Zaki kemana?"[Pak Zaki ada urusan mendadak hingga dia terpaksa berangkat sebelum fajar.]Cinta segera menutup ponsel. Kelopak mata yang berat, kalimat racau antara tidur dan jaga, semuanya lenyap begitu saja. Dengan cepat dia melompat turun dari ranjang dan

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 44 - Perlahan Membunuh

    "Beraninya kau datang ke tempat ini? Siapa yang mengizinkanmu, hm?" Dua orang itu sama-sama terjebak amarah hingga tak ada yang mau mengalah. Bahkan Zaki yang terkenal paling profesional dalam urusan apa pun, kini terlihat seperti sedang labil."Katakan, siapa yang ingin kau temui di tempat seperti ini?" desaknya pula."Sahabat karib ayahku!""Ayahmu tidak memiliki teman dekat selain aku, Cinta!" bentak Zaki kasar. Hal ini memicu tanggapan dari Nyonya Leny, wanita berambut pirang."Sorry, Tuan Zaki. Sungguh, kami tidak bermaksud menyinggung siapapun," ucapnya menengahi. "Kami hanya berbicara sesuai bukti di tangan," tambahnya lagi. Namun, Zaki yang masih dalam amarah besar memaksa keluar dari agenda pertemuan."Maaf, Nyonya Leny. Aku akan kembali setelah semuanya kondusif.""Baik, Tuan Zaki. Kami sangat berharap Anda kembali hadir ke tempat ini, agar proyek Edelweis segera bebas."Zaki memutuskan untuk menyerah mandat kepada Alfian untuk melanjutkan agenda pertemuan. Sambil mencekal

  • Gadis Tawanan Pelunas Hutang   Bab 43 - Kejutan Menuai Curiga

    "Paman?!"Cinta tertegun melihat kelihaian Ari. Lelaki tua itu seperti memiliki sisi lain yang tidak pernah diketahui oleh siapapun termasuk dirinya."Ya, Nona. Ada apa?" Ari menjawab sambil berbalik menatap lekat wajah Cinta yang tampak kebingungan tanpa memperlihatkan ekspresi apa pun selain bingung dengan panggilan mendadak yang baru saja dilakukan oleh Cinta."Kenapa Paman lewat di sini?" tanyanya dengan kening mengerut tajam. "Ini jalur khusus presdir, bukan?" ulang pertanyaan Cinta yang masih bingung melihat Ari dengan lihai memasuki area khusus owner."Oh, itu. Bukan apa-apa, Nona. Dulu tempat ini kerap kami lalui bersama Tuan Dikara untuk pertemuan khusus bersama Nyonya Tang dan setelah itu, dia memberiku hak untuk melewatinya hanya untuk informasi darurat."Cinta semakin dibuat bingung."Oh, ya? Nyonya Tang? Paman punya kenalan sekelas Nyonya Tang?" Pria tua di depannya yang selama puluhan tahun tinggal bersama keluarganya itu mengangguk. Hari ini, dia seperti membuktikan s

DMCA.com Protection Status