Setelah melayani Pak Wisnu bercinta di hotel, Olivia bangun dari tempat tidurnya. Dia jalan perlahan ke kamar mandi. Namun, saat dia hendak membersihkan diri tangannya ditarik Pak Wisnu yang sudah bangun.“Mau kemana kamu?” Tanya Pak Wisnu.“Saya mau ke kamar mandi Pak,” jawab Oliv.Pak Wisnu melepaskan tangan Oliv. Dia langsung menuju ke dalam kamar mandi. Sedangkan Pak Wisnu masih duduk di kursi yang terdapat di kamar tersebut. Olivia pun keluar dari kamar mandi dan menuju ke arah Pak Wisnu.“Siapa namamu?” Tanya Pak Wisnu.“Nama saya Olivia Pak,” jawabnya.“Apakah kamu bekerja di klub malam itu?” Tanya Pak Wisnu.“Iya Pak. Saya bekerja di klub malam,” ucapnya yang membenarkan ucapan Pak Wisnu.“Ini uang untukmu,” Pak Wisnu memberikan uang 5 juta pada pada Olivia.“Terima kasih Pak,” ucap Oliv yang menerima uang pemberian dari Pak Wisnu.“Goyanganmu boleh juga,” bisiknya di telinga Oliv.Olivia merinding mendengar ucapan Pak Wisnu. Dia pun mundur ke belakang dan mentok pada dinding
Hari ini Kinan ingin mengunjungi Mama Ratih bersama dengan nenek. Dia ingin bertemu dengan sang mama. Sebelum Arsen pergi ke kantor dia berpamitan pada sang suami untuk pergi mengunjungi sang mama di rumah.“Bang hari ini aku sama nenek mau ke rumah Mama Ratih. Aku kangen sama Mama,” Kinan meminta izin pada Arsen.“Iya sayang. Kamu pergi ke rumah Mama sama siapa?” Tanya Arsen pada sang istri.“Aku pergi sama nenek, suster dan anak-anak,” ucapnya yang menjelaskan pada Arsen.“Aku suruh Pak Ahmad untuk mengantar kalian ke rumah mama ya,” ujar Arsen yang akan meminta tolong pada Pak Ahmad untuk menjaga dan mengawasi mereka.“Nggak usah bang. Biar kami saja,” jawab Kinan pada sang suami.“Aku khawatir jika kalian pergi sendirian! Di luaran sana banyak orang-orang jahat,” ucapnya yang khawatir pada Istri dan anaknya.“Abang nggak usah khawatir ya. Percaya lah kami semua akan baik-baik saja,” Kinan menenangkan sang suami yang khawatir padanya.Akhirnya Arsen mengalah dan memilih diam. Namun
Arsen memutar video yang dimana saat dia sedang menelpon kedua preman tersebut. Seketika wajah Suster Ella menjadi pucat pasi.“Cepat jawab! Kenapa diam saja!” Teriak Arsen pada Suster Ella.“Kenapa kamu tega sekali pada kami? Apa salah kami padamu Suster?” Tanya Kinan yang keluar dari dalam mobil.“Maafkan saya, Pak,Bu. Saya terpaksa melakukannya karena, Ibu saya di kampung sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan adik saya,” Suster Ella menjelaskan pada Arsen dan Kinan.“Memangnya adik kamu sakit apa?” Tanya Kinan.“Leukimia bu,” jawab Suster Ella.“Ya Allah, Adikmu terkena penyakit Leukimia? Sejak kapan?” Tanya Kinan. “Sudah menginjak bulan ketiga bu. Dia harus diobati setiap bulan bu. Saya bingung dapat uang dari mana untuk pengobatan adik saya,” ucapnya pada Kinan.“Tapi tidak seharusnya kamu berbuat seperti itu! Kenapa kamu memiliki niat jahat untuk menculik baby twins? Kenapa kamu nggak ngomong langsung pada saya!” Ucap Arsen dengan nada suara tinggi.“Perbuatanmu tidak
"Kinan, ayo bangun ini sudah siang!" teriak bu Susi pada Kinan anak tirinya.Terdengar suara air yang mengguyur badan Kinan yang masih tertidur.Kinan yang masih tertidur pun kaget karena, bu Susi menyiramnya pakai air."Iya bu, ini Saya sudah bangun. Maaf bu tadi malam Saya tidak bisa tidur karena, kemarin pulang antar pesanan Saya kena air hujan." Kinan menjelaskan pada ibu tirinya."Emangnya saya peduli! Bodo amat Kamu mau sakit atau terluka sekali pun, Saya tidak peduli. Sekarang kamu bangun dan cepat masak sarapan pagi,” Bentak Bu Susi.Selesai mengguyur Kinan, Bu Susi pergi keluar menuju ke dalam kamarnya. Ia sibuk menelpon seseorang yang berada di seberang sana.Sedangkan Kinan langsung bangun dan segera Dia mengganti pakaiannya yang basah. Setelah itu Dia segera turun ke bawah dan menuju ke dapur. Sesampainya di dapur ia melihat ada nasi sisa tadi malam dan dia berinisiatif untuk membuat nasi goreng. Ibu dan Saudara tirinya turun dari lantai dua menuju ke ruang makan dan Mereka
“Ma- maafkan saya Tuan,” ucapnya dengan suara yang bergetar.“Maaf! Coba kamu lihat, sepeda bututmu itu sudah menggores samping mobilku!” Ujarnya dengan suara ketus dan Dia menunjuk samping mobil yang lecet akibat terkena stang sepeda Kinan Kinan menoleh ke arah telunjuk laki-laki tersebut. Ternyata mobilnya tergores akibat kena stang sepedanya. Kinan menatap wajah Laki-laki tersebut dengan nanar.“Saya tidak mau tahu Kamu harus ganti rugi! Dan Kamu harus perbaiki mobil Saya yang lecet tersebut,” ucapnya pada Kinan.“Ganti rugi? Berapa yang harus Saya bayar Tuan, untuk mengganti rugi mobil Tuan yang lecet?” Tanya Kinan yang memberanikan diri bertanya pada Laki-laki tersebut.“Kamu harus ganti rugi sebesar 20 juta.” bisik Laki- laki tersebut dengan gaya santainya.“Hah 20 juta!” Kinan yang kaget dengan nominal yang Pria itu sebutkan.“Iya 20 juta. Itu untuk biaya ganti ruginya,” ujarnya dengan santai.“Apa Kamu sanggup bayar ganti rugi! Kalau Kamu sanggup mana uangnya.” Pinta Laki-lak
Ting ... Suara pintu lift terbuka dan Arsen langsung menarik tangan Kinan, dan berjalan menuju ke apartementnya tersebut. Sesampainya di depan pintu tersebut Arsen menekan tombol dan dalam hitungan detik pintu tersebut sudah terbuka.Mereka masuk ke dalam apartement dan Arsen mulai memberikan tugas pada Kinan. Apa saja yang harus dia kerjakan selama Kinan tinggal bersama dengannya. Dia meminta Kinan masak makanan untuk dirinya.“Apa kamu bisa masak?” Tanya Arsen.“Bisa Tuan,” jawab Kinan.“Baiklah untuk saat ini kamu sudah bisa membersihkan ruangan ini dan selesai membersihkan ruangan tolong kamu buatkan makanan untuk Saya. Karena, perut Saya sudah lapar,” ucapnya pada Kinan.“Baik Tuan,” jawab Kinan.Kinan mengambil sapu dan lap untuk di gunakan menyapu dan membersihkan meja dan yang lainnya. Selesai membersihkan rumah ia langsung menuju ke dapur untuk memasak.Selesai memasak, dia langsung menghidangkan makanan tersebut di atas meja makan. Arsen yang tengah sibuk dengan laptopnya ti
Kinan kaget dan Dia tidak percaya di dalam kamar ada seseorang yang ingin berbuat jahat padanya. Dia memberontak dan berteriak dengan sekuat tenaganya. Namun, tenaga yang tersisa tidak sepadan dengan kekuatan lelaki tersebut.“Dari Tadi Kamu selalu memancingku. Iya kan! kamu ingin jika Aku menyentuhmu,” ucapnya dengan suara dinginnya.“Saya tidak pernah memancing siapapun! Apalagi dengan Anda Tuan,” pekik Kinan.“Sudahlah jangan sok jual mahal padaku. Katakan saja berapa yang harus aku bayar untuk tubuhmu ini," ejek Arsen pada Kinan, menatapnya dengan tatapan penuh gairah. “Cukup Tuan! Walaupun Saya orang tidak punya tapi saya masih punya harga diri,” bentaknya dengan nada tinggi dan menyikut dada Arsen.“Maafkan Saya, Kinan. Lain kali kalau kamu sedang mandi jangan lupa untuk menutup pintunya,” ujarnya yang langsung menuju keluar kamar Kinan.Kinan yang melihat Arsen pergi dari kamarnya terdiam dan dia tidak mengerti kenapa dia merasa bersalah sudah memarahi Arsen. Setelah Arsen kelu
Dengan sekuat tenaga Kinan mendorong tubuh Arsen. Dengan dorongan dari Kinan, dia langsung terguling ke lantai. Kinan yang melihat Arsen tersungkur di lantai langsung bangun dan merapihkan pakaian yang sempat berantakan akibat ulah Arsen.“Aw … pinggangku sakit sekali,” ucap Arsen yang merasa pinggangnya ngilu akibat tendangan yang di lakukan oleh Kinan.“Maafkan saya Tuan!” Ucap Kinan yang meminta maaf pada Arsen.Dia merasa bersalah sudah mendorong Arsen sampai terjungkal ke ke belakang. Arsen yang melihat Kinan khawatir padanya mulai memiliki rencana untuk mengerjainya. Dia berpura-pura sakit pinggangnya tersebut.“Sepertinya kamu sengaja ingin mencelakaiku saya!” Arsen berucap dengan nada ketus.“Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud untuk mendorong Tuan. Hanya saja-,” ucapan Kinan terhenti.“Hanya saja apa?”tanya Arsen.“Hanya saja tadi Tuan mau berbuat tidak baik pada saya,” ucap Kinan pada Arsen.“Dari tadi kamu memancing saya terus Kinan. Maka dari itu saya menguji dirimu. E