Hari ini Oliv cuti kerja, dia langsung menuju ke stasiun kereta api. Oliv menggunakan transportasi kereta api. Menurutnya menggunakan kereta api lebih cepat sampai di Jakarta. Oliv tiba di stasiun kereta api, sebelum dia masuk gerbong kereta Oliv menelpon ibunya. Dia memberitahu jika hari ini dia akan ke Jakarta.[Assalamualaikum bu][Waalaikumsalam Oliv, tumben kamu telpon ibu, ada apa nak?][Bu,hari ini aku mau ke Jakarta! Aku kangen sama ibu][Serius kamu mau kesini?][Iya bu, aku serius][Baiklah, nanti kalau kamu sudah sampai kabarin ibu ya, biar ibu bisa jemput kamu][Iya bu,nanti setelah sampai aku kabarin ibu ya][Udah dulu ya bu, aku udah mau masuk gerbong kereta nih][Oh ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati di jalan ya][Iya bu, assalamualaikum][Waalaikumsalam]Panggilan telepon berakhir. Oliv bergegas menuju gerbong kereta dan mencari tempat duduk sesuai dengan nomor kursi yang tertera di tiket. Setelah, beberapa menit dia mencari tempat duduk. Akhirnya, Oliv menemukan te
Olivia telah tiba di stasiun Gambir. Dia langsung keluar dari kereta dan menuju ke stasiun. Setibanya dia langsung menelpon bu Susi. Dia memberitahukan bahwa dirinya sudah tiba di Jakarta.[Assalamualaikum bu, aku sudah tiba di stasiun Gambir][Waalaikumsalam nak, tunggu ibu jemput ya][Iya bu][Ibu kesana dengan taksi jadi kamu tunggu saya di depan pintu utama stasiun][Iya bu, cepat dikit ya bu, soalnya aku sendiri disini.][Iya ibu secepatnya tiba disana][Ya sudah ibu tutup dulu telponnya ya, assalamualaikum][Iya bu, waalaikumsalam]Panggilan telepon berakhir, Bu Susi segera menuju ke dapur yang dimana Ustadzah sedang memasak. Dia mau pamit untuk jemput Olivia. Bu Susi memberanikan diri pamitan pada Ustadzah.“Ustadzah, saya mau izin untuk jemput Olivia. Dia sudah tiba di stasiun Gambir,” ucapnya yang berpamitan pada ustadzah.“Iya bu, berangkat aja nggak apa-apa, ajak anak ibu kesini ya. Biar tinggal disini saja selama dia libur kerja,” ucap ustadzah yang mempersilahkan Olivia u
Setelah tiga hari Olivia di Jakarta, hari ini dia akan melamar pekerjaan di kantor. Entah itu sebagai office girl di kantor pun dia tidak keberatan yang terpenting dia bisa kerja dan mendapatkan uang. Untuk masalah tempat tinggal saat ini, Olivia tinggal di rumah Ustadzah Lina bersama dengan ibunya. Pagi ini dia akan pergi melamar pekerjaan. “Nak, kamu mau kemana pagi-pagi kok udah rapih?” Tanya ustadzah pada Olivia. “Saya mau melamar pekerjaan ustadzah, doakan saya ya ustadzah semoga bisa dapat pekerjaan,” ujarnya pada Ustadzah dan meminta doa padanya. “InsyaAllah ustadzah akan mendoakan kamu ya nak, semangat ya,” ucap Ustadzah yang memberikan semangat pada Oliv. “Terima kasih ustadzah,” jawabnya. “Kita sarapan dulu ya, habis itu baru kamu berangkat,” ajak ustadzah pada Oliv. “Iya ustadzah.” Olivia mengikuti ustadzah menuju ke ruang makan. Di meja makan sudah tersedia nasi uduk buatan Bu Susi. Mereka berempat sarapan bersama, selesai sarapan Oliv pamit pada Ibu dan Ustad
Hari ini akan dilangsungkan pernikahan antara Andre dan Ira. Semua keluarga sudah hadir di acara resepsi pernikahan Andre dan Ira.“Selamat menempuh hidup baru ya bang, jaga Ira dengan baik ya,” ucap Kinan yang memberikan selamat pada abangnya tersebut.“Terima kasih ya dek, kamu dan keluarga kecilmu sudah mau datang ke acara pernikahan abangmu ini,” ujar Andre pada adiknya.“Iya bang.”Selesai mengucapkan selamat pada Andre semua keluarga berfoto bersama. Mereka foto bersama dengan pengantin. Selesai berfoto dengan pengantin, keluarga mengadakan makan bersama. Malam hari mereka tinggal di hotel. Semua keluarga pergi menuju ke hotel yang dimana sudah mereka pesan. Sedangkan, untuk pengantin malam ini tidur di rumah pengantin wanita. Seperti malam ini Andre dan Ira merasa canggung karena, mereka masih sama-sama malu.“Dek, sebaiknya kamu mandi duluan sana,” ucap Andre yang meminta istrinya untuk mandi duluan.“Iya bang,aku mandi duluan ya,” ucapnya yang langsung pergi menuju kamar mand
Setelah melakukan malam pertama. Di pagi hari mereka sibuk untuk sarapan pagi bersama. Hari ini pertama kalinya mereka sarapan pagi bersama-sama.“Kamu masak apa pagi ini dek?” Tanya Andre pada Ira yang masih berada di dapur.Andre memeluk sang istri dari belakang. Tanpa mereka sadari ternyata gerak-gerik mereka terlihat oleh Ibu. “Hari ini aku masak nasi goreng seafood,” ucapnya pada sang suami.“Wah sepertinya enak sekali,” ucapnya yang mencium pundak sang istri.“Hm,” terdengar deheman dari ibu.Andre dan Ira kaget dan langsung melihat ke arah suara deheman tersebut. Ternyata ibu sedang berdiri melihat anak dan menantunya sedang bermesraan di dapur. Andre dengan cepat melepaskan pelukannya.“Awas nasi gorengnya gosong ya,” ucap ibu yang langsung pergi meninggalkan anak dan menantunya.“Tuh kan, gara-gara abang sih jadinya ibu tau kan. Aku jadi malu bang,” ucap Ira pada sang suami.“Kenapa harus malu dek, kita kan udah sah jadi suami-istri jadi ya jangan malu lah,” ucap Andre pada
Tiba di rumah, Arsen dan keluarga langsung beristirahat. Karena, hari ini mereka melakukan perjalanan jauh. “Sebaiknya Mama istirahat saja ya, hari sudah larut malam,” ucap Kinan yang meminta sang Mama untuk beristirahat setelah, mereka makan malam bersama.“Iya nak, mama ke kamar dulu ya,” pamit Mama Ratih pada Kinan dan menantunya.“Iya Ma,” jawab Kinan dan Arsen.Mama pun menuju ke kamar. Sedangkan, Arsen dan Kinan masih di ruang keluarga. Mereka masih menonton acara berita di televisi.“Bang, menurutku Indriani sepertinya suka deh sama bang Andre,” ucap Kinan yang memberitahu Arsen.“Masa sih yang? Kayaknya nggak mungkin yang,” ucap Arsen yang menyangkal ucapan Kinan.“Ya itu hanya dugaanku saja bang, mudah-mudahan itu hanya dugaanku semata,” ucap kinan.“Sudah ya yang, sebaiknya kita istirahat yuk. Hari sudah semakin malam,” ucapnya yang mengajak Kinan beristirahat.“Ya sudah ayo bang kita istirahat,” Kinan mengajak sang suami untuk beristirahat.Arsen dan Kinan menuju kamar, m
Rizal dan nenek saat ini sudah tiba di Jakarta. Sedangkan, saat ini hari pertama Olivia bekerja di hotel Areta, sebagai cleaning service. Pukul 8 pagi Olivia sudah berada di hotel Areta. Dia sudah mulai bekerja, dan hari ini adalah hari pertama dia masuk kerja. “Ya Allah, semoga pekerjaanku ini membawa keberkahan bagiku. Terima kasih sudah memberikan aku pekerjaan dan masih memberikan aku rezeki,” gumamnya dalam hati.Selesai membereskan setiap kamar yang baru saja ditinggal tamu, maka tugas cleaning service membersihkan kamar dan mengganti sprei yang lama dengan sprei yang baru.“Oliv apakah kamar nomor 102 sudah kamu ganti spreinya?” Tanya Siska si pegawai hotel.“Sudah kak,ini baru saya ganti,” jawab Oliv.“Bagus kerjaanmu cukup cepat juga ya. Kamar itu sudah ada tamu yang booking,” ujar Siska pada Oliv“Oh iya bu, saya mengerti, terima kasih sudah memberitahu saya,” ujar Oliv pada Siska.“Oke kalau begitu saya lihat yang lainnya juga ya,” ucapnya pada Oliv.“Baik kak.”Siska perg
“Kamu mau kan nak, jika nenek kenal sama keluargamu? Nenek mau jika kalian berdua secepatnya menikah,” ucap Nenek. “Menikah!” Jawab mereka berdua dengan kagetnya. “Iya menikah! Kenapa kalian berdua kaget?” Tanya Nenek. “Apa nggak terlalu cepat Nek?” Tanya Rizal. “Kamu mau sampai kapan melajang terus? Ingat umur kamu itu sudah mau kepala tiga. Jadi sebaiknya kalian menikah saja, lagi pula Nenek melihat kalian berdua cocok. Jadi tunggu apa lagi, secepatnya di sah kan saja,” ujar sang Nenek pada cucunya. Mereka berdua terdiam mendengar ucapan sang nenek. Tidak lama, Olivia meminta izin untuk kerja kembali, meskipun Rizal minta pada Oliv untuk berhenti bekerja. Namun, dia tidak mau berhenti dari pekerjaannya. “Sebaiknya kamu berhenti kerja nak, ikut kita ke Bandung lagi,” ujar Nenek yang meminta Olivia untuk kembali ke Bandung bersama dengan mereka. “Maaf nek, buka aku nggak mau ikut Nenek dan Mas Rizal ke Bandung. Tapi, aku cuma mau kerja dekat sama Ibu,” ujar Oliv pada Nene