Akhirnya..., rumah Hazel selesai di bangun. Dan setelah mengadakan syukuran dengan membagikan beberapa sembako gratis ke para warga kampung dan sebagian lagi ke orang-oang yang mereka temui.., Hazel dan Logan resmi menempati rumah Hazel di lantai dua dan lantai satu resmi di jadikan tempat kost.Yang di beri nama.., Griya Kemuning. Griya sendiri bisa di artikan sebagai rumah. Dan Kemuning adalah bunga yang menjadi ciri khas rumah Hazel yang sudah ada.., sejak sang ibu masih ada. Meski yang di rombak hanya lantai dua dan dinding pagar.., namun.., rumah wanita itu seolah-olah berubah menjadi lebih mewah. Dengan peralatan yang serba otomatis-sehingga.., tidak perlu lagi tambahan pekerja. Hanya satu toilet saja yang di tambahi closet jongkok dengan kamar mandi yang tetap menggunakan bak mandi dengan gayung.., karena.., tidak semua orang terbiasa menggunakan shower ataupun.., closet duduk. Lalu.., bagaimana dengan kamar sang ayah? Untuk kamar sang ayah.., biarlah ia pikirkan sendiri
"Apa sekarang..., nona Dawson sudah menjadi nyonya Dawson?" tanya Lucas pada Logan. "Siapa yang kau maksud?" tanya Logan. "Wanita yang baru saja kau dapatkan dan menjadi istrimu, tentu saja." jelas Lucas. "kenapa kau bisa berkata seperti itu?" tanya Logan tentang maksud Lucas yang mengatakan soal nona yang menjadi nyonya. "melihat wajah konyol mu yang seolah sangat bersemangat-bahkan, memilih masuk meski mengatakan akan cuty pernikahan selama beberapa hari kedepannya...., siapapun pasti sudah tahu.., jika, kau sedang bahagia." keluh Lucas yang paham..., jika sahabat sedari kecilnya ini sedang berusaha memamerkan kebahagiaannya. " tentu saja aku bahagia..., meski berhasil menyuntingnya..., aku pikir aku akan tersiksa karena menunda malam pertama pernikahan-cukup lama. Namun, tepat sehari setelah aku menyelesaikan pembangunan rumah sekaligus kost impian Hazel..., ia dengan suka rela memberikan hakku padaku. " kekeh Logan. " suka rela memberikan? Aku pikir ia akan menunda dengan
"akhirnya kau mau mengunjungi kedua orang tuamu?" tanya Alana pada keponakannya. Keponakannya? Felicia? Ya! Karena memang....., disinilah kedua wanita itu sekarang. Seingat Alana...., wanita itu memang berniat mengunjungi makam sang kakak.Edward yang memiliki kebudayaan Jawa Bali memang sama-sama memiliki kebudayaan mengkremasi mayat dari ayah kandung Alana. Namun, berbeda dengan kebudayaan asli mereka yang seharusnya melabuhkan abu mayat ke laut..., keluarga mereka memilih menguburkan abu mayat kedua orang tua Felicia di pemakaman Chinese yang berada di tanah kelahiran ipar dari Alana tersebut.Siapa yang menyangka, jika..., saat Alana akan memasuki wilayah makam..., ia akan melihat sang keponakan yang baru saja keluar dari wilayah pemakaman Chinese tersebut. "aunty..., sudah tahu?" tanya Felicia. "tentang kau yang berpura-pura Amnesia?" tanya Alana. "apakah Aunt tahu dari teman Aunty yang merupakan Psychologist itu?" tanya Felicia. "Tidak!" ucap Alana sambil menyesap Coffe
Hari ini hari senin. Dan sesuai saran dari Erika..., Angelina akhirnya memilih masuk kembali dan tak jadi memproses cuty nya. Kali ini...., melihat Frans yang memilih menghindar ketika Angelina akan duduk di sebelahnya..., wanita itu tak lagi memperlihatkan rasa keberatannya. Dengan perban yang masih menempel di kepalanya..., Angelina mulai mengikuti kelasnya lagi. Perban yang di gunakan Angelina bukanlah sandiwara! Kenyataannya..., luka Angelina memang belum sepenuhnya mengering. Meski begitu..., luka wanita itu sendiri bukan luka yang berat. Sehingga..., tidak akan menganggu kegiatan wanita itu. Hanya saja..., karena mobil yang sebelumnya di kendarai Angelina mengalami kerusakan..., membuat, wanita itu sementara harus di antar jemput karena mobilnya masih dalam proses perbaikan. Dan..., tanpa sadar kelas telah selesai. Selain untuk mengejar Frans...., kebetulan, Angelina sendiri memang pandai. Tak susah bagi wanita itu mengikuti kelas-bahkan..., meski me
"Logan...,boleh aku bertanya sesuatu." Tanya Hazel. "Ya, sayang?" heran Logan yang baru saja pulang ke rumah. Berbeda dengan Logan yang memilih langsung bekerja. Hazel memilih tetap menggunakan cuty nya sebagaimana mestinya. Apa lagi.., wanita itu melupakan..., jika ia sedang berhadapan dengan seorang pria berdarah campuran asing. Yang pastinya memiliki tenaga ekstra di ranjang. Padahal..., wanita itulah yang pertama kali berinisiatif...., namun, wanita itu juga yang kelelahan di atas kasur. Abaikan itu. "Kau tahu Helena?" Tanya Hazel. "Siapa?" heran Logan. "dia adalah karyawan yang pernah bekerja di tempatmu dan dulu juga adalah teman kuliahku." jelas Hazel. "Oh? Ada apa dengannya?" heran Logan yang melepas jazz nya dan segera di ambil oleh Hazel untuk di hanger dan di taruh di gantungan baju. "saat aku mau mengucapkan..., selamat ulang tahun kepadanya karena..., kebetulan ini adalah hari ulang tahunnya..., aku baru tahu, jika..., ia sudah menjadi guru dan juga sudah menikah
"Papa...,boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Angelina yang sedang bersantai di ruang keluarga bersama dengan satu keluarga yang lain...., karena..., kebetulan Steven telah pulang kerja. "iya..., apa yang ingin di tanyakan putriku ini." kekeh Steven. Pria yang tak lagi muda itu masih saja menggoda putrinya yang telah beranjak dewasa. Apa lagi melihat putrinya itu yang akan merajuk ketika di goda oleh ayah kandungnya sendiri. " sudahlah, Steve! Jangan goda putri mu terus! "keluh Jean yang datang membawakan makan malam yang telah di hangatkan untuk di santap Steven. " baik-baik! Apa yang ingin kau tanyakan, An? "tanya Steven. " setelah papa menjadi direct.... "ucap Angelina mengantung. " ehem? " heran Steven mulai menyuap makanannya. " apa tidak ada yang menggodamu. " tanya Angelina membuat Steven tersedak mendengar penuturan putrinya. " Ada, ya? " heran Angelina melihat reaksi sang ayah. " kenapa kau bertanya seperti itu, An?" tanya Jean membantu mengelap sisa makanan yang baru
"apakah...., aku mengambil cuty terlalu lama?" tanya Hazel yang akhirnya kembali bekerja di perusahaan suaminya. "kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Logan. "Wajah assistant Lucas sedikit menakutkan. Apakah ia kesal karena harus menangani tugas yang harusnya aku kerjakan?" tanya Hazel yang melihat Lucas terlihat kesal. "sepertinya..., tidak." jelas Logan masih sibuk mengurus berkas. Ia memang sedikit sibuk karena banyak apoteker yang menawarkan product obat-obatan baru dan meminta kerja sama perusahaan Logan untuk memasarkannya. Namun, sebagai perusahaan Farmasi yang bekerja sama langsung dengan rumah sakit keluarganya..., Logan jelas harus benar-benar menyeleksi jenis-jenis obat yang masuk. Jangan sampai..., obat yang di edarkan perusahaannya adalah obat yang akan merugikan masyarakat atau mungkin..., nama rumah sakit keluarga Dawson. "tidak?" ucap Hazel membuyarkan lamun Logan. "ya! Aku sudah mengenalnya sejak kecil karena orang tua kami juga bersahabat. Jika..., ia kes
Lucas terbangun lebih siang dari biasanya.Bahkan melebihi waktu masuk kerjanya. Logan sendiri tidak mempermasalahkannya. Mengingat wajah kesal Lucas kemarin..., Logan memang memutuskan membiarkan Lucas istirahat. Namun..., dari pada dirumah dan tidak melakukan apapun..., pria itu memilih tetap bekerja..., hanya berangkat lebih siang dari biasanya. Lagi pula..., tidak ada yang bisa pria itu lakukan..., bahkan meski Logan memberi Lucas libur. Berkencan dengan Maya? Sepertinya itu takkan jadi pilihan Lucas. Mengingat sifat Maya yang suka mengatur dalam berbagai hal..., membuat Lucas merasa..., jika, pria itu tidak akan mempertahankan hubungan mereka lebih lama lagi. Hanya sampai Lucas menemani wanita itu ke pesta dansa kelulusan, maybe. Abaikan itu! Lucas harus segera bersiap dan segera ke perusahaan Logan. Namun...., melihat Felicia yang sedang asyik di dapur-membuat niat Lucas itu jadi teralihkan. "Kemana yang lain?" tanya Lucas pada Felicia. "Kak Angelina sudah berangkat p