Saat ayah mulai menelantarkan ku.., awalnya.., aku hampir depresi karena kesepianDinding kamarku., adalah saksi bisu seberapa sering aku menangis. Membasahi kasur dan Bantal ku. Entah sudah berapa banyak air mata yang tumpah.Tak terhitung lagi malam yang kuhabiskan untuk menangis dalam diam. Tanpa kusadari.., lambat laun aku mulai terbiasa sediri. Bahkan..., ada kalanya aku mulai merasa enggan ketika ayahku kembali berada di satu rumah yang sama denganku.Karena aku tahu..., hanya ada luka yang akan ayahku torehkan untukku. Karena ketidak adilannya dalam memberi kasih sayang. Antara aku dan saudara Laki-laki ku. *** Hazel Deandra Ayu***"Ini perasaanku saja.., atau.., memang karyawan kita jadi lebih sedikit dari biasanya?" heran logan yang akhirnya memilih masuk kerja. "Kebanyakan dari karyawanmu masuk ke perusahaanmu rata-rata karena tertarik padamu. Saat tahu kau menyambut rayuan mereka dengan dingin-mereka yang merasa perusahaan farmasi-bukan bagian dari pasion mereka jel
Seperti biasa..., Lucas kini sedang mengemudikan mobilnya menuju tempat kerja Felicia atau..., Erika. Kebetulan..., Jean sedang tidak bisa menjemput Felicia begitupun dengan Angelina yang ada pertemuan dengan teman-teman study nya. Campus tempat Felicia kerja sendiri, ada di batas kota dan tidak ada sarana transportasi umum yang melewati daerah itu menuju rumah mereka. Sehingga.., Felicia harus di antar jemput jika ingin masuk kerja atau pulang kerja. Satu hal yang membuat Lucas heran adalah..., Felicia tidak ada di tempat biasa wanita itu menunggu. Biasanya..., wanita itu menunggu di teras campus nya. Kalaupun wanita itu ke toilet..., biasanya hanya sebentar dan akan kembali menunggu di teras campus tempat ia bekerja. "Anda keluarga miss Erica?" tanya salah satu teman wanita yang sama-sama bekerja dengan Felicia. Itu yang di pikirkan Lucas melihat seragam kerja yang di gunakan wanita yang menyapa pria itu sama dengan yang tadi di pakai Felicia. "Ya! Anda tahu dimana dia?" tan
'Felix memang tahu.., jika, Felicia menyukai seorang pria yang usianya jauh lebih muda dari wanita itu. Namun, Felix tak menyangka jika..., pria yang di sukai Felicia tepat ada di hadapan pria itu.' Lantas..., bagaimana pria itu tahu tentang Felicia? atau..., pria yang Felicia sukai? Jelas karena pria itu pernah berada di campus yang sama saat Felicia mengambil study nya. Lebih tepatnya.., pria yang bernama Asli Feri Herdiansyah itu...., adalah adik kelas Felicia. Felicia memang cantik. Kulit putih yang di dapat karena ia keturunan Chinese dari sang mama di tambah dengan wajah semi Jawa dari sang ayah membuat wanita itu semakin manis. Sayangnya.., saat itu.., di mata wanita keturunan Chinese Jawa tersebut..., hanya ada Lucas seorang.Jujur! Bukan hanya satu dua orang saja yang pernah menyatakan perasan pada Felicia. Namun.., semua pria yang pernah menyatakan perasaannya-pada Felicia selalu berakhir kekecewaan karena selalu di tolak oleh wanita berdarah Chinese jawa tersebut. F
Beruntung.., karena Angelina hanya kecelakaan kecil saja. Ia hanya menyerempet pembatas jalan karena matanya yang berkabut akibat tangisnya. Angelina sendiri tidak ada luka parah yang di sebabkan oleh kecelakaan yang terjadi. Hanya luka di dahinya yang cukup dalam. Sisanya.., hanya luka ringan. Steven dan Jean juga akhirnya datang untuk memastikan keadaan putrinya. luka yang di terima putrinya tidak parah., namun, melihat wajah lesu Angelina.., Steven dan Jean tahu.., luka hatinya lebih dalam dari pada luka fisiknya. Steven lantas duduk di pinggiran kasur dan menyingkirkan sulur rambut pirang putrinya kebelakang telinga gadis itu. " Are you okay, honey?" tanya Steven. " I'm Fine, papa. Ini hanya luka biasa. Aku bisa menutupinya dengan rambutku." jelas Angelina. "... "Steven hanya tersenyum. Apa yang di alami putrinya ini mengingatkan ia akan Jean istrinya. pria itu lantas memeluk putrinya dan menyadarkan kepala putrinya di bahunya. " Aku tahu rasanya, Angelina. Dulu..., papa
Dulu.., keluarga Hazel termasuk keluarga terkaya di kampungnya. Bahkan.., hampir setiap setengah tahun sekali.., merayakan liburan sekolah ke gunung atau pantai. Jika tidak pasti keluar kota.Lantas.., mengapa wanita itu biasa kelaparan? Bahkan.., pernah hampir tidak makan 5 hari lamanya. Karena memang.., keluarga ibunyalah yang kaya. Lebih tepatnya.., sang nenek dari pihak ibunya. Setelah sang nenek ada.., sang ibu yang di jadikan tulang punggung oleh keluarga Hazel.., terutama sang ayah. Dan hal itu.., membuat sang ibu kelelahan dan jatuh dalam depresi berkepanjangan. 5 tahun setelah sang nenek tiada.., sang ibupun mengalami penurunan kesehatan.., apa lagi dengan persaingan bisnis yang sama di mana-mana membuat.., omset pasar menurun dan sering kali sang ibu mengalami rugi. Ibarat..., pasak lebih besar dari pada tiang.Dan, tepat di saat Hazel berusia 25 tahun..., sang ibu tiada. Sang ayah pun.., mulai benar-benar mengabaikan Hazel. Bahkan.., menelantarkan sang putri demi s
"Oh! karena Lucas tidak ada., pertemuan Client kali ini kau gantikan Lucas dan temani aku, okay." Ucap Logan mengingatkan. "Yang bertemu di hotel XX di batas kota?" Tanya Hazel sambil mengecek jadwal Logan lagi. "Ya!" Jawab Logan. "Kau tidak usah khawatir. Kali ini.., aku menemanimu-sehingga.., kau tidak usah khawatir akan ada orang yang menganggu mu." Jelas Logan. "?" Heran Hazel. Bagaimanapun.., wanita itu terbiasa bertemu Client sendiri sebelumnya. Namun..., memang, setelah Hazel bertemu client yang menggoda wanita itu.., Hazel tak lagi di tugaskan bertemu Client dan tugas itu di gantikan oleh Lucas atau mungkin., malah Logan sendiri. Hazel memang pendiam.., namun, wanita itu bukan wanita bodoh yang akan diam saja-jika, ada pria yang melecehkan nya. Wanita itu jelas akan berbicara dengan keras untuk menarik perhatian dan membuat.., sang pria yang hendak melecehkan Hazel.., malu. Abaikan itu! Wanita itu memilih menyiapkan beberapa document untuk pertemuan dengan Client. Dan
"A...., anda tidak apa-apa?" Heran Laura sang secretary. Bagaimanapun.., ini sudah cukup lama dari waktu Hazel pertama kali minum-apa lagi.., Laura sendiri sudah menambahkan dosis nya di minuman juga makanan yang Hazel minum dan makan. "Ya?" tanya Hazel."Ti.., tidak." Ucap Leo yang tidak ingin ada kecurigaan dari pihak Logan. "Ah! Saya kebal terhadap Aphrodisiac." Jelas Hazel yang paham akan maksud Leo dan Laura. "Kau paham akan hal itu?" Heran Logan. "Ya?" heran Hazel. "I mean.., Aphrodisiac." Jelas Logan yang membuat..., Leo juga Laura..., heran. "Meski wajah saya seperti ini.., karena saya type orang yang cuek terhadap pernyataan pria.., banyak orang yang menjebak saya dengan obat panas seperti.., Aphrodisiac." Jelas Hazel. "Kenapa kau yakin jika., kau pernah di beri obat panas itu?" Heran Logan. "Bukan sekali dua kali aku melihat wajah bingung seperti yang di perlihatkan Mr Leo juga Miss Laura-ketika.., saya minum minuman atau makan makanan yang mereka berikan." Jelas Haz
Aku.., Logan Dawson dan saat ini sedang bersungguh-sungguh dalam mencintai satu wanita. Dan sepertinya.., Sang Khalik tahu akan hal itu dan mulai membantuku mendapatkan satu wanita yang ku cintai itu. Aku hanya bisa bersyukur dan berjanji... Akan mencintai wanita itu dengan sungguh-sungguh. Dan mengobati trauma nya sedikit demi sedikit. Sampai.., ia bisa menerima ku dengan sepenuh hati. -Logan Dawson-Di tengah perjalanan pulang mengantar Hazel..., terjadi hujan lebat yang menerpa. Mereka tak perlu khawatir kehujanan karena mereka menggunakan mobil. Sayangnya.., tidak ada payung yang di sediakan di mobil yang Logan kendarai. Biasanya.., sang ibu-Alana, akan menyediakan payung dan berbagai perlengkapan lainnya di mobil Logan. Namun, Logan menggunakan mobil kantor. Dimana.., tidak ada yang bisa di pakai untuk mengantar Hazel ke rumahnya. Logan memang memilih memakai mobil dinas yang memiliki jati diri perusahaan-yang pria itu bangun-untuk menunjukkan, jika, pria itu datang ber