"Oh! karena Lucas tidak ada., pertemuan Client kali ini kau gantikan Lucas dan temani aku, okay." Ucap Logan mengingatkan. "Yang bertemu di hotel XX di batas kota?" Tanya Hazel sambil mengecek jadwal Logan lagi. "Ya!" Jawab Logan. "Kau tidak usah khawatir. Kali ini.., aku menemanimu-sehingga.., kau tidak usah khawatir akan ada orang yang menganggu mu." Jelas Logan. "?" Heran Hazel. Bagaimanapun.., wanita itu terbiasa bertemu Client sendiri sebelumnya. Namun..., memang, setelah Hazel bertemu client yang menggoda wanita itu.., Hazel tak lagi di tugaskan bertemu Client dan tugas itu di gantikan oleh Lucas atau mungkin., malah Logan sendiri. Hazel memang pendiam.., namun, wanita itu bukan wanita bodoh yang akan diam saja-jika, ada pria yang melecehkan nya. Wanita itu jelas akan berbicara dengan keras untuk menarik perhatian dan membuat.., sang pria yang hendak melecehkan Hazel.., malu. Abaikan itu! Wanita itu memilih menyiapkan beberapa document untuk pertemuan dengan Client. Dan
"A...., anda tidak apa-apa?" Heran Laura sang secretary. Bagaimanapun.., ini sudah cukup lama dari waktu Hazel pertama kali minum-apa lagi.., Laura sendiri sudah menambahkan dosis nya di minuman juga makanan yang Hazel minum dan makan. "Ya?" tanya Hazel."Ti.., tidak." Ucap Leo yang tidak ingin ada kecurigaan dari pihak Logan. "Ah! Saya kebal terhadap Aphrodisiac." Jelas Hazel yang paham akan maksud Leo dan Laura. "Kau paham akan hal itu?" Heran Logan. "Ya?" heran Hazel. "I mean.., Aphrodisiac." Jelas Logan yang membuat..., Leo juga Laura..., heran. "Meski wajah saya seperti ini.., karena saya type orang yang cuek terhadap pernyataan pria.., banyak orang yang menjebak saya dengan obat panas seperti.., Aphrodisiac." Jelas Hazel. "Kenapa kau yakin jika., kau pernah di beri obat panas itu?" Heran Logan. "Bukan sekali dua kali aku melihat wajah bingung seperti yang di perlihatkan Mr Leo juga Miss Laura-ketika.., saya minum minuman atau makan makanan yang mereka berikan." Jelas Haz
Aku.., Logan Dawson dan saat ini sedang bersungguh-sungguh dalam mencintai satu wanita. Dan sepertinya.., Sang Khalik tahu akan hal itu dan mulai membantuku mendapatkan satu wanita yang ku cintai itu. Aku hanya bisa bersyukur dan berjanji... Akan mencintai wanita itu dengan sungguh-sungguh. Dan mengobati trauma nya sedikit demi sedikit. Sampai.., ia bisa menerima ku dengan sepenuh hati. -Logan Dawson-Di tengah perjalanan pulang mengantar Hazel..., terjadi hujan lebat yang menerpa. Mereka tak perlu khawatir kehujanan karena mereka menggunakan mobil. Sayangnya.., tidak ada payung yang di sediakan di mobil yang Logan kendarai. Biasanya.., sang ibu-Alana, akan menyediakan payung dan berbagai perlengkapan lainnya di mobil Logan. Namun, Logan menggunakan mobil kantor. Dimana.., tidak ada yang bisa di pakai untuk mengantar Hazel ke rumahnya. Logan memang memilih memakai mobil dinas yang memiliki jati diri perusahaan-yang pria itu bangun-untuk menunjukkan, jika, pria itu datang ber
Dulu.., Hazel tidak seperti sekarang.., yang seolah..., takut memulai hubungan dengan lawan jenis. Dulu, bahkan ada masanya wanita itu pernah merasakan manisnya jatuh cinta. Namun, pria yang wanita itu cintai seolah memandang jijik pada Hazel kecil. Jijik? Ya! dulu.., Hazel bersekolah di sekolah swasta.., dimana.., strata di pandang melebihi segalanya. Dan Hazel yang jarang beli makanan di luar.., jelas di pandang sebelah mata oleh sebagian orang yang bersekolah di sana. Dan sepertinya..., hal itu sampai terdengar oleh pria yang menjadi kakak tingkat wanita itu. Jujur! . Dulu.., Hazel juga pernah melewati menjadi anak yang polos dan periang. Ia juga dulu dekat dengan sang kakak, ayah atau mungkin..., ibu nya.Lantas..., mengapa sekarang, hubungannya dengan keluarganya seolah retak? Seingat Hazel..., Ada suatu masa di mana.., nenek dari wanita itu yang memarahi sang kakak dan membela Hazel. Sang kakak yang terbiasa di manja dan tak pernah di salahkan..., menjadi kesal. Entah
Karena pernikahan ini hanya formalitas..., sehingga..., kehadiran sang ayah bisa di lewatkan untuk sementara. Yang terpenting..., Hazel dan Logan mengucapkan janji suci di hadapan Alatar yang d pimpin oleh pemangku agama dan ada saksi yang menikahkan mereka. Barulah setelah resmi.., bisa di adakan pernikahan ulang dengan lebih meriah dan benar. Itupun..., jika sang ayah akhirnya bisa di hubungi. Sementara Mark menyaksikan sang putra yang akhirnya bisa menikahi wanita yang di cintai Logan-Alana hanya meihat ke sekeliling gereja yang hampir kosong. Memang, dari keluarga mempelai pria.., hampir semua bisa datang.., namun, hanya ada warga yang menggerebek rumah Hazel saja yang datang sebagai saksi. Tanpa ada keluarga mempelai wanita sama sekali-yang di hadirkan dalam pernikahan ini. Ini mengingatkan Alana akan dirinya di masa lalu. Ayah kandung Alana juga merupakan orang yang menganut paham Patriarch dan lebih mempedulikan sang putra melebihi segalanya dari pada putrinya dan melupak
Logan memutuskan tidak melakukan honeymoon karena ingin merombak rumah Hazel. Tepat pada saat pernikahan itu selesai..., kini, Logan dan Hazel telah sah menjadi suami-istri.., para warga di kampung Hazel pun langsung kembali kerumah masing-masing. Begitupun dengan..., Jean dan Alana yang memutuskan kembali keperusahaan milik Alana. Steven sendiri memilih kembali ke perusahaan tempat ia bekerja-setelah sebelumnya ijin untuk menyaksikan pernikahan Logan. Kebetulan.., tugasnya di perusahaan di handle oleh Alice-sementara.., Steven tidak ada di perusahaan karena menghadiri pernikahan Logan. Angelina sendiri yang baru saja keluar dari rumah sakit jelas memutuskan langsung pulang ke rumah setelah menyaksikan pernikahan Logan. Namun, Lucas masih di tugaskan untuk menjemput Felicia. "Sir." Sapa Maya. "Kau..," jawab Lucas karena ada yang menyapanya saat pria itu memarkirkan mobilnya di pekarangan campus tempat Felicia kerja. Sayangnya.., pia itu tidak mengingat Maya. Karena bagi Lucas.
Merombak ulang rumah Hazel membutuhkan waktu yang tak sedikit. Bahkan.., meski menggunakan tukang yang cukup banyak sekalipun. Apa lagi.., rumah Hazel sendiri tepat berada di depan masjid.., sehingga.., di jam-jam tertentu.., Logan harus mengistirahatkan Tukang nya. Untuk menghargai mereka yang sedang beribadah, tentu saja. Logan sendiri begitu memanjakan para pekerjanya. Makan dan minum di cukupi.., bahkan, kebutuhan rokok pun di sediakan oleh Lucas. Karena.., Logan tidak menikmati nicotine.., sehingga.., tidak tahu apapun tentang rokok dan meminta bantuan Lucas untuk menyediakan benda yang sebagian mengandung nicotine dan TAR tersebut. Namun, pria yang biasa di dunia bisnis itu begitu perfectionist. Logan yang sudah memberi uang muka itu ingin pembangunan selesai tepat waktu dengan jumlah bahan yang sudah di sepakati. Seandainya mundur pun.., Logan tidak akan memberi tambahan biaya ataupun.., bahan. Hal ini untuk mengurangi adanya kecurangan dari para pekerja. Dan para pekerj
"ukh!" igau Lucas yang baru terbangun dari tidur nya. Entah sudah jam berapa ini. Lucas melihat ke arah jendelanya yang belum sempat pria itu tutup.., dan mendapati.., jika, hari sudah gelap. Setelah menutup tirai jendela kamarnya.., Lucas segera ke kamar makan dimana kulkasnya berada.., untuk mengambil minum karena gelas minum di kamarnya telah kosong. Saat melewati kamar dapur.., Lucas melihat Angelina-saudari kembarnya, sedang menyiapkan makan malam sendirian. " Kemana Erika? Kenapa kau masak sendiri" Tanya Lucas menyeruput air dingin dari gelas yang telah pria itu isi dari air kulkas. "Belum pulang." Jelas Angelina. "Belum pulang? Bukankah seharusnya kau menjemputnya?" Ucap Lucas tak percaya-jika, adiknya ini lupa menjemput Felicia. "Erm.., aku tadi berniat menjemputnya. Namun, mama mengabariku dan mengatakan akan menjemputnya." Jelas Angelina. "Lalu? mengapa mereka belum pulang?" Tanya Lucas- sedikit khawatir. Apa lagi.., ketika pria itu mengingat mimpinya tadi. Saat..,