Karena pernikahan ini hanya formalitas..., sehingga..., kehadiran sang ayah bisa di lewatkan untuk sementara. Yang terpenting..., Hazel dan Logan mengucapkan janji suci di hadapan Alatar yang d pimpin oleh pemangku agama dan ada saksi yang menikahkan mereka. Barulah setelah resmi.., bisa di adakan pernikahan ulang dengan lebih meriah dan benar. Itupun..., jika sang ayah akhirnya bisa di hubungi. Sementara Mark menyaksikan sang putra yang akhirnya bisa menikahi wanita yang di cintai Logan-Alana hanya meihat ke sekeliling gereja yang hampir kosong. Memang, dari keluarga mempelai pria.., hampir semua bisa datang.., namun, hanya ada warga yang menggerebek rumah Hazel saja yang datang sebagai saksi. Tanpa ada keluarga mempelai wanita sama sekali-yang di hadirkan dalam pernikahan ini. Ini mengingatkan Alana akan dirinya di masa lalu. Ayah kandung Alana juga merupakan orang yang menganut paham Patriarch dan lebih mempedulikan sang putra melebihi segalanya dari pada putrinya dan melupak
Logan memutuskan tidak melakukan honeymoon karena ingin merombak rumah Hazel. Tepat pada saat pernikahan itu selesai..., kini, Logan dan Hazel telah sah menjadi suami-istri.., para warga di kampung Hazel pun langsung kembali kerumah masing-masing. Begitupun dengan..., Jean dan Alana yang memutuskan kembali keperusahaan milik Alana. Steven sendiri memilih kembali ke perusahaan tempat ia bekerja-setelah sebelumnya ijin untuk menyaksikan pernikahan Logan. Kebetulan.., tugasnya di perusahaan di handle oleh Alice-sementara.., Steven tidak ada di perusahaan karena menghadiri pernikahan Logan. Angelina sendiri yang baru saja keluar dari rumah sakit jelas memutuskan langsung pulang ke rumah setelah menyaksikan pernikahan Logan. Namun, Lucas masih di tugaskan untuk menjemput Felicia. "Sir." Sapa Maya. "Kau..," jawab Lucas karena ada yang menyapanya saat pria itu memarkirkan mobilnya di pekarangan campus tempat Felicia kerja. Sayangnya.., pia itu tidak mengingat Maya. Karena bagi Lucas.
Merombak ulang rumah Hazel membutuhkan waktu yang tak sedikit. Bahkan.., meski menggunakan tukang yang cukup banyak sekalipun. Apa lagi.., rumah Hazel sendiri tepat berada di depan masjid.., sehingga.., di jam-jam tertentu.., Logan harus mengistirahatkan Tukang nya. Untuk menghargai mereka yang sedang beribadah, tentu saja. Logan sendiri begitu memanjakan para pekerjanya. Makan dan minum di cukupi.., bahkan, kebutuhan rokok pun di sediakan oleh Lucas. Karena.., Logan tidak menikmati nicotine.., sehingga.., tidak tahu apapun tentang rokok dan meminta bantuan Lucas untuk menyediakan benda yang sebagian mengandung nicotine dan TAR tersebut. Namun, pria yang biasa di dunia bisnis itu begitu perfectionist. Logan yang sudah memberi uang muka itu ingin pembangunan selesai tepat waktu dengan jumlah bahan yang sudah di sepakati. Seandainya mundur pun.., Logan tidak akan memberi tambahan biaya ataupun.., bahan. Hal ini untuk mengurangi adanya kecurangan dari para pekerja. Dan para pekerj
"ukh!" igau Lucas yang baru terbangun dari tidur nya. Entah sudah jam berapa ini. Lucas melihat ke arah jendelanya yang belum sempat pria itu tutup.., dan mendapati.., jika, hari sudah gelap. Setelah menutup tirai jendela kamarnya.., Lucas segera ke kamar makan dimana kulkasnya berada.., untuk mengambil minum karena gelas minum di kamarnya telah kosong. Saat melewati kamar dapur.., Lucas melihat Angelina-saudari kembarnya, sedang menyiapkan makan malam sendirian. " Kemana Erika? Kenapa kau masak sendiri" Tanya Lucas menyeruput air dingin dari gelas yang telah pria itu isi dari air kulkas. "Belum pulang." Jelas Angelina. "Belum pulang? Bukankah seharusnya kau menjemputnya?" Ucap Lucas tak percaya-jika, adiknya ini lupa menjemput Felicia. "Erm.., aku tadi berniat menjemputnya. Namun, mama mengabariku dan mengatakan akan menjemputnya." Jelas Angelina. "Lalu? mengapa mereka belum pulang?" Tanya Lucas- sedikit khawatir. Apa lagi.., ketika pria itu mengingat mimpinya tadi. Saat..,
'Sebenarnya.., kenapa mommy Alana tidak mengatakan apapun pada mama?' heran Lucas. Pertanyaan-pertanyaan yang ada memenuhi kepalanya dan membuat kepala pria itu semakin sakit.Lucas beranjak dari kasurnya dan mengambil sebungkus nicotine dengan pemantik.Sayangnya.., orang tuanya sedang ada di halaman.., tempat.., biasa Lucas menikmati nicotine nya. Jean dan Steven memang tahu jika, Lucas adalah seorang Casanova.., namun, mereka tak tahu jika, Lucas menikmati nicotine. Hanya Angelina dan Logan saja yang tahu kebiasaan Lucas yang mulai muncul kala pria itu stress. Sementara..., Lucas tidak bisa melakukannya di dalam kamar. Karena.., bau dari nicotine itu pasti akan tertinggal di dalam kamar Lucas. Jean mungkin tidak setanggap Alana. Namun, sebagai seorang ibu..., Jean selau memiliki insting yang tajam jika bersangkutan dengan anak yang pernah ada di tubuh wanita itu selama 9 bulan saat di kandung wanita itu. Dan.., Lucas tak ingin membuat sang ibu bersedih karena kecewa. Jadilah
Akhirnya..., rumah Hazel selesai di bangun. Dan setelah mengadakan syukuran dengan membagikan beberapa sembako gratis ke para warga kampung dan sebagian lagi ke orang-oang yang mereka temui.., Hazel dan Logan resmi menempati rumah Hazel di lantai dua dan lantai satu resmi di jadikan tempat kost.Yang di beri nama.., Griya Kemuning. Griya sendiri bisa di artikan sebagai rumah. Dan Kemuning adalah bunga yang menjadi ciri khas rumah Hazel yang sudah ada.., sejak sang ibu masih ada. Meski yang di rombak hanya lantai dua dan dinding pagar.., namun.., rumah wanita itu seolah-olah berubah menjadi lebih mewah. Dengan peralatan yang serba otomatis-sehingga.., tidak perlu lagi tambahan pekerja. Hanya satu toilet saja yang di tambahi closet jongkok dengan kamar mandi yang tetap menggunakan bak mandi dengan gayung.., karena.., tidak semua orang terbiasa menggunakan shower ataupun.., closet duduk. Lalu.., bagaimana dengan kamar sang ayah? Untuk kamar sang ayah.., biarlah ia pikirkan sendiri
"Apa sekarang..., nona Dawson sudah menjadi nyonya Dawson?" tanya Lucas pada Logan. "Siapa yang kau maksud?" tanya Logan. "Wanita yang baru saja kau dapatkan dan menjadi istrimu, tentu saja." jelas Lucas. "kenapa kau bisa berkata seperti itu?" tanya Logan tentang maksud Lucas yang mengatakan soal nona yang menjadi nyonya. "melihat wajah konyol mu yang seolah sangat bersemangat-bahkan, memilih masuk meski mengatakan akan cuty pernikahan selama beberapa hari kedepannya...., siapapun pasti sudah tahu.., jika, kau sedang bahagia." keluh Lucas yang paham..., jika sahabat sedari kecilnya ini sedang berusaha memamerkan kebahagiaannya. " tentu saja aku bahagia..., meski berhasil menyuntingnya..., aku pikir aku akan tersiksa karena menunda malam pertama pernikahan-cukup lama. Namun, tepat sehari setelah aku menyelesaikan pembangunan rumah sekaligus kost impian Hazel..., ia dengan suka rela memberikan hakku padaku. " kekeh Logan. " suka rela memberikan? Aku pikir ia akan menunda dengan
"akhirnya kau mau mengunjungi kedua orang tuamu?" tanya Alana pada keponakannya. Keponakannya? Felicia? Ya! Karena memang....., disinilah kedua wanita itu sekarang. Seingat Alana...., wanita itu memang berniat mengunjungi makam sang kakak.Edward yang memiliki kebudayaan Jawa Bali memang sama-sama memiliki kebudayaan mengkremasi mayat dari ayah kandung Alana. Namun, berbeda dengan kebudayaan asli mereka yang seharusnya melabuhkan abu mayat ke laut..., keluarga mereka memilih menguburkan abu mayat kedua orang tua Felicia di pemakaman Chinese yang berada di tanah kelahiran ipar dari Alana tersebut.Siapa yang menyangka, jika..., saat Alana akan memasuki wilayah makam..., ia akan melihat sang keponakan yang baru saja keluar dari wilayah pemakaman Chinese tersebut. "aunty..., sudah tahu?" tanya Felicia. "tentang kau yang berpura-pura Amnesia?" tanya Alana. "apakah Aunt tahu dari teman Aunty yang merupakan Psychologist itu?" tanya Felicia. "Tidak!" ucap Alana sambil menyesap Coffe