Mark hanya tersenyum..., saat melihat status yang di buat Steven. Di status itu..., Tampak terlihat.., Steven yang telah resmi mempersunting Jean dengan kedua orang tua Steven yang berada di belakang pria itu. Adapun, bibi dari Jean juga para saudara jauh wanita itu. Tak ketinggalan.., adapun caption-bertuliskan... ;'Resmi dulu.., perayaan pernikahnya nanti setelah si kembar lahir.' Mark hanya tersenyum. Apa lagi.., melihat wajah bahagia Steven. Tak heran.., selain sembuh.., dan akan menjadi seorang Ayah sebentar lagi..., ia juga berbaikan dengan keluarganya. Mark bahkan tahu jika.., Steven akhirnya tahu rahasia keluarganya yang selama ini tidak Steven ketahui. Steven belajar dari Jean yang memaafkan pria itu. Itulah alasannya.., Steven juga memaafkan orang tuanya yang selama ini menutupi kebenaran darinya. " selamat atas Pernikahan mu, Seve. Maaf aku tak bisa datang ke acara Pernikahan mu." jelas Mark menelphone Steven. 'Tak masalah, Mark. Kau masih bulan madu. Lagi pula.
Tak lama setelah Steven mengunjungi Ivan dan memeriksakan Urine kakak sepupunya...,Steven akhirnya kembali bekerja. Semua kembali seperti biasa dengan suasana kerja seperti biasa. Mungkin.., karena tidak semua tahu akun Steven.., hingga, tak ada yang tahu perihal pernikahan Steven dengan Jean. Saat ini.., Steven sendiri sudah mulai kembali bekerja di ruangannya. " Pagi, pak manager!" sapa Alice. "Pagi." "Kau terlihat lebih semangat setelah sebelumnya tampak kacau." kekeh Alice. " Kelihatan sekali, ya?" tanya Steven. "E heem. Apa yang membuatmu semangat, Sir?" goda Alice. " Kau akan mengetahui nya nanti." jelas Steven. " Bagaimana dengan kabar Jean?" tanya Alice. " Ia akan kemari nanti." jelas Steven. " Apa?" heran Alice. " Sudahlah! Kembali bekerja." kekeh Steven. ' Ya ya." keluh Alice yang masih penasaran. Dan.., benar saja, saat makan siang.., Jean datang ke kantor untuk membawakan makan siang Steven-sama seperti yang biasa Jean lakukan sebelum Steven menyentak tanga
Setelah di paksa berulang kali.., barulah Jean mau menuruti permintaan Steven. Setelah menyelimuti istrinya dan memastikan.., perut Jean nyaman.., Steven memilih kembali meneruskan pekerjaan yang sempat tertinggal. Tak lama.., ada yang memasuki ruangan Steven tanpa mengetuk ruangan terlebih dahulu. " Siapa?" heran Steven-sebelum akhirnya terkejut ketika melihat siapa yang memasuki ruangannya. " Setelah aku di pindah tugaskan.., aku tak menyangka jika kau lah yang akan menggantikan posisi ku-duduk di kursi itu." jelas Mr Kim. Mr Kim? Ya! Orang yang mengunjungi Steven adalah Mr Kim. Pria.., yang dulu pernah duduk di kursi yang sama dengan yang Steven gunakan saat ini. Pria yang dulu pernah Steven kagumi.., sekaligus.., awal ketakutan Steven. Tak heran! Karena Mr Kim yang blak-blakan mengatakan Steven Gay.., membuat Steven terancam akan di jahui teman-teman kantor nya. Jika bukan karena Jean.., mungkin.., Steven takkan ada di tahap ini. " ada perlu apa anda kemari?" tanya St
" By the way.., bagaimana kau bisa mengenal bawahan ku?" tanya Arnold. " Chaterine memiliki teman asrama pria." jelas Damien. " Teman asrama pria? Dan ia tak masalah?" heran Arnold. " Teman seasrama Chaterine mengaku seorang G dan pria ini adalah mantan kekasih dari teman seasrama Chaterine. " jelas Damien. " Bukankah kau memiliki istri yang sedang mengandung? " heran Arnold. " Istrinya itu yang menyembuhkan bawahan mu ini. " jelas Damien. " Aku baru tahu jika kelainan sexual yang menyimpang bisa sembuh dan kembali normal. " heran Arnold. " Teman Chaterine bahkan menikah dengan wanita dan istrinya juga sedang mengandung. " jelas Damien. " Apakah perkumpulan G mu tak masalah jika kau telah sembuh? " tanya Arnold. " Kebetulan.., teman-teman saya bukan perkumpulan yang Toxic. Mereka bahkan turut berbahagia jika ada salah satu dari kami yang sembuh. Dan jujur.., yang akhirnya sembuh dan akhirnya menjadi seorang ayah bukan hanya saya dan teman dari nona Chaterine saja. " jelas Ste
"Steve..," panggil Jean. " Ya?" tanya Steven. " Aku pulang dulu, okay?" tanya Jean. " Eh? Tunggu aku selesai kan tugasku dulu. Aku akan mengantarku." ucap Steven tak ingin Jean jalan. " Tapi.." ucap Jan ragu. Apa lagi.., masih ada pemimpin perusahaan juga orang kedua di perusahaan. " Atau.., kau bisa mengantar istrimu dulu aru lanjut mengerjakan tugasmu. " jelas Arnold. " Eh? " heran Steven. " Tak apa! Aku tahu yang kau rasakan. Saat.., kau selalu khawatir keadaan istrimu." jelas Arnold. " Kebetulan.., istrinya juga sedang mengandung. Dan dari pengamatanku..., istrimu ini sedang mengandung anak kembar, bukan?" jelas Damien. " Iya, sir." Jelas Steven. " Tak heran! istri dari Arnold juga sedang mengandung anak kembar. Itu sebabnya.., Arnold sangat mengerti perasaanmu. " jelas Damien. " Erm. Kau memiliki kendaraan? " tanya Arnold. " Tidak, sir. Rencananya.., saya ingin meminjam mobil kantor sekalian bertemu dengan Client. " jelas Steven. " Pakailah mobil kantor dulu. Aku aka
"Jadi., kau memberitahu Steven.., jika aku pergi?" Tanya Jean. Kebetulan.., Alice sedang bermain ke Apartment Steven. Dimana Jean juga tinggal di sana-karena.., Steven dan Jean telah menikah tentu saja. "Ya! Aku mengatakan kau sedang mengandung dan memilih pergi darinya." Jelas Alice. "Darinya? dari awal kau sudah tahu jika aku mengandung anak Steven?" Heran Jean. Bagaimanapun.., wanita itu ta pernah menceritakan apapun yang terjadi antara Steven dengannya. Wanita itu hanya menceritakan jika.., pria yang menjadi ayah dari janin yang di kandungnya.., pergi di pagi Hari tanpa menunggu Jean bangun. "Ya! meski.., saat itu aku melihat Mr Calvin mengikutimu.., akupun melihat Steven juga mengikutimu. Bahkan.., sedari awal pesta aku menyadari Steven selalu menatapmu dan seolah marah-jika, kau di tatap pria lain. Dari sana.., au sudah curiga.., jika, Steven sudah menyukaimu. Ia hanya menyangkal perasaannya.., karena belum pernah jatuh cinta dengan wanita sebelumnya. Itu sebabnya.., aku me
"Apa kabar?" Tanya Steven. "Seperti yang kau lihat." Jawab Ivan.Ya! Saat ini.., Steven sedang mengunjungi kakak sepupunya itu. "Kau terlihat baik." Jawab Steven duduk di kursi pengunjung. Sementara itu.., tampak Ivan hanya menatap ke arah Jean yang memilih duduk di luar ruangan untuk pengunjung. "Itu..," tanya Ivan terus menatap ke arah Jean. "Dia istriku." Ucap Steven. Ivan hanya menatap ke arah Jean-terutama perut wanita itu yang tampak membesar. "Dia.., hamil?" Tanya Ivan."Ya! kau akan menjadi seorang paman." Jelas Steven sambil menatap ke arah Jean dengan lembut. Membuat.., Ivan hanya terdiam menatap ke arah pria yang ternyata adik sepupunya itu. "Aku tak menyangka.., jika hidupmu jauh lebih baik setelah aku mengusirmu." Ucap Ivan. Kali ini.., Steven lah yang terdiam mendengar ucapan kakak sepupunya ini. "Kau tahu, Van.., dulu., setelah kau usir.., aku mengalami trauma berat. Aku bahkan sempat menjadi G." Jelas Steven berusaha jujur. "Apa? G? Kau bahkan akan menjadi seor
Dada Steven berdetak dua kali lebih cepat. Sama seperti.., saat pria itu menyadari perasaannya pada Jean. Kali ini.., ia juga jatuh cinta. Bukan berarti ia mengkhianati Jean. Karena.., ia merasakan dadanya berdebar dua kali lebih cepat.., saat pria itu mendengar detak jantung anak-anaknya yang sudah mulai berkembang di perut Jean.Ya! Saat ini.., Jean sedang melihat kondisi anak-anaknya dengan Ultrasonografi atau yang sering di kenal dengan USG. "Je..," isak Steven seolah terharu. "Ya, Steve?" Tanya Jean. "Ini anak-anak kita?" Tanya Steven mulai lirih. "Iya! ini anak-anak kita." Ucap Jean tak kalah terharu. "Terima kasih, Je.., terima kasih karena kau memberi sensasi luar biasa padaku." Lirih Steven menciumi tangan Jean-lalu.., beralih pada pipi wanita itu bergantian dengan pelipis Jean. "Anda akan lebih terharu ketika anak-anak anda terlahir kedunia, sir." Kekeh Chaterine. Steven hanya tersenyum. Namun.., matanya tak juga berhenti menitikkan air mata haru. Ia sungguh tak p
Setelah mencoba dress yang akan Angelina pakai di acara kelulusan wanita itu..., Alana hendak mencoba mendandani Angelina. "Aku dengar..., kedua orang tuamu tidak bisa datang ke acara kelulusan mu, An. Kau mau aku temani?" tanya Alana sambil mendandani Angelina. " jika itu tidak merepotkan Mommy." kekeh Angelina. "tapi aku hanya bisa hadir sebagai wali dan tidak bisa ikut pesta. I'm Sorry, An. Aku sedang mengejar deadline. Apa lagi, malam ini Jean tidak bisa membantu ku." keluh Alana. "Itu tidak masalah, mom." kekeh Angelina. "Kau tidak masalah, kan?" tanya Alana. "Ya! Daddy telah memberiku penawar Aphrodisiac." kekeh Angelina yang tahu maksud dari ucapan Alana. "bagus!" ucap Alana menoel hidung.., anak dari sahabatnya itu. "Sebagai wanita...., kita harus bisa jaga diri, okay?" tanya Alana. "siap, captain." kekeh Angelina memberi sikap hormat. . " kalau begitu aku akan membersihkan tubuhku sebentar. Dan karena aku tidak akan ikut pesta..., aku tak perlu memakai dress kan?" t
Felicia akhirnya sembuh dari demamnya..., bahkan, tanpa perlu kerumah sakit. Jean sendiri tidak menyangka jika...., wanita yang merupakan keponakan dari sahabatnya itu akan sembuh secepat itu. Bagaimanapun..., biasanya, akan membutuhkan paling cepat satu minggu saat Felicia mulai demam karena trauma nya.Tak heran! Biasanya..., saat wanita itu mulai demam-tepat ketika hari yang awalnya cerah menjadi hujan badai..., Felicia akan mulai enggan untuk tidur karena terus menerus memimpikan hal yang sama. Mimpi..., di saat wanita itu harus kehilangan kedua orang tuanya. Membuat wanita itu seolah enggan tidur karenanya. Mungkin, itulah alasan hingga..., membutuhkan waktu lama bagi wanita itu untuk sembuh. Sejujurnya..., bahkan meski bukan karena trauma yang menimpanya..., tubuh Felicia sendiri memang sudah lemah. Sebelum Logan, Angelina dan Lucas lahir..., bahkan Felicia sudah berulang kali masuk ke rumah sakit. Felicia kecil bahkan masih belum fasih berbicara saat wanita itu berusia
Banyak orang menjugde para pelaku LBGTQA+Tanpa menyadari..., jika, para kaum yang mengalami kelainan Sexual yang menyimpang bisa di karenakan trauma. Trauma takkan bisa sembuh dengan Luka..., karena, mereka sudah terbiasa dengan luka yang membuat hati mereka seolah lelah mencintai dengan benar dan jujur. Yang mereka butuhkan adalah...., orang yang dapat mengerti mereka..., hingga, mereka berani untuk keluar dari ketakutan mereka dan mencoba untuk sembuh. *** Author Amatir *** Saat ini, Alana sedang melihat catatan yang di berikan oleh Elder. Seharusnya..., ini tugas Mark-sebagai keturunan Dawson yang sesungguhnya..., namun, Mark itu sama seperti Esther yang polos..., jadilah Alana menggantikan tugas Mark dalam menilai menantu yang masuk ke keluarga Dawson. Ataupun hal-hal lain yang akan mengganggu keluarga Dawson. Dan saat ini..., Alana sedang melihat hasil penyelidikan tentang Hazel-istri dari Logan. Ya! Berbeda dengan adik kandung Alana yang memiliki kelainan Sexual..., sa
"Bagaimana keadaan kak Feli, Ma?" tanya Angelina-saat Jean keluar dari kamar Felicia. "Dia masih demam." ucap Jean sambil melihat ke arah thermometer. Angelina hanya menghela nafas sambil berkata... ;"setiap hujan badai seperti kemarin..., kak Feli pasti demam-hingga tak sadarkan diri." lirih Angelina. Sedih rasanya melihat kondisi sahabatnya yang selalu bersama wanita itu-bahkan sebelum Angelina bisa mengingat-saat ini, bisa di katakan..., tidak baik-baik saja. " mau bagaimana lagi..., apa yang di alami Felicia jelas memberikan dampak traumatic pada gadis itu. "keluh Jean. Ya! Ini bukan kali pertama Felicia demam. Wanita itu pasti akan demam-hingga, tidak sadarkan diri..., ketika hari mulai musim penghujan. Bukan berarti...., setiap hari ketika hujan..., wanita itu akan demam. Hanya ketika..., hari yang awalnya cerah-bahkan panas, tiba-tiba menjadi mendung dan mulai berangin lalu..., mulai terjadi badai dimana..., kilat dan guntur mulai memenuhi langit. Atau..., cuaca yang
Hari ini hujan. Dan dulu..., bagi Hazel hujan bisa berarti banyak hal. Saat nyaman di gunakan untuk tidur...., sekaligus, saat dimana wanita itu merasa begitu...., sepi sekaligus hampa. Ada masa dimana Hazel merasa begitu kesepian. Ketika...., wanita itu harus sendiri tanpa ada keluarga yang menemaninya. Mungkin..., bagi sebagian orang-mereka tidak akan mempercayainya..., saat, dimana orang tua Hazel memilih menelantarkan putrinya sendiri. Namun..., hal itu benar adanya. Menelantarkan sang putri dan memanjakan sang putra..., membandingkan antara anak perempuannya dengan anak laki-lakinya..., namun, memberikan beban pula pada punggung sang putri..., seolah mencekik leher sang putri dan menuntun Hazel sedikit demi sedikit ke dalam jurang depresi. Pria dengan gelar seorang ayah itu bahkan...., tidak tahu jika..., sang putri kini telah menjadi tanggung jawab orang lain. Dulu..., dinding kamarnya adalah saksi biksu. Seberapa seringnya Hazel menumpahkan air mata di kasurnya. Entah
Meski telah memastikan mobil Angelina telah menghilang-bertolak dari campus tempat wanita itu melanjutkan study nya...., Frans tak juga menyingkir dari tempatnya berdiri. Entah mengapa..., ada perasaan yang entah-Frans rasakan ketika Angelina tampak menjauhi pria itu. Jujur...., Bukan niat hati Frans untuk melukai hati Angelina begitu dalam.Namun, saat melihat senyum Angelina..., Frans hanya merasa ia sama. Sama-sama bersinar dan sama-sama memiliki senyum yang indah. Mengingatkan Frans...., akan seseorang yang membuat pria itu memilih menutup hatinya pada seorang wanita. Menutup hatinya? Sejak kapan? Dan..., kenapa? Frans lantas menatap ke arah langit yang cerah-yang tertutup dedaunan. Menerawang jauh ke masa lalunya. Awal mula...., ia yang notabene seorang pria asia memiliki nama yang identik nama barat ini. Ya!Meski memiliki nama yang sangat identik dengan nama barat..., Frans adalah orang Asia tulen. Lantas..., mengapa ia malah di beri nama yang sangat identik dengan
Lucas terbangun lebih siang dari biasanya.Bahkan melebihi waktu masuk kerjanya. Logan sendiri tidak mempermasalahkannya. Mengingat wajah kesal Lucas kemarin..., Logan memang memutuskan membiarkan Lucas istirahat. Namun..., dari pada dirumah dan tidak melakukan apapun..., pria itu memilih tetap bekerja..., hanya berangkat lebih siang dari biasanya. Lagi pula..., tidak ada yang bisa pria itu lakukan..., bahkan meski Logan memberi Lucas libur. Berkencan dengan Maya? Sepertinya itu takkan jadi pilihan Lucas. Mengingat sifat Maya yang suka mengatur dalam berbagai hal..., membuat Lucas merasa..., jika, pria itu tidak akan mempertahankan hubungan mereka lebih lama lagi. Hanya sampai Lucas menemani wanita itu ke pesta dansa kelulusan, maybe. Abaikan itu! Lucas harus segera bersiap dan segera ke perusahaan Logan. Namun...., melihat Felicia yang sedang asyik di dapur-membuat niat Lucas itu jadi teralihkan. "Kemana yang lain?" tanya Lucas pada Felicia. "Kak Angelina sudah berangkat p
"apakah...., aku mengambil cuty terlalu lama?" tanya Hazel yang akhirnya kembali bekerja di perusahaan suaminya. "kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Logan. "Wajah assistant Lucas sedikit menakutkan. Apakah ia kesal karena harus menangani tugas yang harusnya aku kerjakan?" tanya Hazel yang melihat Lucas terlihat kesal. "sepertinya..., tidak." jelas Logan masih sibuk mengurus berkas. Ia memang sedikit sibuk karena banyak apoteker yang menawarkan product obat-obatan baru dan meminta kerja sama perusahaan Logan untuk memasarkannya. Namun, sebagai perusahaan Farmasi yang bekerja sama langsung dengan rumah sakit keluarganya..., Logan jelas harus benar-benar menyeleksi jenis-jenis obat yang masuk. Jangan sampai..., obat yang di edarkan perusahaannya adalah obat yang akan merugikan masyarakat atau mungkin..., nama rumah sakit keluarga Dawson. "tidak?" ucap Hazel membuyarkan lamun Logan. "ya! Aku sudah mengenalnya sejak kecil karena orang tua kami juga bersahabat. Jika..., ia kes
"Papa...,boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Angelina yang sedang bersantai di ruang keluarga bersama dengan satu keluarga yang lain...., karena..., kebetulan Steven telah pulang kerja. "iya..., apa yang ingin di tanyakan putriku ini." kekeh Steven. Pria yang tak lagi muda itu masih saja menggoda putrinya yang telah beranjak dewasa. Apa lagi melihat putrinya itu yang akan merajuk ketika di goda oleh ayah kandungnya sendiri. " sudahlah, Steve! Jangan goda putri mu terus! "keluh Jean yang datang membawakan makan malam yang telah di hangatkan untuk di santap Steven. " baik-baik! Apa yang ingin kau tanyakan, An? "tanya Steven. " setelah papa menjadi direct.... "ucap Angelina mengantung. " ehem? " heran Steven mulai menyuap makanannya. " apa tidak ada yang menggodamu. " tanya Angelina membuat Steven tersedak mendengar penuturan putrinya. " Ada, ya? " heran Angelina melihat reaksi sang ayah. " kenapa kau bertanya seperti itu, An?" tanya Jean membantu mengelap sisa makanan yang baru