Setelah Esther dan Elder pulang--Mark lantas menemui Alana yang sedang mencuci piring bekas mereka makan.“ Kau butuh bantuan, sayang?” ucap Mark memeluk Alana dari belakang.“ Sayang?” kekeh Alana membalik tubuhnya dan menerima pelukan Mark.“ E hem. Kau bahkan sudah di restui menjadi menantu oleh mommy ku.” kekeh Mark.“ Aku pikir--kita hanya bersandiwara. Jadi.., aku benar-benar menjadi kekasih dari dokter G ini?” kekeh Alana memainkan dagu Mark.“ Apa maksudmu G? ” kekeh Mark membuat Alana tertawa.“ Kau lupa? Kau sendiri yang mengatakan kepadaku; jika kau G, doc?” kekeh Alana.“Dan apakah kau lupa? Jika pria yang kau katai.., G ini-adalah satu-satunya pria yang bisa membuatmu merasakan nikmat, hem?” ucap Mark sambil menangkup wajah Alana.Entah siapa yang memulai-yang pasti, entah bagaimana.., kini, bibir mereka kembali bertautan. Dan tanpa banyak kata..., mereka telah kembali bertukar Saliva dan berbagi udara.*Sementara itu.., Esther tidak benar-benar pulang dan hendak kembali
Warning konten!!! 21++Karena sebelumnya.., Mark hanya berpikir untuk menyewa Apertment hanya untuk menghindari ibu kandungnya itu--bertanya soal kekasih atau teman kencan Mark-pria itu hanya memilih Apartment yang tidak terlalu besar. Karena memang tujuan Mark menyewa Apartment-awalnya hanya untuk tidur saja.Namun, jika Mark akan menampung Alana di Apartment nya-pria itu juga harus menyiapkan beberapa perlengkapan untuk Alana- karena memang.., Alana yang masih mengambil study nya.Itu sebabnya, setelah membelikan Alana meja khusus untuk menggambar Design dan beberapa barang belanjaan lainnya-Mark memilihkan menyewakan satu unit lagi untuk ruang menggambar Alana.“ Kenapa tidak ada kasur di Apartment ini, Mark?” tanya Alana yang melihat ruang Apartment yang hampir sama dengan milik Mark-namun, tidak ada perabotan- kecuali wardrobe yang memang menyatu dengan dinding Apartment. Setahu wanita itu.., Mark hanya membelikannya meja khusus untuk menggambar, dan meja rias-itu sebabnya, Alana
Setelah para kurir menaruh semua paket milik Mark itu di tempatnya.., Alana memilih keluar setelah sebelumnya--memastikan jika., para kurir itu telah pergi meninggalkan Apartment mereka.“ Mereka sudah pergi?” tanya Alana.“ Sudah! Mengapa, kau harus bersembunyi di kamar mandi, Alana. Kau kan memakai kaos dengan leher yang tinggi. Semua kissmark di tubuhmu, jelas tidak akan di lihat para kurir itu.” heran Mark.“ Kau pikir, aku tidak malu-setelah semua suara aneh kita-terdengar oleh orang lain, hem?” kekeh Alana mencubit pipi kekasihnya ini.“ Apa maksudmu dengan suara aneh? Suaramu adalah suara yang paling sexy yang pernah aku dengar.” kekeh Mark menelusupkan wajahnya di bahu Alana.“ Dasar.” keluh Alana mengelus rambut Mark..“ Aku akan kembali ke kamar dan tidur, ya. Karena, esok.., aku ada jam pagi.” jelas Alana.“ Hei! Kau tidak mau melihat posisi meja nya dulu? Karena, kau terus di kamar mandi.., aku tidak sempat bertanya-tentang, posisi meja yang kau inginkan.” jelas Mark.“ se
Setelah sebelumnya.., Mark memperkenalkan kepada semua orang jika Alana adalah kekasih hatinya-sebenarnya, wanita itu telah mempersiapkan dirinya untuk segala kemungkinan yang terjadi.Dan benar saja;Ada yang bertanya dengan penuh keantusiasan dan ada yang dengan jelas memendam iri.Antusias?Jika iri adalah hal yang biasa.Bagaimanapun, Mark termasuk pria yang tampan dan meski-kebanyakan dari mereka tidak tahu-jika, Mark adalah anak pemilik rumah sakit-mereka pasti tahu jika.., pendapatan sebagai dokter tidak bisa di remehkan.Tapi antusias?Ya, dari yang mereka bicarakan-Alana yakin.., jika mereka penasaran;Bagaimana seorang Alana bisa berkenalan dengan Mark.Beruntung, karena dosen.., masuk-bertepatan dengan para mahasiswa yang masih penasaran akan kisah Alana dan mengerubungi wanita itu dengan beribu pertanyaan. Kedatangan dosen itu jelas membuat Alana terlepas dari teman-temannya yang penasaran akan kisah wanita itu dengan Mark.Hari ini Alana mengambil kelas teory-jadi, suasan
Mark ingin bertanya pada Steven.., perihal wanita yang Mark tabrak tadi. Namun, mengingat jika.., perpisahan mereka terakhir kali-bukanlah perpisahan terbaik- membuat Mark memilih mengabaikannya.*Sementara itu, di lain tempat.Alana yang hendak memasuki flat apartmentnya-mendapati bingkisan di depan kamar Mark.“ Dari mommy?” maksudnya.., adalah Esther.‘ Hadiah untukmu. Pakailah.’ begitu bunyi tulisan dari Esther tersebut.Alana yang paham maksud jahil calon ibu mertuanya-memilih untuk membuka paket itu di dalam kamar Mark. Dan benar saja.Lingerie transparant?‘Sebenarnya, tanpa memakai inipun..,Mark tetap akan semangat menyentuhku.’ batin Alana.Namun, tak enak rasanya..,jika tidak memakai barang pemberian calon ibu mertuanya. Itu sebabnya,Alana tetap akan memakainya.‘ Tapi, setelah memasak makan malam untuk Mark tentu saja.’ batin Alana.Tidak butuh waktu lama bagi Alana memasak makan malam-tentu karena, kemarin.., Alana sudah memotong semua bumbu yang harus ia masukkan. Itu se
POV Alana.setelah Mark mengantarku pulang dari acara seminarnya di campusku-sekali lagi..., hanya ada angin yang menyapaku ketika aku kembali ke rumahku.Namun..., entah mengapa..., kali ini, aku seolah tidak memper-masalhaknnya-karena, hatiku yang tak lagi merasa sepi.Itu sebabnya..., setelah kembali kerumah..., aku memilih untuk mengistirahatkan badanku-setelah sebelumnya..., membersihkan badanku.Entah mengapa..., setelah bertemu dengan Mark-aku selalu memimpikan mimpi yang sama...,Di rumah nenekku dengan aku yang masih kecil sedang membuat janji dengan seorang anak laki-laki-yang berjanji menikahiku.‘ Mark, it’s You?’ batinku bertanya-tanya. Tak heran..., karena, aku selalu merasa jika..., orang yang ada di mimpiku adalah..., Mark-pria yang mengaku Gay-padahal..., bisa mencumbuku-bahkan, pria pertama yang dapat membuatku mengerti..., arti nikmatnya bercinta-hal yang sama dengan apa yang di janjikan pria kecil dalam mimpiku itu.*Aku terbangun..., ketika hari sudah gelap.Jika
Masih POV Alana.Setelah sampai di Apartment Mark-aku melihat ke sekeliling ruangan Apartment.Apartment dengan satu ruang tidur-satu dapur-Sofa untuk menerima tamu dan kamar mandi.Sederhana-namun, juga menyiratkan kemewahan.Terutama...., pada kasur king size yang selimutnya...., tidak tertata rapi.Yah...., wajar saja-mengingat jika...., penghuni Apartment ini adalah laki-laki.Aku yang perempuan saja...., bebersih-jika hidung sudah tidak bisa di tolenrasi pada debu yang bertebaran.Yah..., aku memilih mengabaikannya-tidak ingin bersifat munafik. Di rumah sendiri jarang bebersih-tidak mungkin...., di tempat orang lain sok menjadi orang yang suka kerapian.Itu sebabnya...., aku memilih mendudukkan pantat ku di Sofa yang sepertinya...., di tujukan untuk tamu tersebut. Sementara...., Mark sudah langsung menuju ke arah dapur-untuk memasak sesuatu.Mungkin...., minuman. Terlihat dari...., Mark yang menaruh apa yang sudah di masaknya...., di dua gelas mug.“ Minumlah coklat hangat ini, i
POV Alana.Aku terbangun..., ketika matahari sudah tinggi di langit.Aku yang tidak bisa tertidur ketika ruangan tidak dalam keadaan gelap-mulai terusik ketika sinar matahari memenuhi kamar apartment Mark dan akhirnya menyadari jika..., pria yang kemarin mengakui jika..., ia adalah teman masa kecil yang berjanji padaku-masih setia memelukku.Ini hangat dan aku menyukainya.Dulu..., hanya ada dinding yang menyapa ketika aku terbangun dari tidurku-kini..., dada Mark lah yang kali pertama aku lihat-ketika aku pertama kali membuka mata.Dulu..., hanya sepi yang menyapa di pagi hari-kini..., suara detak jantung orang yang kudengarkan-entah mengapa membuat mood ku membaik di pagi hari-setelah sebelumnya berbagi peluh bersama.Bukankah aku ini wanita yang paling egoist?Kemarin malam..., aku seolah ragu menjawab ungkapan cinta Mark padaku-namun..., kini? Aku seolah menikmati apa yang di berikan Mark padaku. Aku mendekat ke dada Mark yang masih setia memelukku dan menciumi bau tubuhnya. Ia be
Setelah mencoba dress yang akan Angelina pakai di acara kelulusan wanita itu..., Alana hendak mencoba mendandani Angelina. "Aku dengar..., kedua orang tuamu tidak bisa datang ke acara kelulusan mu, An. Kau mau aku temani?" tanya Alana sambil mendandani Angelina. " jika itu tidak merepotkan Mommy." kekeh Angelina. "tapi aku hanya bisa hadir sebagai wali dan tidak bisa ikut pesta. I'm Sorry, An. Aku sedang mengejar deadline. Apa lagi, malam ini Jean tidak bisa membantu ku." keluh Alana. "Itu tidak masalah, mom." kekeh Angelina. "Kau tidak masalah, kan?" tanya Alana. "Ya! Daddy telah memberiku penawar Aphrodisiac." kekeh Angelina yang tahu maksud dari ucapan Alana. "bagus!" ucap Alana menoel hidung.., anak dari sahabatnya itu. "Sebagai wanita...., kita harus bisa jaga diri, okay?" tanya Alana. "siap, captain." kekeh Angelina memberi sikap hormat. . " kalau begitu aku akan membersihkan tubuhku sebentar. Dan karena aku tidak akan ikut pesta..., aku tak perlu memakai dress kan?" t
Felicia akhirnya sembuh dari demamnya..., bahkan, tanpa perlu kerumah sakit. Jean sendiri tidak menyangka jika...., wanita yang merupakan keponakan dari sahabatnya itu akan sembuh secepat itu. Bagaimanapun..., biasanya, akan membutuhkan paling cepat satu minggu saat Felicia mulai demam karena trauma nya.Tak heran! Biasanya..., saat wanita itu mulai demam-tepat ketika hari yang awalnya cerah menjadi hujan badai..., Felicia akan mulai enggan untuk tidur karena terus menerus memimpikan hal yang sama. Mimpi..., di saat wanita itu harus kehilangan kedua orang tuanya. Membuat wanita itu seolah enggan tidur karenanya. Mungkin, itulah alasan hingga..., membutuhkan waktu lama bagi wanita itu untuk sembuh. Sejujurnya..., bahkan meski bukan karena trauma yang menimpanya..., tubuh Felicia sendiri memang sudah lemah. Sebelum Logan, Angelina dan Lucas lahir..., bahkan Felicia sudah berulang kali masuk ke rumah sakit. Felicia kecil bahkan masih belum fasih berbicara saat wanita itu berusia
Banyak orang menjugde para pelaku LBGTQA+Tanpa menyadari..., jika, para kaum yang mengalami kelainan Sexual yang menyimpang bisa di karenakan trauma. Trauma takkan bisa sembuh dengan Luka..., karena, mereka sudah terbiasa dengan luka yang membuat hati mereka seolah lelah mencintai dengan benar dan jujur. Yang mereka butuhkan adalah...., orang yang dapat mengerti mereka..., hingga, mereka berani untuk keluar dari ketakutan mereka dan mencoba untuk sembuh. *** Author Amatir *** Saat ini, Alana sedang melihat catatan yang di berikan oleh Elder. Seharusnya..., ini tugas Mark-sebagai keturunan Dawson yang sesungguhnya..., namun, Mark itu sama seperti Esther yang polos..., jadilah Alana menggantikan tugas Mark dalam menilai menantu yang masuk ke keluarga Dawson. Ataupun hal-hal lain yang akan mengganggu keluarga Dawson. Dan saat ini..., Alana sedang melihat hasil penyelidikan tentang Hazel-istri dari Logan. Ya! Berbeda dengan adik kandung Alana yang memiliki kelainan Sexual..., sa
"Bagaimana keadaan kak Feli, Ma?" tanya Angelina-saat Jean keluar dari kamar Felicia. "Dia masih demam." ucap Jean sambil melihat ke arah thermometer. Angelina hanya menghela nafas sambil berkata... ;"setiap hujan badai seperti kemarin..., kak Feli pasti demam-hingga tak sadarkan diri." lirih Angelina. Sedih rasanya melihat kondisi sahabatnya yang selalu bersama wanita itu-bahkan sebelum Angelina bisa mengingat-saat ini, bisa di katakan..., tidak baik-baik saja. " mau bagaimana lagi..., apa yang di alami Felicia jelas memberikan dampak traumatic pada gadis itu. "keluh Jean. Ya! Ini bukan kali pertama Felicia demam. Wanita itu pasti akan demam-hingga, tidak sadarkan diri..., ketika hari mulai musim penghujan. Bukan berarti...., setiap hari ketika hujan..., wanita itu akan demam. Hanya ketika..., hari yang awalnya cerah-bahkan panas, tiba-tiba menjadi mendung dan mulai berangin lalu..., mulai terjadi badai dimana..., kilat dan guntur mulai memenuhi langit. Atau..., cuaca yang
Hari ini hujan. Dan dulu..., bagi Hazel hujan bisa berarti banyak hal. Saat nyaman di gunakan untuk tidur...., sekaligus, saat dimana wanita itu merasa begitu...., sepi sekaligus hampa. Ada masa dimana Hazel merasa begitu kesepian. Ketika...., wanita itu harus sendiri tanpa ada keluarga yang menemaninya. Mungkin..., bagi sebagian orang-mereka tidak akan mempercayainya..., saat, dimana orang tua Hazel memilih menelantarkan putrinya sendiri. Namun..., hal itu benar adanya. Menelantarkan sang putri dan memanjakan sang putra..., membandingkan antara anak perempuannya dengan anak laki-lakinya..., namun, memberikan beban pula pada punggung sang putri..., seolah mencekik leher sang putri dan menuntun Hazel sedikit demi sedikit ke dalam jurang depresi. Pria dengan gelar seorang ayah itu bahkan...., tidak tahu jika..., sang putri kini telah menjadi tanggung jawab orang lain. Dulu..., dinding kamarnya adalah saksi biksu. Seberapa seringnya Hazel menumpahkan air mata di kasurnya. Entah
Meski telah memastikan mobil Angelina telah menghilang-bertolak dari campus tempat wanita itu melanjutkan study nya...., Frans tak juga menyingkir dari tempatnya berdiri. Entah mengapa..., ada perasaan yang entah-Frans rasakan ketika Angelina tampak menjauhi pria itu. Jujur...., Bukan niat hati Frans untuk melukai hati Angelina begitu dalam.Namun, saat melihat senyum Angelina..., Frans hanya merasa ia sama. Sama-sama bersinar dan sama-sama memiliki senyum yang indah. Mengingatkan Frans...., akan seseorang yang membuat pria itu memilih menutup hatinya pada seorang wanita. Menutup hatinya? Sejak kapan? Dan..., kenapa? Frans lantas menatap ke arah langit yang cerah-yang tertutup dedaunan. Menerawang jauh ke masa lalunya. Awal mula...., ia yang notabene seorang pria asia memiliki nama yang identik nama barat ini. Ya!Meski memiliki nama yang sangat identik dengan nama barat..., Frans adalah orang Asia tulen. Lantas..., mengapa ia malah di beri nama yang sangat identik dengan
Lucas terbangun lebih siang dari biasanya.Bahkan melebihi waktu masuk kerjanya. Logan sendiri tidak mempermasalahkannya. Mengingat wajah kesal Lucas kemarin..., Logan memang memutuskan membiarkan Lucas istirahat. Namun..., dari pada dirumah dan tidak melakukan apapun..., pria itu memilih tetap bekerja..., hanya berangkat lebih siang dari biasanya. Lagi pula..., tidak ada yang bisa pria itu lakukan..., bahkan meski Logan memberi Lucas libur. Berkencan dengan Maya? Sepertinya itu takkan jadi pilihan Lucas. Mengingat sifat Maya yang suka mengatur dalam berbagai hal..., membuat Lucas merasa..., jika, pria itu tidak akan mempertahankan hubungan mereka lebih lama lagi. Hanya sampai Lucas menemani wanita itu ke pesta dansa kelulusan, maybe. Abaikan itu! Lucas harus segera bersiap dan segera ke perusahaan Logan. Namun...., melihat Felicia yang sedang asyik di dapur-membuat niat Lucas itu jadi teralihkan. "Kemana yang lain?" tanya Lucas pada Felicia. "Kak Angelina sudah berangkat p
"apakah...., aku mengambil cuty terlalu lama?" tanya Hazel yang akhirnya kembali bekerja di perusahaan suaminya. "kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Logan. "Wajah assistant Lucas sedikit menakutkan. Apakah ia kesal karena harus menangani tugas yang harusnya aku kerjakan?" tanya Hazel yang melihat Lucas terlihat kesal. "sepertinya..., tidak." jelas Logan masih sibuk mengurus berkas. Ia memang sedikit sibuk karena banyak apoteker yang menawarkan product obat-obatan baru dan meminta kerja sama perusahaan Logan untuk memasarkannya. Namun, sebagai perusahaan Farmasi yang bekerja sama langsung dengan rumah sakit keluarganya..., Logan jelas harus benar-benar menyeleksi jenis-jenis obat yang masuk. Jangan sampai..., obat yang di edarkan perusahaannya adalah obat yang akan merugikan masyarakat atau mungkin..., nama rumah sakit keluarga Dawson. "tidak?" ucap Hazel membuyarkan lamun Logan. "ya! Aku sudah mengenalnya sejak kecil karena orang tua kami juga bersahabat. Jika..., ia kes
"Papa...,boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Angelina yang sedang bersantai di ruang keluarga bersama dengan satu keluarga yang lain...., karena..., kebetulan Steven telah pulang kerja. "iya..., apa yang ingin di tanyakan putriku ini." kekeh Steven. Pria yang tak lagi muda itu masih saja menggoda putrinya yang telah beranjak dewasa. Apa lagi melihat putrinya itu yang akan merajuk ketika di goda oleh ayah kandungnya sendiri. " sudahlah, Steve! Jangan goda putri mu terus! "keluh Jean yang datang membawakan makan malam yang telah di hangatkan untuk di santap Steven. " baik-baik! Apa yang ingin kau tanyakan, An? "tanya Steven. " setelah papa menjadi direct.... "ucap Angelina mengantung. " ehem? " heran Steven mulai menyuap makanannya. " apa tidak ada yang menggodamu. " tanya Angelina membuat Steven tersedak mendengar penuturan putrinya. " Ada, ya? " heran Angelina melihat reaksi sang ayah. " kenapa kau bertanya seperti itu, An?" tanya Jean membantu mengelap sisa makanan yang baru