Home / Urban / Gadis Nakal Tawanan Mafia / Bab 76 : Jake dan Archer

Share

Bab 76 : Jake dan Archer

Author: Taehyunie05
last update Last Updated: 2023-09-19 18:37:58

"Rencana A3? Apa itu?"

Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir mungil milik Jessy, membuat semua pasang mata yang ber

ada di mobil itu menoleh padanya.

Jessy mengerjapkan mata bingung dengan raut wajah polosnya, tak mengerti mengapa merek semua menatapnya seperti itu. Gadis itu memiringkan kepala dengan memasang wajah bingungnya yang terlihat lucu di situasi genting seperti sekarang.

"Kau tidak tahu?" Tanya Archer dengan nada suara beratnya, terdengar begitu seksi dan maskulin. Pria berambut cepak yang hobi bergonta ganti wanita itu menatap lekat ke arah Jessy yang saat ini menggelengkan kepalanya dengan perlahan.

"Tidak," jawab Jessy dengan nada lugunya, membuat Archer yang berada di sampingnya harus menahan gemas dengan tingkah polos yang Jessy lakukan saat ini. Pria itu bahkan sampai harus menggigit pipi bagian dalamnya untuk tidak mencubit pipi chubby milik Jessy yang menggoda untuk dicubit.

"Apa Terry tidak memberitahumu sesuatu tentang rencananya?" Tanya Archer lagi, menet
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 77 : Rencana A3

    Kai meremas rambutnya karena merasa frustrasi. Ia tak berhasil mendapatkan Jessy dan Jane karena kedua gadis itu itu sudah dibawa oleh kelompok Terry. Matanya terpejam dengan rahang yang mengetat kuat. Napasnya terasa pendek dengan hidung yang kembang kempis. Jangan lupakan jika wajahnya memerah karena harus menahan rasa amarah yang membludak."Jake sialan! Dia benar benar membiarkanku sendirian tanpa memberikan kedua gadis itu padaku," umpat Kai dengan nada kesal bercampur amarah. Pria itu menghentakkan kakinya kesal ke trotoar untuk melampiaskan kekesalannya. Untung saja tak ada orang lewat yang melihat aksi bodohnya.Karena hari beranjak siang dan para warga sekitar mulai beraktivitas, Kai pun kembali ke dalam hutan melalui jalan yang tadi ia lewati. Pria itu harus kembali membawa mobilnya di dalam hutan, karena mobil itu berisi banyak berkas penting tentang kelompok White Tiger. Kai berjalan dengan melewati jembatan mengerikan itu lagi.Saat sudah mencapai rumahnya di dalam hutan

    Last Updated : 2023-09-19
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 78 : Tertangkap (lagi)

    Jessy membulatkan mata saat melihat ukiran yang tercetak di bandul kalung yang selama ini ia kenakan. Gadis itu memiringkan kepalanya dengan mata mengerjap lucu, terlihat bingung dengan apa yang saat ini terjadi. Ia menatap bandul kalung itu dan Archer secara bergantian dengan tatapan polos miliknya."Ini nama siapa?" Tanya Jessy menunjuk nama "Rosemary" yang terukir disana dengan nda polos yang sukses membuat Archer menggeram gemas. "Kenapa malah bertanya padaku?" Archer bertanya dengan nada sedikit tinggi. Jessy tersentak kaget dengan nada suara itu. Tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan. Gadis itu bahkan sampai harus menggeser kembali tubuhnya ke arah Jane agar tak terlalu dekat dengan pria berambut cepak itu.Jake menatap tajam ke arah Archer karena membuat target mereka Jessy ketakutan seperti itu. Selain merasa jika sikap Archer sangatlah berlebihan, Jake juga berpikir dalam jangka panjang. Dengan rasa takut seperti ini, Jessy akan sulit membuka mulut karena kepalang takut.

    Last Updated : 2023-09-20
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 79 : Laporan

    Kai menghela napas panjang untuk menetralkan rasa gugup yang melanda dirinya. Jantungnya berpacu dengan cepat dengan keringat dingin yang menetes membasahi punggungnya. Sungguh, ini adalah perasaan yang sangat jarang ia rasakan. Kegagalan yang diakibatkan oleh beberapa variabel yang tak terduga ini membuat Kai harus merasakan rasa takut dan tertekan seperti sekarang. Rasanya kepala Kai terasa panas dan ingin meledak sekarang juga, memikirkan kegagalan misi yang ia jalankan.Disisi lain, pria dengan mata amber itu merasa kebingungan harus melaporkan apa pada sang ketua yang saat ini menunggu dibalik pintu. Apa yang harus ia laporkan? Kegagalan? Bisakah bosnya itu menerimanya? Pertanyaan itu terus berputar putar di kepala Kai.Ditangannya, terdapat beberapa map yang berisi data penjualan budak, data penjualan narkoba dan juga bisnis prostitusi dari markas pusat yang berada di Korea. Sekali lagi, Kai menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan. Setelah dirasa sedikit te

    Last Updated : 2023-09-20
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 80 : Bicara

    Jessy terdiam mendengar pertanyaan yang Terry lontarkan padanya. Memang benar, ia memiliki banyak opsi untuk melarikan diri. Tapi kondisi semalam sangat berbeda. Ia tak memiliki pilihan lain selain ikut dengan Kai.Gadis dengan wajah boneka itu menghela napas panjang sembari meremat ujung lengan dari kaus panjang yang ia kenakan. Mulutnya terbuka, tapi tak berhasil mengeluarkan suara, seolah ada yang menahannya. Gemas. Itulah yang Terry rasakan saat ini. Pria itu tak mengerti mengapa Jessy masih menutup rapat mulutnya itu. Apakah niatannya melarikan diri karena ia tertekan bersama dengannya? Ataukah ia dihasut oleh seseorang? Entahlah, tak ada satupun yang benar karena Jessy belum angkat suara untuk mengklarifikasinya."Jessy, aku bertanya padamu," "Itu..." Jessy kebingungan merangkai kata kata yang akan keluar dari mulutnya. Lidahnya terasa kelu, dengan raut wajah takut yang tergambar jelas di wajah bonekanya. Berbagai skenario buruk terus menari nari di kepalanya. Jika ia bilang

    Last Updated : 2023-09-21
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 81 : Informasi Yang Hilang

    Terry tersentak kaget mendengar perkataan yang keluar dari mulut Jessy. Mata coklat milik pria berambut pirang itu seolah akan keluar dari tempatnya karena Terry melotot terlalu lebar. Mulut pria itu sedikit terbuka dengan alis yang terlihat naik.Sadar akan kekonyolannya, Terry menggeleng kepalanya untuk mengembalikan kembali kesadarannya. Sang ketua Mafia pun menatap lekat ke arah mata hijau milik Jessy yang berbinar, berusaha mencari letak kebohongan yang mungkin saja disembunyikan oleh gadis berwajah boneka itu.Jessy mengerjapkan matanya dengan polos sembari menatap Terry dengan tatapan bingung. Gadis itu memiringkan kepalanya sambil menaruh jari telunjuknya di dagu, memasang ekspresi lucu hingga bisa memecah konsentrasi Terry."Apa perkataanku salah, tuan?" Tanya Jessy dengan nada polosnya. "Perkataanmu tidak salah Jessy," Jake yang sedari tadi menulis di belakang Jessy pun membuka suara, mewakilkan Terry yang tak bisa berkata kata saat ini karena terlampau terkejut dengan apa

    Last Updated : 2023-09-21
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 82 : Perubahan kecil

    "Jane, ayo pindah, jangan tidur dilantai," ujar Jessy sembari menepuk pelan punggung sahabatnya. Akan tetapi, Jane tak mendengar ataupun merespon, membuat Jessy mendengus kesal dengan wajah cemberut.Gadis itu melirik ke arah Terry dan Jake yang masih membahas beberapa hal yang tak ia mengerti. Jessy menggelengkan kepala, lalu segera menggendong Jane untuk memindahkan gadis itu ke kasur yang saat ini sedang di tempati oleh Archer. Gadis itu harus bersusah payah mengangkat Jane karena perbedaan tubuh yang sangat mencolok."Woah, kenapa kau memindahkannya kemari?" Tanya Archer kaget saat melihat Jessy yang meletakkan Jane tepat di samping pria berambut cepak itu. Jessy menoleh pada sumber suara sembari tersenyum kecil."Aku hanya tak ingin sahabatku sakit. Boleh kan dia tidur disini selama beberapa jam?"Mendengar suara halus yang mengalun begitu merdu dari mulut Jessy membuat Archer menganggukkan kepalanya tanpa sadar, seolah terhipnotis oleh pesona Jessy keluarkan. Jessy tersenyum kec

    Last Updated : 2023-09-21
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 83 : Mengorek Informasi

    "Kai, bahaya apa yang kau maksud?"Daniel bertanya dengan nada penasaran. Mata cokelat miliknya menatap Kai dengan intens, membuat pria bermata amber itu memalingkan wajahnya ke arah lain dengan tangan yang mengepal kuat. Daniel bisa melihat jika darah menetes dari sela sela jari pria itu."Aku hanya salah bicara. Maaf,"Alis Daniel terlihat naik dengan kening yang berkerut dalam. Pria berdarah Korea itu tentu saja tak percaya dengan apa yang Kai katakan padanya. Ia merasa tak puas dengan jawaban dari "mantan" sahabatnya itu.Hei, ia sudah mengenal Kai sejak kecil. Daniel tahu jika pria di depannya ini menyembunyikan sesuatu. Terbukti dari gerak geriknya yang tampak gelisah serta tatapan mata yang tak ingin melihat ke arahnya. Daniel menghela napas panjang sembari menyilangkan tangan di depan dada."Kau sangat payah dalam berbohong, Kai. Kau tahu itu kan?" Tanya Daniel dengan wajah mengejeknya, bermaksud memancing Kai untuk bicara. Biasanya, dengan cara ini Kai akan marah dan langsung

    Last Updated : 2023-09-22
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 84 : Terungkap (1)

    Saat Jessy akan membalas pertanyaan Terry, tiba tiba saja ponsel milik pria itu berdering dengan keras hingga menghentikan kegiatan keduanya. Terry menghela napas kasar lalu segera merogoh sakunya untuk melihat siapa orang yang sudah berani mengganggu waktu "istirahatnya" bersama dengan Jessy.Ketika dilihat, layar ponsel miliknya menampilkan nama Daniel. Terry tentu saja merasa aneh karena biaanya Daniel tak akan meneleponnya jika tak ada hal yang penting ataupun mendesak. Dengan malas, Terry segera menggeser layar ponselnya ke atas untuk menjawab panggilan itu."Ya, Daniel. Ada apa meneleponku?" Tanya Terry tak sabaran sembari melirik Jessy yang saat ini menatapnya dengan tatapan penasaran melalui mata hijau bulatnya yang begitu berkilau."Terry, gawat!""Gawat kenapa?" Tanya Terry heran mendengar suara panik dari sahabatnya itu. Apa ada sesuatu yang buruk? Otak Terry kini mulai menciptakan beberapa skenario terburuk. Selain itu, perasaannya mendadak menjadi tak."Gedung biru di man

    Last Updated : 2023-09-22

Latest chapter

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 107 : Ending

    Jessy menolehkan kepalanya pada sumber suara, yakni Terry yang saat ini menatap tajam ke arahnya. Jessy merasa ciut dan ketakutan melihatnya, hingga ia memeluk Alfred kembali dengan sangat erat sembari menyembunyikan wajahnya. Gadis itu merasa terintimidasi dengan tatapan Terry yang terlihat sangat mematikan."Jessy, aku sedang bicara padamu. Tolong lihat aku,"Terry berkata dengan nada tegas dan juga dominan, membuat jiwa submissive Jessy keluar begitu saja. Jessy membalikkan tubuhnya hingga kini berhadapan dengan pria berambut pirang itu.Gadis itu menundukkan kepalanya hingga poni miliknya yang sudah memanjang menutupi wajahnya. Gadis itu memegang erat ujung baju yang ia kenakan, pertanda jika tengah takut dan juga gugup. Terry menghela napas kasar lalu mengangkat dagu Jessy dengan jari telunjuknya agar gadis itu bisa bertatapan dengannya.Tatapan keduanya bertemu. Mata doe hijau milik Jessy yang saat ini memerah karena sedang menangis kini bertatapan dengan manik coklat milik Terr

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 106 : Berita Gila

    "Apa ini semacam taruhan?" Terry menggelengkan kepalanya, lalu segera mendekati Jessy yang saat ini tengah memiringkan kepalanya, tak mengerti dengan pembicaraan diantara dua pria berbeda generasi itu.Begitu sampai di hadapan Jessy, Terry meletakkan salah satu tangannya di perut milik gadis itu, lalu mengusapnya dengan cara melingkar. Pria itu memejamkan mata seolah menikmati kegiatan yang ia lakukan.Jessy tentu saja kaget mendapat perlakuan lembut seperti itu. Terry memang baik padanya, tapi dia pasti selalu memiliki niat terselubung. Makanya ia curiga jika Terry tengah merencanakan sesuatu padanya.Akan tetapi, sekalipun Jesy tengah mencurigai Terry, Jessy tak menepis tangan milik Terry dari perutnya dan membiarkan Terry berbuat sesukanya, selama masih berada di batas wajar. Entah kenapa, ada rasa senang yang hinggap di hatinya. Seperti ada kupu kupu yang berterbangan dalam perutnya, menimbulkan sensasi menyenangkan yang tak diketahui sebabnya. Apakah ia senang dengan usapan itu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 105 : Penjelasan

    "Apa maksudmu jika Jessy tengah hamil?" Alfred kini menatap Terry dengan tatapan tajam.Pria bermata hijau itu tak terima jika Terry mengatakan hal yang tidak tidak pada Jessy yang baru saja siuman. Terry tersenyum, lalu menolehkan kepalanya pada Jessy yang saat ini menatapnya penuh kebingungan.Mata gadis itu tampak mengerjap lucu dengan bibir mengerucut lucu karena tak mengerti alasan Terry malah membahas "hal itu". Kepalanya terlihat dimiringkan yang membuat Jessy tampak begitu menggemaskan. Terry tertawa kecil melihat tingkah Jessy yang begitu menghibur dirinya. Setelah itu, Terry memusatkan kembali perhatiannya pada Alfred yang menunggu jawabannya. Percakapan diantara keduanya tampak begitu intens seolah ini adalah meja perang (meja debat)."Kurasa anda tak terlalu bodoh untuk mengerti arti ucapan saya, tuan," ujar Terry dengan senyuman tipis yang terpatri di wajah tampannya.Nada suara setenang air itu sedikitnya mengusik hati Alfred. Apa pria di depannya itu tak merasa bersala

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 104 : Kedatangan Terry

    Terry kini sudah tiba di depan rumah sakit yang kabarnya tempat Jessy dirawat. Pria berambut pirang itu segera turun dari mobil dan melangkah dengan gagah menuju ke depan gerbang rumah sakit, diikuti oleh para anggotanya yang lain yang mengikuti dari belakang.Saat berada di depan gerbang, langkah Terry harus terhenti karena seorang pria berpakaian serba merah dengan aksen lambang harimau putih mencegahnya masuk. Terry menatap tajam orang itu dengan mata cokelatnya, karena perjalanannya harus tertunda. Ini sama artinya dengan membuang waktunya yang berharga untuk mencari Jessy."Mengapa aku dihentikan seperti ini, heh?""Maaf, Tuan. Tapi anda tak diizinkan masuk ke wilayah ini," ujar pria yang tengah mengenakan kacamata itu dengan suara berat.Terry tersenyum miring. Ia yang tak terima dengan perkataan itu langsung merogoh saku celananya dan menodongkan pistol tepat di dahi pria itu. Bisa dilihat jika salah satu anak buah dari kelompok White Tiger yang berhadapan dengannya meneguk lu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 103 : Ayah

    Alfred menghela napas melihat reaksi yang Jessy berikan padanya. Gadis itu tak merasa senang ataupun gembira dengan berita ini, tapi malah menunjukkan sikap ketidak percayaan dan juga ragu.Hal ini tentu saja menggores hari Alfred. Wajah pria itu tampak menyendu dengan alis mata yang terlihat turun. Raut wajah Alfred terlihat murung dengan tubuh terkulai lemas seolah tak memiliki tenaga.Jessy menggaruk pipinya yang tak terasa gatal, bingung harus melakukan apa di situasi sekarang ini. Rasa canggung menyergap keduanya, membuat Jessy tampak tak nyaman. Tangan mungilnya dengan ragu menyentuh wajah Alfred yang kini tengah melihat ke tanah. Merasakan sentuhan kecil dan halus itu, Alfred mendongakkan kepala, kembali menatap wajah Jessy dengan tatapan sedih. Bibir pria itu terlihat terkunci dengan mata sayu yang membuat kondisi Alfred terlihat begitu menyedihkan."Apa bisa anda jelaskan lagi padaku apa yang anda katakan sebelumnya?" Tanya Jessy dengan nada sehalus sutera sembari mengusap

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 102 : Informasi Tak Terduga

    "Ayah yang menculik anak Alfred?" Tanya Terry lagi memastikan, takut jika ia salah mendengar."Benar, tuan. Selain itu, ayah anda hampir melecehkan Rosemary saat wanita itu tengah mengandung. Maka dari itu, tuan Alfred murka besar dan berakibat memusuhi kelompok Black Panther sampai sekarang," jawab Adiaz lagi yang membuat Terry tampak tercengang.Pria itu hampir saja menjatuhkan ponselnya ke bawah andai tak diraih oleh Daniel. Dengan sigap, tangan milik pria berdarah Korea itu menangkap ponsel yang saat ini masih tersambung.Ia ingin tahu mengapa sedari dulu kelompok White Tiger selalu membuat masalah dengan kelompok Black Panther. Tak mungkin jika hanya alasan itu saja yang menjadi pemicunya."Lalu, apa ada hal lain yang ingin kau laporkan pada kami?""Ada. Kelompok Black Panther yang waktu itu dipimpin oleh ayah anda adalah pengacau sekaligus pengkhianat di masa lalu saat kelompok White Tiger masih berjaya. Tuan Barbara membuat fitnah bahwa kelompok White Tiger adalah kelompok yan

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 101 : Rosemary

    Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam untuk pergi ke Las Vegas menggunakan pesawat, Terry segera memerintahkan anak buahnya yang berada disana untuk segera menjemputnya dan beberapa orang yang ia bawa dari Washington, termasuk Daniel.Selama menunggu kira kira setengah jam, mobil yang di pesan oleh Terry pun datang. Ia dan Daniel langsung masuk ke dalam mobil itu, sementara para anak buahnya yang lain menaiki mobil yang berbeda. Mobil pun meninggalkan kawasan bandara menuju rumah sakit tempat Jessy di rawat."Kau yakin jika Jessy ada disana? Bisa saja ini adalah trik murahan yang digunakan oleh kelompok White Tiger untuk mengecoh kita semua," Terry yang sedang memeriksa beberapa file yang masuk di ponselnya pun menolehkan kepala pada sang lawan bicara. Dirinya tertegun dalam sesaat.Benar juga, karena panik dan merasa senang karena Jessy telah ditemukan membuatnya membuat keputusan bodoh dengan langsung datang ke Las Vegas tanpa mencari tahu terlebih dahulu apakah

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 100 : Kondisi Jessy

    "Hah? Apa maksud anda?" Tanya Jessy yang saat ini tengah membulatkan mata mendengar fakta yang baru saja ia dengar.Janet Fransisca? Rasanya ia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Keningnya berkerut dalam mencoba mengingat nama itu. Matanya ya menyipit lucu dengan ekspresi yang begitu menggemaskan.Akan tetapi, seberapa keras usaha Jessy untuk mengingatnya, ingatan itu tak muncul di kepalanya. Jessy mengerang kesal sekaligus frustrasi karena tak bisa mengingat informasi yang terbilang cukup penting untuk keadaan sekarang.Gadis itu menatap Alfred dengan tatapan polos miliknya karena ia tak mengingat nama yang terasa familiar itu, seolah meminta bantuan pada Alfred. Alfred terkekeh pelan, lalu menyendokkan satu sendok bubur pada mulut Jessy yang terbuka agar gadis itu bisa makan.Jessy tentu saja kesal karena Alfred memasukan makanan ke dalam mulutnya tanpa permisi. Dengan terpaksa, gadis itu pun menelan bubur yang disodorkan tanpa mengunyahnya karena bubur yang ia makan sangatlah lem

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 99 : Sisi Sensitif (Terry)

    "Terry," panggil Daniel yang baru saja masuk ke ruangan milik sang pria berambut pirang yang kini tengah berkutat dengan laptopnya. Terry tampak begitu serius, terlihat dari keningnya yang berkerut dalam dan beberapa kali mengeluarkan umpatan kecil yang tak jelas.Mendengar ada yang memanggil namanya, Terry menolehkan kepala pada sumber suara, mengabaikan sejenak laptop yang ada di depannya dan memusatkan seluruh atensinya pada Daniel yang saat ini tengah memasang wajah lelah.Wajah pria berdarah Korea itu tampak sangat berantakan, dengan kantung mata hitam yang melingkar jelas di wajahnya. Selain itu, wajah Daniel tampak begitu kusam, menandakan jika ia kurang istirahat selama beberapa hari terakhir."Ada apa Daniel?" Tanya Terry singkat, padat dan jelas dengan nada suara dinginnya.Daniel menghela napas panjang, lalu menyodorkan sebuah file yang berisi tentang beberapa kerja sama yang harus Terry periksa. Bagaimanapun, Terry adalah orang yang berkuasa disini. "Ada beberapa kerja sa

DMCA.com Protection Status