Beranda / Urban / Gadis Nakal Tawanan Mafia / Bab 59 : peringatan kecil

Share

Bab 59 : peringatan kecil

Penulis: Taehyunie05
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-11 19:11:26

"Aku rasa kau tak perlu tahu untuk urusan yang satu itu," jawab Terry dengan nada rendah disertai dengan ekspresi datar yang tergambar jelas di wajah tampannya.

Hal ini membuat Jessy memiringkan kepalanya karena bingung dengan sikap sang ketua mafia yang sangat cepat untuk berubah. Apa Terry memiliki kelainan jiwa hingga moodnya bisa berubah dengan cepat? Pikir Jessy dalam hati.

"Kenapa aku tak diizinkan untuk tahu, Tuan? Apa alasannya?"

Jessy memasang wajah bingungnya dengan jari telunjuk yang berada di bibir. Mata hijaunya mengerjap lucu layaknya boneka. Pipinya sedikit menggembung dengan bibir mengerucut layaknya anak bebek.

Ekspresi lucu yang Jessy tampilkan saat ini hampir saja membuat Terry lengah. Pria itu hampir saja mengatakan apa yang ada dalam pikirannya. Namun untungnya Terry punya pengendalian diri yang baik agar tak terjerat dalam pesona polos Jessy yang terlihat seperti boneka polos yang tak tahu apapun.

"Karena ini tak ada hubungannya denganmu," balas Terry yang ten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 60 : Lawan Menjadi Kawan (1)

    Terry melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke aula pertemuan yang berada di lantai 4. Gesekan antara sepatu pantofel dan dengan lantai membuat suara gema yang begitu khas sepanjang lobby yang begitu kosong ini. Tak ada siapapun yang melintasi daerah ini mengingat mereka semua tengah berkumpul di aula pertemuan. Begitu berada di depan pintu masuk, Terry segera menunjukan kartu ID khusus yang menjadi bukti bahwa ia adalah ketua Mafia di daerah Washington pada salah satu penjaga yang berjaga di depan pintu masuk. Setelah diperiksa selama satu menit, Terry segera menghampiri Daniel yang saat ini tengah meminum segelas bir yang tadi diantarkan oleh waiter yang berkeliling membagikan minuman pada para tamu."Oh Terry, Aku kira kau tidak akan kembali lagi kemari karena sibuk mengurus boneka kecilmu itu," ujar Daniel dengan nada mengejek begitu melihat Terry yang duduk di kursi di sebelahnya. Terry memutar mata malas mendengar ocehan Daniel yang menurutnya tak penting itu.Terry tak ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 61 : Arti Angka

    "Hei dude, kenapa kau berteriak?" Tanya Archer ketika melihat Jake yang berteriak histeris sambil melihat catatan yang teronggok begitu saja di atas meja.Pria berambut cepak itu meringis sebal ketika melihat betapa berserakannya buku-buku yang Jake pinjam dari perpustakaan kota maupun dari daerah terpencil di luar kota Washington hanya untuk mencari kode yang terdapat di belakang kalung milik Jessy.Dengan sedikit inisiatif yang tersisa, Archer membereskan kembali buku-buku itu ke sebuah keranjang yang berada di dekat kulkas dan menatanya sesuai dengan ukuran. Archer tak peduli jika Jake akan marah padanya karena ia membereskan buku buku itu yang sedang dibaca oleh pria itu. Yang terpenting sekarang adalah ruang tamunya rapi dan tak berantakan dengan buku yang berserakan. Archer membereskan buku itu sesuai dengan ukurannya agar terlihat rapi.Jake menatap tajam kearah Archer sembari berkacak pinggang pada pria itu. Tatapan matanya begitu tajam dan sedingin es membuat Archer sediki

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 62 : Lawan Menjadi Kawan (2)

    "Jadi bagaimana dengan jawaban anda nona Emily? Apakah anda menerima tawaran saya?" Tanya Jessy sekali lagi untuk menegaskan pertanyaannya. Gadis berwajah boneka itu berharap Emily mau membantunya untuk melepaskan diri dari cengkraman Terry. Gadis itu berharap jika Emily jatuh dalam perangkap yang sudah ia susun dengan matang.Emily menghela napas panjang disertai dengan raut wajah yang terlihat ragu. Emily menimang nimang sejenak tawaran yang ditawarkan oleh Jessy yang merupakan saingan cintanya. Bibirnya ia gigit dengan dengan tatapan mata yang terlihat kosong. Jessy berharap harap cemas sambil menutup matanya."Baik aku akan menerima tawaranmu, Jessy,"Jessy bersorak dalam hati ketika mengetahui bahwa Emily mau membantunya. Gadis berwajah boneka itu merasa senang karena ia berhasil memanipulasi perasaan untuk keuntungannya sendiri. Jessy sebenarnya tidak mau menggunakan cara kotor seperti ini, terutama menggunakan perasaan posesif yang dimiliki oleh Emily untuk keuntungannya. Akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 63 : Bertemu Kembali

    Emily kembali ke ruang aula pertemuan setelah membantu Jessy dan Jane untuk melarikan diri dari kawasan hotel. Bibirnya tersenyum dengan wajah yang berseri-seri. Tulang pipinya naik disertai dengan mata yang sedikit menyipit yang menunjukkan betapa bahagianya wanita berambut pirang itu hari ini. Kini Emily melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke kursi yang tadi ia duduki. Itu artinya, ia akan kembali satu meja dengan Terry. Membayangkannya saja membuat Emily bersemangat dengan wajah yang bersemu merah, tak sabar menemui pujaan hati.Begitu duduk di kursi yang tadi ia tinggalkan, Emily langsung disambut tatapan tajam dari pria berambut pirang yang berstatus sebagai kekasihnya. Mata Terry memicing tajam disertai dengan wajah datar yang senantiasa menghiasi wajah tampannya. Tatapan mata Terry begitu menyelidik layaknya tengah menginterogasi lawan. Sorot mata yang sedingin es itu membuat Emily gugup setengah mati. Wajah tampan tanpa senyuman itu adalah hal yang paling Emily rindukan. Gad

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 64 : Hilang

    "Daniel aku minta tolong padamu untuk mengurus semua rencana yang sudah kita rencanakan. Tolong atur sebaik mungkin agar rencana ini tidak gagal," perintah Terry setelah acara pertemuan antar para ketua mafia selesai. Daniel yang mendengarnya menganggukkan kepala dengan wajah datar andalannya."Kau bisa menyerahkannya padaku, Terry."Daniel dan Terry berpisah di lorong hotel. Pria dengan rambut pirang itu melangkahkan kakinya dengan lebar menuju ke kamarnya. Dalam hati ia sudah bisa memikirkan beberapa skenario yang akan ia lakukan untuk menghukum Jessy karena sudah berbuat nakal dan membuatnya sakit kepala dengan tingkah ajaib gadis itu.Membayangkannya saja sudah membuat Terry senang bukan main. Tulang pipinya terlihat naik dan matanya menyipit mirip bulan sabit, terlihat tampan dan manusiawi jika pria itu tengah tersenyum lebar. Terry bersenandung kecil selama perjalanan. Tak henti hentinya, suara berat nan merdu itu melantunkan lagu kesukaannya. "Boneka kecil aku datang," panggil

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 65 : Penawaran Beracun

    "Apa maksudmu aku berbeda dengan Jessy? Kami sama sama perempuan, Terry!" Teriak Emily kehabisan kesabaran tepat di depan wajah Terry.Terry menutup telinganya ketika mendengar teriakan yang terdengar memekakan itu. Matanya menutup disertai dengan raut wajah kesal yang tercetak jelas di wajah tampannya."Tentu saja kau berbeda dengan Jessy. Kau pergi ke luar negeri bersama dengan Kai, sedangkan dia sendirian di negeri asing ini, Emily,""Tunggu, darimana kau tahu hal itu, Terry?"..."Tuan Kai, terima kasih atas bantuanmu. Akan tetapi sepertinya aku harus menolaknya,"Senyuman yang tercetak di bibir milik Kai lenyap seketika ketika mendengar penolakan itu. Rahangnya mengetat disertai dengan tatapan matanya yang menajam, membuat Jessy dan Jane bergidik ketakutan melihatnya. Kepribadian kau langsung berubah dalam beberapa detik, membuat Jessy dan Jane saling bertukar pandangan satu sama lain. Apakah ini adalah orang yang menawarkan mereka bantuan beberapa detik yang lalu? Mengapa sif

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 66 : Penawaran Beracun (2)

    Jessy menghela napas mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Jane. Gadis berwajah boneka itu kebingungan harus menjelaskan kecurigaannya tentang pria bermata amber itu pada sahabatnya. Saat mendengar tawaran yang diberikan oleh Kai, sejujurnya perasaan Jessy sudah tak enak. Terlebih cara pria itu menatap tubuhnya seperti elang yang tengah mengunci mangsa, membuat Jessy bergidik ketakutan.Melihat Jessy yang terdiam sekarang membuat Jane merasa ada sesuatu yang tak beres. Ia menatap mata hijau milik jessy dengan intens, mencari celah untuk mengetahui apa yang mengganggu gadis berwajah boneka itu."Jessy? Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku? Jebakan apa yang kau maksud?" Panggil Jane ketika Jessy malah terdiam begitu saja tanpa mau membuka mulut, membuat Jane penasaran setengah mati."Kecilkan suaramu. Aku tak mau ada yang mendengar hal ini," bisik. Jessy sembari mencuri curi pandangan pada Kai yang saat ini tengah sibuk menggoda para wanita berbaju seksi yang kemungkinan besar

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 67 : Janggal

    Selama perjalanan menuju "ke rumah" milik Kai, Jessy tak henti hentinya melihat ke arah jendela dengan hati yang cemas. Pikiran gadis itu kalut luar biasa karena bersama dengan orang asing yang ia curigai memiliki niat terselubung. Jessy sampai menggigit kukunya untuk melampiaskan rasa tak karuan yang kini melanda hatinya.Kai yang melihat tindakan Jessy tentu saja sedikit heran. Dari kaca yang berada di atasnya, ia bisa melihat raut gelisah bercampur takut yang tergambar di wajah cantik Jessy yang begitu mempesona. Hal ini berbanding terbalik dengan Jane yang tampak lebih santai sambil duduk dengan tenang sambil memejamkan matanya."Jessy? Apa ada yang mengganggumu?"Akhirnya Kai memilih untuk membuat suara di tengah keheningan yang menyergap ketiganya. Hal ini membuat atensi Jessy pada jendela mobil yang tengah melihat jalanan kota Roma teralihkan. Gadis itu segera memusatkan perhatiannya pada Kai yang mengajaknya bicara. Jane sendiri bahkan sampai membuka mata mendengar pertanyaan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15

Bab terbaru

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 107 : Ending

    Jessy menolehkan kepalanya pada sumber suara, yakni Terry yang saat ini menatap tajam ke arahnya. Jessy merasa ciut dan ketakutan melihatnya, hingga ia memeluk Alfred kembali dengan sangat erat sembari menyembunyikan wajahnya. Gadis itu merasa terintimidasi dengan tatapan Terry yang terlihat sangat mematikan."Jessy, aku sedang bicara padamu. Tolong lihat aku,"Terry berkata dengan nada tegas dan juga dominan, membuat jiwa submissive Jessy keluar begitu saja. Jessy membalikkan tubuhnya hingga kini berhadapan dengan pria berambut pirang itu.Gadis itu menundukkan kepalanya hingga poni miliknya yang sudah memanjang menutupi wajahnya. Gadis itu memegang erat ujung baju yang ia kenakan, pertanda jika tengah takut dan juga gugup. Terry menghela napas kasar lalu mengangkat dagu Jessy dengan jari telunjuknya agar gadis itu bisa bertatapan dengannya.Tatapan keduanya bertemu. Mata doe hijau milik Jessy yang saat ini memerah karena sedang menangis kini bertatapan dengan manik coklat milik Terr

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 106 : Berita Gila

    "Apa ini semacam taruhan?" Terry menggelengkan kepalanya, lalu segera mendekati Jessy yang saat ini tengah memiringkan kepalanya, tak mengerti dengan pembicaraan diantara dua pria berbeda generasi itu.Begitu sampai di hadapan Jessy, Terry meletakkan salah satu tangannya di perut milik gadis itu, lalu mengusapnya dengan cara melingkar. Pria itu memejamkan mata seolah menikmati kegiatan yang ia lakukan.Jessy tentu saja kaget mendapat perlakuan lembut seperti itu. Terry memang baik padanya, tapi dia pasti selalu memiliki niat terselubung. Makanya ia curiga jika Terry tengah merencanakan sesuatu padanya.Akan tetapi, sekalipun Jesy tengah mencurigai Terry, Jessy tak menepis tangan milik Terry dari perutnya dan membiarkan Terry berbuat sesukanya, selama masih berada di batas wajar. Entah kenapa, ada rasa senang yang hinggap di hatinya. Seperti ada kupu kupu yang berterbangan dalam perutnya, menimbulkan sensasi menyenangkan yang tak diketahui sebabnya. Apakah ia senang dengan usapan itu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 105 : Penjelasan

    "Apa maksudmu jika Jessy tengah hamil?" Alfred kini menatap Terry dengan tatapan tajam.Pria bermata hijau itu tak terima jika Terry mengatakan hal yang tidak tidak pada Jessy yang baru saja siuman. Terry tersenyum, lalu menolehkan kepalanya pada Jessy yang saat ini menatapnya penuh kebingungan.Mata gadis itu tampak mengerjap lucu dengan bibir mengerucut lucu karena tak mengerti alasan Terry malah membahas "hal itu". Kepalanya terlihat dimiringkan yang membuat Jessy tampak begitu menggemaskan. Terry tertawa kecil melihat tingkah Jessy yang begitu menghibur dirinya. Setelah itu, Terry memusatkan kembali perhatiannya pada Alfred yang menunggu jawabannya. Percakapan diantara keduanya tampak begitu intens seolah ini adalah meja perang (meja debat)."Kurasa anda tak terlalu bodoh untuk mengerti arti ucapan saya, tuan," ujar Terry dengan senyuman tipis yang terpatri di wajah tampannya.Nada suara setenang air itu sedikitnya mengusik hati Alfred. Apa pria di depannya itu tak merasa bersala

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 104 : Kedatangan Terry

    Terry kini sudah tiba di depan rumah sakit yang kabarnya tempat Jessy dirawat. Pria berambut pirang itu segera turun dari mobil dan melangkah dengan gagah menuju ke depan gerbang rumah sakit, diikuti oleh para anggotanya yang lain yang mengikuti dari belakang.Saat berada di depan gerbang, langkah Terry harus terhenti karena seorang pria berpakaian serba merah dengan aksen lambang harimau putih mencegahnya masuk. Terry menatap tajam orang itu dengan mata cokelatnya, karena perjalanannya harus tertunda. Ini sama artinya dengan membuang waktunya yang berharga untuk mencari Jessy."Mengapa aku dihentikan seperti ini, heh?""Maaf, Tuan. Tapi anda tak diizinkan masuk ke wilayah ini," ujar pria yang tengah mengenakan kacamata itu dengan suara berat.Terry tersenyum miring. Ia yang tak terima dengan perkataan itu langsung merogoh saku celananya dan menodongkan pistol tepat di dahi pria itu. Bisa dilihat jika salah satu anak buah dari kelompok White Tiger yang berhadapan dengannya meneguk lu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 103 : Ayah

    Alfred menghela napas melihat reaksi yang Jessy berikan padanya. Gadis itu tak merasa senang ataupun gembira dengan berita ini, tapi malah menunjukkan sikap ketidak percayaan dan juga ragu.Hal ini tentu saja menggores hari Alfred. Wajah pria itu tampak menyendu dengan alis mata yang terlihat turun. Raut wajah Alfred terlihat murung dengan tubuh terkulai lemas seolah tak memiliki tenaga.Jessy menggaruk pipinya yang tak terasa gatal, bingung harus melakukan apa di situasi sekarang ini. Rasa canggung menyergap keduanya, membuat Jessy tampak tak nyaman. Tangan mungilnya dengan ragu menyentuh wajah Alfred yang kini tengah melihat ke tanah. Merasakan sentuhan kecil dan halus itu, Alfred mendongakkan kepala, kembali menatap wajah Jessy dengan tatapan sedih. Bibir pria itu terlihat terkunci dengan mata sayu yang membuat kondisi Alfred terlihat begitu menyedihkan."Apa bisa anda jelaskan lagi padaku apa yang anda katakan sebelumnya?" Tanya Jessy dengan nada sehalus sutera sembari mengusap

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 102 : Informasi Tak Terduga

    "Ayah yang menculik anak Alfred?" Tanya Terry lagi memastikan, takut jika ia salah mendengar."Benar, tuan. Selain itu, ayah anda hampir melecehkan Rosemary saat wanita itu tengah mengandung. Maka dari itu, tuan Alfred murka besar dan berakibat memusuhi kelompok Black Panther sampai sekarang," jawab Adiaz lagi yang membuat Terry tampak tercengang.Pria itu hampir saja menjatuhkan ponselnya ke bawah andai tak diraih oleh Daniel. Dengan sigap, tangan milik pria berdarah Korea itu menangkap ponsel yang saat ini masih tersambung.Ia ingin tahu mengapa sedari dulu kelompok White Tiger selalu membuat masalah dengan kelompok Black Panther. Tak mungkin jika hanya alasan itu saja yang menjadi pemicunya."Lalu, apa ada hal lain yang ingin kau laporkan pada kami?""Ada. Kelompok Black Panther yang waktu itu dipimpin oleh ayah anda adalah pengacau sekaligus pengkhianat di masa lalu saat kelompok White Tiger masih berjaya. Tuan Barbara membuat fitnah bahwa kelompok White Tiger adalah kelompok yan

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 101 : Rosemary

    Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam untuk pergi ke Las Vegas menggunakan pesawat, Terry segera memerintahkan anak buahnya yang berada disana untuk segera menjemputnya dan beberapa orang yang ia bawa dari Washington, termasuk Daniel.Selama menunggu kira kira setengah jam, mobil yang di pesan oleh Terry pun datang. Ia dan Daniel langsung masuk ke dalam mobil itu, sementara para anak buahnya yang lain menaiki mobil yang berbeda. Mobil pun meninggalkan kawasan bandara menuju rumah sakit tempat Jessy di rawat."Kau yakin jika Jessy ada disana? Bisa saja ini adalah trik murahan yang digunakan oleh kelompok White Tiger untuk mengecoh kita semua," Terry yang sedang memeriksa beberapa file yang masuk di ponselnya pun menolehkan kepala pada sang lawan bicara. Dirinya tertegun dalam sesaat.Benar juga, karena panik dan merasa senang karena Jessy telah ditemukan membuatnya membuat keputusan bodoh dengan langsung datang ke Las Vegas tanpa mencari tahu terlebih dahulu apakah

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 100 : Kondisi Jessy

    "Hah? Apa maksud anda?" Tanya Jessy yang saat ini tengah membulatkan mata mendengar fakta yang baru saja ia dengar.Janet Fransisca? Rasanya ia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Keningnya berkerut dalam mencoba mengingat nama itu. Matanya ya menyipit lucu dengan ekspresi yang begitu menggemaskan.Akan tetapi, seberapa keras usaha Jessy untuk mengingatnya, ingatan itu tak muncul di kepalanya. Jessy mengerang kesal sekaligus frustrasi karena tak bisa mengingat informasi yang terbilang cukup penting untuk keadaan sekarang.Gadis itu menatap Alfred dengan tatapan polos miliknya karena ia tak mengingat nama yang terasa familiar itu, seolah meminta bantuan pada Alfred. Alfred terkekeh pelan, lalu menyendokkan satu sendok bubur pada mulut Jessy yang terbuka agar gadis itu bisa makan.Jessy tentu saja kesal karena Alfred memasukan makanan ke dalam mulutnya tanpa permisi. Dengan terpaksa, gadis itu pun menelan bubur yang disodorkan tanpa mengunyahnya karena bubur yang ia makan sangatlah lem

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 99 : Sisi Sensitif (Terry)

    "Terry," panggil Daniel yang baru saja masuk ke ruangan milik sang pria berambut pirang yang kini tengah berkutat dengan laptopnya. Terry tampak begitu serius, terlihat dari keningnya yang berkerut dalam dan beberapa kali mengeluarkan umpatan kecil yang tak jelas.Mendengar ada yang memanggil namanya, Terry menolehkan kepala pada sumber suara, mengabaikan sejenak laptop yang ada di depannya dan memusatkan seluruh atensinya pada Daniel yang saat ini tengah memasang wajah lelah.Wajah pria berdarah Korea itu tampak sangat berantakan, dengan kantung mata hitam yang melingkar jelas di wajahnya. Selain itu, wajah Daniel tampak begitu kusam, menandakan jika ia kurang istirahat selama beberapa hari terakhir."Ada apa Daniel?" Tanya Terry singkat, padat dan jelas dengan nada suara dinginnya.Daniel menghela napas panjang, lalu menyodorkan sebuah file yang berisi tentang beberapa kerja sama yang harus Terry periksa. Bagaimanapun, Terry adalah orang yang berkuasa disini. "Ada beberapa kerja sa

DMCA.com Protection Status