Home / Urban / Gadis Nakal Tawanan Mafia / Bab 33 : Karena Luka

Share

Bab 33 : Karena Luka

Author: Taehyunie05
last update Last Updated: 2023-08-28 23:43:17

Jessy terdiam mendengar alasan ketiga yang Taehyun katakan padanya. Wajahnya terbengong dan pikirannya terasa kosong saat itu juga. Tanpa terasa, semburat kemerahan tercetak jelas di wajah bonekanya.

"Jadi...anda takut saya terlalu memperhatikan kelinci itu daripada anda sendiri?" Tanya Jessy menegaskan ucapan Terry, takut dirinya salah sangka yang berujung pada kekecewaan besar karena salah menafsirkan perkataan Terry. Terry menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Hm," balas Terry singkat dengan nada tak peduli. Jessy menggaruk pipinya yang tak terasa gatal sembari melihat kearah lain, enggan bertatapan dengan mata coklat Terry.

"Tapi perhatian apa yang anda maksud? Tolong jangan buat saya salah paham karena pengertian dari perhatian itu sendiri sangat luas," sahut Jessy mengemukakan pendapatnya. Gadis itu menatap Terry dengan wajah bingung, sembari menunggu jawaban dari sang ketua Mafia yang tampaknya termenung karena pertanyaan spontannya itu.

"Kau pikir saja sendiri," balas Terry s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 34 : Umpan Kecil

    Jessy tersentak kaget saat Taehyun mengalihkan pembicaraan dengan hal yang tak berkaitan dengan pembicaraan sebelumnya. Gadis itu mengernyitkan dahi, namun begitu sadar pertanyaan itu arahnya kemana, ia meneguk ludah paksa sembari tersenyum canggung."Eh? Kenapa jadi membahas itu, tuan? Bukannya kita sedang membahas Bunny dan sikap anda pada saya?"Terry menyipitkan mata cokelatnya dan menatap Jessy dengan tatapan mengintimidasi, seraya menyelidik milik wajah Jessy yang berubah drastis. Setidaknya, Terry bisa melihat bibir Jessy yang terlihat kaku saat tersenyum ataupun nada gagap yang dikeluarkan oleh gadis itu."Kita memang sedang membahas kelinci cokelatmu itu. Tapi aku penasaran mengapa tiba tiba laci kamarmu kau kunci. Apa aku salah bertanya seperti itu? Atau mungkin kau menyembunyikan sesuatu dariku?" Tanya Terry bertubi tubi dengan nada menuntut, meminta Jessy untuk bicara dan menjelaskan semuanya.Jebakan. Jessy melihat pertanyaan itu adalah umpan untuk membuatnya bicara. Sang

    Last Updated : 2023-08-29
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 35 : Terlalu Polos

    "Bau alkohol pada tubuh anda itu melekat dengan kuat sekali. Apa anda tak merasakannya sedikitpun?" Tanya Jessy sambil menutup hidungnya menggunakan tangan setelah sebelumnya membilas mulutnya menggunakan air. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menjepit hidung, dan tangan lainnya digunakan untuk menahan Bunny yang akan melompat ke bathtub.Terry berdiri dan mulai mengendus tubuhnya sendiri, dimulai dari ketika sampai tangan. Pria itu menatap Jessy sambil tertawa kecil saat mengetahui bau yang dimaksud oleh boneka kesayangannya itu."Ini bukan bau alkohol, boneka kecil," ujar Terry pelan sambil membuka bajunya hingga menampilkan tubuh bagian atasnya yang begitu kekar dan berotot. Bahu yang begitu lebar cocok untuk bersandar, otot lengan yang kuat ditambah dengan otot perut berbentuk 6 kotak yang menggoda kaum hawa. Selain itu, terdapat tato berbentuk macan berwarna hitam di punggung pria itu, membuat Terry terlihat makin seksi dan jantan disaat yang bersamaan."Huwaa kenapa anda membu

    Last Updated : 2023-08-29
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 36 : Ciuman Maut

    "membunuh? Apa maksud anda?"Wajah Jessy berubah menjadi pucat pasi saat mendengar kata mengerikan itu lolos begitu saja dari mulut Terry dengan begitu mudah. Tubuh gadis itu membeku sejenak dengan detak jantung yang seolah berhenti berdetak saat itu itu juga. Pupil mata itu terlihat mengecil dengan raut wajah terkejut yang begitu kentara di wajah bonekanya.Terry menyeringai melihat boneka kecilnya terdiam. Raut wajah ketakutan itu adalah hal yang paling ia sukai dari Jessy. Saat bibir Terry hendak menyentuh bibir milik Jessy, gadis itu menghalangi bibirnya dengan telapak tangan. Hal ini membuat Terry mencium telapak tangan milik Jessy. Pria itu menatap tajam gadis dalam dekapannya karena berani mengganggu hal menyenangkan yang akan ia lakukan. Cengkraman tangan Terry pada dagu Jessy sedikit ditekankan, membuat ringisan kesakitan lolos dari mulut Jessy."Kau berani sekali ya mengganggu kegiatanku, boneka kecil. Apa kau ingin bernasib sama seperti gadis yang sudah kubunuh tadi pagi?"

    Last Updated : 2023-08-30
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 37 : White Tiger

    "White Tiger?"Jessy mengulang perkataan yang Terry ucapkan barusan. Mata gadis itu membulat dengan dahi mengernyit. Mata hijau miliknya melirik ke arah kiri atas, berusaha mengingat nama itu. Bukannya apa, tapi Jessy pernah mendengar nama kelompok itu beberapa kali. "Iya, White Tiger. Itu adalah kelompok Mafia yang menguasai daerah Los Angeles," jawab Terry santai sambil menyilangkan kakinya. Pria itu tampak tak kedinginan ataupun canggung saat bertelanjang dada di hadapan Jessy yang notebene adalah seorang perempuan. Malah, Terry suka melihat rona kemerahan yang tercipta di pipi Jessy akibat ulah nakalnya itu. "Kau pernah mendengar sesuatu tentang kelompok itu?""Pernah. Tapi aku tak yakin apakah kelompok yang kudengar ini sama dengan yang kau maksud, Tuan," ujar Jessy sambil tersenyum tipis dengan nada canggung yang begitu manis. Jemari mungilnya bertautan satu sama lain sambil mengalihkan tatapannya pada Bunny yang masih anteng berada dalam pangkuannya.Terry tertawa tertahan me

    Last Updated : 2023-08-30
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 38 : Fakta Mafia

    Terry tertawa kecil melihat riak terkejut yang terlukis di wajah Jessy. Mata hijau gadisnya itu membulat lucu mirip seperti anak rusa, begitu jernih dan juga murni dengan mengedip beberapa kali seperti boneka. Mulut Jessy juga sedikit terbuka dengan gerakan tangan yang terhenti saat mengelus Bunny, si kelinci coklat kedatangannya. "Anda serius?" Tanya Jessy merasa tak percaya dengan apa yang ia dengar. Terry menganggukkan kepalanya dengan cepat untuk menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh tawanannya itu."Iya, tentu saja aku serius. Kau pikir aku bercanda?""Tidak, bukan begitu," ujar Jessy dengan nada tak enak. Gadis itu menggaruk pipinya yang tak terasa gatal selama beberapa kali, merupakan sinyal jika ia tengah kebingungan memilih kata yang harus ia ucapkan pada Terry yang saat ini menunggu kelanjutan perkataannya."Aku hanya heran saja. Pasalnya, dari buku novel yang aku baca, para anggota mafia bahkan ketua mafia sendiri bisa menikah selama beberapa kali dengan perempuan yang

    Last Updated : 2023-08-31
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 39 : Bandul Kalung Harimau

    "Kalung yang saya pakai? Untuk apa anda melihatnya?" Tanya Jessy dengan wajah bingung. Jessy melirik Terry dan tangan yang dicekal oleh pria itu secara bergantian. Setelahnya, gadis itu melihat kalung yang melingkar apik di lehernya. Kalung itu hanyalah kalung biasa, dengan warna perak pekat karena terbuat dari emas putih. Sedangkan bandul kalung itu berbentuk wajah harimau kecil yang berwarna emas, sangat kontras dengan tali kalung yang berwarna perak.Jessy mengeluarkan bandul kalung yang ia sembunyikan di balik baju dengan tangan kanannya yang masih memegang tubuh Bunny dan memperlihatkannya pada Terry. Pria itu segera mendekat, melihat kalung berbandul harimau itu lebih seksama. Mata coklatnya menelisik menyeluruh. Tak lupa, tangan Terry juga ikut menyentuh bandul itu untuk merasakan tekstur dan tak sengaja melihat kode kecil yang terukur di belakangnya.2508Itu adalah kode yang tertulis di belakang bandul harimau yang Jessy kenakan. Terry memundurkan kembali kepalanya dan mele

    Last Updated : 2023-08-31
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 40 : Bandul Harimau (2)

    Suara musik yang berdentum keras, lampu disko warna warni yang memancarkan cahayanya, pemandangan wanita wanita seksi serta bau rokok dan minuman alkohol menjadi pemandangan pertama yang menghampiri kedua pria itu. Suasana klub terlihat sedikit sesak dan juga ramai dipenuhi dengan para gadis muda ataupun pria dewasa yang sekedar ingin melepas stress di klub ini. Kebanyakan dari mereka tengah menari di tengah ruangan. Namun, tak sedikit pula yang berada di pojok ruangan, entah untuk saling menggoda untuk memikat lawan jenis, bercengkrama dengan sesama teman atau bahkan berciuman panas tanpa mempedulikan sekitarnya.Daniel dan Terry menghiraukan pemandangan itu dan terus berjalan menuju ke tempat VIP di lantai dua untuk mendapatkan tempat yang lebih ekslusif ataupun lebih tenang daripada di lantai satu tempat para orang menari ataupun memesan minuman alkohol di bartender. Saat hendak mencari meja untuk tempat duduk, telinga milik Terry mendengar suara panggilan keras yang cukup akr

    Last Updated : 2023-09-01
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    bab 41 : melarikan diri (1)

    "Jangan disebutkan disini," peringat Terry menatap tajam Daniel yang hendak mengatakan arti dari kode yang ia ucapkan sebelumnya. Daniel mengangguk dan segera menutup mulutnya dengan sebelah tangan saat akan kelepasan mengucapkan kata keramat itu. "Aku tak mau terjadi kehebohan yang tidak perlu. Jadi lebih baik kau tutup mulutmu,""Maafkan aku, Terry. Aku hanya merasa kaget saat kau mengucapkan kode itu," ujar Daniel pelan. Wajah pria itu memang terlihat datar, tapi nada suaranya terdengar menyesal. Meskipun suara Daniel pelan, tapi baik Terry maupun Archer tahu jika Daniel benar benar tulus meminta maaf."Tidak mengherankan jika kode itu membebani pikiranmu," celetuk Archer santai . Daniel melirik ke arah Archer dengan tatapan tajam yang ia miliki, mengeluarkan aura dominan yang cukup pekat untuk bisa membuat lawannya menciut. Terbukti, Archer berhenti bicara saat Daniel menatap tajam dirinya."Itu benar. Aku hanya takut dengan skenario terburuk yang mungkin akan terjadi. Maka dari

    Last Updated : 2023-09-01

Latest chapter

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 107 : Ending

    Jessy menolehkan kepalanya pada sumber suara, yakni Terry yang saat ini menatap tajam ke arahnya. Jessy merasa ciut dan ketakutan melihatnya, hingga ia memeluk Alfred kembali dengan sangat erat sembari menyembunyikan wajahnya. Gadis itu merasa terintimidasi dengan tatapan Terry yang terlihat sangat mematikan."Jessy, aku sedang bicara padamu. Tolong lihat aku,"Terry berkata dengan nada tegas dan juga dominan, membuat jiwa submissive Jessy keluar begitu saja. Jessy membalikkan tubuhnya hingga kini berhadapan dengan pria berambut pirang itu.Gadis itu menundukkan kepalanya hingga poni miliknya yang sudah memanjang menutupi wajahnya. Gadis itu memegang erat ujung baju yang ia kenakan, pertanda jika tengah takut dan juga gugup. Terry menghela napas kasar lalu mengangkat dagu Jessy dengan jari telunjuknya agar gadis itu bisa bertatapan dengannya.Tatapan keduanya bertemu. Mata doe hijau milik Jessy yang saat ini memerah karena sedang menangis kini bertatapan dengan manik coklat milik Terr

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 106 : Berita Gila

    "Apa ini semacam taruhan?" Terry menggelengkan kepalanya, lalu segera mendekati Jessy yang saat ini tengah memiringkan kepalanya, tak mengerti dengan pembicaraan diantara dua pria berbeda generasi itu.Begitu sampai di hadapan Jessy, Terry meletakkan salah satu tangannya di perut milik gadis itu, lalu mengusapnya dengan cara melingkar. Pria itu memejamkan mata seolah menikmati kegiatan yang ia lakukan.Jessy tentu saja kaget mendapat perlakuan lembut seperti itu. Terry memang baik padanya, tapi dia pasti selalu memiliki niat terselubung. Makanya ia curiga jika Terry tengah merencanakan sesuatu padanya.Akan tetapi, sekalipun Jesy tengah mencurigai Terry, Jessy tak menepis tangan milik Terry dari perutnya dan membiarkan Terry berbuat sesukanya, selama masih berada di batas wajar. Entah kenapa, ada rasa senang yang hinggap di hatinya. Seperti ada kupu kupu yang berterbangan dalam perutnya, menimbulkan sensasi menyenangkan yang tak diketahui sebabnya. Apakah ia senang dengan usapan itu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 105 : Penjelasan

    "Apa maksudmu jika Jessy tengah hamil?" Alfred kini menatap Terry dengan tatapan tajam.Pria bermata hijau itu tak terima jika Terry mengatakan hal yang tidak tidak pada Jessy yang baru saja siuman. Terry tersenyum, lalu menolehkan kepalanya pada Jessy yang saat ini menatapnya penuh kebingungan.Mata gadis itu tampak mengerjap lucu dengan bibir mengerucut lucu karena tak mengerti alasan Terry malah membahas "hal itu". Kepalanya terlihat dimiringkan yang membuat Jessy tampak begitu menggemaskan. Terry tertawa kecil melihat tingkah Jessy yang begitu menghibur dirinya. Setelah itu, Terry memusatkan kembali perhatiannya pada Alfred yang menunggu jawabannya. Percakapan diantara keduanya tampak begitu intens seolah ini adalah meja perang (meja debat)."Kurasa anda tak terlalu bodoh untuk mengerti arti ucapan saya, tuan," ujar Terry dengan senyuman tipis yang terpatri di wajah tampannya.Nada suara setenang air itu sedikitnya mengusik hati Alfred. Apa pria di depannya itu tak merasa bersala

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 104 : Kedatangan Terry

    Terry kini sudah tiba di depan rumah sakit yang kabarnya tempat Jessy dirawat. Pria berambut pirang itu segera turun dari mobil dan melangkah dengan gagah menuju ke depan gerbang rumah sakit, diikuti oleh para anggotanya yang lain yang mengikuti dari belakang.Saat berada di depan gerbang, langkah Terry harus terhenti karena seorang pria berpakaian serba merah dengan aksen lambang harimau putih mencegahnya masuk. Terry menatap tajam orang itu dengan mata cokelatnya, karena perjalanannya harus tertunda. Ini sama artinya dengan membuang waktunya yang berharga untuk mencari Jessy."Mengapa aku dihentikan seperti ini, heh?""Maaf, Tuan. Tapi anda tak diizinkan masuk ke wilayah ini," ujar pria yang tengah mengenakan kacamata itu dengan suara berat.Terry tersenyum miring. Ia yang tak terima dengan perkataan itu langsung merogoh saku celananya dan menodongkan pistol tepat di dahi pria itu. Bisa dilihat jika salah satu anak buah dari kelompok White Tiger yang berhadapan dengannya meneguk lu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 103 : Ayah

    Alfred menghela napas melihat reaksi yang Jessy berikan padanya. Gadis itu tak merasa senang ataupun gembira dengan berita ini, tapi malah menunjukkan sikap ketidak percayaan dan juga ragu.Hal ini tentu saja menggores hari Alfred. Wajah pria itu tampak menyendu dengan alis mata yang terlihat turun. Raut wajah Alfred terlihat murung dengan tubuh terkulai lemas seolah tak memiliki tenaga.Jessy menggaruk pipinya yang tak terasa gatal, bingung harus melakukan apa di situasi sekarang ini. Rasa canggung menyergap keduanya, membuat Jessy tampak tak nyaman. Tangan mungilnya dengan ragu menyentuh wajah Alfred yang kini tengah melihat ke tanah. Merasakan sentuhan kecil dan halus itu, Alfred mendongakkan kepala, kembali menatap wajah Jessy dengan tatapan sedih. Bibir pria itu terlihat terkunci dengan mata sayu yang membuat kondisi Alfred terlihat begitu menyedihkan."Apa bisa anda jelaskan lagi padaku apa yang anda katakan sebelumnya?" Tanya Jessy dengan nada sehalus sutera sembari mengusap

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 102 : Informasi Tak Terduga

    "Ayah yang menculik anak Alfred?" Tanya Terry lagi memastikan, takut jika ia salah mendengar."Benar, tuan. Selain itu, ayah anda hampir melecehkan Rosemary saat wanita itu tengah mengandung. Maka dari itu, tuan Alfred murka besar dan berakibat memusuhi kelompok Black Panther sampai sekarang," jawab Adiaz lagi yang membuat Terry tampak tercengang.Pria itu hampir saja menjatuhkan ponselnya ke bawah andai tak diraih oleh Daniel. Dengan sigap, tangan milik pria berdarah Korea itu menangkap ponsel yang saat ini masih tersambung.Ia ingin tahu mengapa sedari dulu kelompok White Tiger selalu membuat masalah dengan kelompok Black Panther. Tak mungkin jika hanya alasan itu saja yang menjadi pemicunya."Lalu, apa ada hal lain yang ingin kau laporkan pada kami?""Ada. Kelompok Black Panther yang waktu itu dipimpin oleh ayah anda adalah pengacau sekaligus pengkhianat di masa lalu saat kelompok White Tiger masih berjaya. Tuan Barbara membuat fitnah bahwa kelompok White Tiger adalah kelompok yan

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 101 : Rosemary

    Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam untuk pergi ke Las Vegas menggunakan pesawat, Terry segera memerintahkan anak buahnya yang berada disana untuk segera menjemputnya dan beberapa orang yang ia bawa dari Washington, termasuk Daniel.Selama menunggu kira kira setengah jam, mobil yang di pesan oleh Terry pun datang. Ia dan Daniel langsung masuk ke dalam mobil itu, sementara para anak buahnya yang lain menaiki mobil yang berbeda. Mobil pun meninggalkan kawasan bandara menuju rumah sakit tempat Jessy di rawat."Kau yakin jika Jessy ada disana? Bisa saja ini adalah trik murahan yang digunakan oleh kelompok White Tiger untuk mengecoh kita semua," Terry yang sedang memeriksa beberapa file yang masuk di ponselnya pun menolehkan kepala pada sang lawan bicara. Dirinya tertegun dalam sesaat.Benar juga, karena panik dan merasa senang karena Jessy telah ditemukan membuatnya membuat keputusan bodoh dengan langsung datang ke Las Vegas tanpa mencari tahu terlebih dahulu apakah

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 100 : Kondisi Jessy

    "Hah? Apa maksud anda?" Tanya Jessy yang saat ini tengah membulatkan mata mendengar fakta yang baru saja ia dengar.Janet Fransisca? Rasanya ia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Keningnya berkerut dalam mencoba mengingat nama itu. Matanya ya menyipit lucu dengan ekspresi yang begitu menggemaskan.Akan tetapi, seberapa keras usaha Jessy untuk mengingatnya, ingatan itu tak muncul di kepalanya. Jessy mengerang kesal sekaligus frustrasi karena tak bisa mengingat informasi yang terbilang cukup penting untuk keadaan sekarang.Gadis itu menatap Alfred dengan tatapan polos miliknya karena ia tak mengingat nama yang terasa familiar itu, seolah meminta bantuan pada Alfred. Alfred terkekeh pelan, lalu menyendokkan satu sendok bubur pada mulut Jessy yang terbuka agar gadis itu bisa makan.Jessy tentu saja kesal karena Alfred memasukan makanan ke dalam mulutnya tanpa permisi. Dengan terpaksa, gadis itu pun menelan bubur yang disodorkan tanpa mengunyahnya karena bubur yang ia makan sangatlah lem

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 99 : Sisi Sensitif (Terry)

    "Terry," panggil Daniel yang baru saja masuk ke ruangan milik sang pria berambut pirang yang kini tengah berkutat dengan laptopnya. Terry tampak begitu serius, terlihat dari keningnya yang berkerut dalam dan beberapa kali mengeluarkan umpatan kecil yang tak jelas.Mendengar ada yang memanggil namanya, Terry menolehkan kepala pada sumber suara, mengabaikan sejenak laptop yang ada di depannya dan memusatkan seluruh atensinya pada Daniel yang saat ini tengah memasang wajah lelah.Wajah pria berdarah Korea itu tampak sangat berantakan, dengan kantung mata hitam yang melingkar jelas di wajahnya. Selain itu, wajah Daniel tampak begitu kusam, menandakan jika ia kurang istirahat selama beberapa hari terakhir."Ada apa Daniel?" Tanya Terry singkat, padat dan jelas dengan nada suara dinginnya.Daniel menghela napas panjang, lalu menyodorkan sebuah file yang berisi tentang beberapa kerja sama yang harus Terry periksa. Bagaimanapun, Terry adalah orang yang berkuasa disini. "Ada beberapa kerja sa

DMCA.com Protection Status