Beranda / Urban / Gadis Nakal Tawanan Mafia / Bab 22 : Daniel (2)

Share

Bab 22 : Daniel (2)

Penulis: Taehyunie05
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-23 20:24:24

Jessy membulatkan mata hijaunya dengan lebar saat pistol itu diarahkan ke arah dagunya. Tubuh gadis itu memegang, seolah membeku. Suaranya tercekat di tenggorokan sehingga sulit berkata satu patah katapun.

Jessy meneguk ludahnya paksa melihat ujung pistol yang sudah menempel di dagunya itu. Iris mata hijaunya berkaca kaca.

"Kenapa kau menodongku dengan pistol, Tuan Daniel?"

Daniel menghela napas panjang. Pria itu mengalihkan tatapannya sejenak, lalu memusatkan kembali atensinya pada Jessy yang saat ini memasang wajah ketakutan.

"Ini hanya sebagai pengingat jika anda tak akan melampaui batas, nona. Jadi lebih baik anda bekerja sama dengan saya untuk mematuhi aturan tuan Terry daripada nyawa anda melayang," jelas Daniel dengan wajah datar.

Dengan gemetar, tangan Jessy meraih pistol itu dan segera menjauhkan benda itu dari dagunya, menutup lubang peluru menggunakan telapak tangan mungilnya yang bergetar hebat yang membuat Daniel terperanjat kaget.

Baru kali ini Daniel menemukan ada oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 23 : Daniel (3)

    "Daniel, kau menakutinya," peringat Jane yang sudah jengah dengan tingkah laku Daniel yang sudah melewati batas. Dengan kasar, Jane menepis tangan Daniel dan segera memeluk Jessy dengan erat seraya memberikan pria itu tatapan permusuhan yang begitu kental."Aku akan bilang pada tuan Terry kalau kau menakuti boneka kesayangannya," ancam Jane dengan nada serius. "Nona Jane, sepertinya anda salah paham. Saya hanya ingin menanyakan apa niat nona Jessy mendekati saya. Tidak lebih dari itu," ujar Daniel menekankan tiap kalimat, menatap balik Jane dengan tatapan tajam. Jika ini adalah manga ataupun kartun, maka akan ada aliran listrik yang tercipta di antara kedua insan berbeda gender tersebut.Melihat hal yang berpotensi menimbulkan pertikaian lagi, Jessy segera mengusap tangan Jane dengan lembut, membuat gadis berambut ikal itu menoleh dengan tatapan bingung."Jane, tolong kendalikan dirimu. Dia hanya bertanya saja, bukan menakutiku," "Tapi dia menatapmu dengan tajam. Meskipun dia sahaba

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 24 : Samantha

    "Jessy? Kenapa kau ada di daerah ini?" Tanya Samantha dengan nada bingung bercampur kaget, walau dalam hati ia juga senang dengan kedatangan gadis berwajah boneka itu."Ah, aku ingin berkunjung saja kesini," ujar Jessy memasang senyum manis, mengabaikan Jane yang menatap Jessy dengan tatapan bingung maupun Daniel yang memasang raut wajah tak suka pada interaksi kedua gadis di depannya itu."Oh, begitu ya," Samantha berkata dengan nada antusias. Gadis berambut mint itu tersenyum senang dan segera memeluk Jessy dengan erat layaknya sahabat dekat, membuat Jessy membeku selama beberapa detik. Setelah sadar, ia balas memeluk Samantha dengan erat.Melihat interaksi diantara keduanya, Daniel segera mengambil tindakan untuk memisahkan pelukan kedua gadis itu. Daniel menarik ujung gaun Jessy dari belakang hingga membuat pelukan itu terlepas. Baik Jessy maupun Samantha, keduanya memasang wajah kaget. Jessy menoleh pada Daniel dengan cepat, meminta penjelasan pria itu akan aksinya barusan."Ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 25 : Penjaga Gerbang

    Samantha menangis cukup lama, hingga memakan waktu setengah jam lebih. Sinar matahari semakin tinggi menyinari ketiga gadis yang tengah berbagi rasa sakit itu. Setelah bercerita mengenai apa yang sudah ia pendam selama ini, Samantha merasa lebih baik daripada sebelumnya. Perasaannya jauh lebih baik dan kepalanya terasa lebih ringan. Ia lega bisa bercerita pada Jessy dan Jane."Maaf mengganggu waktu kalian bertiga. Tapi nona Jessy harus segera pergi ke gedung biru itu sebelum tuan Terry pulang," ujar Daniel yang baru datang menginterupsi ketiganya. Bau nikotin menguar pekat dari tubuh pria itu, membuat Jessy sedikit tak nyaman. Akan tetapi, Jessy berusaha mengabaikannya karena takut Daniel tersinggung jika ia tegur.Samantha tersentak kaget mendengar perkataan dari Daniel. Gadis berambut mint itu baru sadar jika ia sudah membuang waktu gadis Tawanan Terry yang baru. Ia menatap Jessy tak enak sambil menundukkan kepala."Nona boneka, maaf membuang waktumu. ayo kita lanjutkan perjalanan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 26 : Bangunan Bercat Biru (1)

    Terry yang saat ini sedang membahas bisnis terbaru bersama dengan Jake dan juga Archer sedikit terganggu dengan dentingan notifikasi yang berasal dari ponselnya.Dengan malas, ia mengambil benda itu dan melihat siapa yang berani mengganggu konsentrasinya. Ternyata pesan itu berasal dari Daniel, kawan sekaligus pengawal yang ia tugaskan untuk menjaga Jessy."Dari siapa?" Tanya Jake dengan nada penasaran saat Terry mengambil ponsel dari atas meja, mengabaikan pembicaraan yang mereka lakukan sebelumnya. Tak biasanya Terry akan mengambil ponselnya ditengah rapat yang ia lakukan."Dari Daniel," ujar Terry singkat. Pria itu membaca pesan yang dikirim oleh sahabatnya. Betapa kagetnya Terry saat membaca pesan itu. Rahangnya mengetat dan dengan mata melotot yang siap memberikan aura membunuh yang begitu kental."Hey dude, ada masalah apa?" Tanya Archer yang menyadari ada hawa gelap yang tercipta dari tubuh Terry. Pria berambut cepak itu bergidik ngeri saat melihat Taehyun yang menggenggam gel

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 27 : Bangunan Bercat Biru (2)

    "Siapa dia yang kau maksud, Yuki?"Jessy bisa melihat jika Yuki terdiam saat ia melontarkan pertanyaan itu. Wajah Yuki nampak cemas dan panik, dengan tubuh yang terus bergerak gelisah.Selain itu, mata Yuki tak mau bertatapan dengannya, membuat Jessy semakin yakin jika ada yang salah disini. Jessy ingin menekan Yuki agar berterus terang padanya. Hanya saja, ia mengurungkan niatnya itu agar tak terjadi perselisihan dengan sahabat barunya."Ada apa?""Nona boneka, maaf aku tidak bisa memberi tahumu soal itu," ujar Yuki sambil melipat bibirnya, sesekali juga menggigit pipi dalamnya menghindari kontak mata dengan Jessy."Kenapa? Apa pertanyaanmu terlalu sensitif?""Iya, itu benar. Pertanyaanmu terlalu sensitif ketika ditanyakan di tempat ini," sambar Samantha yang datang bersama dengan Jane. Yuki menghela napas lega melihat kedatangan gadis berambut mint itu, mengucapkan terima kasih tanpa suara karena sudah menyelamatkannya dari pertanyaan yang Jessy lontarkan.Jessy memiringkan kepala

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 28 : Gerbang Pelarian

    Jessy membulatkan mata tak percaya saat mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Yuki. Samantha dan Daniel dulunya adalah sepasang kekasih ? Tapi kenapa Samantha malah berakhir ditempat ini? Apa yang terjadi diantara mereka berdua?Gadis itu ingin menanyakan hal ini pada Samantha. Akan tetapi, keraguan menyelimuti dirinya. Ia takut pertanyaan ini terlalu sensitif untuk Samantha. Lidah gadis itu terasa kelu, bingung harus bereaksi apa."A-ah ada lagi yang kau ingin tanyakan, nona boneka? Aku takut membuang waktumu karena kau harus segera kembali ke mansion utama sebelum tuan Terry pulang dan menghabisi kita semua karena membuatmu pulang terlambat," Samantha mengalihkan topik tanpa menanggapi perkataan Yuki barusan. Dalam hal ini, Samantha tak menampik fakta yang baru saja Yuki beberkan pada Jessy dan Jane. Jessy jadi beranggapan jika yang dikatakan Yuki benar adanya. Ini akan jadi informasi yang berguna bagi rencana Jessy."Tentu saja! Kalau begitu aku akan mulai dari yang paling me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 29: Hampir Ketahuan

    Jessy membalikkan badannya dengan kaku, dan menemukan seorang pria berbadan kekar dengan setelan jas berwarna Dongker yang membalut tubuh atletisnya. Tatapan pria itu begitu tajam dan mengintimidasi, membuat nyali Jessy ciut seketika. Orang itu adalah Terry, si ketua Mafia yang menawannya sejak kemarin."Eh, tuan Terry? Kenapa anda ada disini?" Tanya gadis itu balik berusaha membuat suaranya agar tak gugup, tanpa menjawab pertanyaan yang Terry ajukan sebelumnya. Jessy melirik ke arah teman temannya yang berada di balik semak semak yang cukup besar, memastikan jika mereka tak terlihat oleh pria di depannya."Seharusnya aku yang bertanya padamu. Kenapa kau ada ditempat ini?" Tanya Terry dengan nada tajam dan dingin seperti biasa. Mata cokelat milik pria itu memindai Jessy dari atas sampai bawah dengan seksama dengan wajah datar nan dingin.Jessy meneguk ludahnya paksa, memalingkan tatapannya ke arah lain, enggan bertatapan dengan sang ketua Mafia yang kini tengah menunggu jawabannya. Ga

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 30 : Penghakiman

    Setelah meninggalkan Jessy, Terry melesat menuju bangunan bercat biru untuk memberi salah satu penjaganya pelajaran yang berharga. Sepatu pantofel yang bergesekan dengan tanah memberi bunyi khas tersendiri, membuat siapapun yang mendengarnya akan merinding. Karena suara sepatu yang dihasilkan oleh Terry terdengar seperti seruling kematian.Berlebihan memang, tapi itu adalah fakta. Siapapun yang mendengar suara derap kaki yang cepat yang dihasilkan oleh ketua Mafia itu maka hidupnya akan segera berakhir.Saat mencapai perbatasan antara mansion dengan bangunan bercat biru yang dibatasi oleh pagar besi tinggi dengan kabel di tiap sisinya, Terry bisa melihat jika salah satu anak buah sekaligus sahabatnya, Daniel tengah meninju pria berambut keriting tanpa belas kasihan.Dengan tergesa, Terry segera menghampiri Daniel yang masih asyik meninju wajah pria itu. Sepertinya Daniel masih tak menyadari keberadaannya. Maka dari itu, Terry menepuk bahu milik pria itu, hingga membuat Daniel menoleh

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27

Bab terbaru

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 107 : Ending

    Jessy menolehkan kepalanya pada sumber suara, yakni Terry yang saat ini menatap tajam ke arahnya. Jessy merasa ciut dan ketakutan melihatnya, hingga ia memeluk Alfred kembali dengan sangat erat sembari menyembunyikan wajahnya. Gadis itu merasa terintimidasi dengan tatapan Terry yang terlihat sangat mematikan."Jessy, aku sedang bicara padamu. Tolong lihat aku,"Terry berkata dengan nada tegas dan juga dominan, membuat jiwa submissive Jessy keluar begitu saja. Jessy membalikkan tubuhnya hingga kini berhadapan dengan pria berambut pirang itu.Gadis itu menundukkan kepalanya hingga poni miliknya yang sudah memanjang menutupi wajahnya. Gadis itu memegang erat ujung baju yang ia kenakan, pertanda jika tengah takut dan juga gugup. Terry menghela napas kasar lalu mengangkat dagu Jessy dengan jari telunjuknya agar gadis itu bisa bertatapan dengannya.Tatapan keduanya bertemu. Mata doe hijau milik Jessy yang saat ini memerah karena sedang menangis kini bertatapan dengan manik coklat milik Terr

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 106 : Berita Gila

    "Apa ini semacam taruhan?" Terry menggelengkan kepalanya, lalu segera mendekati Jessy yang saat ini tengah memiringkan kepalanya, tak mengerti dengan pembicaraan diantara dua pria berbeda generasi itu.Begitu sampai di hadapan Jessy, Terry meletakkan salah satu tangannya di perut milik gadis itu, lalu mengusapnya dengan cara melingkar. Pria itu memejamkan mata seolah menikmati kegiatan yang ia lakukan.Jessy tentu saja kaget mendapat perlakuan lembut seperti itu. Terry memang baik padanya, tapi dia pasti selalu memiliki niat terselubung. Makanya ia curiga jika Terry tengah merencanakan sesuatu padanya.Akan tetapi, sekalipun Jesy tengah mencurigai Terry, Jessy tak menepis tangan milik Terry dari perutnya dan membiarkan Terry berbuat sesukanya, selama masih berada di batas wajar. Entah kenapa, ada rasa senang yang hinggap di hatinya. Seperti ada kupu kupu yang berterbangan dalam perutnya, menimbulkan sensasi menyenangkan yang tak diketahui sebabnya. Apakah ia senang dengan usapan itu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 105 : Penjelasan

    "Apa maksudmu jika Jessy tengah hamil?" Alfred kini menatap Terry dengan tatapan tajam.Pria bermata hijau itu tak terima jika Terry mengatakan hal yang tidak tidak pada Jessy yang baru saja siuman. Terry tersenyum, lalu menolehkan kepalanya pada Jessy yang saat ini menatapnya penuh kebingungan.Mata gadis itu tampak mengerjap lucu dengan bibir mengerucut lucu karena tak mengerti alasan Terry malah membahas "hal itu". Kepalanya terlihat dimiringkan yang membuat Jessy tampak begitu menggemaskan. Terry tertawa kecil melihat tingkah Jessy yang begitu menghibur dirinya. Setelah itu, Terry memusatkan kembali perhatiannya pada Alfred yang menunggu jawabannya. Percakapan diantara keduanya tampak begitu intens seolah ini adalah meja perang (meja debat)."Kurasa anda tak terlalu bodoh untuk mengerti arti ucapan saya, tuan," ujar Terry dengan senyuman tipis yang terpatri di wajah tampannya.Nada suara setenang air itu sedikitnya mengusik hati Alfred. Apa pria di depannya itu tak merasa bersala

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 104 : Kedatangan Terry

    Terry kini sudah tiba di depan rumah sakit yang kabarnya tempat Jessy dirawat. Pria berambut pirang itu segera turun dari mobil dan melangkah dengan gagah menuju ke depan gerbang rumah sakit, diikuti oleh para anggotanya yang lain yang mengikuti dari belakang.Saat berada di depan gerbang, langkah Terry harus terhenti karena seorang pria berpakaian serba merah dengan aksen lambang harimau putih mencegahnya masuk. Terry menatap tajam orang itu dengan mata cokelatnya, karena perjalanannya harus tertunda. Ini sama artinya dengan membuang waktunya yang berharga untuk mencari Jessy."Mengapa aku dihentikan seperti ini, heh?""Maaf, Tuan. Tapi anda tak diizinkan masuk ke wilayah ini," ujar pria yang tengah mengenakan kacamata itu dengan suara berat.Terry tersenyum miring. Ia yang tak terima dengan perkataan itu langsung merogoh saku celananya dan menodongkan pistol tepat di dahi pria itu. Bisa dilihat jika salah satu anak buah dari kelompok White Tiger yang berhadapan dengannya meneguk lu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 103 : Ayah

    Alfred menghela napas melihat reaksi yang Jessy berikan padanya. Gadis itu tak merasa senang ataupun gembira dengan berita ini, tapi malah menunjukkan sikap ketidak percayaan dan juga ragu.Hal ini tentu saja menggores hari Alfred. Wajah pria itu tampak menyendu dengan alis mata yang terlihat turun. Raut wajah Alfred terlihat murung dengan tubuh terkulai lemas seolah tak memiliki tenaga.Jessy menggaruk pipinya yang tak terasa gatal, bingung harus melakukan apa di situasi sekarang ini. Rasa canggung menyergap keduanya, membuat Jessy tampak tak nyaman. Tangan mungilnya dengan ragu menyentuh wajah Alfred yang kini tengah melihat ke tanah. Merasakan sentuhan kecil dan halus itu, Alfred mendongakkan kepala, kembali menatap wajah Jessy dengan tatapan sedih. Bibir pria itu terlihat terkunci dengan mata sayu yang membuat kondisi Alfred terlihat begitu menyedihkan."Apa bisa anda jelaskan lagi padaku apa yang anda katakan sebelumnya?" Tanya Jessy dengan nada sehalus sutera sembari mengusap

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 102 : Informasi Tak Terduga

    "Ayah yang menculik anak Alfred?" Tanya Terry lagi memastikan, takut jika ia salah mendengar."Benar, tuan. Selain itu, ayah anda hampir melecehkan Rosemary saat wanita itu tengah mengandung. Maka dari itu, tuan Alfred murka besar dan berakibat memusuhi kelompok Black Panther sampai sekarang," jawab Adiaz lagi yang membuat Terry tampak tercengang.Pria itu hampir saja menjatuhkan ponselnya ke bawah andai tak diraih oleh Daniel. Dengan sigap, tangan milik pria berdarah Korea itu menangkap ponsel yang saat ini masih tersambung.Ia ingin tahu mengapa sedari dulu kelompok White Tiger selalu membuat masalah dengan kelompok Black Panther. Tak mungkin jika hanya alasan itu saja yang menjadi pemicunya."Lalu, apa ada hal lain yang ingin kau laporkan pada kami?""Ada. Kelompok Black Panther yang waktu itu dipimpin oleh ayah anda adalah pengacau sekaligus pengkhianat di masa lalu saat kelompok White Tiger masih berjaya. Tuan Barbara membuat fitnah bahwa kelompok White Tiger adalah kelompok yan

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 101 : Rosemary

    Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam untuk pergi ke Las Vegas menggunakan pesawat, Terry segera memerintahkan anak buahnya yang berada disana untuk segera menjemputnya dan beberapa orang yang ia bawa dari Washington, termasuk Daniel.Selama menunggu kira kira setengah jam, mobil yang di pesan oleh Terry pun datang. Ia dan Daniel langsung masuk ke dalam mobil itu, sementara para anak buahnya yang lain menaiki mobil yang berbeda. Mobil pun meninggalkan kawasan bandara menuju rumah sakit tempat Jessy di rawat."Kau yakin jika Jessy ada disana? Bisa saja ini adalah trik murahan yang digunakan oleh kelompok White Tiger untuk mengecoh kita semua," Terry yang sedang memeriksa beberapa file yang masuk di ponselnya pun menolehkan kepala pada sang lawan bicara. Dirinya tertegun dalam sesaat.Benar juga, karena panik dan merasa senang karena Jessy telah ditemukan membuatnya membuat keputusan bodoh dengan langsung datang ke Las Vegas tanpa mencari tahu terlebih dahulu apakah

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 100 : Kondisi Jessy

    "Hah? Apa maksud anda?" Tanya Jessy yang saat ini tengah membulatkan mata mendengar fakta yang baru saja ia dengar.Janet Fransisca? Rasanya ia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Keningnya berkerut dalam mencoba mengingat nama itu. Matanya ya menyipit lucu dengan ekspresi yang begitu menggemaskan.Akan tetapi, seberapa keras usaha Jessy untuk mengingatnya, ingatan itu tak muncul di kepalanya. Jessy mengerang kesal sekaligus frustrasi karena tak bisa mengingat informasi yang terbilang cukup penting untuk keadaan sekarang.Gadis itu menatap Alfred dengan tatapan polos miliknya karena ia tak mengingat nama yang terasa familiar itu, seolah meminta bantuan pada Alfred. Alfred terkekeh pelan, lalu menyendokkan satu sendok bubur pada mulut Jessy yang terbuka agar gadis itu bisa makan.Jessy tentu saja kesal karena Alfred memasukan makanan ke dalam mulutnya tanpa permisi. Dengan terpaksa, gadis itu pun menelan bubur yang disodorkan tanpa mengunyahnya karena bubur yang ia makan sangatlah lem

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 99 : Sisi Sensitif (Terry)

    "Terry," panggil Daniel yang baru saja masuk ke ruangan milik sang pria berambut pirang yang kini tengah berkutat dengan laptopnya. Terry tampak begitu serius, terlihat dari keningnya yang berkerut dalam dan beberapa kali mengeluarkan umpatan kecil yang tak jelas.Mendengar ada yang memanggil namanya, Terry menolehkan kepala pada sumber suara, mengabaikan sejenak laptop yang ada di depannya dan memusatkan seluruh atensinya pada Daniel yang saat ini tengah memasang wajah lelah.Wajah pria berdarah Korea itu tampak sangat berantakan, dengan kantung mata hitam yang melingkar jelas di wajahnya. Selain itu, wajah Daniel tampak begitu kusam, menandakan jika ia kurang istirahat selama beberapa hari terakhir."Ada apa Daniel?" Tanya Terry singkat, padat dan jelas dengan nada suara dinginnya.Daniel menghela napas panjang, lalu menyodorkan sebuah file yang berisi tentang beberapa kerja sama yang harus Terry periksa. Bagaimanapun, Terry adalah orang yang berkuasa disini. "Ada beberapa kerja sa

DMCA.com Protection Status