Beranda / Urban / Gadis Nakal Tawanan Mafia / Bab 16 : Tindakan Gila (2)

Share

Bab 16 : Tindakan Gila (2)

Penulis: Taehyunie05
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-20 14:49:31

Mata Jessy membulat sempurna mendengar pertanyaan itu. Tubuhnya membeku dan menegang dan detak jantungnya seolah berhenti berdetak saat itu juga. Wajahnya memucat disertai dengan lidah yang terasa kelu untuk bicara.

"Hukuman?" Tanya Jessy balik dengan nada tak percaya. Gadis itu ingin bertanya lebih banyak tentang perkataan Terry, tapi suaranya tak bisa ia keluarkan, seolah suaranya tertahan di tenggorokannya.

"Mengapa saya mendapat hukuman? Saya kan tak berbuat salah, Tuan,"

Terry tertawa kencang mendengar perkataan polos yang keluar dari mulut Jessy. Pria itu bahkan sampai harus memegang perutnya sendiri seolah hal yang Jessy sampaikan adalah lelucon terbaru yang menghibur pria itu. Bahkan, singa yang berada satu tempat dengan Jessy saja sampai merasa tak nyaman dan menatap Terry dengan tatapan tajam karena terganggu dengan tawa keras itu.

"Tuan, kenapa anda tertawa? Apa ada yang salah dengan ucapan saya?"

"Kau pikir saja sendiri,"

Baik, Jessy kehabisan kesabaran menghadapi tingkah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 17 : Peringatan Tak Terduga

    Bagai sebuah pepatah, lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya. Itulah yang menggambarkan kondisi Jessy saat ini. Ia memang (mungkin) dibebaskan dari hukuman menjadi cemilan Leon, si singa peliharaan sekaligus kesayangan Terry, tapi pengganti hukuman ini juga tak kalah menyakitkan sekaligus sadis yang menyakiti mental serta fisiknya."Dicambuk?" Tanya Jessy dengan mimik wajah tak percaya. Gadis itu hampir menangis saat mendengar tawaran lain yang Terry berikan padanya."Iya, dicambuk menggunakan ikat pinggang. Kau bersedia?" Tanya Terry lagi, mencoba mempermainkan mental Jessy agar semakin jatuh sehingga gadis itu tak memiliki niat untuk memberontak.Sejujurnya, Terry tak mungkin juga melakukan hal itu pada Jessy, berbeda pada gadis lain yang sebelumnya menjadi mainannya.Selain cantik, Jessy juga memiliki sifat menarik yang berbeda daripada mainan sebelumnya. Rasanya seru sekaligus terhibur melihat wajah boneka Jessy yang tampak putus asa namun masih mencoba untuk merubah takdir

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 18 : pembicaraan Antar Wanita

    Peringatan itu membuat Jessy tertegun. Ia kebingungan sekaligus merasa aneh. Dilarang jatuh cinta pada sang ketua Mafia? Apa ini lelucon?Gadis itu mendengkus sambil melipat bibirnya. Ia menaruh tangannya di pinggang. Dengan wajah kesal dan pipi yang menggembung, ia melihat Yuki dengan tatapan kesal yang kentara di wajah cantiknya."Aku tak akan jatuh cinta pada pria gila seperti dia. Lagipula, dia hampir membuatku mati ketakutan," Ucapan Jessy membuat ketiga gadis itu menghela napas lega. Mereka bertiga memeluk Jessy dengan erat, membuat sang gadis merasa sesak napas dan juga merasa tak nyaman karena sebelumnya jarang sekali orang yang memeluknya seerat ini saat berada di panti asuhan, kecuali Jane."Syukurlah kalau begitu. Justru, kau harus membuat tuan Terry bertekuk lutut padamu, nona boneka. Aku akan menjadi penonton yang paling keras untuk mentertawakan pria sinting itu jika ia cinta mati padamu," ujar Leah dengan nada berapi api, membuat Jessy tertawa kecil.Tawa yang begitu r

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 19 : Cerita di Klub

    Terry segera menuju ke klub yang berada cukup dekat dengan mansionnya begitu mendapat panggilan dari sahabatnya. Pria itu menginjak pedal gas mobilnya agar bisa segera sampai.Selain untuk bertemu dan berbincang, Terry pergi ke tempat itu juga karena ingin meminum Vodka yang tersedia disana. Dirinya sudah cukup lama tak mencicipi minuman beralkohol itu akibat kesibukan bekerja dan melindungi kelompok yang ia pimpinHanya membutuhkan waktu 20 menit untuk pria yang berstatus sebagai ketua Mafia itu sampai di Klub ternama yang berada di kota Washington. Bangunan megah nan elit itu menjadi bangunan yang paling mencolok daripada bangunan lainnya . Walter's Club adalah nama yang Terry kunjungi saat ini.Dari namanya saja sudah ketahuan jika ini adalah klub milik Terry pribadi, tanpa campur tangan orang tuanya. Dengan langkah santai, pria yang berstatus sebagai ketua Mafia itu berjalan masuk ke klub dan membuka ruangan VIP, tempat para sahabatnya menunggu kedatangan dirinya."Kau lama sekali

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 20 : Satu Ruangan

    Terry mengerutkan dahinya saat gadis yang ia tawan malah bertanya balik padanya. Tatapan polos dan wajah lugu itu seolah ia tak mengetahui apapun, membuat Terry hampir saja lengah. Pria itu segera menggenggam lengan atas Jessy, membuat sang gadis agar bisa bertatapan dengannya."Jangan memainkan wajah lugumu di hadapanku. Aku membenci ekspresi itu," ancam Terry dengan suara rendah. Mata coklatnya menatap tajam Jessy yang kini mengerjapkan mata, terlihat bingung dengan mata membulat yang tampak begitu lucu dan menggemaskan."Tapi...aku memang tak mengerti apa yang kau maksud, tuan. Karena sedari tadi, aku tengah membaca buku dongeng yang diberikan oleh kepala pelayan di mansion ini," balas Jessy pelan dengan nada selembut mungkin. Gadis itu segera menolehkan kepalanya ke arah buku yang tergeletak di dekat meja rias dalam keadaan terbalik.Terry memegang dagu Jessy agar gadis itu berhadapan kembali dengannya, mencari celah kebohongan di mata hijau cerah bagaikan batu zamrud yang begitu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 21 : Daniel (1)

    Jessy merasa canggung dan juga takut tidur satu tempat dengan Terry. Pria itu bahkan memeluknya begitu erat seolah enggan melepaskan tubuhnya. Jessy menghela napas, kebingungan mencoba keluar dari situasi ini. Karena terlalu lama berpikir, rasa kantuk pun mulai menyerangnya. Gadis itu pun terlelap dalam dekapan pria asing yang menahan dirinya.Suara deringan ponsel berbunyi begitu keras, membangunkan Terry dari tidurnya. Pria itu mengerjapkan mata sejenak, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya. Begitu bisa melihat dengan jelas, pria itu meraih ponsel yang berada di saku celananya dan mematikan alarm yang berdering.Terry melirik ke bawah, melihat Jessy yang tertidur cukup pulas dengan tubuh meringkuk seperti anak kucing. Pria itu mengelus pelan rambut milik Jessy dan memeluk sang gadis semakin erat. Udara dingin di pagi hari di musim gugur tak terasa karena kehangatan tubuh Jessy yang berada dalam dekapannya. Terry hendak melanjutkan kembali tidurnya sebelum seseor

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 22 : Daniel (2)

    Jessy membulatkan mata hijaunya dengan lebar saat pistol itu diarahkan ke arah dagunya. Tubuh gadis itu memegang, seolah membeku. Suaranya tercekat di tenggorokan sehingga sulit berkata satu patah katapun.Jessy meneguk ludahnya paksa melihat ujung pistol yang sudah menempel di dagunya itu. Iris mata hijaunya berkaca kaca."Kenapa kau menodongku dengan pistol, Tuan Daniel?"Daniel menghela napas panjang. Pria itu mengalihkan tatapannya sejenak, lalu memusatkan kembali atensinya pada Jessy yang saat ini memasang wajah ketakutan."Ini hanya sebagai pengingat jika anda tak akan melampaui batas, nona. Jadi lebih baik anda bekerja sama dengan saya untuk mematuhi aturan tuan Terry daripada nyawa anda melayang," jelas Daniel dengan wajah datar.Dengan gemetar, tangan Jessy meraih pistol itu dan segera menjauhkan benda itu dari dagunya, menutup lubang peluru menggunakan telapak tangan mungilnya yang bergetar hebat yang membuat Daniel terperanjat kaget. Baru kali ini Daniel menemukan ada oran

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 23 : Daniel (3)

    "Daniel, kau menakutinya," peringat Jane yang sudah jengah dengan tingkah laku Daniel yang sudah melewati batas. Dengan kasar, Jane menepis tangan Daniel dan segera memeluk Jessy dengan erat seraya memberikan pria itu tatapan permusuhan yang begitu kental."Aku akan bilang pada tuan Terry kalau kau menakuti boneka kesayangannya," ancam Jane dengan nada serius. "Nona Jane, sepertinya anda salah paham. Saya hanya ingin menanyakan apa niat nona Jessy mendekati saya. Tidak lebih dari itu," ujar Daniel menekankan tiap kalimat, menatap balik Jane dengan tatapan tajam. Jika ini adalah manga ataupun kartun, maka akan ada aliran listrik yang tercipta di antara kedua insan berbeda gender tersebut.Melihat hal yang berpotensi menimbulkan pertikaian lagi, Jessy segera mengusap tangan Jane dengan lembut, membuat gadis berambut ikal itu menoleh dengan tatapan bingung."Jane, tolong kendalikan dirimu. Dia hanya bertanya saja, bukan menakutiku," "Tapi dia menatapmu dengan tajam. Meskipun dia sahaba

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 24 : Samantha

    "Jessy? Kenapa kau ada di daerah ini?" Tanya Samantha dengan nada bingung bercampur kaget, walau dalam hati ia juga senang dengan kedatangan gadis berwajah boneka itu."Ah, aku ingin berkunjung saja kesini," ujar Jessy memasang senyum manis, mengabaikan Jane yang menatap Jessy dengan tatapan bingung maupun Daniel yang memasang raut wajah tak suka pada interaksi kedua gadis di depannya itu."Oh, begitu ya," Samantha berkata dengan nada antusias. Gadis berambut mint itu tersenyum senang dan segera memeluk Jessy dengan erat layaknya sahabat dekat, membuat Jessy membeku selama beberapa detik. Setelah sadar, ia balas memeluk Samantha dengan erat.Melihat interaksi diantara keduanya, Daniel segera mengambil tindakan untuk memisahkan pelukan kedua gadis itu. Daniel menarik ujung gaun Jessy dari belakang hingga membuat pelukan itu terlepas. Baik Jessy maupun Samantha, keduanya memasang wajah kaget. Jessy menoleh pada Daniel dengan cepat, meminta penjelasan pria itu akan aksinya barusan."Ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24

Bab terbaru

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 107 : Ending

    Jessy menolehkan kepalanya pada sumber suara, yakni Terry yang saat ini menatap tajam ke arahnya. Jessy merasa ciut dan ketakutan melihatnya, hingga ia memeluk Alfred kembali dengan sangat erat sembari menyembunyikan wajahnya. Gadis itu merasa terintimidasi dengan tatapan Terry yang terlihat sangat mematikan."Jessy, aku sedang bicara padamu. Tolong lihat aku,"Terry berkata dengan nada tegas dan juga dominan, membuat jiwa submissive Jessy keluar begitu saja. Jessy membalikkan tubuhnya hingga kini berhadapan dengan pria berambut pirang itu.Gadis itu menundukkan kepalanya hingga poni miliknya yang sudah memanjang menutupi wajahnya. Gadis itu memegang erat ujung baju yang ia kenakan, pertanda jika tengah takut dan juga gugup. Terry menghela napas kasar lalu mengangkat dagu Jessy dengan jari telunjuknya agar gadis itu bisa bertatapan dengannya.Tatapan keduanya bertemu. Mata doe hijau milik Jessy yang saat ini memerah karena sedang menangis kini bertatapan dengan manik coklat milik Terr

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 106 : Berita Gila

    "Apa ini semacam taruhan?" Terry menggelengkan kepalanya, lalu segera mendekati Jessy yang saat ini tengah memiringkan kepalanya, tak mengerti dengan pembicaraan diantara dua pria berbeda generasi itu.Begitu sampai di hadapan Jessy, Terry meletakkan salah satu tangannya di perut milik gadis itu, lalu mengusapnya dengan cara melingkar. Pria itu memejamkan mata seolah menikmati kegiatan yang ia lakukan.Jessy tentu saja kaget mendapat perlakuan lembut seperti itu. Terry memang baik padanya, tapi dia pasti selalu memiliki niat terselubung. Makanya ia curiga jika Terry tengah merencanakan sesuatu padanya.Akan tetapi, sekalipun Jesy tengah mencurigai Terry, Jessy tak menepis tangan milik Terry dari perutnya dan membiarkan Terry berbuat sesukanya, selama masih berada di batas wajar. Entah kenapa, ada rasa senang yang hinggap di hatinya. Seperti ada kupu kupu yang berterbangan dalam perutnya, menimbulkan sensasi menyenangkan yang tak diketahui sebabnya. Apakah ia senang dengan usapan itu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 105 : Penjelasan

    "Apa maksudmu jika Jessy tengah hamil?" Alfred kini menatap Terry dengan tatapan tajam.Pria bermata hijau itu tak terima jika Terry mengatakan hal yang tidak tidak pada Jessy yang baru saja siuman. Terry tersenyum, lalu menolehkan kepalanya pada Jessy yang saat ini menatapnya penuh kebingungan.Mata gadis itu tampak mengerjap lucu dengan bibir mengerucut lucu karena tak mengerti alasan Terry malah membahas "hal itu". Kepalanya terlihat dimiringkan yang membuat Jessy tampak begitu menggemaskan. Terry tertawa kecil melihat tingkah Jessy yang begitu menghibur dirinya. Setelah itu, Terry memusatkan kembali perhatiannya pada Alfred yang menunggu jawabannya. Percakapan diantara keduanya tampak begitu intens seolah ini adalah meja perang (meja debat)."Kurasa anda tak terlalu bodoh untuk mengerti arti ucapan saya, tuan," ujar Terry dengan senyuman tipis yang terpatri di wajah tampannya.Nada suara setenang air itu sedikitnya mengusik hati Alfred. Apa pria di depannya itu tak merasa bersala

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 104 : Kedatangan Terry

    Terry kini sudah tiba di depan rumah sakit yang kabarnya tempat Jessy dirawat. Pria berambut pirang itu segera turun dari mobil dan melangkah dengan gagah menuju ke depan gerbang rumah sakit, diikuti oleh para anggotanya yang lain yang mengikuti dari belakang.Saat berada di depan gerbang, langkah Terry harus terhenti karena seorang pria berpakaian serba merah dengan aksen lambang harimau putih mencegahnya masuk. Terry menatap tajam orang itu dengan mata cokelatnya, karena perjalanannya harus tertunda. Ini sama artinya dengan membuang waktunya yang berharga untuk mencari Jessy."Mengapa aku dihentikan seperti ini, heh?""Maaf, Tuan. Tapi anda tak diizinkan masuk ke wilayah ini," ujar pria yang tengah mengenakan kacamata itu dengan suara berat.Terry tersenyum miring. Ia yang tak terima dengan perkataan itu langsung merogoh saku celananya dan menodongkan pistol tepat di dahi pria itu. Bisa dilihat jika salah satu anak buah dari kelompok White Tiger yang berhadapan dengannya meneguk lu

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 103 : Ayah

    Alfred menghela napas melihat reaksi yang Jessy berikan padanya. Gadis itu tak merasa senang ataupun gembira dengan berita ini, tapi malah menunjukkan sikap ketidak percayaan dan juga ragu.Hal ini tentu saja menggores hari Alfred. Wajah pria itu tampak menyendu dengan alis mata yang terlihat turun. Raut wajah Alfred terlihat murung dengan tubuh terkulai lemas seolah tak memiliki tenaga.Jessy menggaruk pipinya yang tak terasa gatal, bingung harus melakukan apa di situasi sekarang ini. Rasa canggung menyergap keduanya, membuat Jessy tampak tak nyaman. Tangan mungilnya dengan ragu menyentuh wajah Alfred yang kini tengah melihat ke tanah. Merasakan sentuhan kecil dan halus itu, Alfred mendongakkan kepala, kembali menatap wajah Jessy dengan tatapan sedih. Bibir pria itu terlihat terkunci dengan mata sayu yang membuat kondisi Alfred terlihat begitu menyedihkan."Apa bisa anda jelaskan lagi padaku apa yang anda katakan sebelumnya?" Tanya Jessy dengan nada sehalus sutera sembari mengusap

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 102 : Informasi Tak Terduga

    "Ayah yang menculik anak Alfred?" Tanya Terry lagi memastikan, takut jika ia salah mendengar."Benar, tuan. Selain itu, ayah anda hampir melecehkan Rosemary saat wanita itu tengah mengandung. Maka dari itu, tuan Alfred murka besar dan berakibat memusuhi kelompok Black Panther sampai sekarang," jawab Adiaz lagi yang membuat Terry tampak tercengang.Pria itu hampir saja menjatuhkan ponselnya ke bawah andai tak diraih oleh Daniel. Dengan sigap, tangan milik pria berdarah Korea itu menangkap ponsel yang saat ini masih tersambung.Ia ingin tahu mengapa sedari dulu kelompok White Tiger selalu membuat masalah dengan kelompok Black Panther. Tak mungkin jika hanya alasan itu saja yang menjadi pemicunya."Lalu, apa ada hal lain yang ingin kau laporkan pada kami?""Ada. Kelompok Black Panther yang waktu itu dipimpin oleh ayah anda adalah pengacau sekaligus pengkhianat di masa lalu saat kelompok White Tiger masih berjaya. Tuan Barbara membuat fitnah bahwa kelompok White Tiger adalah kelompok yan

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 101 : Rosemary

    Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam untuk pergi ke Las Vegas menggunakan pesawat, Terry segera memerintahkan anak buahnya yang berada disana untuk segera menjemputnya dan beberapa orang yang ia bawa dari Washington, termasuk Daniel.Selama menunggu kira kira setengah jam, mobil yang di pesan oleh Terry pun datang. Ia dan Daniel langsung masuk ke dalam mobil itu, sementara para anak buahnya yang lain menaiki mobil yang berbeda. Mobil pun meninggalkan kawasan bandara menuju rumah sakit tempat Jessy di rawat."Kau yakin jika Jessy ada disana? Bisa saja ini adalah trik murahan yang digunakan oleh kelompok White Tiger untuk mengecoh kita semua," Terry yang sedang memeriksa beberapa file yang masuk di ponselnya pun menolehkan kepala pada sang lawan bicara. Dirinya tertegun dalam sesaat.Benar juga, karena panik dan merasa senang karena Jessy telah ditemukan membuatnya membuat keputusan bodoh dengan langsung datang ke Las Vegas tanpa mencari tahu terlebih dahulu apakah

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 100 : Kondisi Jessy

    "Hah? Apa maksud anda?" Tanya Jessy yang saat ini tengah membulatkan mata mendengar fakta yang baru saja ia dengar.Janet Fransisca? Rasanya ia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Keningnya berkerut dalam mencoba mengingat nama itu. Matanya ya menyipit lucu dengan ekspresi yang begitu menggemaskan.Akan tetapi, seberapa keras usaha Jessy untuk mengingatnya, ingatan itu tak muncul di kepalanya. Jessy mengerang kesal sekaligus frustrasi karena tak bisa mengingat informasi yang terbilang cukup penting untuk keadaan sekarang.Gadis itu menatap Alfred dengan tatapan polos miliknya karena ia tak mengingat nama yang terasa familiar itu, seolah meminta bantuan pada Alfred. Alfred terkekeh pelan, lalu menyendokkan satu sendok bubur pada mulut Jessy yang terbuka agar gadis itu bisa makan.Jessy tentu saja kesal karena Alfred memasukan makanan ke dalam mulutnya tanpa permisi. Dengan terpaksa, gadis itu pun menelan bubur yang disodorkan tanpa mengunyahnya karena bubur yang ia makan sangatlah lem

  • Gadis Nakal Tawanan Mafia    Bab 99 : Sisi Sensitif (Terry)

    "Terry," panggil Daniel yang baru saja masuk ke ruangan milik sang pria berambut pirang yang kini tengah berkutat dengan laptopnya. Terry tampak begitu serius, terlihat dari keningnya yang berkerut dalam dan beberapa kali mengeluarkan umpatan kecil yang tak jelas.Mendengar ada yang memanggil namanya, Terry menolehkan kepala pada sumber suara, mengabaikan sejenak laptop yang ada di depannya dan memusatkan seluruh atensinya pada Daniel yang saat ini tengah memasang wajah lelah.Wajah pria berdarah Korea itu tampak sangat berantakan, dengan kantung mata hitam yang melingkar jelas di wajahnya. Selain itu, wajah Daniel tampak begitu kusam, menandakan jika ia kurang istirahat selama beberapa hari terakhir."Ada apa Daniel?" Tanya Terry singkat, padat dan jelas dengan nada suara dinginnya.Daniel menghela napas panjang, lalu menyodorkan sebuah file yang berisi tentang beberapa kerja sama yang harus Terry periksa. Bagaimanapun, Terry adalah orang yang berkuasa disini. "Ada beberapa kerja sa

DMCA.com Protection Status