Share

Bab 103. Harapan Yang Tak Sia-sia

Satu bulan berlalu begitu cepat. Tapi, Lolita melewatinya dengan penuh kesabaran. Dia tetap menghabiskan banyak waktunya untuk duduk menunggu Edgar di sisi suaminya itu, berharap Edgar akan segera bangun dari komanya.

Jones, Franklin, Nola, dan Robert juga masih sering menjenguk Edgar, dan memberikan kekuatan serta semangat untuk Lolita.

Lolita menatap Edgar yang masih memejamkan kedua matanya. Dia membelai lembut pipi Edgar dan mengecupnya pelan.

"Om, aku akan tetap di sini untuk Om. Jadi, Om tidak perlu khawatir jika Om kesepian," ucap Lolita kembali duduk setelah mencium pipi Edgar singkat.

Lolita lalu membulatkan kedua matanya saat Edgar menggerakkan jemarinya pelan. Lalu, kedua mata pria itu perlahan terbuka.

Edgar mengerjapkan kedua matanya pelan. Dia masih menyesuaikan pandangannya saat melihat ruangan serba putih yang dia tempati. Dia lalu menggerakkan pandangannya ke arah lain. "Lolita," gumam Edgar tanpa suara. Air matanya meleleh saat melihat gadis yang dia cintai berderai
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status