Share

Menaruh Harapan

Author: Y.S
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Karin mengingat kembali kata-kata Foy

"Jangan pernah percaya dengan siapapun!" Foy mengucapkannya sebelum pergi.

Karin mengurungkan niatnya dan kembali membereskan barang-barangnya sementara Alex masih terdiam dan juga melongo dihadapan Karin dan mereka sama-sama menggunakan handuk.

"Maaf Tuan Aku harus kekamar mandi" Karin membawa pakaiannya dan menggantinya didalam.

tidak berapa lama Karin kembali keluar dan masih melihat Alex terduduk ditempat tidur seperti menyesali apa yang telah dibuatnya kepada Karin.

"Bagaiamana Aku meminta maaf padamu?" tanya Alex lagi mendekati Karin.

Jantung Karin berdetak kencang, tatapan tulus dan penuh rasa bersalah yang Alex berikan padanya membuat hati Karin merasa tersentuh dan baru kali ini juga Ia menatap jauh kedalam manik mata orang yang telah merenggut kesuciannya.

"Aku rasa sebaiknya anda pulang Tuan karena tempat ini adalah neraka!" ucap Karin mengalihkan pandangannya.

"A-Aku akan membantumu keluar dari sini!" ucap Alex.

Karin berbalik menatapnya lagi, sorot mata Karin yang begitu tajam seakan memberikan kekuatan bagi Alex, dan Alex merasa yakin kalau Karin akan setuju dengan penawarannya.

"Hutang Ayahku begitu banyak apakah Kamu sanggup untuk membayarnya?" Karin bertanya serius.

"Aku akan menanggung semuanya asalkan Kamu bisa memaafkan Aku dan melupakan kejadian semalam diantara kita" ucapnya berharap.

Seakan mendapatkan pertolongan Karin merasa ada jalan yang diberikan Tuhan untuk masalah yang menimpanya.

"Baiklah deal!" ucap Karin sambil memberikan sedikit senyuman pada Alex.

"Oke, Aku akan bicara pada ketua disini!" Alex terlihat sangat senang dan kemudian pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.

TOK!

TOK!

suara pintu diketuk, Karin membukakan pintu.

"Tuan waktu anda sudah habis kecuali anda akan melakukan orderan untuk yang kedua kalinya" seorang berbadan kekar mengeluarkan suara yang sangat keras mungkin saja terdengar hingga kedalam kamar mandi.

Laki-laki itu langsung saja masuk dan mencari keberadaan Alex.

Alex keluar dari kamar mandi dengan tenang.

"Aku akan melakukan orderan lagi! diamana ketua mu?" Alex bicara seolah berbeda dengan keadaan yang sebelumnya bersama Karin, Ia tampak lebih tegas dan juga berwibawa dengan pakaian yang Ia kenakan.

Laki-laki itu membawa Alex kehadapan Mami Tania.

"Wah ada tamu terhormat, tidak disangka Tuan Alex Permana CEO perusahaan global textile mendatangi tempatku dan memesan seorang anak buahku yang masih ori, bagaiamana Tuan apakah anda suka?ataukah pelayanan yang diberikan oleh Kucing baru Ku itu kurang baik?" tanya Mami Tania.

" Aku ingin membelinya!" tegas Alex.

"Waw" Mami Tania menghentikan kegiatannya yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

PROK!

PROK!

PROK!

Mami Tania berdiri dan memberikan tepuk tangan atas penawaran yang diberikan oleh Alex padanya.

"Apakah anda menyukai gadis itu?" tanya Mami Tania dengan jarak dekat.

"Berapa harga yang Kamu tawarkan?" tanya Alex tanpa menjawab pertanyaan dari Mami Tania.

"Ha,ha,ha,ha" Mami Tania tertawa dengan ciri khas nya.

Mami Tania berjalan mendekat dengan Alex dan mengelus lembut punggung Alex.

"Apakah mungkin seorang CEO perusahaan textile terkenal dikota ini suka dengan seorsng kucing peliharaan Mami? " Mami Tania sangat menyangkan.

"Aku adalah diriku, dan tidak ada yang boleh menghalangiku! " Alex yang terbiasa dengan sikap keras kepalanya juga sadis dengan kata-katanya.

Mami Tania berjalan mengambil kertas dan juga pena yang berada diatas mejanya, menuliskan sembilan deret angka dan memperlihatkannya pada Alex.

"Aku akan bayar berapapun jadi mulai hari ini hanya Aku yang bisa memiliki gadis itu!" Alex membuat perjanjian pada Mami Tania.

"Baiklah Deal Aku menunggu transferan darimu Tuan" Mami Tania sepertinya dengan mudah mengiyakan permintaan Alex dan akan menjual Karin padanya.

Alex pergi meninggalkan Mami Tania.

"Bos, kenapa anda dengan mudah nya menyerahkan perempuan itu? bukankah kita sudah lama mengintainya untuk menghasilkan lebih banyak uang daripada yang ditawarkan oleh Tuan Alex?" anak buah Mami Tania mengingatkan.

"Aku tahu apa yang Aku lakukan jadi Kamu tidak perlu takut mana mungkin Aku mau rugi dalam hal ini" Mami Tania tersenyum licik.

Sesaat kemudian Mami Tania menelpon seseorang.

"Hallo Tuan, apa kabar anda saat ini sudah lama sekali tidak pernah melayangkan orderan lagi?" Sapa Mami Tania.

"[Aku sedang sibuk! Apa yang Kamu inginkan?]" Orang diseberang sana sepertinya sangat garang dan pemarah.

"Aku hanya ingin melaporkan kalau tadi malam putra kesayangan anda datang kesini dan membeli seorang gadis ditempatku" ucapnya senang.

"[Aku tidak perlu basi -basi langsung pada keinginanmu!]" suaranya semakin berat dan geram.

"Dia membeli seorang gadis padaku dengan jumlah yang fantantis, gadisku masih perawan dan Aku dapatkan dari tempat yang baik, Aku ingin anda menggagalkan keinginannya dan Aku akan mengembalikan uang yang diberikan oleh putra anda karena gadisku ini bisa jauh lebih menghasilkan uang dari apa yang Tuan Alex berikan padaku!" Mami Tania tanpa basa -basi lagi menjelaskannya.

"[Aku akan menghubungimu nanti]" telpon langsung dimatikan.

Mami Tania tampak sangat puas karena Dia tahu Tuan Andi Bagaskara tidak akanmembiarkan anak semata wayangnya mengambil keputusan paling konyol dalam hidupnya.

Andi Bagaskara adalah orangtua dari Alex Bagaskara seorang pengusaha yang sukses dan kaya raya tidak heran keberadaannya sangat di perhitungkan dan juga disegani oleh semua orang dan juga tidak ada yang tidak mengetahui seperti apa kepemimpinan dan kehidupan Andi Bagaskara.

Alex kembali kekamar Karin,

"Siapkan semua barang yang Kamu bawa kita akan pergi dari sini sekarang juga!" Alex memberitahukan Karin yang masih duduk terdiam diatas tempat tidur.

"Baiklah Tuan!" Karin ikut dan pasrah.

Karin tidak tahu seperti apa kehidupan setelah inii tapi yang jelas saat ini keinginannya untuk keluar dari tempat itu sudah terwujud bersama Alex.

Karin dengan cepat mengambil tasnya dan menyandangnya dengan santai mengikuti Alex yang berjalan dengan cepat di depannya.

"Apakah laki-laki ini secepat ini dalam berjalan?" Karin bertanya-tanya dalam hati.

"Aku harus bertemu seseorang dan Kamu boleh tinggal di apartemenku untuk sementara" Alex membukakan pintu mobil sambil megucapkan kalimatnya.

Karin tampak pasrah dengan apa yang diperintahkan Alex padanya, saat ini yang membuatnya lega adalah bagaiamana Ia sudah bebas dari rumah bordil yang akan menghancurkan masa depannya itu.

"Aku bahkan tidak tahu apa yang harus Aku lakukan sekarang, yang jelas Aku ingin selalu bersama Alex Aku merasa terlindungi" gumamnya dalam hati.

Alex sudah tahu apa yang direncanakan oleh Papa nya sehingga saat ini Ia sedang mengatur strategi untuk mengetahui apa rencana Papa nya selanjutnya.

"Boss Aku mendengar tadi Mami Tania menghubungi Tuan Andi, Aku rasa sebaiknya anda berhati-hati karena Papa anda tentunya tidak menginginkan apa yang anda lakukan ini" ucap salah seorang anak buah Alex.

"Kamu tenang saja, Aku bisa mengendalikan semuanya!" ucap Alex tenang.

mobil Alex melaju kencang setelah meninggalkan Karin di apartemennya.

TOK!

TOK!

Pintu apartemen diketuk Karin terkejut mendengarnya, Karin tidak berani mendekati pintu.

"Siapakah yang datang?" tanya Karin dalam hati.

Related chapters

  • Gadis Malam tuan Alex   Di Culik Orang yang Tidak di Kenal

    TOK!TOK!Pintu kembali diketuk, Karin sangat takut baru saja Alex berpesan jangan bukakan pintu pada siapapun,jangan dekati pintu, Karin merunduk ketakutan Ia merasa berada di posisi saat Ayahnya datang untuk membawanya pergi ketempat Mamii Tania,"Nenek!" pekiknya dalam hati.pemandangan yang memilukan itu hadir kembali dan membuat Karin merasa trauma. keringat dinginnya sudah mulai keluar dan matanya terlihat merah dan sangat ketakutan.lama sekali Karin terdiam dan mendengar usaha pembongkaran pintu dari luar tapi sejenak hening Karin berdiri dan menoleh kebelakang tiba-tiba saja seorang laki-laki menyekapnya dan aroma obat bius yang terhirup oleh Karin membuatnya pingsan tidak sadarkan diri.Alex sampai di rumah kediaman Bagaskara langsung menuju ruangan Papanya."Aku tidak ingin Papa ikut campur dengan apa yang Aku lakukan!" Alex langsung marah dan mengeluarkan emosinya dihadapan Tuan Andi.Tuan Andi Bagaskara yang terlihat begitu santai saat duduk dikursi kebesarannya serta dit

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gadis Malam tuan Alex   Letupan Amarah Tuan Alex

    Baru saja anak buah Alex menyampaikan ada orang yang menghadang kantor baru yang Alex tempati saat ini, memang inilah tugas Alex dikirim oleh Papa Andi Bagaskara kesini untuk menyelesaikan orang-orang yang menginginkan penutupan perusahaan yang sedang mereka bangun. Kota Peru merupakan kota ke enam belas setelah beberapa kota besar lainnya yang dipilih Tuan Andi Bagaskara untuk melebarkan bisnisnya. Awalnya Alex tidak ingin bergabung dengan perusahaan Papa nya karena Ia sudah punya perusahaan Textile sendiri tapi ini semua demi menyelamatkan nyawa Karin yang saat ini sudah pergi meninggalkannya entah kemana.Alex sangat emosional sehingga sepuluh preman yang berdiri didepan kantornya membawa beberapa senjata untuk menghadangnya satu persatu mampu ditaklukkan olehnya.Alex yang dipenuhi amarah dengan mudah menghabisi semua lawannya sehingga siapa saja yang menyaksikannya bergidik ngeri saat melihat bagaiamana Alex menghabisi nyawa mereka."Bereskan semua mayat mereka, Aku tidak mau ka

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gadis Malam tuan Alex   Pencarian Karin

    Anak buah Andi Bagaskara tidak melakukan perlawanan hanya menerima saja apa yang diperlakuakan Alex padanya, Amarah Alex yang begitu kuat membuat siapapun yang ada didekatnya menjadi sasarannya. bertubi-tubi pukulan yang Alex hantamkan ketubuh anak buah Andi tersebut.BRUK! Seketika tubuhnya ambruk dibanting oleh Alex keatas meja Andi Bagaskara dimana Andi Bagaskara masih menyaksikan aksi Alex dengan duduk dikursinya."Cukup Alex!" Andi Bagaskara berdiri dan penuh amarah."Papa seharusnya tidak melanggar janji, sebagai seorang Ayah yang bertanggungjawab dan juga bijaksana!" Alex berteriak memaki."Cukup!!!, Untuk alasan apa Kamu mempertahankan perempuan yang Kamu ambil dari rumah terkutuk itu?masih banyak perempuan diluar sana yang berkelas dan bisa dengan mudah Kamu dapatkan?!" Andi Bagaskara meluapkan amarahnya dan memberikan pandangan pada Alex.Alex tidak menjawab apapun yang ditanyakan dan dibicarakan oleh Papa nya, hatinya yang dipenuhi amarah terasa mendidih dan terasa sangat

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gadis Malam tuan Alex   Upaya Mencari Informasi

    "Siapa namamu?" Alex bertanya serius "Aku Foy" jawabnya lagi. "Baiklah Foy apa yang Kamu miliki?" Alex memancing nya dengan pertanyaan yang sedikit fulgar. "Aku bisa melakukan apa yang Tuan minta, Aku juga bisa melakukannya untuk beberapa kali sesuai dengan yang Tuan inginkan, apakah ingin memulainya sekarang?" Foy bertanya sambil meliuk-liukkan tubuhnya dihadapan Alex dengan mempertontonkan semua keindahan tubuhnya. Alex berdiri dan mengeluarkan amplop meletakkannya dihadapan Foy, Foy sejenak menghentikan aksinya dan memeriksa isi amplop itu, mata Foy terbelalak melihat banyak sekali lembaran merah yang sedang dipegangnya. "Itu adalah tip buat Kamu, Aku hanya ingin Kamu memberitahukan sesuatu padaku" Alex mulai pada keinginannya. Foy mengernyitkan keningnya dan duduk sambil menghidupkan sebatang rokoknya, Foy menghisap dengan cantik rokok yang telah dihidupkannya. "Apa yang Tuan inginkan? tanya Foy santai. "Aku ingin Kamu menceritakan apapun yang Kamu ketahui tentang gadis be

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gadis Malam tuan Alex   Pertemanan Karin dan Foy

    Foy kembali ke rumah Mami Tania, keadaan masih kosong karena teman-temannya masih bertugas Foy pulang lebih awal kali ini karena tidak melakukan tugasnya seperti biasanya, Foy berjalan mengendap -endap karena tidak mungkin kalau nanti sampai ketahuan Mami Tania akan curiga padanya sehingga bisa ketahuan kalau Foy hanya menemani Alex saja, PROK! PROK! Tepukan tangan membuat Foy terkejut dan menghentikan langkahnya, Foy perlahan menoleh kearah seseorang yang datang dan bertepuk tangan. Alangkah terkejutnya Foy karena yang dilihatnya adalah sosok Mami Tania yang sepertinya sudah mengetahui apa yang dilakukannya bersama Alex. "Hi Baby girl!" sapa Mami Tania dengan gayanya yang terlihat sangat baik kepada semua anak -anaknya. "Hi Mami!" sapa Foy sedikit ketakutan. "Kenapa pulangnya cepat sekali? apakah ada masalah dengan klien?"tanya Mami Tania. "No Mami, everityng's ok" Foy berusaha menetralisir keaadaan agar Mami tidak curiga padanya. "Apa dapat uang Tip hari ini?" Mami bertanya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gadis Malam tuan Alex   Ketakutan Foy

    Foy menutup telepon dan sedikit merapikan ikat rambutnya serta mengenakan sweternya karena saat ini Foy menggunakan pakaian yang sedikit terbuka. Foy berjalan melewati lorong dan langsung menuju ruangan Mami Tania, Foy tidak ingin memikirkan hal buruk tentang dirinya Ia hanya berpositif thingking saja, Foy baru saja sampai diruangan Mami Tania dimana beberapa orang anak buah Mami Tania tengah berada didalam dan sepertinya mereka memandang penuh kecurigaan pada Foy. "Ada apa Mami memanggilku?" tanya Foy saat sudah berada didalam ruangan. Mami Tania menatapnya dengan penuh tanda tanya, tanpa mengeluarkan sebuah pertanyaan apapun Foy menjadi agak sedikit kebingunangan ditambah lagi ekspresi kedua pengawal yang sepertinya sudah ingin brutal memakinya. "Mami ingin kita berdua bicara!" Mami Tania langsung mengeluarkan suara. anak buah yang berada disamping Foy langsung melangkah dan menutup pintu dari luar. Foy sedikit deg-degan dan tidak berani banyak bergerak apalagi saat ini Ia seda

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gadis Malam tuan Alex   Titipan Tuhan

    Karin tidak menyangka urusannya akan seribet ini, anak yang dikandungnya memang tidak bersalah apalagi keadaan ekonominya saat ini mulai membaik, Karin bisa menerima semuanya dengan lapang dada. "Aku tidak tahu pasti jalan ini menuju kemana, tapi Aku juga tidak ingin membuat semuanya menjadi sangat rumit, Aku percaya Tuhan akan memberikan cobaan semampu pundak hambanya" Karin bergumam dalam hati sembari menatap dirinya di kaca. Karin masih mengingat sosok tampan yang penuh perhatian padanya, Tuan Alex yang telah memintanya untuk menunggu kedatangannya dari Peru. Tapi Karin malah disuruh meninggalkan kota dengan ancaman yang tidak masuk akal. "Aku akan membunuh mu, bahkan juga akan membunuh Alex jika Kamu tidak menuruti kemauanku! " ancaman itu terdengar sangat menakutkan. "Apa yang Tuan inginkan? " Karin masih sempat bertanya dengan terbata-bata. "Tinggalkan Negara ini, Aku akan memberimu sejumlah uang untuk penghidupanmu di sana, dan jangan pernah temui Alex lagi! " Papa Alex

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gadis Malam tuan Alex   Kedatangan Mila Hellen Purwotodiningrat

    "Hi Mila! , apa kabar? Aku pikir siapa pake Tuan segala" Alex menyambut tamunya. "Ha ha ha sengaja, Aku ingin membuat surprise untukmu" ucap Mila. "Ayo duduk!, kemana saja Kamu selama ini? " tanya Alex pada Mila yang sudah duduk di ruang tamu. "Aku ke singapura, sepertinya negara itu cocok untukku, Aku sudah membuka cabang baru dari perusahaan tambang milik Papa" jelas Mila. "Wow Mila Hellen Purwotodiningrat, berarti seorang CEO lah sekarang? " tanya Alex. Mila tersenyum menandakan kebenaran tebakan Alex. "So, apa yang membawamu kesini Mila? " tanya Alex. "Om Andi yang menyuruhku menemui mu" jawab Mila semangat. "O'ya dalam rangka apa? " tanya Alex lagi. "Apa Kamu bercanda? " Mila bertanya lagi. "What? " Alex semakin bingung. "Kamu sungguh tidak tahu? " Mila terlihat sedikit kesal. "Yes" jawab Alex lagi. Mila menarik nafas panjang dan kemudian mengambil ponsel yang berada didalam tasnya. Mila memutar rekaman panggilan. ["Mila datanglah ke Indonesia dan temui Alex untuk m

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Gadis Malam tuan Alex   Kecelakaan

    "Silahkan duduk! " ucap Karin pada Hamid yang baru saja masuk keruangan nya. "Terimakasih, Aku sudah lama menunggumu karena mungkin saja Kamu lupa dengan perjanjian kita untuk membahas ulang soal kontrak kerja" Hamid tampak bersemangat. "Maaf Aku ada urusan keluar kota sehingga tidak bisa menemuimu, ponselku juga mati karena tertinggal" ucap Karin bersandiwara. "Tidak masalah, lalu bagaimana dengan kontraknya? " Hamid menanyakan ulang. "Kita akan proses hari ini" Karin juga semangat karena ini adalah kontrak pertama yang di buatnya bersama perusahaan yang dimiliki Hamid. Karin dan Hamid tampak sibuk membahas beberapa keperluan dan hal lain tentang kerja sama mereka. Hampir satu jam meeting antara keduanya berlangsung, "Terimakasih akhirnya kerja sama ini terlaksana, kita akan rayakan, bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran favorit Aku? " tanya Hamid. Karin berpikir sejenak, Ia saat ini adalah istri sah dari Alex, tapi bagaimanapun juga pernikahan mereka harus dirahas

  • Gadis Malam tuan Alex   Pernikahan Rahasia.

    "Aku akan membawamu pergi dari sini, sejauh mungkin hingga Papa sendiri tidak tahu" Alex tiba-tiba saja mengucapkan kalimat itu saat melihat Karin sedang merapikan make up nya usai mandi. Karin tidak menjawabnya Ia masih sibuk merapikan beberapa tumpukan bedak di wajah cantiknya. "Apa Kamu ingin pergi bersamaku? " tanya Alex ragu melihat ekspresi datar yang di pasang oleh Karin. Karin menghentikan kegiatannya dan menatap Alex dengan penuh keyakinan. "Tuan Apapun yang terjadi Aku akan selalu bersamamu, percayalah, tapi Aku rasa untuk menghindari Papa mu adalah hal yang tidak mudah" ucap Karin. "Apa yang Kamu pikirkan sayang? " Alex mendekati Karin dan membelai lembut rambut Karin yang terurai panjang. "Aku sedang hamil, anak kita Aku tidak mau semua akan sia-sia Aku ingin menjaganya melebihi diriku sendiri" ucap Karin mengkhawatirkan keselamatan bayinya. Karin tampak menggerakkan tangannya mengelus perutnya yang belum terlihat menggelendung. "Aku akan menjaga kalian berdua dan

  • Gadis Malam tuan Alex   pertemuan yang mengharukan

    Karin sangat takut dengan apa yang dipikirkannya tadi, Karin takut kalau seandainya Tuan Alex akan datang mencarinya atau bahkan mungkin anak buah Tuan Andi yang akan datang dan memintanya untuk membuang bayinya. "Karin! " panggil seseorang itu lagi. Karin perlahan berbalik dengan menutup kedua matanya, dan membukanya perlahan. "Ini benar Karin?, ada paket untuk anda" ternyata adalah pengantar paket. Karin menghela nafas lega, "Kenapa anda bersikap kaku? apakah isi dari paket yang anda terima membuat anda takut? " tanya Hamid. "Oh tidak, hanya saja Aku takut kalau yang memanggilku tadi tidaklah orang yang berkepentingan" jawab Karin. Cafe yang dipilih oleh Hamid adalah cafe yang sangat mewah, sudah semenjak bertemu dengan Karin Hamid sangat penasaran dan rasanya menemukan sosok yang dicarinya selama ini. Banyak hal yang mereka bincangkan hingga tidak terasa sudah satu jam berlalu. "Baiklah Aku akan coba untuk membuat semua pesanan dan jenis makanan yang Tuan minta" ucap Karin

  • Gadis Malam tuan Alex   Kedatangan Mila Hellen Purwotodiningrat

    "Hi Mila! , apa kabar? Aku pikir siapa pake Tuan segala" Alex menyambut tamunya. "Ha ha ha sengaja, Aku ingin membuat surprise untukmu" ucap Mila. "Ayo duduk!, kemana saja Kamu selama ini? " tanya Alex pada Mila yang sudah duduk di ruang tamu. "Aku ke singapura, sepertinya negara itu cocok untukku, Aku sudah membuka cabang baru dari perusahaan tambang milik Papa" jelas Mila. "Wow Mila Hellen Purwotodiningrat, berarti seorang CEO lah sekarang? " tanya Alex. Mila tersenyum menandakan kebenaran tebakan Alex. "So, apa yang membawamu kesini Mila? " tanya Alex. "Om Andi yang menyuruhku menemui mu" jawab Mila semangat. "O'ya dalam rangka apa? " tanya Alex lagi. "Apa Kamu bercanda? " Mila bertanya lagi. "What? " Alex semakin bingung. "Kamu sungguh tidak tahu? " Mila terlihat sedikit kesal. "Yes" jawab Alex lagi. Mila menarik nafas panjang dan kemudian mengambil ponsel yang berada didalam tasnya. Mila memutar rekaman panggilan. ["Mila datanglah ke Indonesia dan temui Alex untuk m

  • Gadis Malam tuan Alex   Titipan Tuhan

    Karin tidak menyangka urusannya akan seribet ini, anak yang dikandungnya memang tidak bersalah apalagi keadaan ekonominya saat ini mulai membaik, Karin bisa menerima semuanya dengan lapang dada. "Aku tidak tahu pasti jalan ini menuju kemana, tapi Aku juga tidak ingin membuat semuanya menjadi sangat rumit, Aku percaya Tuhan akan memberikan cobaan semampu pundak hambanya" Karin bergumam dalam hati sembari menatap dirinya di kaca. Karin masih mengingat sosok tampan yang penuh perhatian padanya, Tuan Alex yang telah memintanya untuk menunggu kedatangannya dari Peru. Tapi Karin malah disuruh meninggalkan kota dengan ancaman yang tidak masuk akal. "Aku akan membunuh mu, bahkan juga akan membunuh Alex jika Kamu tidak menuruti kemauanku! " ancaman itu terdengar sangat menakutkan. "Apa yang Tuan inginkan? " Karin masih sempat bertanya dengan terbata-bata. "Tinggalkan Negara ini, Aku akan memberimu sejumlah uang untuk penghidupanmu di sana, dan jangan pernah temui Alex lagi! " Papa Alex

  • Gadis Malam tuan Alex   Ketakutan Foy

    Foy menutup telepon dan sedikit merapikan ikat rambutnya serta mengenakan sweternya karena saat ini Foy menggunakan pakaian yang sedikit terbuka. Foy berjalan melewati lorong dan langsung menuju ruangan Mami Tania, Foy tidak ingin memikirkan hal buruk tentang dirinya Ia hanya berpositif thingking saja, Foy baru saja sampai diruangan Mami Tania dimana beberapa orang anak buah Mami Tania tengah berada didalam dan sepertinya mereka memandang penuh kecurigaan pada Foy. "Ada apa Mami memanggilku?" tanya Foy saat sudah berada didalam ruangan. Mami Tania menatapnya dengan penuh tanda tanya, tanpa mengeluarkan sebuah pertanyaan apapun Foy menjadi agak sedikit kebingunangan ditambah lagi ekspresi kedua pengawal yang sepertinya sudah ingin brutal memakinya. "Mami ingin kita berdua bicara!" Mami Tania langsung mengeluarkan suara. anak buah yang berada disamping Foy langsung melangkah dan menutup pintu dari luar. Foy sedikit deg-degan dan tidak berani banyak bergerak apalagi saat ini Ia seda

  • Gadis Malam tuan Alex   Pertemanan Karin dan Foy

    Foy kembali ke rumah Mami Tania, keadaan masih kosong karena teman-temannya masih bertugas Foy pulang lebih awal kali ini karena tidak melakukan tugasnya seperti biasanya, Foy berjalan mengendap -endap karena tidak mungkin kalau nanti sampai ketahuan Mami Tania akan curiga padanya sehingga bisa ketahuan kalau Foy hanya menemani Alex saja, PROK! PROK! Tepukan tangan membuat Foy terkejut dan menghentikan langkahnya, Foy perlahan menoleh kearah seseorang yang datang dan bertepuk tangan. Alangkah terkejutnya Foy karena yang dilihatnya adalah sosok Mami Tania yang sepertinya sudah mengetahui apa yang dilakukannya bersama Alex. "Hi Baby girl!" sapa Mami Tania dengan gayanya yang terlihat sangat baik kepada semua anak -anaknya. "Hi Mami!" sapa Foy sedikit ketakutan. "Kenapa pulangnya cepat sekali? apakah ada masalah dengan klien?"tanya Mami Tania. "No Mami, everityng's ok" Foy berusaha menetralisir keaadaan agar Mami tidak curiga padanya. "Apa dapat uang Tip hari ini?" Mami bertanya

  • Gadis Malam tuan Alex   Upaya Mencari Informasi

    "Siapa namamu?" Alex bertanya serius "Aku Foy" jawabnya lagi. "Baiklah Foy apa yang Kamu miliki?" Alex memancing nya dengan pertanyaan yang sedikit fulgar. "Aku bisa melakukan apa yang Tuan minta, Aku juga bisa melakukannya untuk beberapa kali sesuai dengan yang Tuan inginkan, apakah ingin memulainya sekarang?" Foy bertanya sambil meliuk-liukkan tubuhnya dihadapan Alex dengan mempertontonkan semua keindahan tubuhnya. Alex berdiri dan mengeluarkan amplop meletakkannya dihadapan Foy, Foy sejenak menghentikan aksinya dan memeriksa isi amplop itu, mata Foy terbelalak melihat banyak sekali lembaran merah yang sedang dipegangnya. "Itu adalah tip buat Kamu, Aku hanya ingin Kamu memberitahukan sesuatu padaku" Alex mulai pada keinginannya. Foy mengernyitkan keningnya dan duduk sambil menghidupkan sebatang rokoknya, Foy menghisap dengan cantik rokok yang telah dihidupkannya. "Apa yang Tuan inginkan? tanya Foy santai. "Aku ingin Kamu menceritakan apapun yang Kamu ketahui tentang gadis be

  • Gadis Malam tuan Alex   Pencarian Karin

    Anak buah Andi Bagaskara tidak melakukan perlawanan hanya menerima saja apa yang diperlakuakan Alex padanya, Amarah Alex yang begitu kuat membuat siapapun yang ada didekatnya menjadi sasarannya. bertubi-tubi pukulan yang Alex hantamkan ketubuh anak buah Andi tersebut.BRUK! Seketika tubuhnya ambruk dibanting oleh Alex keatas meja Andi Bagaskara dimana Andi Bagaskara masih menyaksikan aksi Alex dengan duduk dikursinya."Cukup Alex!" Andi Bagaskara berdiri dan penuh amarah."Papa seharusnya tidak melanggar janji, sebagai seorang Ayah yang bertanggungjawab dan juga bijaksana!" Alex berteriak memaki."Cukup!!!, Untuk alasan apa Kamu mempertahankan perempuan yang Kamu ambil dari rumah terkutuk itu?masih banyak perempuan diluar sana yang berkelas dan bisa dengan mudah Kamu dapatkan?!" Andi Bagaskara meluapkan amarahnya dan memberikan pandangan pada Alex.Alex tidak menjawab apapun yang ditanyakan dan dibicarakan oleh Papa nya, hatinya yang dipenuhi amarah terasa mendidih dan terasa sangat

DMCA.com Protection Status