Share

Pencarian Karin

Penulis: Y.S
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Anak buah Andi Bagaskara tidak melakukan perlawanan hanya menerima saja apa yang diperlakuakan Alex padanya, Amarah Alex yang begitu kuat membuat siapapun yang ada didekatnya menjadi sasarannya. bertubi-tubi pukulan yang Alex hantamkan ketubuh anak buah Andi tersebut.

BRUK! 

Seketika tubuhnya ambruk dibanting oleh Alex keatas meja Andi Bagaskara dimana Andi Bagaskara masih menyaksikan aksi Alex dengan duduk dikursinya.

"Cukup Alex!" Andi Bagaskara berdiri dan penuh amarah.

"Papa seharusnya tidak melanggar janji, sebagai seorang Ayah yang bertanggungjawab dan juga bijaksana!" Alex berteriak memaki.

"Cukup!!!, Untuk alasan apa Kamu mempertahankan perempuan yang Kamu ambil dari rumah terkutuk itu?masih banyak perempuan diluar sana yang berkelas dan bisa dengan mudah Kamu dapatkan?!" Andi Bagaskara meluapkan amarahnya dan memberikan pandangan pada Alex.

Alex tidak menjawab apapun yang ditanyakan dan dibicarakan oleh Papa nya, hatinya yang dipenuhi amarah terasa mendidih dan terasa sangat sakit, Alex tidak ingin berdebat dengan Papanya hingga Alex melangkah keluar ruangan dan pergi meninggalkan Andi Bagaskara.

"Tenang Tuan !" salah satu pengawal Andi Bagaskara menenangkan Andi Bagaskara agar tidak terpancing emosi lagi.

Alex tetap melangkah keluar tanpa menoleh lagi kebelakang, Alex mengambil ponselnya dan menelpon anak buahnya.

"Periksa seluruh daftar penerbangan, cari kemana Karin pergi!" perintah Alex.

Suasana hati Alex yang masih panas, Ia langsung menaiki mobil dan menuju markas tempat Ia berkumpul bersama anak buah dan teman-temannya.

Mood Alex belum bisa berubah, pikirannya masih mencari cara bagaiamana Ia bisa mendapatkan data tentang Karin dan kemana Karin akan pergi. Injakan pedal gas sesuai dengan detak jantungnya yang menderu kencang.

"Agh!!!, Sial!!" Alex menggerutu dan beberapa kali memukul stir dengan tangannya.

Alex memang tidak pernah akur dengan Papanya, inilah mengapa setiap kali Papa nya mengajak untuk bekerjasama dalam bisnis Alex selalu menolaknya, Alex tidak suka orang yang licik meski Ia dibesarkan ditengah keluarga yang penuh polemik dan kejamnya dunia bisnis, Alex juga sudah curiga dari awal Karin diculik akan seperti ini akhirnya namun yang Alex pikirkan saat itu adalah bagaimana menyelamatkan Karin dan ternyata apa yang dikhawatirkannya terjadi.

Andi Bagaskara tidak akan memikirkan bagaiamana perasaan seseorang, Andi bagaskara adalah seorang pengusaha yang sadis bahkan kepada anak dan istrinya sendiri, Alex sangat tidak menyukai sifat Papa nya yang seperti ini, Alex lebih banyak menyendiri dan mendirikan perusahaan sendiri.

Mungkin perempuan itu tidak berarti sekali bagi Alex tapi Alex sudah berjanji akan mempertanggung jawabkan semua yang telah Alex perbuat pada Karin. Alex masih berusaha untuk tetap mencari keberadaan Karin.

Alex adalah tipe laki-laki yang tidak akan ingkar janji, teman-temannya juga sangat menghormatinya karena sifat jujur dan bertanggung jawab ini, mereka sangat tahu karakter Alex seperti apa ditambah lagi dalam hal mencintai perempuan Alex sangat bucin sekali jika Ia mencintai perempuan Ia akan senantiasa setia pada orang tersebut.

"Karin, Aku akan mendapatkanmu segera!" gumam Alex dalam hati. 

Mobil sportnya melaju sekeras hati yang baru saja mengucapkan janji, Alex belum pernah seperti ini sebelumnya apalagi setelah melapaskan Kalila, Ia takut untuk jatuh cinta lagi.

***

Satu bulan berlalu Alex dan anak buahnya sampai saat ini tidak bisa juga menemukan jejak kepergian Karin, Alex sudah kembali ke perusahaan barunya di Peru, meski Andi Bagaskara tidak dengan serius menyerahkan perusahaan itu tapi Alex sudah memulainya dan perusahaan itu Ia dapatkan sebab Karin.

Alex duduk dikursinya sambil memandangi jendela kaca dengan few garis pantai yang tidak bertepi, pikirannya jauh melayang kembali pada malam bersama Karin, Alex masih belum bisa melupakan noda darah yang ada di sprei putih bersih yang mereka gunakan malam itu. 

Alex juga masih teringat detak jantung Karin yang baru pertama kali melakukan hal itu sama dengan Alex yang baru juga pertama kali melampiaskan hasratnya pada seorang gadis.

"Huft!!" Alex menghela nafas panjang dan membuangnya malas.

Matanya memang memandangi ombak yang menghempas serta beberapa kapal yang sedang berlayar dilautan luas, tapi hatinya juga menyelam kedalam ingatan malam panasnya bersama Karin.

DRET!

DRET!

Ponsel Alex bergetar sejenak menghancurkan lamunananya atas Karin.

"Iya, ada apa?" Alex bertanya tegas.

"[Maafkan Kami Bos, sampai saat ini tidak ada tanda-tanda untuk mendapatkan informasi yang jelas, anak buah Papa Bos yang waktu itu menghantarkan Karin ke bandara sudah hilang bagai ditelan bumi]" ucap anak buah Alex ditelpon.

"Kamu menghubungiku hanya untuk memberikan kabar yang sam?, sebaiknya tidak menlpon saja!" Alex tidak suka dengan kabar yang tidak membuahkan hasil.

"[Satu lagi Bos, Kami menemukan kabar bahwa Mami Tania yang memberitahukan Tuan Andi Bagaskara untuk aksi anda yang ingin membeli gadis itu dan menurut salah seorang pekerja Mami Tania, Karin sebelum ke Bandara mampir dulu untuk mengambil beberapa barang bawaannya ke tempat Mami Tania, namanya Foy tapi nama samaran, Dia juga yang membantu Karin saat baru datang ke tempat Mami Tania" jelas anak buahnya.

Alex memutuskan panggilan itu, otaknya berfikir keras menemukan cara bagaimana harus menemui Foy.

Alex mengingat kedua sahabatnya yang menyebabkan insiden ini semua terjadi. Ramli dan Aditya tentunya bisa membuat orderan lagi untuk bisa mendapatkan informasi dari Mami Tania.

Alex langsung menelpon Ramli.

"Ramli, Aku butuh bantuanmu!" ucapan itu terdengar tegas.

"[Siap Boss!, apa yang harus Aku lakukan?]" tanya Ramli nyeleneh.

"Aku butuh akses untuk ke rumah Mami Tania, maksudku Aku minta tolong orderkan seorang gadis" Alex terdengar gugup.

"[Hahahahaha waduh ini kabar yang menggembirakan Aku suka gaya Boss Alex, baiklah apakah dengan gadis yang sama?]" Ramli terdengar mengejek.

"Bukan, Aku inginkan gadis bernama Foy!" Alex langsung menjawab.

Ramli terdiam dari seberang sana agaknya otaknya sedang memikirkan sesuatu, sebab Ia tahu kalau Foy adalah orang kepercayaan Mami Tania, dan Foy juga sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Mami Tania, agak sulit untuk meminta Foy.

"Bagimana?" Alex menegaskan.

"[Ini agak sedikit sulit tapi biarlah Aku coba dan Kamu akan memberikan bayaran yang lebih untukku" jawab Ramli.

Alex merasa optimis akan mendapatkan sedikit petunjuk oleh sebab itu Alex menunggu sekali kabar dari Ramli, tidak butuh waktu yang lama Alex mendapatkan kabar kalau oke untuk orderannya,

Alex bernafas lega setidaknya Ia bisa mencari informasi tentang Karin.

Alex segera bersiap-siap untuk pertemuannya yang telah diatur oleh Ramli, Alex langsung menuju hotel tempat Ia janjian bersama Foy,

TOK!

TOK! 

Pintu kamar hotel dikamar 325 diketuk oleh Alex, tidak berapa lama seorang gadis dengan pakaian yang sangat terbuka menyambutnya didepan pintu dengan senyuman khasnya.

"Aku sudah lama sekali menunggu, masuklah Tuan" ucapnya dengan genit bergelayut pada Alex.

Bab terkait

  • Gadis Malam tuan Alex   Upaya Mencari Informasi

    "Siapa namamu?" Alex bertanya serius "Aku Foy" jawabnya lagi. "Baiklah Foy apa yang Kamu miliki?" Alex memancing nya dengan pertanyaan yang sedikit fulgar. "Aku bisa melakukan apa yang Tuan minta, Aku juga bisa melakukannya untuk beberapa kali sesuai dengan yang Tuan inginkan, apakah ingin memulainya sekarang?" Foy bertanya sambil meliuk-liukkan tubuhnya dihadapan Alex dengan mempertontonkan semua keindahan tubuhnya. Alex berdiri dan mengeluarkan amplop meletakkannya dihadapan Foy, Foy sejenak menghentikan aksinya dan memeriksa isi amplop itu, mata Foy terbelalak melihat banyak sekali lembaran merah yang sedang dipegangnya. "Itu adalah tip buat Kamu, Aku hanya ingin Kamu memberitahukan sesuatu padaku" Alex mulai pada keinginannya. Foy mengernyitkan keningnya dan duduk sambil menghidupkan sebatang rokoknya, Foy menghisap dengan cantik rokok yang telah dihidupkannya. "Apa yang Tuan inginkan? tanya Foy santai. "Aku ingin Kamu menceritakan apapun yang Kamu ketahui tentang gadis be

  • Gadis Malam tuan Alex   Pertemanan Karin dan Foy

    Foy kembali ke rumah Mami Tania, keadaan masih kosong karena teman-temannya masih bertugas Foy pulang lebih awal kali ini karena tidak melakukan tugasnya seperti biasanya, Foy berjalan mengendap -endap karena tidak mungkin kalau nanti sampai ketahuan Mami Tania akan curiga padanya sehingga bisa ketahuan kalau Foy hanya menemani Alex saja, PROK! PROK! Tepukan tangan membuat Foy terkejut dan menghentikan langkahnya, Foy perlahan menoleh kearah seseorang yang datang dan bertepuk tangan. Alangkah terkejutnya Foy karena yang dilihatnya adalah sosok Mami Tania yang sepertinya sudah mengetahui apa yang dilakukannya bersama Alex. "Hi Baby girl!" sapa Mami Tania dengan gayanya yang terlihat sangat baik kepada semua anak -anaknya. "Hi Mami!" sapa Foy sedikit ketakutan. "Kenapa pulangnya cepat sekali? apakah ada masalah dengan klien?"tanya Mami Tania. "No Mami, everityng's ok" Foy berusaha menetralisir keaadaan agar Mami tidak curiga padanya. "Apa dapat uang Tip hari ini?" Mami bertanya

  • Gadis Malam tuan Alex   Ketakutan Foy

    Foy menutup telepon dan sedikit merapikan ikat rambutnya serta mengenakan sweternya karena saat ini Foy menggunakan pakaian yang sedikit terbuka. Foy berjalan melewati lorong dan langsung menuju ruangan Mami Tania, Foy tidak ingin memikirkan hal buruk tentang dirinya Ia hanya berpositif thingking saja, Foy baru saja sampai diruangan Mami Tania dimana beberapa orang anak buah Mami Tania tengah berada didalam dan sepertinya mereka memandang penuh kecurigaan pada Foy. "Ada apa Mami memanggilku?" tanya Foy saat sudah berada didalam ruangan. Mami Tania menatapnya dengan penuh tanda tanya, tanpa mengeluarkan sebuah pertanyaan apapun Foy menjadi agak sedikit kebingunangan ditambah lagi ekspresi kedua pengawal yang sepertinya sudah ingin brutal memakinya. "Mami ingin kita berdua bicara!" Mami Tania langsung mengeluarkan suara. anak buah yang berada disamping Foy langsung melangkah dan menutup pintu dari luar. Foy sedikit deg-degan dan tidak berani banyak bergerak apalagi saat ini Ia seda

  • Gadis Malam tuan Alex   Titipan Tuhan

    Karin tidak menyangka urusannya akan seribet ini, anak yang dikandungnya memang tidak bersalah apalagi keadaan ekonominya saat ini mulai membaik, Karin bisa menerima semuanya dengan lapang dada. "Aku tidak tahu pasti jalan ini menuju kemana, tapi Aku juga tidak ingin membuat semuanya menjadi sangat rumit, Aku percaya Tuhan akan memberikan cobaan semampu pundak hambanya" Karin bergumam dalam hati sembari menatap dirinya di kaca. Karin masih mengingat sosok tampan yang penuh perhatian padanya, Tuan Alex yang telah memintanya untuk menunggu kedatangannya dari Peru. Tapi Karin malah disuruh meninggalkan kota dengan ancaman yang tidak masuk akal. "Aku akan membunuh mu, bahkan juga akan membunuh Alex jika Kamu tidak menuruti kemauanku! " ancaman itu terdengar sangat menakutkan. "Apa yang Tuan inginkan? " Karin masih sempat bertanya dengan terbata-bata. "Tinggalkan Negara ini, Aku akan memberimu sejumlah uang untuk penghidupanmu di sana, dan jangan pernah temui Alex lagi! " Papa Alex

  • Gadis Malam tuan Alex   Kedatangan Mila Hellen Purwotodiningrat

    "Hi Mila! , apa kabar? Aku pikir siapa pake Tuan segala" Alex menyambut tamunya. "Ha ha ha sengaja, Aku ingin membuat surprise untukmu" ucap Mila. "Ayo duduk!, kemana saja Kamu selama ini? " tanya Alex pada Mila yang sudah duduk di ruang tamu. "Aku ke singapura, sepertinya negara itu cocok untukku, Aku sudah membuka cabang baru dari perusahaan tambang milik Papa" jelas Mila. "Wow Mila Hellen Purwotodiningrat, berarti seorang CEO lah sekarang? " tanya Alex. Mila tersenyum menandakan kebenaran tebakan Alex. "So, apa yang membawamu kesini Mila? " tanya Alex. "Om Andi yang menyuruhku menemui mu" jawab Mila semangat. "O'ya dalam rangka apa? " tanya Alex lagi. "Apa Kamu bercanda? " Mila bertanya lagi. "What? " Alex semakin bingung. "Kamu sungguh tidak tahu? " Mila terlihat sedikit kesal. "Yes" jawab Alex lagi. Mila menarik nafas panjang dan kemudian mengambil ponsel yang berada didalam tasnya. Mila memutar rekaman panggilan. ["Mila datanglah ke Indonesia dan temui Alex untuk m

  • Gadis Malam tuan Alex   pertemuan yang mengharukan

    Karin sangat takut dengan apa yang dipikirkannya tadi, Karin takut kalau seandainya Tuan Alex akan datang mencarinya atau bahkan mungkin anak buah Tuan Andi yang akan datang dan memintanya untuk membuang bayinya. "Karin! " panggil seseorang itu lagi. Karin perlahan berbalik dengan menutup kedua matanya, dan membukanya perlahan. "Ini benar Karin?, ada paket untuk anda" ternyata adalah pengantar paket. Karin menghela nafas lega, "Kenapa anda bersikap kaku? apakah isi dari paket yang anda terima membuat anda takut? " tanya Hamid. "Oh tidak, hanya saja Aku takut kalau yang memanggilku tadi tidaklah orang yang berkepentingan" jawab Karin. Cafe yang dipilih oleh Hamid adalah cafe yang sangat mewah, sudah semenjak bertemu dengan Karin Hamid sangat penasaran dan rasanya menemukan sosok yang dicarinya selama ini. Banyak hal yang mereka bincangkan hingga tidak terasa sudah satu jam berlalu. "Baiklah Aku akan coba untuk membuat semua pesanan dan jenis makanan yang Tuan minta" ucap Karin

  • Gadis Malam tuan Alex   Pernikahan Rahasia.

    "Aku akan membawamu pergi dari sini, sejauh mungkin hingga Papa sendiri tidak tahu" Alex tiba-tiba saja mengucapkan kalimat itu saat melihat Karin sedang merapikan make up nya usai mandi. Karin tidak menjawabnya Ia masih sibuk merapikan beberapa tumpukan bedak di wajah cantiknya. "Apa Kamu ingin pergi bersamaku? " tanya Alex ragu melihat ekspresi datar yang di pasang oleh Karin. Karin menghentikan kegiatannya dan menatap Alex dengan penuh keyakinan. "Tuan Apapun yang terjadi Aku akan selalu bersamamu, percayalah, tapi Aku rasa untuk menghindari Papa mu adalah hal yang tidak mudah" ucap Karin. "Apa yang Kamu pikirkan sayang? " Alex mendekati Karin dan membelai lembut rambut Karin yang terurai panjang. "Aku sedang hamil, anak kita Aku tidak mau semua akan sia-sia Aku ingin menjaganya melebihi diriku sendiri" ucap Karin mengkhawatirkan keselamatan bayinya. Karin tampak menggerakkan tangannya mengelus perutnya yang belum terlihat menggelendung. "Aku akan menjaga kalian berdua dan

  • Gadis Malam tuan Alex   Kecelakaan

    "Silahkan duduk! " ucap Karin pada Hamid yang baru saja masuk keruangan nya. "Terimakasih, Aku sudah lama menunggumu karena mungkin saja Kamu lupa dengan perjanjian kita untuk membahas ulang soal kontrak kerja" Hamid tampak bersemangat. "Maaf Aku ada urusan keluar kota sehingga tidak bisa menemuimu, ponselku juga mati karena tertinggal" ucap Karin bersandiwara. "Tidak masalah, lalu bagaimana dengan kontraknya? " Hamid menanyakan ulang. "Kita akan proses hari ini" Karin juga semangat karena ini adalah kontrak pertama yang di buatnya bersama perusahaan yang dimiliki Hamid. Karin dan Hamid tampak sibuk membahas beberapa keperluan dan hal lain tentang kerja sama mereka. Hampir satu jam meeting antara keduanya berlangsung, "Terimakasih akhirnya kerja sama ini terlaksana, kita akan rayakan, bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran favorit Aku? " tanya Hamid. Karin berpikir sejenak, Ia saat ini adalah istri sah dari Alex, tapi bagaimanapun juga pernikahan mereka harus dirahas

Bab terbaru

  • Gadis Malam tuan Alex   Kecelakaan

    "Silahkan duduk! " ucap Karin pada Hamid yang baru saja masuk keruangan nya. "Terimakasih, Aku sudah lama menunggumu karena mungkin saja Kamu lupa dengan perjanjian kita untuk membahas ulang soal kontrak kerja" Hamid tampak bersemangat. "Maaf Aku ada urusan keluar kota sehingga tidak bisa menemuimu, ponselku juga mati karena tertinggal" ucap Karin bersandiwara. "Tidak masalah, lalu bagaimana dengan kontraknya? " Hamid menanyakan ulang. "Kita akan proses hari ini" Karin juga semangat karena ini adalah kontrak pertama yang di buatnya bersama perusahaan yang dimiliki Hamid. Karin dan Hamid tampak sibuk membahas beberapa keperluan dan hal lain tentang kerja sama mereka. Hampir satu jam meeting antara keduanya berlangsung, "Terimakasih akhirnya kerja sama ini terlaksana, kita akan rayakan, bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran favorit Aku? " tanya Hamid. Karin berpikir sejenak, Ia saat ini adalah istri sah dari Alex, tapi bagaimanapun juga pernikahan mereka harus dirahas

  • Gadis Malam tuan Alex   Pernikahan Rahasia.

    "Aku akan membawamu pergi dari sini, sejauh mungkin hingga Papa sendiri tidak tahu" Alex tiba-tiba saja mengucapkan kalimat itu saat melihat Karin sedang merapikan make up nya usai mandi. Karin tidak menjawabnya Ia masih sibuk merapikan beberapa tumpukan bedak di wajah cantiknya. "Apa Kamu ingin pergi bersamaku? " tanya Alex ragu melihat ekspresi datar yang di pasang oleh Karin. Karin menghentikan kegiatannya dan menatap Alex dengan penuh keyakinan. "Tuan Apapun yang terjadi Aku akan selalu bersamamu, percayalah, tapi Aku rasa untuk menghindari Papa mu adalah hal yang tidak mudah" ucap Karin. "Apa yang Kamu pikirkan sayang? " Alex mendekati Karin dan membelai lembut rambut Karin yang terurai panjang. "Aku sedang hamil, anak kita Aku tidak mau semua akan sia-sia Aku ingin menjaganya melebihi diriku sendiri" ucap Karin mengkhawatirkan keselamatan bayinya. Karin tampak menggerakkan tangannya mengelus perutnya yang belum terlihat menggelendung. "Aku akan menjaga kalian berdua dan

  • Gadis Malam tuan Alex   pertemuan yang mengharukan

    Karin sangat takut dengan apa yang dipikirkannya tadi, Karin takut kalau seandainya Tuan Alex akan datang mencarinya atau bahkan mungkin anak buah Tuan Andi yang akan datang dan memintanya untuk membuang bayinya. "Karin! " panggil seseorang itu lagi. Karin perlahan berbalik dengan menutup kedua matanya, dan membukanya perlahan. "Ini benar Karin?, ada paket untuk anda" ternyata adalah pengantar paket. Karin menghela nafas lega, "Kenapa anda bersikap kaku? apakah isi dari paket yang anda terima membuat anda takut? " tanya Hamid. "Oh tidak, hanya saja Aku takut kalau yang memanggilku tadi tidaklah orang yang berkepentingan" jawab Karin. Cafe yang dipilih oleh Hamid adalah cafe yang sangat mewah, sudah semenjak bertemu dengan Karin Hamid sangat penasaran dan rasanya menemukan sosok yang dicarinya selama ini. Banyak hal yang mereka bincangkan hingga tidak terasa sudah satu jam berlalu. "Baiklah Aku akan coba untuk membuat semua pesanan dan jenis makanan yang Tuan minta" ucap Karin

  • Gadis Malam tuan Alex   Kedatangan Mila Hellen Purwotodiningrat

    "Hi Mila! , apa kabar? Aku pikir siapa pake Tuan segala" Alex menyambut tamunya. "Ha ha ha sengaja, Aku ingin membuat surprise untukmu" ucap Mila. "Ayo duduk!, kemana saja Kamu selama ini? " tanya Alex pada Mila yang sudah duduk di ruang tamu. "Aku ke singapura, sepertinya negara itu cocok untukku, Aku sudah membuka cabang baru dari perusahaan tambang milik Papa" jelas Mila. "Wow Mila Hellen Purwotodiningrat, berarti seorang CEO lah sekarang? " tanya Alex. Mila tersenyum menandakan kebenaran tebakan Alex. "So, apa yang membawamu kesini Mila? " tanya Alex. "Om Andi yang menyuruhku menemui mu" jawab Mila semangat. "O'ya dalam rangka apa? " tanya Alex lagi. "Apa Kamu bercanda? " Mila bertanya lagi. "What? " Alex semakin bingung. "Kamu sungguh tidak tahu? " Mila terlihat sedikit kesal. "Yes" jawab Alex lagi. Mila menarik nafas panjang dan kemudian mengambil ponsel yang berada didalam tasnya. Mila memutar rekaman panggilan. ["Mila datanglah ke Indonesia dan temui Alex untuk m

  • Gadis Malam tuan Alex   Titipan Tuhan

    Karin tidak menyangka urusannya akan seribet ini, anak yang dikandungnya memang tidak bersalah apalagi keadaan ekonominya saat ini mulai membaik, Karin bisa menerima semuanya dengan lapang dada. "Aku tidak tahu pasti jalan ini menuju kemana, tapi Aku juga tidak ingin membuat semuanya menjadi sangat rumit, Aku percaya Tuhan akan memberikan cobaan semampu pundak hambanya" Karin bergumam dalam hati sembari menatap dirinya di kaca. Karin masih mengingat sosok tampan yang penuh perhatian padanya, Tuan Alex yang telah memintanya untuk menunggu kedatangannya dari Peru. Tapi Karin malah disuruh meninggalkan kota dengan ancaman yang tidak masuk akal. "Aku akan membunuh mu, bahkan juga akan membunuh Alex jika Kamu tidak menuruti kemauanku! " ancaman itu terdengar sangat menakutkan. "Apa yang Tuan inginkan? " Karin masih sempat bertanya dengan terbata-bata. "Tinggalkan Negara ini, Aku akan memberimu sejumlah uang untuk penghidupanmu di sana, dan jangan pernah temui Alex lagi! " Papa Alex

  • Gadis Malam tuan Alex   Ketakutan Foy

    Foy menutup telepon dan sedikit merapikan ikat rambutnya serta mengenakan sweternya karena saat ini Foy menggunakan pakaian yang sedikit terbuka. Foy berjalan melewati lorong dan langsung menuju ruangan Mami Tania, Foy tidak ingin memikirkan hal buruk tentang dirinya Ia hanya berpositif thingking saja, Foy baru saja sampai diruangan Mami Tania dimana beberapa orang anak buah Mami Tania tengah berada didalam dan sepertinya mereka memandang penuh kecurigaan pada Foy. "Ada apa Mami memanggilku?" tanya Foy saat sudah berada didalam ruangan. Mami Tania menatapnya dengan penuh tanda tanya, tanpa mengeluarkan sebuah pertanyaan apapun Foy menjadi agak sedikit kebingunangan ditambah lagi ekspresi kedua pengawal yang sepertinya sudah ingin brutal memakinya. "Mami ingin kita berdua bicara!" Mami Tania langsung mengeluarkan suara. anak buah yang berada disamping Foy langsung melangkah dan menutup pintu dari luar. Foy sedikit deg-degan dan tidak berani banyak bergerak apalagi saat ini Ia seda

  • Gadis Malam tuan Alex   Pertemanan Karin dan Foy

    Foy kembali ke rumah Mami Tania, keadaan masih kosong karena teman-temannya masih bertugas Foy pulang lebih awal kali ini karena tidak melakukan tugasnya seperti biasanya, Foy berjalan mengendap -endap karena tidak mungkin kalau nanti sampai ketahuan Mami Tania akan curiga padanya sehingga bisa ketahuan kalau Foy hanya menemani Alex saja, PROK! PROK! Tepukan tangan membuat Foy terkejut dan menghentikan langkahnya, Foy perlahan menoleh kearah seseorang yang datang dan bertepuk tangan. Alangkah terkejutnya Foy karena yang dilihatnya adalah sosok Mami Tania yang sepertinya sudah mengetahui apa yang dilakukannya bersama Alex. "Hi Baby girl!" sapa Mami Tania dengan gayanya yang terlihat sangat baik kepada semua anak -anaknya. "Hi Mami!" sapa Foy sedikit ketakutan. "Kenapa pulangnya cepat sekali? apakah ada masalah dengan klien?"tanya Mami Tania. "No Mami, everityng's ok" Foy berusaha menetralisir keaadaan agar Mami tidak curiga padanya. "Apa dapat uang Tip hari ini?" Mami bertanya

  • Gadis Malam tuan Alex   Upaya Mencari Informasi

    "Siapa namamu?" Alex bertanya serius "Aku Foy" jawabnya lagi. "Baiklah Foy apa yang Kamu miliki?" Alex memancing nya dengan pertanyaan yang sedikit fulgar. "Aku bisa melakukan apa yang Tuan minta, Aku juga bisa melakukannya untuk beberapa kali sesuai dengan yang Tuan inginkan, apakah ingin memulainya sekarang?" Foy bertanya sambil meliuk-liukkan tubuhnya dihadapan Alex dengan mempertontonkan semua keindahan tubuhnya. Alex berdiri dan mengeluarkan amplop meletakkannya dihadapan Foy, Foy sejenak menghentikan aksinya dan memeriksa isi amplop itu, mata Foy terbelalak melihat banyak sekali lembaran merah yang sedang dipegangnya. "Itu adalah tip buat Kamu, Aku hanya ingin Kamu memberitahukan sesuatu padaku" Alex mulai pada keinginannya. Foy mengernyitkan keningnya dan duduk sambil menghidupkan sebatang rokoknya, Foy menghisap dengan cantik rokok yang telah dihidupkannya. "Apa yang Tuan inginkan? tanya Foy santai. "Aku ingin Kamu menceritakan apapun yang Kamu ketahui tentang gadis be

  • Gadis Malam tuan Alex   Pencarian Karin

    Anak buah Andi Bagaskara tidak melakukan perlawanan hanya menerima saja apa yang diperlakuakan Alex padanya, Amarah Alex yang begitu kuat membuat siapapun yang ada didekatnya menjadi sasarannya. bertubi-tubi pukulan yang Alex hantamkan ketubuh anak buah Andi tersebut.BRUK! Seketika tubuhnya ambruk dibanting oleh Alex keatas meja Andi Bagaskara dimana Andi Bagaskara masih menyaksikan aksi Alex dengan duduk dikursinya."Cukup Alex!" Andi Bagaskara berdiri dan penuh amarah."Papa seharusnya tidak melanggar janji, sebagai seorang Ayah yang bertanggungjawab dan juga bijaksana!" Alex berteriak memaki."Cukup!!!, Untuk alasan apa Kamu mempertahankan perempuan yang Kamu ambil dari rumah terkutuk itu?masih banyak perempuan diluar sana yang berkelas dan bisa dengan mudah Kamu dapatkan?!" Andi Bagaskara meluapkan amarahnya dan memberikan pandangan pada Alex.Alex tidak menjawab apapun yang ditanyakan dan dibicarakan oleh Papa nya, hatinya yang dipenuhi amarah terasa mendidih dan terasa sangat

DMCA.com Protection Status