Share

62. Damian Sakit

Author: rainaxdays
last update Last Updated: 2023-08-21 00:00:19
Bella terbangun oleh suara erangan rendah Damian di telinganya. Kelopak matanya terbuka dan ia mengernyit merasakan kulit Damian yang begitu panas.

Pria itu memeluknya dari belakang dengan erat, dan entah kenapa suhu tubuhnya kelewat hangat. Bella mengerjap-ngerjap menatap ruangan yang temaram, kemudian berusaha mengumpulkan kesadarannya.

Jam berapa sekarang? Rasanya ia belum tidur terlalu lama.

Dengan lembut, disentuhnya lengan Damian yang berada di perutnya—memang sangat panas. Tangannya turun ke jemari Damian yang agak lembab karena keringat. Ini tidak normal.

Apakah Damian demam?

Mendadak, pria itu kembali mengerang. Suaranya parau dan jelas kesakitan. Napasnya yang berembus di kepalanya terdengar berat.

Bella segera berbalik, lalu menyentuh dahi Damian yang basah. "Ah, panas sekali," gumamnya spontan. Ia bergegas bangun dari tempat tidur dan meraba rahang hingga leher pria. Keringat telah membasahi tubuh Damian sampai ke pinggang.

Bella bergegas menyalakan lampu. Jam dindin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   63. Familier

    Pria ini hanya ingin menggodanya, bukan? Apakah dia sebenarnya tidak sakit?Damian tidak bisa menahan tawanya untuk meledak ketika melihat ekspresi kekasihnya. "Sayang, apa kau harus memasang wajah seperti itu?"Bella kontan melotot, bibir semakin maju saat sadar kalau Damian benar-benar hanya ingin mempermainkannya. Ia mengulurkan tangannya untuk mencubit lengan Damian, tetapi pria itu lebih dulu menangkapnya."Baiklah, baiklah. Aku hanya bercanda," ucapnya, terkekeh. "Tapi apa salah jika aku memintanya pada kekasihku sendiri?"Tanpa permisi, Damian malah membawa tangan Bella ke dadanya. Bella menggigit bibir bawahnya merasakan kulit panas pria itu. Terlebih ketika Damian menurunkan tangannya menuju kotak-kotak keras yang terbentuk dengan baik di perutnya. Begitu seksi dan maskulin.Darahnya terasa berdesir. Damian terus mengarahkan tangannya untuk meraba tubuhnya, sementara tatapannya terpaku pada wajahnya. Rasanya ada aliran listrik tegangan rendah yang mengaliri tubuhnya.Damian m

    Last Updated : 2023-08-27
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   64. Gangguan

    Mereka sudah pergi, bukan? Tidak ada lagi suara yang terdengar. Bella membuka pintu dapur dengan sangat hati-hati, kemudian mengamati sepanjang lorong yang mengarah ke sayap timur. Kosong. Ia tidak tahu ke mana dua orang itu menghilang, tetapi ia yakin mendengar suara langkah yang perlahan-lahan menjauh. Bella memegang erat cangkir tehnya dan berjalan melintasi aula dengan cepat. "Oh siapa ini?" Suara itu begitu mengejutkan hingga Bella terkesiap dan hampir menjatuhkan teh di tangannya. Ia menoleh ke samping, hanya untuk melihat seringai tipis dari pria kekar yang berdiri di balik pilar-pilar yang menjulang. Bella kira mereka sudah pergi, tetapi rupanya masih ada satu orang yang... ia bahkan tidak tahu apa yang pria itu lakukan di sini. Dia adalah pemilik dari suara mesin motor tadi. "Terkejut, ya?" tanyanya dengan jenaka. Seringainya melebar melihat ketakutan yang melintas di wajah Bella. Bella spontan berbelok ke samping, tetapi pergerakannya tidak cukup cepat ketika pria itu

    Last Updated : 2023-08-28
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   65. Kejadian Mengerikan

    Ketepatan Bella dalam menembak papan target sudah mulai meningkat. Pagi itu, Damian kembali membawanya ke tempat latihan menembak untuk mengasah kemampuannya. Mereka menghabiskan waktu di sana sampai jam sepuluh, kemudian kembali ke mansion saat salju mulai berjatuhan.Mereka sempat melewati rumah pribadi Damian yang tengah dipugar di beberapa bagian. Damian memberitahu bahwa mereka akan pindah ke sana setelah acara penobatannya selesai.Damian menjadi jauh lebih sibuk di hari berikutnya.Katanya, mereka akan meluncurkan senjata rakitan baru di sebuah pesta besar yang akan diselenggarakan. Jadi, Damian menghabiskan lebih banyak waktunya untuk berdiskusi dengan para petinggi organisasi.Masalah yang sebelumnya terjadi telah diselesaikan. Sebagian besar anggota organisasi mulai pergi dan tersisa lima orang yang memilih untuk tinggal lebih lama.Mereka adalah keluarga Tuan Martinez. Termasuk Ymar yang menghabiskan waktunya dengan menjelajahi seluruh isi mansion.Dia menyapa semua orang

    Last Updated : 2023-08-30
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   66. Hukuman

    "KAU PIKIR APA YANG KAU LAKUKAN, DAMIAN LINFORD?!" Damian menghela napas mendengar teriakan itu dan duduk di salah satu kursi yang kosong. Malam ini, ia dipanggil ke ruang tengah untuk sebuah pertemuan khusus setelah apa yang ia lakukan pada Ymar. Pria itu duduk di seberang meja dengan wajah babak belur, merah meradang dengan beberapa luka yang masih mengeluarkan darah. Kedua sisi matanya bengkak dan bibirnya tampak miring sebelah. Dia menatap Damian dengan wajah kesal luar biasa. Damian balas menatap dengan wajah dingin. Dia pantas mendapatkan hal itu, pikirnya. Seharusnya lebih. Kalau saja Damian tidak memikirkan ibu Ymar yang sedang sakit, ia akan menghabisi pria itu tanpa ampun. Setelah apa yang dia lakukan pada Bella, dia tidak berhak mendapat pengampunan. Tetapi sekarang, ia malah dipanggil untuk mendiskusikan tindakannya? Damian ingin mengumpat keras. Ayah Ymar—Massimo—menganggap bahwa tindakannya terlalu berlebihan. Pamannya itu tidak bisa menerima kenyataan bahwa ia telah

    Last Updated : 2023-09-01
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   67. Ice Skating

    "Aku tidak mengerti. Kenapa orang orang-orang selalu bertindak sesuka hati mereka? Pelayan atau bahkan yang lebih rendah seperti seorang budak, mereka tidak lebih dari sampah, sama sekali tidak dihargai. Seolah-olah kami ini bukan manusia. Laki-laki bisa melakukan apa pun sesuka mereka, tetapi perempuan? Apalagi di dunia kita, harga diri wanita sangat rendah." Damian terdiam mendengar kata-kata Bella. Gadis itu agak mabuk setelah minum dua gelas tinggi vodka. Awalnya dia hanya diam, tetapi setelah beberapa saat, dia seolah berusaha mencurahkan segala hal yang ada di hatinya. Damian hanya diam dan membiarkan Bella bicara. Ia mengerti mengenai apa yang coba gadis itu ungkapkan. Mereka hidup di dunia yang kejam, di mana kekuasaanlah yang menjadi patokan dari segalanya. "Mereka juga ingin dihargai, sedikit saja," lanjut Bella dengan suara serak menahan tangis. Tangannya ditekan ke pembatas balkon yang dingin, kemudian ia menghela napas panjang. "Tapi hal itu mungkin tidak akan pernah bi

    Last Updated : 2023-09-03
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   68. 'Aku Akan Membahagiakanmu'

    "Damian tunggu—tunggu sebentar. Sepertinya aku—" Bella mencengkeram lengan Damian saat kakinya tergelincir di atas es. Tawanya membahana di penjuru halaman belakang ketika tubuhnya miring ke kanan dan ke kiri. Damian segera meraih pinggang gadis itu dan membantunya untuk berdiri tegak. Mereka masih berada di tepi danau yang membeku, tetapi Bella sudah tergelincir sampai tiga kali. Dia tidak bisa berhenti tertawa dan Damian ikut tertawa karenanya. "Sudah lama aku tidak memakai sepatu ini dan ternyata jauh lebih sulit dari apa yang kubayangkan," ucap Bella dengan sisa-sisa tawanya yang belum hilang. Ia melingkarkan lengannya di leher Damian yang menatapnya dengan senyum lebar. Bella mengecup singkat leher pria itu. "Bagaimana kalau kita ke bagian tengah danau?" "Kau sudah bisa menyeimbangkan diri?" tanya Damian, menggoda. Bella tertawa kecil dan menggeleng. "Pelan-pelan saja." "Oke. Mari kita coba." Sambil mengeratkan pelukannya pada pinggang Bella, Damian membawa gadis itu ke teng

    Last Updated : 2023-09-04
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   69. Ayah Bella

    Pengumuman pertunangan Bella dan Damian telah tersebar di penjuru mansion.Bella tidak tahu sudah berapa banyak ucapan selamat yang ia dapat dari pelayan maupun pengawal rumah ini—secara tulus dan tidak. Ia tahu beberapa dari mereka tidak menyukainya, tetapi Bella sama sekali tidak ambil pusing. Berusaha membuat mereka berhenti membencinya adalah hal yang sia-sia.Bella hanya ingin fokus pada acara pertunangannya dengan Damian.Setelah percakapan serius yang mereka lakukan semalam, Damian menginginkan pertunangan keduanya dilaksanakan lebih awal.Minggu depan, katanya.Mulai hari ini, persiapan telah dilakukan dengan mendekor sayap timur dengan tema musim dingin yang menenangkan. Damian secara khusus menginginkan pertunangan dilaksanakan di sayap pribadi miliknya.Warna biru dan putih mendominasi ruangan. Hiasan kertas berbentuk kristal salju digantung di setiap sudut bersama bunga mawar putih. Kandelar emas yang semula dipakai juga diganti dengan kandelar berwarna putih untuk menyesu

    Last Updated : 2023-09-21
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   70. Pesta Pertunangan Damian dan Bella

    Hari demi hari tak terasa berlalu dengan sangat cepat. Bella dengan gugup menatap refleksinya di cermin. Dalam balutan gaun satin putih, ia merasa berbeda. Ia merasa jauh lebih istimewa dibanding hari-hari yang lain. Dan hari ini adalah apa yang ditunggu oleh semua orang. Hari pertunangannya dengan Damian. Bella menatap wajahnya yang telah dirias, dengan lapisan tipis bedak yang masih memperlihatkan bintik-bintik hitam kecokelatan di hidung dan pipinya. Erina memberi sedikit perona pipi berwarna peach, kemudian bibirnya dipoles dengan lipstik senada. Bella menyentuh rambutnya yang dikepang ke belakang dengan gaya Prancis, tampak sangat indah dengan bunga mawar putih mini yang menjadi hiasan di beberapa bagian. Semuanya tampak sempurna. Dalam hidupnya, tidak pernah ia merasa secantik ini. Bella menggigit bibir bawahnya dan berdoa dalam hati. Ia merasa sangat gugup sampai rasanya ingin pingsan. Keringat dingin terasa merambati tangan dan kakinya. Bella meremat tangannya dan mena

    Last Updated : 2023-10-11

Latest chapter

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   138. Kematian Lester

    Langit kelabu menaungi kota Rainelle. Angin kencang tak henti-hentinya berembus, menampar-nampar wajah Damian dengan keras. Sore itu, hujan sepertinya akan turun menyapa.Damian berdiri diam dibalik batang pohon pinus. Matanya tertuju pada bangunan tua yang berdiri di seberang jalan. Bau karat besi dan sampah busuk menyengat hidungnya, tetapi ia tetap berdiri di sana.Damian menggenggam erat pistolnya dan menajamkan pandangan. Urat sarafnya terasa tegang. Sudah setengah jam ia menunggu, tetapi Lester tak kunjung menampakkan batang hidungnya.Dari informasi yang ia dapatkan, Lester kembali ke rumah lamanya hari ini untuk melakukan transaksi. Damian tidak akan membiarkan pria itu lolos begitu saja. Dia mengambil andil sangat besar dalam rencana penculikan Bella.“Ya, para keparat itu sudah mati.”Sebuah suara terdengar dari seberang jalan. Damian menatap waspada dan menempelkan tubuhnya ke pinus di belakangnya.Sedetik kemudian, Lester muncul dengan ponsel yang menempel di telinga. Dia

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   137. Kemunculan Melinda

    Untuk sesaat, Bella kira ia sedang bermimpi. Tetapi sentuhan tangan ibunya begitu nyata, mengelus lembut wajahnya. Air mata mendesak keluar, dan pada akhirnya Bella terisak kencang. Tanpa bisa ditahan, tangis Helena ikut tumpah. “Sayang...” gumam Helena dan tangis Bella mengencang. Betapa Bella merindukan suara ibunya. Setelah sekian tahun tidak bertemu, ini semua terasa seperti kemustahilan. “Ibu... ibu sungguh di sini?” Bella tersedak tangisnya sendiri. Ia ingin merangkul ibunya ke dalam dekapan, tetapi tangannya terlalu lemah untuk diangkat. “Ya, Ibu di sini, Nak. Ibu di sini...” Helena tidak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya dan membungkuk untuk memeluk Bella. “Anakku... Ibu merindukanmu. Ibu sangat merindukanmu.” “Aku juga sangat merindukan... ibu! Kupikir... kita tidak akan bertemu... lagi. Ibu sungguh di sini... Ini...” Bella terisak-isak, tubuhnya bergetar hebat. Pelukan Helena menguat dan Bella merasa tenggelam dalam kerinduan yang menyakitkan. Untuk waktu yang l

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   136. Pertemuan Bella dan Ibunya

    “Massimo sedang mengejarnya. Segera setelah kita temukan lokasinya, maka dia akan berakhir sama seperti anggota Uncamord lainnya.”Damian mengangguk mendengar penjelasan ayahnya. Setelah Bella dirawat bersama ibunya di mansion, mereka bergerak lebih lanjut untuk menemukan kelompok Evren yang ikut berkhianat dalam pesta. Mereka menolak untuk bekerja sama, jadi Serpenquila membantai mereka semua.Setidaknya, hama di dunia para mafioso telah menghilang.“Yang lainnya sedang beristirahat setelah mendapat beberapa jahitan. Kau juga, Damian. Istirahatlah,” lanjut Martinez, menatap rahang, kepala, bahu, dan punggung Damian yang diperban.“Ya, Ayah juga.” Damian berdiri dari kursinya dan berhenti sejenak. Ia menatap Martinez, lalu tersenyum tipis. “Terima kasih, Ayah. Selamat malam.”Martinez mengangguk dengan senyum kecil. “Sudah seharusnya aku melakukan ini, Nak. Selamat malam untukmu.”Damian melangkah pergi dan bergegas menuju kamarnya. Bella dirawat di sana dan masih tidak sadarkan diri.

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   135. Fluctuat Nec Mergitur

    Ya Tuhan.Apa yang selama ini telah terjadi pada Bella sampai dia tidak yakin eksistensi Damian sebagai sesuatu yang nyata?Air mata Damian tumpah, tangisnya mengencang dan wajah Bella berubah menjadi sendu.“Damian... jangan... menangis,” ucap Bella susah payah. Ia mencoba mengangkat tangannya, tetapi nihil. Ia tidak memiliki secuil pun tenaga untuk mengelap air mata di wajah Damian. Hatinya hancur melihat Damian yang selalu terlihat kuat, kini rapuh layaknya kaca.“Aku nyata, Sayang. Aku di sini, aku di sini untuk menyelamatkanmu. Aku minta maaf karena tidak bisa datang lebih cepat.” Damian terisak lebih keras dan menciumi wajah Bella. Bibirnya bergetar. “Bertahanlah Sayangku, kita akan ke rumah sakit. Semuanya sudah berakhir. Tidak ada lagi yang akan menyakitimu.”Rasanya seperti mimpi.Bella menatap wajah Damian, tetapi sulit. Pandangannya terkadang jelas, terkadang buram. Setiap kali ia mencoba membuka matanya lebih lebar, rasanya ada paku yang menusuk-nusuk matanya. Ia ingin men

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   134. Pertemuan dengan Bella

    “Wajahmu tertembak?”Martinez buru-buru mendekat melihat Damian yang muncul di lorong. Dia terus memegangi rahang kanannya yang telah dibalut kain secara asal-asalan. Tangannya berlumuran darah.“Ya, peluru Van. Kukira... kukira lidahku terpotong.” Damian meringis. Rasa sakitnya membuat wajahnya seolah akan terbelah. Ia tidak bisa berbicara tanpa denyutan nyeri yang mengikuti di belakang. “Tapi ternyata masih utuh. Tidak apa-apa, bukan organ vital. Bagaimana dengan yang lain? Apa masih ada yang tersisa?”Martinez menghela napas. “Semuanya sudah dibereskan. Tinggal Ymar dan Lester. Ymar pasti masih berada di rumah ini, dan Andrius sedang mencarinya. Soal Lester, kita akan menemukannya nanti,” jelasnya dengan suara serak. Ia kelelahan, pakaiannya compang-camping terkena tembakan, dan lorong itu tidak memiliki penghangat yang memadai. “Aku akan meminta para anggota untuk membersihkan rumah ini. Yang lain sudah berpencar untuk memeriksa semua ruangan. Bagaimana dengan Van?”“Sudah tewas.

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   133. Serpenquila VS Uncamord

    “Sial, sensornya bagus juga. Di mana dia mendapatkannya?”“Bukan saatnya untuk menanyakan itu, brengsek,” dengus Tyson pada Bogdan yang masih sempat-sempatnya bertanya tentang sensor yang Van gunakan di rumahnya.Setelah melumpuhkan dua penjaga yang berjaga di gerbang depan, Damian, Tyson, dan Bogdan menunggu aba-aba dari Martinez dan Andrius. Beberapa menit telah berlalu, tetapi tidak ada tanda apa pun yang terlihat. Damian berdiri dengan cemas, sudah tidak sanggup menahan diri lebih lama untuk menemukan gadisnya.Ia bersumpah akan membunuh mereka semua, jika ia sampai menemukan Bella dalam keadaan yang tidak ia inginkan.“Ck, kenapa lama sekali?” Bogdan menatap bingung. “Apa sebaiknya aku menyusul?”Damian hendak membantah ketika suara tembakan menggelegar mendadak terdengar. Mereka tersentak dan menatap ke dalam rumah Van.“Sepertinya mereka telah ketahuan. Ayo.” Damian membuka pengaman pistolnya dan bergegas berlari menuju pintu depan. Tyson segera mengikuti di belakang, sementar

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   132. Penyusup

    Bella termangu menatap tembok pucat di hadapannya. Beberapa hari telah berlalu sejak Lester datang menemuinya waktu itu. Tetapi, ia tidak bisa berhenti memikirkan ucapannya. Ibunya ada di sini. Di rumah ini. Di tempat yang sama dengannya. Apakah itu mungkin? Entah Lester bicara jujur atau hanya mengatakan kebohongan semata, pikiran itu terus menghantuinya. Ia merindukan ibunya. Setiap malam, ia memimpikan sebuah tangan ringkih yang membelai kepalanya dengan lembut. Senandung yang terlontar dari bibir wanita itu terasa sangat nyata, sampai-sampai Bella kira ia tidak sedang bermimpi. Apakah ini semua hanya pengaruh obat-obatan? Mereka menyuntiknya setiap hari, nyaris tidak membiarkannnya untuk bergerak seinci pun dari tempat tidurnya. Bella terus bertanya-tanya apakah ia akan mati di sini? Tubuhnya lemas, nyeri, dan pucat seperti mayat. Matanya bahkan terasa sulit untuk dibuka lebar-lebar. Ia tidak bisa mengangkat tangannya, apalagi menggerakan kakinya. Mungkin, berat bada

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   131. ‘Ibumu ada di sini’

    “Hei Putri Tidur, sampai kapan kau akan terus menutup matamu?”Sebuah guncangan terasa di pundak Bella, disusul suara yang tidak asing. Aroma alkohol menerpa penciumannya dan membuat hidung Bella berkerut.“Putri Tidur? Apa aku perlu menciummu agar kau mau bangun? Atau kau ingin berhibernasi seperti seekor beruang bodoh?”Suara kasar itu kembali menyerbu pendengarannya. Bella berusaha membuka kelopak matanya yang terasa berat, rasanya seolah ada lem yang menempel di sana.“Akhirnya Putri Tidur kita bangun juga,” kata Lester dengan seringai tipis. Ia duduk di tepi ranjang dan menatap Bella dengan saksama.Bella terperanjat dari tempatnya dan hendak bangun, tetapi seluruh tubuhnya terasa lemas. Ia membuka mulut untuk bicara, tetapi hanya suara serak yang keluar.Ke mana suaranya pergi?Bella kira kondisinya telah membaik, tetapi mendadak saja ia merasa begitu lemas. Setelah pertemuan mengejutkannya dengan Van, ia sepertinya mengalami serangan panik dan pingsan.Ketika ia bangun, Lester

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   130. Hasil Tes DNA

    “Kau yakin ini hasilnya?”Van menatap hasil tes DNA dengan mata melebar tidak percaya. Ditatapnya Joseph yang mengangguk dengan ekspresi meyakinkan, sama sekali tidak ada keraguan di sana.Van tidak akan pernah meragukan Joseph, tetapi hasil di kertas ini...Bagaimana mungkin ini nyata?Van terduduk lemas di kursi dan menyentuh kepalanya yang terasa sakit. Dari semua hal yang telah ia usahakan setengah mati selama bertahun-tahum, bagaimana mungkin ia bisa melewatkan informasi sepenting ini?Bella adalah anaknya.Arabella Charlotte.Kekasih Damian, musuhnya. Bella yang telah ia siksa. Bella yang ia kira hanyalah bagian dari musuhnya. Bella yang ia jadikan sandera...Bagaimana mungkin dia adalah Bella yang selama ini ia cari? Malaikat kecilnya. Anaknya dengan Helena. Putrinya yang ia tinggalkan bertahun-tahun yang lalu...Bagaimana mungkin mereka adalah satu orang yang sama?Van memijat kepalanya dan terdiam untuk waktu yang lama. Fakta itu hanya membuatnya terguncang dengan perasaan ka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status