Home / Romansa / Gadis Kesayangan Sang Mafia / 49. Damian Keracunan

Share

49. Damian Keracunan

Author: rainaxdays
last update Huling Na-update: 2023-07-07 23:44:38
Velvet menyiapkan teh untuk Nyonya Mirabesy, Damian, dan Bella.

Rasanya sungguh aneh. Bella tidak bermaksud untuk berpikiran buruk, tetapi bisakah seseorang berubah secepat itu?

Dari apa yang Bella tahu, Velvet melakukan hal-hal kasar bukan karena dikuasai emosi saja, tetapi dia memang sering melakukan itu.

Dilihat dari bagaimana Velvet memegang pisau, lalu mengingat statusnya yang merupakan seorang pemimpin organisasi, ia yakin Velvet bukan orang yang lemah-lembut. Bahkan hanya dari rautnya saja, Bella tahu kalau wanita itu memiliki keangkuhan setinggi langit.

Ia mencoba berpikir bahwa Velvet mungkin saja telah berubah—sadar bahwa perilakunya memang buruk. Tetapi setiap kali Bella melihat senyum yang wanita itu lemparkan padanya, ia merasa ada sesuatu yang salah.

Bella meremat tangannya dan menatap Damian yang duduk di seberang sofa. Wajah Damian masih diliputi kemarahan, tubuhnya bersandar dengan malas di sofa. Damian jelas masih menyimpan dendam, tetapi dia berusaha untuk tidak
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   50. Momen

    Tiga jam telah berlalu sejak Damian dibawa pergi.Baik Dhruv maupun Nyonya Mirabesy belum kembali dari rumah sakit. Bella merasa sangat khawatir memikirkan keadaan Damian.Bagaimana kondisi pria itu sekarang?Bella berdiri di beranda dan terus menatap ke arah gerbang yang tertutup rapat.Hujan deras mengguyur beberapa menit yang lalu dan menyisakan angin kencang yang datang bersama aroma petrikor. Dingin menusuk hingga ke tulang, tetapi Bella enggan beranjak dari tempatnya. Ia ingin menunggu kabar dari Damian.Rasa gelisah dan takut seakan menelannya. Ia tidak bisa berhenti mengigit bibir bawahnya yang sudah hampir berdarah, ketika pikiran-pikiran buruk terus berseliweran dalam kepalanya.Bagaimana kalau sesuatu yang parah terjadi pada Damian? Bagaimana kalau racunnya sudah terlanjur menyebar? Bagaimana kalau pil yang ia berikan tidak bereaksi dan ia malah membahayakan kondisi Damian?Bella sangat takut. Bagaimana kalau Damian tidak bisa ...Tidak, tidak.Bella menggeleng-geleng. Ia ti

    Huling Na-update : 2023-07-10
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   51. Kebersamaan

    Damian sudah bisa pulang hari ini.Setelah dirawat intensif selama tiga hari, kondisi Damian akhirnya mulai pulih.Bella mendudukkan diri di tepi ranjang Damian dan melirik jam dinding. Sudah hampir makan siang. Sejam lagi, ia ingin pergi ke dapur untuk membantu Erina dan Verona menyiapkan makanan demi menyambut kepulangan Damian."Kau bisa minum obatmu sekarang sebelum beristirahat," ucap Bella, menyodorkan beberapa butir obat dan segelas air pada Damian yang duduk bersandar."Obat lagi?" Damian menghela napas dan spontan mengerucutkan bibirnya.Dari semua hal yang tidak ia sukai, minum obat menempati urutan pertama. Ia hanya tidak suka rasa pahit tidak mengenakkan yang tertinggal di mulutnya. Ia sudah minum obat selama tiga hari berturut-turut dan rasanya ia tidak sanggup lagi."Bisakah yang terakhir ini dilewatkan?" Damian bertanya dengan wajah pura-pura memelas. Berharap Bella akan menurutinya, tetapi gadis itu rupanya tahu taktiknya.Bella menggeleng. "Ini yang terakhir dan setela

    Huling Na-update : 2023-07-11
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   52. Permintaan Maaf Nyonya Mirabesy

    "Coba lihat itu, mereka pasti akan pergi bersama lagi," bisik Verona, mencolek lengan Bella. Pandangan wanita itu fokus tertuju ke gerbang depan, di mana Erina dan Dhruv tampak sedang membicarakan sesuatu sambil tertawa-tawa. Jadi, Bella dan Verona sedang mengintip Erina. Mereka bersembunyi dibalik semak mawar yang tinggi, berjarak sepuluh kaki dari tempat Erina dan Dhruv. Mereka baru selesai membuat kue ketika Erina meminta izin untuk keluar. Verona merasa curiga dan segera menarik Bella untuk mengikuti wanita itu. Sesuai dugaan Verona, rupanya Erina memang pergi untuk menemui Dhruv. Bella memberitahu Verona kalau Erina mungkin saja membutuhkan sesuatu, atau mungkin ingin pergi berbelanja. Erina memang sering keluar untuk membeli beberapa keperluan dapur yang tidak ada di supermarket. Namun, Verona bersikeras mengatakan bahwa Erina sebenarnya sedang berkencan dengan Dhruv. Yah, jika diperhatikan, mereka memang terlihat dekat. Tetapi Bella tidak ingin berasumsi lebih jauh. Ia hany

    Huling Na-update : 2023-07-12
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   53. Perayaan Kecil

    "Mansionnya kosong, tidak ada siapa pun di sana. Velvet bilang ibunya akan pergi ke Montgomery, tapi tidak, dia berbohong. Mereka pergi ke luar negeri, ke suatu tempat terpencil di Tigris. Kota kecil di mana Nyonya Beatrix berasal. Anak buahku masih mencari tahu detail lokasinya," jelas Dhruv seraya meletakkan sebuah amplop cokelat di atas meja. Damian mengangguk dan menghela napas. Ia sudah tahu bahwa Velvet akan pergi ke tempat yang jauh setelah apa yang dia lakukan, tetapi siapa sangka dia dan ibunya malah kembali ke Tigris. "Velvet mungkin mengira aku tidak akan bertindak lebih jauh, hanya karena pamannya telah datang untuk meminta maaf secara langsung," ucap Damian, mendengus. "Tentu saja aku tidak akan mengganggu organisasi keluarga mereka, tapi Velvet tidak akan lolos begitu saja." "Apa saya harus ikut terjun, Tuan?" "Tidak perlu. Saat kondisiku pulih, aku sendiri yang akan mencari tahu dan menemui wanita itu." Dhruv mengangguk mengerti. "Seharusnya aku tidak lengah, tapi

    Huling Na-update : 2023-07-14
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   54. Rencana Pernikahan

    Setelah piring-piring dibereskan dan semua orang tampak bersantai, Mirabesy kembali menaruh piringan hitam lain di atas gramofon. Musik jazz klasik mengalun di penjuru halaman. Meskipun bulan tertutupi awan hitam, tetapi bintang-bintang bertaburan memenuhi langit Hinton.Damian duduk di samping Bella, lalu memperbaiki jaket yang gadis itu kenakan. Udara cukup dingin malam ini dan ia tidak ingin Bella masuk angin. Mereka sudah berada di halaman selama tiga jam."Terima kasih," ucap Bella, tersenyum kecil.Damian mengangguk dan tanpa diduga mendaratkan satu kecupan di pipi Bella. Damian menatap tanpa rasa bersalah, sementara Bella dengan cepat mengedarkan pandang sekeliling.Dan benar saja, beberapa pelayan tampak memperhatikan mereka. Atau mungkin sejak tadi.Mereka jarang menghabiskan waktu berdua di luar mansion setelah Damian mengumumkan hubungan mereka. Para pelayan terlihat selalu penasaran jika melihat kebersamaan mereka. Damian sendiri selalu bersikap acuh tak acuh jika diperhat

    Huling Na-update : 2023-07-17
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   55. Dansa Salju Pertama

    Suara musik terdengar sayup-sayup di telinga keduanya. Angin berembus dengan kencang, membelai wajah Damian dan Bella yang berdiri berhadapan. Bella mendongak menatap kekasihnya yang menunduk dengan senyum kecil menenangkan. Wajah Bella masih dipenuhi keterkejutan. Apakah yang dilontarkan Damian sebelumnya ... Apakah ia hanya salah dengar? Aku ingin kita menikah, Arabella Charlotte. "Kau ..." "Itu terlalu tiba-tiba, ya?" Bella menggeleng pelan, lidahnya terasa kelu untuk bicara. "Tidak, hanya ... hanya saja—aku hanya terkejut. Bukan berarti aku tidak ingin ..." "Aku tahu. Aku tahu, Sayang," kata Damian dengan suara lembut. Ia menangkup pipi Bella dan mendongakkan wajah gadis itu. "Aku mengatakannya karena melihat kebersamaan ibu dan ayah. Aku ingin merasakan hal yang sama. Sebuah ikatan bersama gadis yang kucintai." "Aku sudah menjadi milikmu," ucap Bella. Jantungnya berdebar begitu kencang sampai ia kira Damian bisa mendengarnya. Mata kelam Damian menatap dengan teduh dan Be

    Huling Na-update : 2023-07-20
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   56. Masalah di Markas

    Bella dan Damian kembali ke mansion lewat pintu belakang.Pakaian mereka terasa lembab karena terlalu lama berada di bawah guyuran salju yang turun semakin banyak. Bella memeluk tubuhnya yang menggigil dan mengikuti Damian menyusuri lorong yang sepi.Sebagian besar lampu belum dinyalakan di bagian yang mengarah ke sayap timur. Sebagian besar orang masih berada di luar, tengah menikmati salju pertama yang turun di bulan Desember ini."Aku yang akan datang ke sini," ucap Damian sebelum bergegas menapaki tangga menuju kamarnya.Bella menatapnya dan tidak bisa menahan tawa melihat bagaimana Damian beberapa kali bergidik saat melangkahi tangga dengan langkah lebar.Bella sudah menyuruh Damian untuk masuk lebih awal, tetapi dia bersikeras untuk menemani Bella. Alhasil, ia jadi kedinginan dan tidak bisa berhenti menggigil ketika melintasi lorong. Setelah mandi, Bella akan ke dapur dan membuatkan teh jahe.Bella masuk ke kamarnya dan langsung pergi ke kamar mandi. Ia menyalakan keran air hang

    Huling Na-update : 2023-07-28
  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   57. Belajar Menembak

    Perjalanan menuju tempat latihan menembak terbilang lancar. Mereka hanya melewati kemacetan kecil sebelum tiba di sebuah padang rumput yang sangat luas. Bella selalu memperhatikan jalanan, tetapi tidak ada lagi kejadian yang sama seperti sebelumnya. Ia menghela napas panjang dan berusaha mengubur harapan itu. Mobil Damian berhenti di depan sebuah bangunan kecil dan dia memberikan semacam kode pada pria kekar yang tengah berjaga. Pintu gerbang dibuka, lalu sebuah lapangan luas yang mengarah ke hutan terlihat dalam pandangan. Bella turun dari mobil dan memperhatikan beberapa papan target di sepanjang lapangan. Ia meremas tangannya, mendadak merasa gugup memikirkan apa yang akan ia lakukan. Ia akan belajar menembak. Damian telah menjelaskan dan mempratekkan bagaimana cara memegang pistol ketika mereka masih berada di mansion. Jenis pistol yang mereka gunakan adalah pistol semi otomatis yang merupakan favorit Damian. Katanya, pistol revolver cukup sulit untuk pemula, jadi Bella menur

    Huling Na-update : 2023-07-29

Pinakabagong kabanata

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   138. Kematian Lester

    Langit kelabu menaungi kota Rainelle. Angin kencang tak henti-hentinya berembus, menampar-nampar wajah Damian dengan keras. Sore itu, hujan sepertinya akan turun menyapa.Damian berdiri diam dibalik batang pohon pinus. Matanya tertuju pada bangunan tua yang berdiri di seberang jalan. Bau karat besi dan sampah busuk menyengat hidungnya, tetapi ia tetap berdiri di sana.Damian menggenggam erat pistolnya dan menajamkan pandangan. Urat sarafnya terasa tegang. Sudah setengah jam ia menunggu, tetapi Lester tak kunjung menampakkan batang hidungnya.Dari informasi yang ia dapatkan, Lester kembali ke rumah lamanya hari ini untuk melakukan transaksi. Damian tidak akan membiarkan pria itu lolos begitu saja. Dia mengambil andil sangat besar dalam rencana penculikan Bella.“Ya, para keparat itu sudah mati.”Sebuah suara terdengar dari seberang jalan. Damian menatap waspada dan menempelkan tubuhnya ke pinus di belakangnya.Sedetik kemudian, Lester muncul dengan ponsel yang menempel di telinga. Dia

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   137. Kemunculan Melinda

    Untuk sesaat, Bella kira ia sedang bermimpi. Tetapi sentuhan tangan ibunya begitu nyata, mengelus lembut wajahnya. Air mata mendesak keluar, dan pada akhirnya Bella terisak kencang. Tanpa bisa ditahan, tangis Helena ikut tumpah. “Sayang...” gumam Helena dan tangis Bella mengencang. Betapa Bella merindukan suara ibunya. Setelah sekian tahun tidak bertemu, ini semua terasa seperti kemustahilan. “Ibu... ibu sungguh di sini?” Bella tersedak tangisnya sendiri. Ia ingin merangkul ibunya ke dalam dekapan, tetapi tangannya terlalu lemah untuk diangkat. “Ya, Ibu di sini, Nak. Ibu di sini...” Helena tidak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya dan membungkuk untuk memeluk Bella. “Anakku... Ibu merindukanmu. Ibu sangat merindukanmu.” “Aku juga sangat merindukan... ibu! Kupikir... kita tidak akan bertemu... lagi. Ibu sungguh di sini... Ini...” Bella terisak-isak, tubuhnya bergetar hebat. Pelukan Helena menguat dan Bella merasa tenggelam dalam kerinduan yang menyakitkan. Untuk waktu yang l

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   136. Pertemuan Bella dan Ibunya

    “Massimo sedang mengejarnya. Segera setelah kita temukan lokasinya, maka dia akan berakhir sama seperti anggota Uncamord lainnya.”Damian mengangguk mendengar penjelasan ayahnya. Setelah Bella dirawat bersama ibunya di mansion, mereka bergerak lebih lanjut untuk menemukan kelompok Evren yang ikut berkhianat dalam pesta. Mereka menolak untuk bekerja sama, jadi Serpenquila membantai mereka semua.Setidaknya, hama di dunia para mafioso telah menghilang.“Yang lainnya sedang beristirahat setelah mendapat beberapa jahitan. Kau juga, Damian. Istirahatlah,” lanjut Martinez, menatap rahang, kepala, bahu, dan punggung Damian yang diperban.“Ya, Ayah juga.” Damian berdiri dari kursinya dan berhenti sejenak. Ia menatap Martinez, lalu tersenyum tipis. “Terima kasih, Ayah. Selamat malam.”Martinez mengangguk dengan senyum kecil. “Sudah seharusnya aku melakukan ini, Nak. Selamat malam untukmu.”Damian melangkah pergi dan bergegas menuju kamarnya. Bella dirawat di sana dan masih tidak sadarkan diri.

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   135. Fluctuat Nec Mergitur

    Ya Tuhan.Apa yang selama ini telah terjadi pada Bella sampai dia tidak yakin eksistensi Damian sebagai sesuatu yang nyata?Air mata Damian tumpah, tangisnya mengencang dan wajah Bella berubah menjadi sendu.“Damian... jangan... menangis,” ucap Bella susah payah. Ia mencoba mengangkat tangannya, tetapi nihil. Ia tidak memiliki secuil pun tenaga untuk mengelap air mata di wajah Damian. Hatinya hancur melihat Damian yang selalu terlihat kuat, kini rapuh layaknya kaca.“Aku nyata, Sayang. Aku di sini, aku di sini untuk menyelamatkanmu. Aku minta maaf karena tidak bisa datang lebih cepat.” Damian terisak lebih keras dan menciumi wajah Bella. Bibirnya bergetar. “Bertahanlah Sayangku, kita akan ke rumah sakit. Semuanya sudah berakhir. Tidak ada lagi yang akan menyakitimu.”Rasanya seperti mimpi.Bella menatap wajah Damian, tetapi sulit. Pandangannya terkadang jelas, terkadang buram. Setiap kali ia mencoba membuka matanya lebih lebar, rasanya ada paku yang menusuk-nusuk matanya. Ia ingin men

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   134. Pertemuan dengan Bella

    “Wajahmu tertembak?”Martinez buru-buru mendekat melihat Damian yang muncul di lorong. Dia terus memegangi rahang kanannya yang telah dibalut kain secara asal-asalan. Tangannya berlumuran darah.“Ya, peluru Van. Kukira... kukira lidahku terpotong.” Damian meringis. Rasa sakitnya membuat wajahnya seolah akan terbelah. Ia tidak bisa berbicara tanpa denyutan nyeri yang mengikuti di belakang. “Tapi ternyata masih utuh. Tidak apa-apa, bukan organ vital. Bagaimana dengan yang lain? Apa masih ada yang tersisa?”Martinez menghela napas. “Semuanya sudah dibereskan. Tinggal Ymar dan Lester. Ymar pasti masih berada di rumah ini, dan Andrius sedang mencarinya. Soal Lester, kita akan menemukannya nanti,” jelasnya dengan suara serak. Ia kelelahan, pakaiannya compang-camping terkena tembakan, dan lorong itu tidak memiliki penghangat yang memadai. “Aku akan meminta para anggota untuk membersihkan rumah ini. Yang lain sudah berpencar untuk memeriksa semua ruangan. Bagaimana dengan Van?”“Sudah tewas.

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   133. Serpenquila VS Uncamord

    “Sial, sensornya bagus juga. Di mana dia mendapatkannya?”“Bukan saatnya untuk menanyakan itu, brengsek,” dengus Tyson pada Bogdan yang masih sempat-sempatnya bertanya tentang sensor yang Van gunakan di rumahnya.Setelah melumpuhkan dua penjaga yang berjaga di gerbang depan, Damian, Tyson, dan Bogdan menunggu aba-aba dari Martinez dan Andrius. Beberapa menit telah berlalu, tetapi tidak ada tanda apa pun yang terlihat. Damian berdiri dengan cemas, sudah tidak sanggup menahan diri lebih lama untuk menemukan gadisnya.Ia bersumpah akan membunuh mereka semua, jika ia sampai menemukan Bella dalam keadaan yang tidak ia inginkan.“Ck, kenapa lama sekali?” Bogdan menatap bingung. “Apa sebaiknya aku menyusul?”Damian hendak membantah ketika suara tembakan menggelegar mendadak terdengar. Mereka tersentak dan menatap ke dalam rumah Van.“Sepertinya mereka telah ketahuan. Ayo.” Damian membuka pengaman pistolnya dan bergegas berlari menuju pintu depan. Tyson segera mengikuti di belakang, sementar

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   132. Penyusup

    Bella termangu menatap tembok pucat di hadapannya. Beberapa hari telah berlalu sejak Lester datang menemuinya waktu itu. Tetapi, ia tidak bisa berhenti memikirkan ucapannya. Ibunya ada di sini. Di rumah ini. Di tempat yang sama dengannya. Apakah itu mungkin? Entah Lester bicara jujur atau hanya mengatakan kebohongan semata, pikiran itu terus menghantuinya. Ia merindukan ibunya. Setiap malam, ia memimpikan sebuah tangan ringkih yang membelai kepalanya dengan lembut. Senandung yang terlontar dari bibir wanita itu terasa sangat nyata, sampai-sampai Bella kira ia tidak sedang bermimpi. Apakah ini semua hanya pengaruh obat-obatan? Mereka menyuntiknya setiap hari, nyaris tidak membiarkannnya untuk bergerak seinci pun dari tempat tidurnya. Bella terus bertanya-tanya apakah ia akan mati di sini? Tubuhnya lemas, nyeri, dan pucat seperti mayat. Matanya bahkan terasa sulit untuk dibuka lebar-lebar. Ia tidak bisa mengangkat tangannya, apalagi menggerakan kakinya. Mungkin, berat bada

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   131. ‘Ibumu ada di sini’

    “Hei Putri Tidur, sampai kapan kau akan terus menutup matamu?”Sebuah guncangan terasa di pundak Bella, disusul suara yang tidak asing. Aroma alkohol menerpa penciumannya dan membuat hidung Bella berkerut.“Putri Tidur? Apa aku perlu menciummu agar kau mau bangun? Atau kau ingin berhibernasi seperti seekor beruang bodoh?”Suara kasar itu kembali menyerbu pendengarannya. Bella berusaha membuka kelopak matanya yang terasa berat, rasanya seolah ada lem yang menempel di sana.“Akhirnya Putri Tidur kita bangun juga,” kata Lester dengan seringai tipis. Ia duduk di tepi ranjang dan menatap Bella dengan saksama.Bella terperanjat dari tempatnya dan hendak bangun, tetapi seluruh tubuhnya terasa lemas. Ia membuka mulut untuk bicara, tetapi hanya suara serak yang keluar.Ke mana suaranya pergi?Bella kira kondisinya telah membaik, tetapi mendadak saja ia merasa begitu lemas. Setelah pertemuan mengejutkannya dengan Van, ia sepertinya mengalami serangan panik dan pingsan.Ketika ia bangun, Lester

  • Gadis Kesayangan Sang Mafia   130. Hasil Tes DNA

    “Kau yakin ini hasilnya?”Van menatap hasil tes DNA dengan mata melebar tidak percaya. Ditatapnya Joseph yang mengangguk dengan ekspresi meyakinkan, sama sekali tidak ada keraguan di sana.Van tidak akan pernah meragukan Joseph, tetapi hasil di kertas ini...Bagaimana mungkin ini nyata?Van terduduk lemas di kursi dan menyentuh kepalanya yang terasa sakit. Dari semua hal yang telah ia usahakan setengah mati selama bertahun-tahum, bagaimana mungkin ia bisa melewatkan informasi sepenting ini?Bella adalah anaknya.Arabella Charlotte.Kekasih Damian, musuhnya. Bella yang telah ia siksa. Bella yang ia kira hanyalah bagian dari musuhnya. Bella yang ia jadikan sandera...Bagaimana mungkin dia adalah Bella yang selama ini ia cari? Malaikat kecilnya. Anaknya dengan Helena. Putrinya yang ia tinggalkan bertahun-tahun yang lalu...Bagaimana mungkin mereka adalah satu orang yang sama?Van memijat kepalanya dan terdiam untuk waktu yang lama. Fakta itu hanya membuatnya terguncang dengan perasaan ka

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status