Orangtua Ayu sedang membicarakan perihal pernikahan Ayu dan Aoran.“Aku ikut keputusan kak Aoran.” Ayu menatap Aoran dengan penuh kasih sayang.Aoran pun merasa pernikahannya tidak perlu lagi ditunda, apalagi orang yang disukainya mencintai orang lain, Aoran tidak perlu merasa bersalah lagi, karena gadis itu telah menemukan orang yang dicintainya.“Baiklah aku setuju pernikahannya dilakukan disini, tapi sebelumnya aku harus kembali ke kota dulu untuk membereskan pekerjaanku, setelah semua urusanku selesai di kota, aku akan kembali.”“Benarkah.” Ayu senang mendengar Aoran setuju untuk menikah.“Kamu persiapkan semuanya. Aku akan cepat kembali.” Aoran sedikit tersenyum.***Hubungan Ardella dan Robin semakin dekat, bahkan dalam tidurnya Robin gelisah, mengingat Ardella jantungnya berdegup. Robin matang-matang memikirkan perkataan Raka dan Lisa selama beberapa hari ini, akhirnya Robin memutuskan untuk memberanikan diri mengungkapkan perasaannya pada Ardella.Robin yang mendatangi Ardell
Restoran.Aoran menemui rekan bisnisnya di salah satu restoran. Di negara ini tidak banyak orang mengenal namanya Aoran. "Ganteng banget.""Aku sudah bekerja selama 5 tahun disni, baru kali ini ada pelanggan seganteng itu." Ngiler."Sungguh keindahan yang hakiki." Terkagum-kagum.Ucap para karyawan wanita ketika melihat Aoran masuk ke dalam restoran.Tubuh Aoran yang gagah, langkah kakinya bahkan terlihat keren saat berjalan, tatapan dingin dari bola matanya membuat dia terlihat lebih cool. Pesona Aoran yang bertebaran di dalam restoran membuat para wanita yang meliriknya langsung jatuh cinta.Aoran yang sedang berjalan menuju ke arah meja yang telah dipesannya, di meja itu telah ada seorang wanita yang sedang duduk menunggungnya."Maaf aku terlambat." Ucap Aoran.Terpesona melihat Aoran. "Tidak apa, aku juga baru tiba 5 menit yang lalu." Ucapan yang kaku.Kita sebut aja nama wanita ini Lili. Lili wanita campuran indo-chine, berkulit putih dan berwajah cantik. Lili adalah anak dari r
Ardella batu selesai mandi, saat hendak berganti pakaian Ardella tidak sengaja menyenggol vas bunga yang ada di sudut.“Aduh.”Ardella memungut serpihan kaca. Aoran dari bawah mendengar suara ribut di lantai atas merasa ada yang tidak beres.Aoran bergegas ke atas. Anasya ikut, tapi pas Anasya melihat suara dari arah kamarnya Anasya langsung menghentikan kakaknya.“Kak Aoran. Tunggu!” Anasya berlari lalu berdiri di depan pintu.“Apa kamu menyembunyikan sesuatu, siapa di dalam?” Aoran marah.“Tidak kak, aku lupa memberitahu, kalau temanku menginap, biarkan aku sendiri memeriksanya, apa yang terjadi di dalam.” Menghalangi Aoran menerobos.“Tidak bisa, kakak harus melihatnya sendiri.”Dari dalam Ardella mendengar suara ribut.“Gawat, aku belum berganti pakaian,” menyadari bahwa di tubuhnya hanya sehelai handuk.Ardella buru-buru mencari pakaiannya, ia melepaskan handuknya dan yang terjadi.Cekrekkk.“Siapa!!!”Setelah Aoran membuka pintu, dan melihat seorang gadis tanpa busana. Aoran ti
Tringgg.Ardella mendapat telepon bahwa ia harus pulang segera.“An, aku balik duluan ya, aku ada urusan di rumah.” Ardella pergi begitu saja, lagian Ardella memang tidak berniat bertemu dengan kakak Anasya.**”Senin.Pagi cerah di pekarangan kampus.Hari libur semester telah usai, sekarang saatnya memasuki semester baru. Para mahasiswa telah berdatangan mengurus KRS masing-masing. Ardella, Anasya dan Nina yang telah selesai mengurus KRS duduk dibawah pohon rindang di depan jurusan.Nina yang ingin memulai pembicaraan. "Kalian selama liburan kemana aja." Tanya Nina terbata-bata."Aku pulkam." Ucap Ardella secara reflek."Aku sih di rumah, gangguin kakakku." Ucap Anasya tertawa."Kalau Nina selama liburan kemana." Tanya Ardella balik"Bantu ibu jualan." Ucap Nina.Anasya melihat ke arah Nina "Cieeee, Nina anak rajin nieeee." Ucap Anasya Menggoda Nina.Tring,,, sebuah pesan masuk.Ardella mengambil ponselnya, kemudiaan dibacanya pesan dari chat group jurusan, perlahan membaca pesan aga
Bimo dan Riko berada di dalam kamar."Lu keluar dulu, biar gue duluan." Ucap Riko mengusir Bimo."Gak bisa gitu buat, gue duluan lah, kan gue yang rencanain." Ucap Bimo.Rencana membuat Ardella tertidur adalah perbuatan Bimo, saat berbincang-bincang di tempat pesta, mereka berdua sepakat memberi Ardella obat tidur, setelah itu ingin melakukan hal tidak senonoh pada Ardella."Siap gue baru lu." Riko yang tidak mau mengalah."Gk bisa, punya gue dah ngenceng ne, gk bisa tahan lagi." Ucap Bimo."Iss, punya gue juga." Ucap Riko."Gimana kalau kita main dua bg." Ucap Riko dengan senyum mes*m menjilat bibirnya.Riko berpikir. "Setuju, lu bagian atas, gue bagian bawah." Ucap Riko.Saat mereka berdua yang sedang asik berdebat siapa duluan, tiba-tiba badai datang.Brukk,,,pintu kamar motel melayang.Riko dan Bimo terkejut, mata mereka tercengang melihat para laki-laki gagah dan menyeramkan. Mereka adalah pengawal Anasya, para pengawal menutupi Anasya yang masih dibelakang.Anasya melangkah ked
Sebuah postingan di forum kampus. Foto Ardella ketika Bimo dan Riko membawa Ardella ke motel.Anasya dan Nina terkejut melihat postingan, mereka berdua juga tidak tahu siapa yang memposting foto Ardella. Ardella belum tahu tentang postingan dirinya di forum kampus mengajak Nina dan Anasya berangkat ke kampus."Ayo kita berangkat." Ucap Ardella penuh semangat pagi.Anasya dan Nina hanya melihat Ardella tanpa mengucapkan apapun.Tringgg,,,bunyi ponsel Ardella.Pesan yang masuk berasal dari komite kedisiplinan kampus, dipesan tertera menyuruh Ardella segera datang ke kampus."Dari siapa?" Tanya Anasya pada Ardella.Ardella mengatakan bahwa komite kedisiplinan kampus menyuruhnya segera ke kampus."Kita berangkat sekarang, takutnya telat." Ucap Ardella santai."Kalian duluan, nanti aku nyusul." Ucap Anasya pada Ardella dan Nina.Anasya yang melihat Ardella melangkah keluar kamar. "Nin, jaga Ardella." Bisik Anasya pada Nina."Kamu mau kemana." Tanya Nina pelan."Ada yang harus kurus sebenta
Robin merasa gelisah dan resah ditempat kerja karena memikirkan Ardella tidak pulang semalam dan berada ditempat Anasya membuat Robin tak bisa tidur, karena itu Robin berencana membawakan makan siang untuk Ardella dan ikut makan siang di kampus.Robin dengan semangat bekerja. "Kak, hari ini aku ingin makan siang lebih dulu." Ucap Robin pada Raka.Raka melihat wajah Robin serius. "Tumben, emangnya kamu mau kemana?" Tanya Raka."Ke kampus kak, ketemu Ardella sekalian mengantar makan siang." Ucap Robin senyum.Atas izin Raka Robin pulang terlebih dahulu, sebelum ke kampus Robin menyiapkan bekal makan siang untuk dibawanya ke kampus.Di tempat lain, Ardella dan kedua temannya itu sedang berbincang-bincang.Tringgg,,,. ponsel Anasya berbunyi, sebuah panggilan masuk dari Aoran.Kebetulan sekali Aoran belum pulang dan menunggu Anasya di gerbang kampus.Anasya yang mengangkat ponselnya. "Hallo kak." Ucap Anasya sambil berjalan bersama Ardella dan Nina."Dimana?" Tanya Aoran lewat seberang
"Ayo, kita bicara diluar." Ucap Robin mengajak Aoran keluar.Aoran mengikuti Robin beranjak keluar. Sesampainya diluar Robin langsung melayangkan tinjunya.Brukk,,, Aoran terjatuh ke lantai."Jangan dekati Ardella!" Ucap Robin meraih kembali tubuh Aoran.Mendengar ucapan Robin, Aoran merasa tidak senang dan menepis tangan Robin darinnya.Raut wajah Aoran berubah menjadi kesal. "Apa hakmu menyuruhku untuk menjauh darinya. Bukankah dia Dyra, kenapa kamu terus memanggilnya sebutan Ardella." Ucap Aoran dengan nada dingin.Robin dengan spontan. "Aku pacarnya, aku berhak melindungi Ardella dari laki-laki sepertimu." Ucap Robin memperingatkan Aoran."Pacar. Ckk jadi benar kalian saling menyukai,” decak Aoran kesal. "Aku dan Ardella sepasang kekasih, bahkan kami telah berjanji untuk bersama." Ucap Robin menjelaskan lebih dalam hubungannya dengan Ardella.Seketika itu ingatan Aoran kembali pada Ayu yang mengatakan bahwa Dyra mencintai Robin tapi karena ingin ke kota, Dyra sengaja mendekatinya