Beranda / Romansa / Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket / Bab 107 : Ngobrol atau Berdebat?

Share

Bab 107 : Ngobrol atau Berdebat?

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 20:51:12
“Serius? Lu di depan? Ngapain?” cecar Rachel yang merasa terkejut. Melihat ke sekeliling, keadaan di rumah memang sudah sepi bahkan Jacob tadinya hanya memberikan ponsel lalu kembali ke kamar.

“Ya seriuslah! Kalau gak percaya keluar deh! Gue udah di depan!”

Rachel tak menjawab, menoleh ke belakang terlebih dulu untuk memastikan neneknya masih terlelap. Lalu segera menutup pintu kamar dan mulai melangkah.

Sebelum keluar, dia ingin memastikan jika omongan Jonathan bukanlah bualan semata. Menyingkap tirai jendela untuk melihat keluar rumah. Hingga matanya menangkap bayangan pemuda tinggi yang duduk di atas motor butut.

“Lu beneran di situ? Gue gak salah lihat, kan? Coba lu lambaikan tangan!” perintah Rachel. Takutnya yang di depan bukanlah Jonathan melainkan sosok hantu penunggu jalan.

Cahaya di luar memang sangat terbatas, sehingga wajah Jonathan tak nampak jelas di penglihatan Rachel.

“Iya ini gue! Cepetan keluar!” jawab Jonathan sembari melambaikan tangan ke arah Rachel.

Rachel
Linda Malik

Siapa yang mau double update? Tulis komentar kalian.. Satu jam lagi Thor balik, see you! 🫶🫶

| 6
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 108 : Ciuman Tanpa Sadar

    Rachel segera merebut gelas tehnya dari tangan Jonathan. Namun hal itu justru membuat gelas terjatuh dan tumpah, mengenai baju Jonathan. Untungnya pemuda itu memakai jaket tebal, sehingga panasnya teh tidak sampai mengenai kulit dadanya. “Aduh.. Sorry, gue gak sengaja, Jo!” ucap Rachel dengan rasa bersalah. Memungut gelas kosong itu dan menaruhnya di atas nampan. Lalu tangannya bergerak mengusap dada Jonathan yang terlihat sangat basah. “Gak masalah, Chel. Tenang aja lagi!” balas Jonathan sembari memperhatikan wajah Rachel yang terlihat panik. Gadis itu berusaha mengeringkan jaketnya dengan cara meniup-niup. “Panas ya?” tanya Rachel di sela-sela kegiatannya. Jonathan menggeleng pelan. Memperhatikan gadis itu dari jarak dekat, membuat dadanya berdebar. Dia bisa merasakan aroma nafas Rachel yang terasa hangat. Tangan Jonathan terulur menggenggam pergelangan tangan Rachel. Membuat gadis itu terkejut, sontak menatap ke arahnya. “Gak apa, biarin aja basah,” ucapnya setengah berbisik.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 109 : Membangunkan Calon Istri

    Rachel masih tak sadar dengan apa yang terjadi. Bahkan setiap detik yang berlalu, membuatnya semakin hanyut dalam perasaan asing yang dia sendiri tak mampu memahaminya.Mata Jonathan terpejam, telapak tangannya menekan bagian belakang kepala Rachel. Sedangkan mata Rachel semakin melebar.Ketika Rachel tersadar, secepatnya dia menekan dada Jonathan dengan sebelah tangannya. Sementara tangan kirinya masih terjepit.Nafas Rachel tersengal, wajahnya tampak sangat memerah. Dia pun segera membebaskan tangan kirinya dan bergerak menjauh.Menyadari tak ada suara apapun dari mulut Jonathan, membuat Rachel kembali penasaran. Sehingga dia kembali melangkah ke arah sofa dan melihat Jonathan yang masih memejamkan mata.Apakah yang barusan terjadi, dilakukan secara tidak sadar? Tapi bagaimana Rachel bisa terima, jika ciuman pertamanya sudah direnggut paksa oleh pemuda tengil itu.Rachel mengusap kasar bibirnya, lalu melangkah ke kamarnya dengan perasaan tak menentu. Harusnya dia tak perlu mengkhawa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 110 : Ajakan Jonathan

    “Aneh-aneh gimana? Gue disuruh nenek buat bangunin elu! Gue gak aneh-aneh kali, Chel! Lu tuh yang aneh, dibangunin baik-baik malah marah-marah gak jelas!”Rachel berusaha menelan saliva yang terasa berat, karena tenggorokannya yang kering.“Keluar!!” perintah Rachel dengan wajah menunduk. Semalaman kesulitan tidur karena pemuda tengil ini, dan pagi ini kembali diganggu dengan kehadiran pemuda tidak sopan ini.“Galak amat! Ya deh, gue keluar!!” jawab Jonathan. Sebelum keluar, pemuda itu kembali menoleh. “Inget jangan tidur lagi!”Rachel menatap kesal pada Jonathan yang bertindak seolah-olah berani memerintahnya.“Gimana Jo? Sudah bangun calon istrimu?” tanya nenek Maria ketika melihat Jonathan yang berjalan ke arahnya.Jonathan mengangguk.“Kenapa dagumu?” tanya nenek Maria saat melihat pemuda itu terus mengusap dagunya.“Insiden kecil nek,” jawabnya dengan wajah nyengir.Tepat saat itu, terdengar suara ponsel berdering. Jonathan kembali melangkah menuju ruang tengah untuk mengambil po

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 111 : Hal Termanis

    Akhirnya Natasya berhasil mengubah penampilan Rachel. Awalnya Rachel menolak, namun berkat kegigihannya membujuk, sampai akhirnya Rachel tampil cantik dan menarik dengan dandanan minimalis yang terlihat sangat natural.Jonathan tengah menunggu di depan teras rumah. Kemeja hitam dengan motif batik serta celana kain hitam dilengkapi sepatu pantofel hitam mengkilat. Baju dan sepatu peninggalan mendiang kakek Thomas, kini sudah melengkapi penampilannya. Dan benar, ukurannya sama dengan Jonathan.Terdengar dering dari ponselnya. Panggilan masuk dari Debora.“Jo, dimana kamu? Kok lama? Mami sama papi udah nunggu dari tadi.”“Tunggu, Mi! Jo masih nunggu Rachel siap-siap.”“Rachel ikut? Baiklah mami tunggu ya, sepuluh menit lagi usahakan kembali!” pinta Debora. Lalu panggilan pun berakhir.Tepat saat itu, Rachel keluar bersama Natasya.“Maaf ya, Jo. Nunggu lama. Biasa, perempuan pasti butuh waktu lama untuk bersiap-siap," ujar Natasya menjelaskan.“Tidak ma…” ucapan Jonathan terhenti saat mat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 112 : Tentang Kita

    Kejadian semalam mendadak berputar dalam pikiran Rachel. Membuat wajahnya memerah lantas memalingkan mukanya untuk menghindari kontak mata dengan pemuda tengil itu. Rachel sangat malu, tidak menyangka jika Jonathan akan membahas hal itu.Mendengar ucapan Jonathan, tentu tak perlu ditanya pun Rachel tahu, jika ternyata pemuda itu melakukan hal semalam dalam keadaan sadar.Jonathan pun kembali terdiam. Merasakan tangan Rachel yang berkeringat dalam genggamannya. Namun dia urung melepaskannya, saat dilihat gadis itu hanya pasrah.Hubungan mereka memang sudah dituliskan oleh garis takdir sebagai calon pasangan masa depan. Akan tetapi hingga sekarang pun Jonathan tak pernah mendengar isi hati Rachel. Padahal gadis itu sudah tahu akan perasaannya.Haruskah Jonathan menanyakan langsung perasaan gadis itu padanya? Untuk mendapatkan kepastian jika saat ini dia tak merasa terpaksa dengan perjodohan ini.Setelah acara prosesi pernikahan usai, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama. Keduany

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 113 : Momen Romantis

    “Maksud lu?” Rachel masih tak mengerti, membalas tatapan Jonathan dengan raut wajah bingung.“Gue sudah pernah bilang ke lu. Inget waktu yang di mobil?” tanya Jonathan mengingatkan.Rachel memutar bola mata, mencoba mengingat.“Waktu kita pulang dari makan malam sama mami papi, gue antar lu pulang pakai mobil Tante Natasya,” imbuh Jonathan. Namun Rachel masih tak mengerti.Jonathan menghela nafas panjang.“Kalau pelajaran aja diinget, hal penting masak gak inget sih!” gerutunya dengan wajah kecewa. Padahal hari itu dia begitu mempersiapkan diri untuk menyatakan perasaannya pada gadisnya ini.“Memangnya harus diinget ya, kejadian memalukan itu!? Huh..” Rachel mendesah.“Memalukan? Maksud lu?”“Gimana gak malu-maluin, sampai kita didatengi pak RT,” jawab Rachel sembari memalingkan wajahnya. Malu rasanya jika mengingat kejadian itu.Garis bibir Jonathan melengkung, senang rasanya Rachel mengingat akan hal itu. Hal penting yang menjadi momen terindah dalam hidupnya.“Lu inget? Terus giman

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 114 : Jodoh Terbaik

    Jonathan menepikan motornya di sisi jalan. Suasana yang begitu sepi dan jauh dari rumah penduduk, bahkan tak ada satu kendaraan pun yang melintas. “Coba lu turun dulu, gue periksa motornya!” pinta Jonathan yang langsung dituruti oleh Rachel. “Kok bisa mogok sih, Jo? Memang tadi gak lu periksa dulu sebelum jalan?” tanya Rachel dengan raut wajah panik. Bayangkan saja, hanya berdua berada di tempat asing yang hanya ada pepohonan. Dengan siapa mereka akan meminta pertolongan? “Gue juga gak paham Chel, ini kan bukan motor gue!” jawab Jonathan sembari membuka penutup tangki bensin. “Terus kita gimana dong?” Rachel melirik jam di pergelangan tangan, “hari sudah semakin sore, Jo!” lanjutnya memberitahu. Bensin masih terisi, Jonathan pun tak paham dengan jenis motor tua yang usianya bahkan lebih tua darinya. Jonathan masih berusaha menyalakan mesin motor, menekan stater kaki hingga berulang kali. Namun hasilnya masih sama, motor tak kunjung menyala. “Jo, mana ponsel lu? Kita hubungi ora

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 115 : Hantu Penunggu Rumah?

    Mata Rachel tak berkedip melihat wajah Jonathan yang terlihat sangat serius. Dan ucapan Jonathan terdengar romantis, sampai dirinya kehilangan kata-kata.Tanpa sadar, tangannya membalas genggaman Jonathan. Sebuah balasan perasaan yang tak mampu terucap di bibirnya, namun hanya dengan bahasa tubuhnya menyambut perasaan itu.Kedua pasang mata saling beradu, terkunci dalam tatapan yang menghanyutkan keduanya dalam momen romantis.“Gimana perasaanmu? Apa kamu merasakan hal yang sama?” tanya Jonathan ketika tak mendengar jawaban dari bibir gadis pujaannya.“A-aku..” Rachel menelan ludahnya. “Aku bingung, Jo. Harus jawab apa,” jawab Rachel sembari tersenyum kaku.“Astaga!” Jonathan memejamkan mata. Betapa polosnya calon istrinya ini.“Jo, hujannya udah reda. Kita gak pulang? Sebelum langit semakin gelap?” Rachel coba mengalihkan pembicaraan, menarik tangannya dari genggaman Jonathan, lalu segera beranjak dari tempat duduknya. Melangkah ke sisi jalan sembari menengadahkan tangannya ke atas.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19

Bab terbaru

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 125 : Kecurigaan Jonathan

    "Jo, Rachel gak ada di bus. Gue udah bilang ke Bu Lastri," ucap Mila pada panggilan yang terhubung.Berita menghilangnya Rachel mulai tersebar di kalangan guru dan murid-murid.Setiap peserta ditanya satu persatu oleh Bu Lastri selaku wali kelas, juga guru pembimbing di bus 12B.Tak ada satu orang pun yang mengetahui kemana perginya Rachel. Selain dari pengakuan Mila dan teman-teman satu mejanya, jika terakhir kalinya Rachel berpamitan ke toilet sebelum gadis itu menghilang.Perjalanan terpaksa ditunda. Bu Lastri menyampaikan hal ini pada guru-guru yang lain. Mereka pun segera berpencar untuk mencari keberadaan muridnya.Jonathan tampak panik, sedari tadi dia mengelilingi bangunan resto hingga berkali-kali. Namun tak juga menemukan keberadaan Rachel.Hari sudah semakin gelap, matahari pun sudah tenggelam di peraduan. Rasa khawatir dalam hati Jonathan pun semakin menjadi-jadi.Saat tengah berpikir, dua temannya menghampiri Jonathan yang tengah berjalan mondar-mandir.“Jo?” suara Ray te

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 124 : Keceplosan

    Jonathan merasakan bahagia yang teramat sangat. Meskipun dia tak mendengar jawaban dari bibir Rachel secara langsung, namun cukup dengan anggukan Rachel sudah mampu meyakinkan diri jika perasaan cintanya telah disambut.Hari ini Jonathan akan mencatat dalam memorinya, hari dan tanggal mereka jadian.Rachel kini adalah kekasihnya, status itu tentu akan memperkuat hubungan mereka sebelum menuju ke jenjang yang lebih serius.Tak ada lagi yang berani mengganggu Rachel, termasuk Jessi. Jonathan akan berada di garda terdepan melindungi Rachel dari para pengganggu.Saat langkah mereka tiba di ambang pintu resto, Rachel menarik tangannya dari genggaman Jonathan. Membuat pemuda itu menoleh dengan raut bingung.“Kenapa Beb?”Deg, Rachel terkesiap mendengar panggilan Jonathan padanya. Apakah semua orang akan memanggil dengan sebutan itu, ketika sudah berpacaran? Seperti Mila dan Rayjendra.“A-aku mau makan sama Mila,” jawab Rachel sembari menundukkan pandangan. Baru kali ini dia merasa sangat ma

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 123 : Jadian?

    Jessi dibuat melongo dengan kata-kata yang keluar dari mulut Jonathan. Bagaimana tidak, jika dia mendengar langsung pengakuan dari pemuda itu?“Apa lu bilang, Jo? Calon istri?” tanya Jessi dengan tatapan tak percaya. Berusaha menarik lengan pemuda itu agar mau melihat ke arahnya, namun Jonathan justru membantu gadis Cupu itu.“Lu gak apa, Chel? Ada yang luka?” tanya Jonathan dengan tatapan menelisik pada baju Rachel yang sedikit kotor terkena rumput kering.Mila yang lebih dulu berdiri menatap ke arah Jessi dengan remeh sembari berkata, “tuh kan apa gue bilang. Lu gak budeg kan? Telinga lu masih bisa mendengar? Ngapain lu masih di sini?” tanya Mila ketus.Wajah Jessi tampak memerah. Pertanyaannya bahkan belum sepenuhnya dijawab oleh Jonathan, justru kini dia diserang oleh gadis gembel yang dia benci.“Gue gak percaya, gue gak akan percaya sampai gue melihat bukti itu sendiri!” tukas Jessi berusaha menutupi rasa kecewanya.Mila tersenyum sinis, “bukti apa lagi? Lu kan udah denger sendi

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 122 : Batang Gue Nyangkut!

    Rachel segera beranjak dari ranjang menghampiri Jonathan dan segera mengunci pintu.“Gawat, terus gimana Jo? Bisa gawat kalau yang lain tahu lu ada di sini!”Rachel tampak panik, namun segera memikirkan langkah yang tepat. Hingga akhirnya tercetus satu ide untuk mengeluarkan Jonathan dari kamarnya tanpa diketahui orang lain.“Jo, sini deh! Lu keluar lewat sini,” perintah Rachel sembari membuka lebar kaca jendela.Jonathan tampak masih bingung, tak berpindah dari posisinya. Hingga terdengar ketukan pintu dari luar. Suara Mila terdengar memanggil nama Rachel.Karena tak sabar, Rachel segera menghampiri Jonathan dan menarik tangannya.“Buruan Jo! Cepetan, kalau gak mau kena masalah!” Rachel berusaha mendorong tubuh jangkung itu agar mau menaiki jendela yang tingginya hanya sebatas paha.“Tapi Chel, jendelanya kecil. Mana muat badan gue?” “Dicoba dulu!” Rachel kembali mendorong tubuh Jonathan.“Aduh, batang gue nyangkut Chel!” seru Jonathan ketika setengah tubuhnya keluar, namun miliknya

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 121 : Wanita Bersuara Bariton

    “Chel, akhirnya lu..” Ucapan Jonathan mengambang di udara, ketika yang dilihatnya justru seorang wanita aneh dengan pakaian seksi.Wanita dengan riasan menor, dengan bulu mata palsu berlapis. Juga bibir tebal dengan lipstik merah menyala.Mata Jonathan terbelalak mengawasi wanita yang seperti makhluk jadi-jadian itu. Mulai melangkah mundur, selangkah demi selangkah tatkala wanita itu berjalan gemulai ke arahnya.“Hay ganteng! Butuh kehangatan?” ucap wanita itu dengan suara bariton yang sengaja dibuat mendayu.Jonathan bergidik ngeri melihat sosok yang sama menakutkannya dengan hantu di film horor.“Tidak Om, eh.. Tante. Saya mau cari pacar, eh.. maksudnya istri saya,” jawab Jonathan dengan senyum yang terlihat kaku.Dadanya semakin berdegup kencang, kala wanita aneh itu terus melangkah maju ke arahnya.“Jangan panggil Tante dong, eike masih muda keles.”“Eit! Tante mau ngapain?” tanya Jonathan dengan sikap siaga. Meletakkan kedua tangannya menyilang di depan dada.“Bener, you sudah pu

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 120 : Dag, Dig, Dug!

    Rachel menekan dada Jonathan untuk menjauhkan tubuhnya, namun supir bus mengerem mendadak. Membuat tubuh Rachel malah semakin melekat, hingga pipinya menempel pada dada Jonathan.Dag, Dig, Dug!Bunyi detak jantung Jonathan begitu jelas terdengar di telinganya. Rachel sedikit mendongakkan kepala, terlihat pemuda itu menahan nafas dengan wajah memerah.Terdengar beberapa murid perempuan yang berteriak histeris, bahkan ada beberapa yang beranjak dari bangku untuk melihat ke depan. Untuk melihat, hal apa yang membuat bus berhenti mendadak.Tangan Jonathan terulur memegang kedua bahu Rachel, lalu mendorong agar gadis itu kembali duduk di posisinya. Tentunya dengan gerakan lembut dan sangat hati-hati.“Gue bisa kehilangan akal sehat, kalau posisi lu terlalu dekat,” ujarnya setengah berbisik, membuat Rachel tersadar dan segera membuang pandangannya ke samping.Jonathan pun beranjak dari kursi, melihat ke depan. Ternyata bus berhenti karena ada seekor anjing melintas. Setelah hewan berkaki em

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 119 : Bodyguard Butuh Asupan!

    “Ya, gue cemburu, Chel!”Mata Rachel melebar setelah mendengar ucapan Jonathan dengan wajahnya yang serius itu. Lidahnya mendadak kelu, tak mampu berkata-kata.“Lu milik gue, dan gue gak ijinin siapapun deketin lu! Gue harap lu paham,” lanjut Jonathan. Diraihnya tangan Rachel yang terkulai di atas meja. Lalu menggenggamnya erat, seraya mengusapnya dengan kedua ibu jarinya.Rachel menelan salivanya dengan susah payah, mendadak tenggorokannya terasa kering. Degup jantungnya terus berpacu.“Kalau gue gak boleh dekat sama Nolan, lalu lu sendiri kenapa masih dekat sama Jessi,” balas Rachel sembari membuang pandangannya ke samping.“Lu kan tahu sendiri, bukan gue yang deketin Jessi. Tapi dia yang terus deketin gue.” Jonathan coba menjelaskan.“Tapi kalian cocok kok, sama-sama tinggi dan idola,” sahut Rachel dengan suara lirih. Wajahnya terlihat kesal, bibirnya pun mengerucut. Hal itu terlihat di pandangan Jonathan, meskipun gadis itu berusaha menghindari kontak mata dengannya.“Lu cemburu?”

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 118 : Gue Cemburu!

    Begitu tiba di kantin, Jonathan segera menghampiri meja Rachel, lalu mencengkram kerah seragam Nolan.“Ikut gue!!”“Jonathan, tapi makananku..” Nolan berusaha menolak karena makanannya masih tersisa banyak.Jonathan pun mengambil mangkuk soto milik Nolan, dan membawanya ke meja yang lebih jauh.“Lu duduk di sini! Jangan genit deh lu! Sok jadi playboy, gak pantes tahu!!” sentak Jonathan memaksa Nolan untuk duduk di kursi lain. “Lanjutin makannya! Selesai ini, lu cabut dari sini! Paham?”Nolan yang sedikit takut melihat perangai Jonathan, hanya bisa mengangguk. Lalu segera melanjutkan acara makannya.Sementara itu, Rachel masih terkesiap melihat kedatangan Jonathan yang tiba-tiba. Matanya terus menatap ke arah Jonathan dan Nolan berada.Sedangkan Mila tampak senang melihat kehadiran kekasihnya di sana.“Kok lu susulin kita ke sini sih, Ray?” tanya Mila, lalu meminta Ray untuk duduk di sebelahnya.“Gue ngikutin Jonathan. Tadinya kita ke perpus, gue kira kalian di sana. Ternyata di sini,”

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 117 : Ciuman Tulus

    Saat Rachel terbuai dalam perasaan yang sulit untuk dijelaskan, Jonathan mencondongkan wajahnya semakin dekat.Detik-detik berlalu tanpa kata, namun bahasa tubuh mereka sudah menjelaskan perasaan masing-masing.Rachel merasakan permukaan lembut yang menempel di dahinya, sontak dia pun membuka matanya.Bibir Jonathan sudah mendarat tepat di dahinya. Sebuah ciuman tulus yang menyatakan bagaimana dalamnya perasaan Jonathan pada Rachel.Rachel masih diam tak berkutik, wangi maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu mulai memanjakan indera penciumannya. Membuat Rachel semakin hanyut dalam perasaan nyaman.Apakah ini rasanya dicintai? Seumur hidupnya, baru kali ini Rachel merasakan kenyamanan berada bersama lawan jenis, selain ayahnya. Membuat akal sehatnya pergi entah kemana. Setelah beberapa detik berlalu, Jonathan pun menjauhkan bibirnya dari wajah Rachel. Tangannya terulur membenarkan posisi kacamata Rachel yang sedikit melorot. Lalu menangkupkan kedua tangannya di pipi Rachel yang l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status