Share

Chapter 54.

"Memangnya kenapa jika aku suka dengan wanita yang itu, Dadd?" Sengaja Sean memancing, ingin tau bagaimana reaksi Daddy-nya andai dia bersama Naura, tapi pria paruh baya itu hanya berdecak sambil berlalu pergi.

* * *

"Nau, kau makan yah? Dari pagi kau belum makan. Ayok buka mulutmu." Natasya membawa sepiring nasi untuk Naura, tapi wanita tak mau membuka mulutnya.

"Nggak, Sya. Aku nggak lapar."

"Kau tidak boleh seperti itu. Itu sama saja kau menyiksa diri sendiri." Bu Ningrum dan pak Danu memandang prihatin pada putrinya yang lebih banyak melamun.

"Bener apa kata Natasya, Nak. Kau harus makan. Relakan yang sudah tidak ada, biar Adnan tenang di alam sana." Mendengar nama Adnan air mata Naura luluh lantak kembali.

"Aku nggak menyangka semuanya akan jadi seperti ini, Bu. Adnan ..." Dia tak kuat meneruskan kata-katanya.

"Itu artinya Allah lebih sayang Adnan, kamu harus ikhlas! Ibu yakin Adnan pasti sedih melihat kamu yang se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status