Hampir semua orang yang ada di dalam markas saat itu adalah para petinggi dan juga petarung elit. Lalu, siapa yang bisa melakukan semua ini? Pertanyaan itu seakan menghantui semua orang. Pemimpin muda sebelumnya yang berbicara dengan Codi, menatap orang-orang klan Atmaja dengan curiga. Meski sulit mempercayainya, tapi ia memiliki dugaan bahwa orang-orang ini datang untuk mengalihkan perhatian mereka dan musuh yang sebenarnya justru telah masuk ke dalam sarang mereka. Saat ia berpikir seperti itu, mereka segera berbalik ke belakang dan saat itu, terdengar suara gemuruh besar dari dalam markas utama mereka. Dhuar! Seiring dengan itu, jendela besar yang berada di sisi kanan gedung hancur dan sosok mayat lainnya terbang keluar dari dalam. "Ini- ini pemimpin cabang, bang Indra." Teriak seseorang terkejut. Belum hilang keterkejutan mereka, jendela lainnya kembali hancur dengan seseorang terbang dari dalamnya. Itu adalah pemimpin cabang Red Axe lainnya. "Tidak- tidak mungkin. Apa ya
"Selamat ya, Sa! Aku sangat bangga melihatmu bisa mewujudkan mimpimu hari ini." Ujar Awan tulus saat mereka tinggal berdua di kursi taman belakang rumah Amanda.Amanda sendiri, belum kembali bersama mereka, setelah pergi untuk ganti pakaian ke dalam rumah. Kesempatan tersebut digunakan Awan untuk bicara lebih dekat dengan Annisa, setelah sekian lama mereka tidak bertemu dan bicara sedekat ini."Bukan mimpi Nisa saja, uda. Tapi, mimpi kita!" Balas Annisa dengan wajah merona."Apa uda lupa? Waktu kita tamat sekolah dasar dulu. Uda sendiri yang mengatakan, kalau uda ingin menjadi dokter. Nisa masih ingat dengan sangat, ketika uda mengucapkan mimpi itu sepulang mengambil ijazah dari sekolah kita. Kebetulan saat itu, kita memiliki mimpi yang sama." Lanjut Annisa mengenang masa kecil mereka.Awan ingat saat dia pernah mengungkapkan mimpinya itu dihadapan dua sahabatnya, Aldo dan Fadhil. Bahwa ia bercita-cita untuk menjadi dokter suatu saat nanti. Hanya saja, jalan takdirnya yang berubah dra
Sementara itu, di tempat persembunyian Halim dan keluarganya saat ini.Telah berkumpul Halim bersama keluarganya. Di antara mereka, juga ada satu dari delapan orang ksatria agung yang tersisa dari keluarga Malik, bernama Ansu.Ansu sengaja diutus oleh Judas, kepala keluarga Malik sekarang untuk mempelajari situasi di Indonesia saat ini. Terutama yang berhubungan dengan Awan, yang menjadi musuh keluarga mereka saat ini.Setelah berkuasa penuh atas keluarga Malik dan juga disetir oleh istrinya, keluarga Malik berencana untuk membuat perhitungan dengan Awan.Mereka masih ragu untuk menantang Awan secara langsung, setelah apa yang terjadi menimpa anak bungsu mereka dan juga Khaled, tetua tertinggi dan juga pelindung utama keluarga Malik. Sehingga, mereka berpikir untuk mengejar orang-orang terdekat Awan terlebih dahulu, untuk memberikan tekanan mental kepada Awan.Mereka berpikir, dengan menyakiti orang-orang terdekat Awan, secara tidak langsung mereka juga telah berhasil menyakiti Awan.
'Apa keluarga Sanjaya itu sebegitu menakutkannya? Sampai-sampai kepala keluarga Malik tidak berani menyinggungnya secara langsung?' Siapa keluarga Malik? Di Asia, mereka bahkan bisa dianggap nomor satu. Tapi, mereka tidak berkutik menghadapi keluarga Sanjaya. Sebegitu menakutkannya kah keluarga ini? Saras tidak berkecimpung dalam dunia bisnis, sehingga wajar baginya tidak mengenal nama keluarga Sanjaya. Selain mengenal mereka sebagai keluarga terkaya nomor satu negara ini. Bahkan, Halim suaminya, juga tidak mengenal siapa klan Sanjaya sesungguhnya. Karena bisnisnya selama ini, hanya berkutat di dalam tanah air. Kalaupun ada bisnisnya yang berhubungan dengan luar negeri, itu semua karena koneksi istrinya dengan keluarga Malik. Semua orang dibuat tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Meski tidak ingin membuang dendam ini dari dalam dada mereka. Namun, begitu mendengar tentang kekuatan keluarga Sanjaya yang sampai membuat keluarga Malik harus bersembunyi-sembunyi untuk bisa me
Sebenarnya, Awan dan Amanda berencana menemui keluarga Amanda untuk membicarakan hubungan mereka. Seperti tuntutan Amanda pada Awan sebelumnya, ia ingin hubungan mereka diikat oleh pertunangan secara resmi. Hanya saja, Amanda lupa kalau besok itu adalah hari ulang tahun ke seratus kakeknya dan semua anggota keluarganya sedang disibukkan dengan persiapan untuk merayakan momen tersebut.Karena ini adalah ulang tahun ke seratus Abimana, keluarga Pitaloka membuat pesta yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak orang penting akan hadir dalam acara besok, tidak terkecuali presiden sendiri.Mengingat hal itu, baik Awan dan Amanda, terpaksa harus menunda rencana mereka terlebih dahulu dan mempersiapkan kado apa yang akan mereka berikan pada orang nomor satu dalam Divisi Zero tersebut. Yang jelas, tidak mungkin sekedar hadiah biasa."Kamu kelihatan tenang begitu?" Tanya Awan heran melihat sikap tenang Amanda.Amanda tertawa kecil dan berkata, "Tentu saja. Dalam misi di Eropa ke
Dengan berbagai kebijakan positif yang dijalankan oleh RA Grup dan semua anak perusahaannya, janggal rasanya muncul pesaing baru dengan kualitas standar mampu mencuri pasar mereka. Kecuali, mereka melibatkan para pengambil kebijakan untuk memuluskan jalan mereka. Bagaimanapun, ini adalah perusahaan baru dan cuma berdiri sendiri dengan banyak cabang usaha yang mereka miliki. Sehebat apapun Aegis, mustahil mereka bisa memasuki pasar besar dalam waktu yang begitu singkat. "Menarik!" Ujar Awan tertawa singkat membaca laporan di depannya. Respons Awan membuat bingung Vannesa, "Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk menekan mereka bos?" "Tidak ada." Jawab Awan dengan santai. Vannesa semakin bingung. Bagaimana mungkin mereka tidak melakukan apa-apa, menghadapi musuh yang terang-terangan ingin menghancurkan mereka. "Tapi..." Vannesa ingin mempertanyakan lebih lanjut maksud Awan. Tapi, keburu disergah oleh Awan, "Masalah ini sangat sederhana. Seharusnya kamu sudah bisa melihatnya, Van.
Awan datang sedikit terlambat di Hotel Ritz, karena harus menunggu pengacaranya untuk mengurus surat-surat pemindahan hak dari pulau yang sudah dibelinya. Pulau itu sendiri akan menjadi hadiah kejutan Awan untuk ulang tahun kakeknya Amanda hari ini.Ketika sampai di lobi hotel, Awan dikejutkan dengan bayaknya orang-orang penting yang sudah hadir di sana. Rencananya untuk menyusup tanpa diketahui oleh orang-orang, akhirnya tidak bisa terlaksana.Begitu menyadari kemunculan Awan dan mengenalinya, banyak pejabat dan tokoh-tokoh penting yang datang menghampiri untuk berkenalan dengannya. Sosok Awan sekarang, bukan lagi sosok tanpa nama.Setelah pengumuman besarnya di depan banyak awak media, sesaat sebelum ia meruntuhkan kekuasaan keluarga tirinya yang di dukung oleh organisasi ilegal, The Shadow yang bekerjasama dengan tujuh keluarga naga di Manor Sanjaya kala itu. Awan diketahui sebagai kepala keluarga Sanjaya saat ini.Siapa yang tidak kenal dengan nama keluarga ini?Mereka adalah sat
Meski mereka belum pernah mengikrarkan kalimat cinta ataupun janji apapun, seperti halnya antara Awan dan Annisa. Namun, masing-masing mereka sudah saling mengerti, tentang perasaan mereka satu sama lain.Sesaat, Amanda tersipu dengan pujian spontan Awan dan jutaan kupu-kupu seperti melayang terbang di dalam dadanya.Tentu saja, ini bukan pujian pertama yang pernah diterima Amanda. Namun, pujian ini memiliki makna khusus, karena diucapkan oleh pria yang memiliki tempat khusus dalam hatinya."Sudah, kita harus segera bergegas ke aula. Jangan sampai kakek menunggu kita lebih lama." Ujar Amanda mengalihkan kegugupannya.Awan pun tidak berkomentar apa-apa dan menuruti ajakan Amanda. Biasanya, ia tidak akan sepenurut ini. Namun, melihat rona merah di pipi putih Amanda, membuatnya jantungnya berdebar dengan begitu cepat. Pesona kecantikan Amanda seakan memancar menjadi sangat kuat, saat ia sedang merona seperti itu. Awan khawatir, tidak bisa mengendalikan diri, jika melihat keindahahan itu