Meski mereka belum pernah mengikrarkan kalimat cinta ataupun janji apapun, seperti halnya antara Awan dan Annisa. Namun, masing-masing mereka sudah saling mengerti, tentang perasaan mereka satu sama lain.Sesaat, Amanda tersipu dengan pujian spontan Awan dan jutaan kupu-kupu seperti melayang terbang di dalam dadanya.Tentu saja, ini bukan pujian pertama yang pernah diterima Amanda. Namun, pujian ini memiliki makna khusus, karena diucapkan oleh pria yang memiliki tempat khusus dalam hatinya."Sudah, kita harus segera bergegas ke aula. Jangan sampai kakek menunggu kita lebih lama." Ujar Amanda mengalihkan kegugupannya.Awan pun tidak berkomentar apa-apa dan menuruti ajakan Amanda. Biasanya, ia tidak akan sepenurut ini. Namun, melihat rona merah di pipi putih Amanda, membuatnya jantungnya berdebar dengan begitu cepat. Pesona kecantikan Amanda seakan memancar menjadi sangat kuat, saat ia sedang merona seperti itu. Awan khawatir, tidak bisa mengendalikan diri, jika melihat keindahahan itu
"Frans Royal? Kenapa aku tidak pernah mendengar nama ini sebelumnya?" Tanya Awan heran.Sebagai satu dari lima keluarga misterius, adalah hal yang wajar bagi Awan untuk mengetahui keluarga utama dari empat keluarga lainnya. Hanya saja, sepanjang yang diingatnya tentang keluarga utama, Awan belum pernah mendengar nama Frans sebelumnya.Tobias menatap Awan dengan senang kali ini. Ia merasa, akhirnya ada juga hal yang harus dibanggakannya di depan Awan. Selama ini, kekasih dari mendiang keponakannya itu, selalu menjadi orang serba tahu. Sekarang, mendengar ada sesuatu yang tidak diketahui Awan, membuat Tobias sangat senang. Dengan sedikit membusungkan dada, Tobias berkata, "Frans itu berasal dari keluarga cabang Royal. Jadi, wajar saja jika kamu tidak mengenalnya."Tanpa diminta oleh Awan, Tobias menceritakan tentang Frans dengan bersemangat, "Meski ia dari keluarga cabang, kita tidak bisa memandang remeh dirinya. Frans adalah tuan muda dari keluarga cabang dan ia memiliki bakat lebih b
Hal itu, membuat Frans tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyapa Amanda, "Ini pasti nona Amanda, cucunya tuan Abimana?""Wow, saya tidak menyangka jika anda sangat cantik, melebihi rumor yang pernah saya dengar selama ini." Puji Frans dengan berterus terang mengagumi Amanda.Frans mengulurkan tangannya dan bermaksud untuk menjabat tangan Amanda untuk menikmati harumnya tangan bidadari cantik tersebut. Hanya saja, melihat kilatan liar di dalam tatapan Frans padanya, membuat Amanda merasa jengah dan hanya membalas sekedarnya tanpa membalas uluran tangannya, "Terimakasih atas pujiannya, tuan Frans." Balas Amanda sekedar basa-basi.Frans menjadi canggung, karena tangannya hanya menggantung di udara tanpa mendapat balasan seperti yang diharapkannya. Jika itu terjadi di luar, mungkin Frans akan memaksa mendapatkan wanita yang diinginkannya dan kalau perlu menginjak-injaknya secara langsung di depan umum.Namun, karena ia sedang berada diacara ulang tahun seorang presiden Divisi Zero,
Para pejabat dan juga konglomerat yang bermimpi untuk menjadikan Amanda sebagai mantu mereka, terpaksa juga harus gigit jari dan mengubur dalam-dalam mimpi mereka.Termasuk Frans Royal, wajahnya menjadi memerah karena kecemburuannya terhadap keberuntungan Awan.Tidak terima, Frans segera bersuara lantang, "Tuan Abimana, bagaimana bisa anda menjodohkan cucu anda yang sangat cantik dengan seorang pemuda biasa seperti dia? Dia hanya akan mambawa penurunan sangat signifikan pada keluarga Pitaloka anda. Lagian, hadiah seperti apa yang bisa diberikan oleh orang seperti dia untuk anda?" Ujar Frans terang-terangan merendahkan Awan.Apalagi, melihat penampilan Awan yang terlihat biasa baginya. Mungkin, bagi sebagian yang lain, penampilan Awan sudah bisa dianggap berkelas.Namun, bagi Frans yang sudah terbiasa dengan kehidupan mewah, penampilan Awan hanya masuk dalam kategori kelas biasa.Penilaian Frans yang sangat berani merendahkan Awan, membuat Amanda yang memang sudah tidak suka dengan sik
Belasan alat berat mulai meruntuhkan bangunan yang dulunya merupakan markas anjing. Satu persatu, bangunan yang telah benyak menelurkan banyak petarung hebat ini mulai rata dengan tanah dan itu merupakan pemandangan menyesakkan bagi mereka yang telah menghabiskan waktu di sana dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Meski banyak yang menyebut, bahwa mereka yang telah lulus dan berhasil melewati ujian dari markas anjing telah kehilangan sebagian besar emosi kemanusiaan dalam dirinya. Namun kenyataannya, Topan dan rekan-rekannya yang pernah berjuang mempertaruhkan hidup mereka serta melewati kematian di sana, merasakan perasaan sedih luar biasa saat melihat bangunan ini mulai dihancurkan.Dari tempat inilah para pejuang pasukan anjing dilahirkan. Mereka dulunya bukan siapa-siapa dan hanya dianggap sebagai sampah masyarakat, hingga sekarang mereka menjadi pasukan yang menakutkan dengan kakuatan melebihi manusia biasa.Eksistensi mereka, hampir menyamai tujuh pasukan elit klan Atmaja. Itu m
"Benarkah, bro?" Tanya Radit dan Novi bersemangat."Tentu saja! Sekarang, kalian bisa kembali. Nanti, aku akan mengirim seseorang untuk menunjukkan jalannya pada kalian berdua." Mendengar itu, ekpresi Radit dan Novi kembali bersemangat. Setelah berhasil mencapai level mereka yang sekarang. Baik Radit maupun Novi, semakin tertantang untuk mencapai tahap berikutnya. Menjadi lebih kuat, seperti menjadi candu tersendiri bagi mereka dan itu membuat mereka sulit untuk berhenti, hingga rasa candu dalam diri mereka bisa terpenuhi.Keesokan harinya,Awan sedang berada di lantai teratas perusahaan RA. Tepatnya di dalam ruang kerja Vannesa untuk membahas laporan penting yang dikirimkan oleh Vannesa ke mail pribadinya. Hal itu berkaitan dengan meningkatnya intensitas serangan perusahaan Aegis yang kini mulai mengancam seluruh pasar perusahaan. Mulai dari perusahaan induk, hingga anak perusahaan mereka."Ini membuat keuntungan kita jadi menurun cukup drastis, hingga tiga puluh persen lebih, bos.
Frans masuk dengan santai sambil memasukan tangannya ke dalam saku celananya. Caranya masuk ke ruangan Vannesa saat itu, tidak ubahnya seperti seorang raja yang sedang menikmati singgasana kerajaannya. Di belakangnya, Ada Ansu, satu orang asisten pribadinya serta enam orang pengawal pribadinya.Frans bahkan tidak perlu repot-repot menyapa Vannesa dan menyerahkan tugas tersebut pada Ansu dan anak buahnya. Frans sendiri, lebih menikmati semua keindahan dalam ruang Vannesa serta pemandangan ibu kota yang terlihat begitu indah dari atas sana.Sejak awal masuk ke dalam kantor RA, Frans dibuat kagum dengan kemegahan fasilitas yang ada di dalam sana. Semua infrastuktur dalam perusahaan, tidak hanya dibanguan untuk menunjang kinerja karyawan, tapi juga sudah memenuhi standar ruang kerja berlevel insternasional.Semakin, naik ke lantai atas. Frans bisa melihat, betapa teraturnya bangunan dan tata ruang kerja di dalamnya. Apple dan Microsoft saja yang terkenal dengan fasilitas mewah serta keny
Vannesa tersenyum simpul mendengar tawaran Ansu, "Mr. Ansu, seingat saya, Aegis yang memulai menyerang kami pertama kali. Jadi, bagaimana tepatnya, maksud anda dengan gencatan senjata ini?" Ansu terkekeh, senyumnya masih menunjukkan betapa percaya dirinya ia saat ini. Segera, Ansu menjelaskan, "Saya sudah mempelajari perusahaan RA. Anda tahu? Jika kami meneruskan upaya kami dengan sedikit dorongan, ini tidak akan baik untuk perusahaan RA dan grup perusahaan anda." "Apa ini ancaman?" Sela Vannesa dingin dengan tatapan menyipit tajam. Ia tidak percaya, jika orang seperti Ansu akan memiliki kulit muka yang tebal. Setelah berani menyerang pasar perusahaan RA, ia bahkan berani bicara di depan muka Vannesa, seolah ia bisa melakukan apapun yang ia mau hanya karena ia mengatakan begitu. "Hehehe, anda salah paham, nona Vannesa. Ini bukan hanya tentang Aegis ataupun RA semata. Satu-satunya alasan, kenapa RA tidak akan bisa bertahan adalah adanya tuan Frans dan pembicaraan hari ini bisa terj