Para pejabat dan juga konglomerat yang bermimpi untuk menjadikan Amanda sebagai mantu mereka, terpaksa juga harus gigit jari dan mengubur dalam-dalam mimpi mereka.Termasuk Frans Royal, wajahnya menjadi memerah karena kecemburuannya terhadap keberuntungan Awan.Tidak terima, Frans segera bersuara lantang, "Tuan Abimana, bagaimana bisa anda menjodohkan cucu anda yang sangat cantik dengan seorang pemuda biasa seperti dia? Dia hanya akan mambawa penurunan sangat signifikan pada keluarga Pitaloka anda. Lagian, hadiah seperti apa yang bisa diberikan oleh orang seperti dia untuk anda?" Ujar Frans terang-terangan merendahkan Awan.Apalagi, melihat penampilan Awan yang terlihat biasa baginya. Mungkin, bagi sebagian yang lain, penampilan Awan sudah bisa dianggap berkelas.Namun, bagi Frans yang sudah terbiasa dengan kehidupan mewah, penampilan Awan hanya masuk dalam kategori kelas biasa.Penilaian Frans yang sangat berani merendahkan Awan, membuat Amanda yang memang sudah tidak suka dengan sik
Belasan alat berat mulai meruntuhkan bangunan yang dulunya merupakan markas anjing. Satu persatu, bangunan yang telah benyak menelurkan banyak petarung hebat ini mulai rata dengan tanah dan itu merupakan pemandangan menyesakkan bagi mereka yang telah menghabiskan waktu di sana dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Meski banyak yang menyebut, bahwa mereka yang telah lulus dan berhasil melewati ujian dari markas anjing telah kehilangan sebagian besar emosi kemanusiaan dalam dirinya. Namun kenyataannya, Topan dan rekan-rekannya yang pernah berjuang mempertaruhkan hidup mereka serta melewati kematian di sana, merasakan perasaan sedih luar biasa saat melihat bangunan ini mulai dihancurkan.Dari tempat inilah para pejuang pasukan anjing dilahirkan. Mereka dulunya bukan siapa-siapa dan hanya dianggap sebagai sampah masyarakat, hingga sekarang mereka menjadi pasukan yang menakutkan dengan kakuatan melebihi manusia biasa.Eksistensi mereka, hampir menyamai tujuh pasukan elit klan Atmaja. Itu m
"Benarkah, bro?" Tanya Radit dan Novi bersemangat."Tentu saja! Sekarang, kalian bisa kembali. Nanti, aku akan mengirim seseorang untuk menunjukkan jalannya pada kalian berdua." Mendengar itu, ekpresi Radit dan Novi kembali bersemangat. Setelah berhasil mencapai level mereka yang sekarang. Baik Radit maupun Novi, semakin tertantang untuk mencapai tahap berikutnya. Menjadi lebih kuat, seperti menjadi candu tersendiri bagi mereka dan itu membuat mereka sulit untuk berhenti, hingga rasa candu dalam diri mereka bisa terpenuhi.Keesokan harinya,Awan sedang berada di lantai teratas perusahaan RA. Tepatnya di dalam ruang kerja Vannesa untuk membahas laporan penting yang dikirimkan oleh Vannesa ke mail pribadinya. Hal itu berkaitan dengan meningkatnya intensitas serangan perusahaan Aegis yang kini mulai mengancam seluruh pasar perusahaan. Mulai dari perusahaan induk, hingga anak perusahaan mereka."Ini membuat keuntungan kita jadi menurun cukup drastis, hingga tiga puluh persen lebih, bos.
Frans masuk dengan santai sambil memasukan tangannya ke dalam saku celananya. Caranya masuk ke ruangan Vannesa saat itu, tidak ubahnya seperti seorang raja yang sedang menikmati singgasana kerajaannya. Di belakangnya, Ada Ansu, satu orang asisten pribadinya serta enam orang pengawal pribadinya.Frans bahkan tidak perlu repot-repot menyapa Vannesa dan menyerahkan tugas tersebut pada Ansu dan anak buahnya. Frans sendiri, lebih menikmati semua keindahan dalam ruang Vannesa serta pemandangan ibu kota yang terlihat begitu indah dari atas sana.Sejak awal masuk ke dalam kantor RA, Frans dibuat kagum dengan kemegahan fasilitas yang ada di dalam sana. Semua infrastuktur dalam perusahaan, tidak hanya dibanguan untuk menunjang kinerja karyawan, tapi juga sudah memenuhi standar ruang kerja berlevel insternasional.Semakin, naik ke lantai atas. Frans bisa melihat, betapa teraturnya bangunan dan tata ruang kerja di dalamnya. Apple dan Microsoft saja yang terkenal dengan fasilitas mewah serta keny
Vannesa tersenyum simpul mendengar tawaran Ansu, "Mr. Ansu, seingat saya, Aegis yang memulai menyerang kami pertama kali. Jadi, bagaimana tepatnya, maksud anda dengan gencatan senjata ini?" Ansu terkekeh, senyumnya masih menunjukkan betapa percaya dirinya ia saat ini. Segera, Ansu menjelaskan, "Saya sudah mempelajari perusahaan RA. Anda tahu? Jika kami meneruskan upaya kami dengan sedikit dorongan, ini tidak akan baik untuk perusahaan RA dan grup perusahaan anda." "Apa ini ancaman?" Sela Vannesa dingin dengan tatapan menyipit tajam. Ia tidak percaya, jika orang seperti Ansu akan memiliki kulit muka yang tebal. Setelah berani menyerang pasar perusahaan RA, ia bahkan berani bicara di depan muka Vannesa, seolah ia bisa melakukan apapun yang ia mau hanya karena ia mengatakan begitu. "Hehehe, anda salah paham, nona Vannesa. Ini bukan hanya tentang Aegis ataupun RA semata. Satu-satunya alasan, kenapa RA tidak akan bisa bertahan adalah adanya tuan Frans dan pembicaraan hari ini bisa terj
Melihat keberadaan Awan di sana, membuat kebencian dalam hati Frans kembali menyeruak. Kejadian hari sebelumnya, di mana dia dipermalukan oleh Awan, terbayang dengan sangat jelas dalam benaknya. Frans yang sudah datang dengan persiapan sempurna dan berharap bisa menarik simpatik Abimana, berpikir bahwa rencananya di sana akan berjalan sempurna. Apalagi, Frans juga terpesona dengan kecantikan Amanda dan berpikir bisa memilikinya. Memiliki kecantikan seperti Amanda, akan membuat status Frans menjadi lebih sempurna. Tapi, entah darimana, Awan tiba-tiba muncul dan menghancurkan semua mimpi indahnya. Sekarang, bertemu dengan Awan sekali lagi, Frans tidak bisa menutupi perasaan bencinya. Jika tatapan bisa membunuh, maka Awan pasti sudah mati berulang kali saat ini juga. "Halo, Frans! Kita bertemu lagi. Tidak ku sangka, ternyata takdir membuat kita lebih sering bertemu seperti ini. Aku yakin, ini adalah berkah untuk anda." U
Setelah enam orang pengawal Frans berhasil dilumpuhkan, dua orang wanita muncul dan berdiri di samping Awan. Mereka adalah Lana dan Chiya yang sebelumnya telah diperintahkan Awan untuk melindungi Vannesa secara diam-diam.Awan tersenyum puas melihat hasil kerja pengawal wanitanya itu. Apalagi melihat cara kemunculan mereka dan serangan senyap yang mereka lakukan. Sepertinya, Lana sudah belajar banyak dari Chiya dan membuat keberadaannya bisa tersamarkan sempurna melalui serangan sebelumnya."A-apa yang kalian lakukan? Kalian berani menyerang para pengawalku?" Teriak Frans meradang, melihat enam orang pengawalnya dibuat meringkuk tidak berdaya. Mereka bahkan kesulitan untuk berdiri, setelah terkena serangan tersebut. Meski enam orang tersebut bukanlah pengawal terbaiknya. Namun, masih sulit bagi Frans untuk mempercayai bahwa mereka begitu saja dilumpuhkan oleh pengawal Awan.Parahnya, yang menyerang mereka adalah wanita.Ini sangat memalukan bagi reputasin
Vannesa tersenyum kecut. Ia tidak menyangka, jika selama ini ada orang yang diam-diam menjaganya, tanpa diketahuinya. Ia tidak bisa membayangkan, jika mereka juga ada didekatnya saat ia sedang melakukan aktifitas pribadi, seperti mandi ataupun saat ia sedang mengganti pakaian. Beruntung, yang menjaganya adalah Lana dan Chiya. Vannesa tidak membayangkan, jika itu adalah seorang pria. Betapa malunya Vannesa, jika itu benar terjadi. Ketika memikirkan lebih jauh tentang apa yang coba dilakukan Awan dengan diam-diam menempatkan penjaga untuk melindungi keselamatannya. Mau tidak mau, dada Vannesa kembali berdebar kencang. Ia merasa dirinya begitu berarti bagi Awan, sampai Awan mau melakukan semua ini untuknya. Untuk itu, Vannesa tidak bisa menyembunyikan tatapan kagum dan cintanya pada Awan. Awan melihat itu dan ia berpura-pura tidak menyadarinya, "Vannesa, kamu bisa melanjutkan bekerja. Aku harus segera pergi. Aku yakin, setelah ini, Frans akan meningkatkan serang