Share

BAB 68

"Ah putra bungsuku yang datang, Ibu kira siapa? Kenapa tidak mengabari dulu sebelum datang? Paling tidak Ibu akan menyiapkan sesuatu untuk kedatanganmu. Tapi, sekarang Ibu harus buru-buru pergi." Ucap Ibu tiri Awan dengan hangat.

Awan menatapnya heran dan bertanya-tanya dalam hati, apa wanita ini masih ibu tirinya? Karena sangat tidak biasa Ibu tirinya itu bersikap begitu hangat terhadapnya. Mengingat kedatangannya pertama kali kerumah ini, Ibunya bahkan jadi yang pertama bersikap sinis terhadapnya. Bahkan semakin sinis lagi, semenjak Ayahnya mengumumkan kalau Awan adalah pewaris utama keluarga. Sejak itu, baik ibu tirinya dan kedua saudara tirinya melihat Awan bagaikan seorang musuh yang harus dilenyapkan.

Melihat sikap ibunya yang begitu manis, jelas saja Awan tidak mempercayainya begitu saja. Ada pepatah dikampung halaman Awan yang mengatakan, "Manis jangan langsung ditelan, pahit jangan langsung dimuntahkan". Diusianya yang akan menginjak 22 tahun sebulan lagi, e

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
lombok street food
gas gas...mantul
goodnovel comment avatar
snrfzi
Gasssss suhuukuu
goodnovel comment avatar
gio silver
lanjut author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status