Topan hendak bersujud pada Awan sebagai ungkapan rasa terimakasihnya, namun Awan cepat mencegah niatnya dan menahan pundak Topan, "Jangan senang dulu, karena ada hal yang ingin kuminta untuk Bang Topan kerjakan."
"Tentu! Apapun yang bos minta, pasti akan Saya lakukan tanpa keraguan sedikitpun." Ucap Topan yakin. Bagaimana tidak? Awan bukan hanya telah memaafkan kesalahannya, tapi juga memberi Topan dan seluruh anak buahnya pekerjaan. Bahkan jika Awan menyuruh Topan untuk melompat ke jurang sekalipun, Topan tidak akan ragu sama sekali untuk melakukannya.
"Markas kita masih berada ditempat yang lama bukan?"
"Iya, bos."
"Kalau begitu, Aku ingin Bang Topan membeli tanah kosong yang ada dipinggir bukit yang tidak jauh dari markas kita. Hmn, lumayan luas kayaknya itu."
"Iya, bos. Kalau tidak salah luasnya sekitar 2 hektar kurang sedikit. Apa Bos berminat dengan tanah itu? Kalau iya, saya bisa menghubungkan bos dengan haji Safe'i. Beliau telah lama hendak
"Hmn.." Vannesa mengerjapkan matanya beberapa kali, sambil mengumpulkan kesadarannya.Ia melihat sekeliling dan merasa asing dengan ruangan yang sedang ditempatinya, ini bukan kamar Apartemennya?Kamar yang ditempatinya sekarang bernuansa klasik namun begitu mewah layaknya hotel-hotel kelas atas di Eropa, ditambah dengan model kasur tempat berbaringnya saat ini, begitu kental dengan gaya eropa klasiknya. Namun semua itu tetap saja asing baginya, Vannesa pun tersentak dan cepat berdiri disamping kasur.Ia memegangi kepalanya yang masih menyisakan sedikit rasa pusing, lalu kilatan bayangan tentang yang terjadi kemarin kembali berputar dimemorinya.Wajah Vannesa langsung pucat, "Oh, tidak!" Pekik Vannesa cemas.Ia buru-buru memeriksa kondisi tubuhnya dan anehnya, semua pakaiannya masih utuh. Kecuali blazernya saja yang terbuka dan itupun sudah dilipat dengan rapi dan ditempatkan diatas meja kecil disamping tempat tidurnya. Sementara pakaian lainnya ma
Begitu Naomi keluar dari kamar, Vannesa langsung masuk kedalam kamar mandi. Hal pertama yang dilakukannya adalah meloloskan semua pakaian yang melekat dibadannya. Lalu memeriksa seluruh bagian tubuhnya sampai ke bagian intimnya untuk memastikan lebih teliti.Begitu melihat bagian itu masih utuh dan tidak ada bekas darah sama sekali, Vannesa baru bisa bernafas lega. Ia tidak bisa membayangkan akan kehilangan mahkotanya dalam situasi seperti kemarin. Bagi seorang wanita bangsawan seperti Vannesa, kesucian adalah harta yang paling berharga. Bahkan Ia bisa diusir dan dihapus dari daftar keluarga jika saja ia telah kehilangan kesuciannya sebelum menikah.Harga dirinya bisa hancur jika mahkotanya hilang sebelum pernikahan, mereka akan dicemooh seumur hidup mereka oleh para anggota keluarga bangsawan lainnya. Sehingga tidak jarang para wanita bangsawan seringkali sudah dijodohkan dengan keluarga bangsawan lainnya. Terlepas apakah mereka saling mencintai atau tidak.Sek
"Ah putra bungsuku yang datang, Ibu kira siapa? Kenapa tidak mengabari dulu sebelum datang? Paling tidak Ibu akan menyiapkan sesuatu untuk kedatanganmu. Tapi, sekarang Ibu harus buru-buru pergi." Ucap Ibu tiri Awan dengan hangat. Awan menatapnya heran dan bertanya-tanya dalam hati, apa wanita ini masih ibu tirinya? Karena sangat tidak biasa Ibu tirinya itu bersikap begitu hangat terhadapnya. Mengingat kedatangannya pertama kali kerumah ini, Ibunya bahkan jadi yang pertama bersikap sinis terhadapnya. Bahkan semakin sinis lagi, semenjak Ayahnya mengumumkan kalau Awan adalah pewaris utama keluarga. Sejak itu, baik ibu tirinya dan kedua saudara tirinya melihat Awan bagaikan seorang musuh yang harus dilenyapkan. Melihat sikap ibunya yang begitu manis, jelas saja Awan tidak mempercayainya begitu saja. Ada pepatah dikampung halaman Awan yang mengatakan, "Manis jangan langsung ditelan, pahit jangan langsung dimuntahkan". Diusianya yang akan menginjak 22 tahun sebulan lagi, e
Harvard sendiri harus kehilangan dua orang putranya, mereka adalah Jona Lang dan Yuma Lang, anak pertama dan kedua Harvard. Bahkan dengan mengingatnya saja, membuat Harvard kembali bersedih. Meski tidak ada yang perlu disesalinya dari kejadian pahit itu, tapi tetap saja Ia harus mengalami kesedihan yang begitu dalam.Jona dan juga Yuma adalah putra yang begitu dicintainya. Keduanya juga seniman beladiri handal yang diharapkannya akan menjadi pengganti Harvard dimasa depan.Harvard tidak ingin larut dengan perasaan sedihnya, karena itu Ia bertanya dengan serius, "Kenapa tuan muda menanyakan hal ini?"Merasa tidak ada yang perlu ditutupinya dari Harvard. Kalau Awan ingin mengetahui lebih banyak, maka Ia harus jujur dengan situasi yang sedang dan akan dihadapinya, "Putra bungsu keluarga Jati, Vino Jati. Dia menganggu urusanku dalam pembelian gedung tua di daerah Menteng sana. Sejauh yang kuingat, kami tidak pernah memiliki konflik sebelumnya. Cuma karen
"Baiklah, karena tuan muda sudah bertekad seperti itu." Ucap Harvard sambil berlalu ke meja kerjanya.Dari dalam laci meja kerjanya, Harvard mengeluarkan sebuah jurnal dan memberikannya pada Awan, "Didalam ini, saya telah mencatat semua kekuatan penting dalam keluarga Jati. Secara kekuatan dan kekayaan, keluarga Jati berada diperingkat delapan diantara 9 keluarga Naga. Herman Jati memiliki tiga orang anak saat ini, tuan muda sudah tau siapa putra bungsunya! Yang perlu dapat perhatian adalah anak pertama, Lukman Jati. Dari informasi yang saya dapat, Dia juga sudah mewarisi pusaka keluarga mereka, sama seperti tuan muda. Sebaiknya, tuan muda mewaspadainya. Karena meskipun si bungsu Jati sering membuat onar dan masalah dimana-mana, Lukman yang paling protektif terhadap adiknya itu. Dia pastinya, tidak akan membiarkan ada ancaman apapun terhadap sang adik. Karena itu, Vino selalu melenggang bebas dengan segala kelakuannya selama ini.""Berarti tidak masalah jika si putra b
Kalau saja tidak ingat ada janji dengan Elena siang itu, Awan ingin mengulik lebih banyak informasi dari Harvard. Semakin banyak yang Ia tahu dari kepala pelayan keluarganya itu, samakin dalam Ia bisa mengukur kekuatannya sendiri.Akhirnya, Awan pun memutuskan untuk menyudahinya dan Ia berangkat menuju AW Resto untuk bertemu dengan Elena.Saat mobilnya memasuki area parkir AW Resto, semua orang melirik dan menatap kagum kearahnya. Bahkan ketika Ia hendak memarkirkan mobilnya, petugas parkir dengan secara khusus menyediakan tempat untuk parkir mobilnya, seolah Awan adalah tamu paling VIPnya saat itu. Mobil yang dikendarai Awan terlihat begitu mencolok diantara mobil-mobil lainnya, sekilas lihat saja orang sudah paham betapa mahalnya mobil yang dikendarai Awan.Tidak banyak orang yang bisa memiliki mobil seperti itu di Ibu Kota, apalagi negara ini. Jumlahnya bahkan hanya bisa dihitung oleh jari saja, karena itulah mereka yang mengendarainya menda
Elena tidak tau jika orang diluar ruangannya sedang heboh dengan kedatangan seorang pengendara Lamborghini Serra, karena saat itu Ia sedang berada dalam ruang VIP. Belum lagi, saat ini Elena sedang berdebar-debar karena sebentar lagi Ia akan bertemu dengan pria yang selama ini membuatnya begitu penasaran namun belum pernah sekalipun ditemuinya.Bahkan dalam 5 menit terakhir, Elena sudah sepuluh kali melihat penampilannya dalam cermin kecil dalam tasnya. Penampilannya begitu anggun luar biasa, perpaduan terbaik antara gen Ingris dan Jawa. Namun entah kenapa, Ia masih saja merasa kurang dan tidak percaya diri saat ini. Mungkin karena dalam hatinya, Elena menyadari sepenuhnya jika sebentar lagi Ia akan bertemu dengan pria yang begitu spesial dihatinya.Saat itu, pintu ruang VIP terbuka dan seorang pria dengan setelan jas hitam dan rapi masuk ke dalam ruangan.Elena sempat terdiam sesaat, ada keterkejutan dan juga syok diwajahnya.Dia memang
Tugas hari pertama Topan, ternyata hari itu Ia mendapat laporan kalau ada sebuah ruangan VIP yang sudah dipesan atas nama bosnya, Saktiawan Sanjaya. Saat itu, sudah ada seorang wanita yang merupakan tamu bosnya, sudah berada didalam ruangan. Saat pertama kali masuk, Topan pun sempat tertegun sesaat, Ia tidak menyangka jika tamu bosnya begitu cantik. Setahu Topan, Bosnya juga memiliki seorang wakil CEO yang begitu cantik, yang ditolongnya kemarin. Membuat Topan jadi cemburu dengan keberuntungan bosnya yang dikelilingi oleh banyaknya wanita cantik. Ketika mendengar perkenalan Topan, Elena sampai menghela nafas dalam penuh kelegaan, 'Tuh kan benar! tidak mungkin pria ini adalah Awan.' Senyum cantik Elena mulai mengembang kembali. Topan sendiri yang melihat betapa cepatnya perubahan reaksi Elena, hanya tersenyum miris, 'Kenapa nona ini tampak begitu senang? Apa Ia menduga jika gue adalah Bos dan dia senang kalau ternyata gue bukan bos?'
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi