Sementara itu, dibagian paling depan berdiri seorang wanita tua bersisian dengan Helena, dia adalah Madam Gao.Meski sekilas terlihat bukan seperti seorang yang memiliki kelebihan khusus. Namun, dia adalah orang pertama dijajaran petinggi The Shadow.Sementara itu, pasukan terkuat masing-masing keluarga naga, juga tampak membaur bersama tamu undangan. Suasana terasa begitu hening untuk sebuah acara pesta pernikahan, ditambah ekspresi calon mempelai wanita yang tampak seperti orang mati, membuat suasana terasa lebih mencekam.'Ini lebih cocok disebut acara berkabung daripada acara pernikahan.' Pikir beberapa tamu undangan yang hadir disana. Namun, itu hanya sebatas pikiran semata. Karena kenyataannya, mereka berusaha tetap menampilkan senyum palsu di wajah mereka. Apalagi, mereka juga juga tidak tahu bagaimana nasib mereka setelah keluar dari sana nantinya.Helena disisi lain, menatap takjub pada calon menantunya tersebut. Meski itu adalah pernikahan yang dipaksakan, Helena tidak bisa
Pendeta tersebut tidak lagi berani bicara dan bertanya dengan panjang lebar, karena khawatir Hadi akan menyelanya kembali. Ia sudah cukup malu dengan selaan Hadi sebelumnya, karena itu ia langsung menanyakan hal intinya.Angel hanya diam dengan tatapan menerawang kosong, para penonton sudah menantikan Angel untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan lantang. Namun, sampai satu menit lamanya menunggu, Angel masih tetap diam dengan wajah tanpa ekspresi.Tidak sabar, Hadi kembali bersuara, "Dia bersedia, dia bersedia.""Hahaha."Banyak dari penonton tertawa lucu melihat Hadi kembali mempertontonkan ketidak sabarannya.Tentu saja itu belum bisa dikatakan sah, sehingga pendeta kembali mengulangi pertanyaan yang sama dan Hadi lagi-lagi menyelanya, "Sudah, cepat resmikan saja pak pendeta. Dia tentu saja bersedia, tunggu apalagi. Aku tidak punya banyak waktu dengan segala omong kosong ini." Nada Hadi bukan saja mem"Itu sudah aturannya, tuan Hadi." Jawab pendeta sambil menahan kekesalannya.M
Riana dibuat kesal sendiri karena sikap Awan yang pergi begitu saja. Membuat ia harus berpikir keras untuk mengatur ulang rencana mereka. Neo dengan sigap segera mengeluarkan pisau pendeknya dan mengarahkannya tepat di leher supir, "Maju lebih cepat atau tidak, saya penggal kepalamu." Ancamnya.Si supir merasa cemas, namun itu tidak cukup untuk membuatnya ketakutan."Silahkan bunuh saya! Saya tidak bisa melaju lebih cepat dari ini." Jawab si supir bersikukuh.Ia tahu, sepanjang jalan ada penjagaan yang sangat ketat. Kedua penumpangnya tersebut tidak bisa masuk begitu saja, tanpa dirinya yang menyupiri mereka. Paling tidak, mereka harus bersusah payah untuk melewati penjaga terlebih dahulu, jika nekat masuk tanpa dirinya. Karena itu, ia terlihat percaya diri.Neo menekan sedikit lebih dalam, sampai pisaunya sedikit terbenam dan mengiris leher si supir. Namun, si supir sama sekali tidak bergeming. Ia seperti sudah siap mati demi menjalankan instruksi tuannya.Riana disisi lain, melihat
Selain itu, terdapat empat petinggi the Shadow yang berdiri di empat penjuru mata angin. Salah satunya sudah pernah dihadapi Awan, ketika berada di Jepang. Namun tiga lainnya serasa sangat asing. Kekuatan mereka sangat menakutkan, bahkan Awan dengan kemampuannya sekarang dibuat gentar jika harus berhadapan dengan mereka secara langsung.Selain mereka, Awan tidak dapat mengabaikan keberadaan wanita tua yang berdiri di sebelah ibu tirinya. Ia tidak merasakan kekuatan apapun dari wanita tua tersebut dan wanita tua itu juga terlihat begitu tenang, tapi justru itu yang dicemaskannya.Bukankah air tenang itu paling menakutkan? Karena tidak ada yang bisa menebak seberapa dalam dan berbahayanya apa yang ada didalamnya.Tidak ingin berspekulasi terlalu jauh, Awan coba memainkan trik memancing di air keruh. Ia tersenyum mengejek hinaan ibu tirinya, "Buat apa saya kesini? Saya harap kalian tidak melewatkan berita hari ini. Bukankah sudah jelas dikatakan oleh CEO saya? Mulai saat ini, semua aset
Angel coba berontak, "Lepaskan! Kamu tidak memiliki hak untuk menahanku disini. Kalian... Kalian adalah penipu yang sebenarnya. Kalian selama ini menekan keluargaku dengan kekuasaan yang kalian miliki. Kenyataannya, sekarang kalian tidak lagi memiliki apa-apa. Jadi, lupakan jika kalian masih ingin coba mengendalikan keluargaku." Plak.Wajah Angel sampai terbanting ke sisi berlawanan ketika tamparan Hadi mendarat telak di pipi kirinya. Semua orang tersentak melihat kekejaman Hadi yang tanpa hati menampar seorang wanita, apalagi wanita itu adalah calon istrinya. Bahkan Amelia yang berdiri di sebelah Angel juga terkejut dengan sikap berani kakaknya tersebut. Ia mengira, Hadi terlalu mencintai Angel sehingga tidak akan pernah berani berbuat kasar terhadapnya.Ucapan Angel yang merendahkan keluarganya, menjadi pemicu emosi Hadi. Hadi pada dasarnya adalah seorang yang emosional, ia tidak peduli jika Angel akan membencinya setelah ini. Karena ia sadar, Angel tidak pernah memiliki perasaan
"Mulutmu ternyata lebih hebat dari kemampuanmu, bocah! Apa begitu caramu bicara dengan kakekmu?" Geram Justice kesal. "Kakekku? Jangan melebih-lebihkan dirimu dengan membuat pernyataan sampah seperti ini. Aku.. tidak memiliki kakek sampah seperti anda. Aku hanya punya seorang kakek dan dia adalah orang yang telah mengalahkanmu dan meninggalkan bekas luka itu di tubuhmu. Lalu, ayahku juga mengalahkanmu. Mungkin kita perlu mengulangi pertarungan lagi, untuk melihat siapa yang lebih baik." "Namun, aku khawatir hasil akhirnya akan mengecewakanmu. Karena roh sesat sepertimu, pada akhirnya harus kalah oleh tiga generasi berturut-turut, Alexander Sanjaya. Kamu tidak pernah menang ketika masih memiliki tubuh utuh orang tua itu, apalagi dengan tubuh fana yang kamu miliki sekarang." Awan menyedari hal ini, ketika ia pertama kali bertemu dengan leluhurnya dan mempelajari tentang kekuatan indera ketujuhnya. Disana ia menemukan dua kekuatan yang tidak asing baginya, satu adalah milik Ayahnya da
"Nona, apa anda yakin akan melakukan ini?" Pisces bertanya ragu ketika Elisa mengungkapkan keinginannya. Sebagai pengawal pribadi Elisa, Pisces mengingatkan resiko yang akan ditanggung Elisa jika nekat melakukan apa yang ia perintahkan padanya. Awan adalah musuh nomor satu keluarga Jati, serta enam keluarga naga lainnya. Membantunya sama saja membuat mereka berada di sisi yang sama dengan Awan dan menjadi musuh dari aliansi naga ini. Satu kalimat itu saja, sudah cukup membuat Elisa dianggap sebagai pengkhianat keluarga nantinya. Pisces mencemaskan nasib Elisa, keluarganya bahkan tidak akan ragu menghukum mati mereka jika sampai ketahuan. Elisa tidak menunjukkan keraguan sedikitpun, "Iya. Apa kamu mau membantuku?" Elisa balik bertanya. Pisces menarik napas cukup dalam, ia tidak memiliki pilihan lain. Ia memang satu dari 12 zodiak pelindung keluarga Jati, kesetiaan mereka seharusnya penuh dan tunduk pada perintah kepala keluarga. Namun, setelah sekian lama menjadi pengawal pribadinya
Mendengar itu, Leo langsung mengambil posisi tegap dan sedikit menunduk. Ia tidak meragukan sama sekali, karena yang bicara adalah putri dari tuan besarnya, "Katakan, nona. Apapun itu akan saya lakukan sebisa mungkin." Elisa tertawa dalam hati, melihat betapa mudah rencananya berjalan. "Kamu segera pergi ke gerbang timur dan bawa dua orang bersamamu. Disini, biar Pisces dan dua orang lainnya yang menjaganya." Ucap Elisa lagi dengan serius. Ia awalnya ingin menyuruh mereka semua pergi dari sana, tapi itu akan terkesan sangat mencurigakan. Sehingga, Elisa sengaja mengubah strateginya dan menyisakan dua orang untuk tinggal. Kalau hanya dua orang itu saja, Pisces pasti dapat menyelesaikan mereka dengan mudah. "Tapi... Bukankah musuh sudah masuk ke dalam manor, kenapa kami harus menjaga gerbang timur?" Tanya Leo ragu dan sedikit curiga. Adapun Elisa, ia langsung melotot pada Leo, "Apa kamu tidak tahu, ayahku sudah merencanakan hal ini dengan sangat teliti? Tentu saja musuh kita tidak
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi