Lambat laun, keluarga tiri Awan mungkin akan segera menyadari hal ini. Disaat mereka sedang disibukkan dengan mengalihkan perhatian publik yang mencurigai mereka berada dibalik kecelakaan yang menimpa Kelvin Sanjaya, akibat pernyataan resmi Klan Atmaja sebelumnya. Belum lagi mereka harus bergerak cepat untuk mendapatkan surat resmi meninggalnya Kelvin Sanjaya, agar mereka dapat mengklaim hak waris mereka secara legal. Namun ternyata, usaha pengambil alihan yang telah mereka rencanakan selama bertahun-tahun, hanya berhasil mendapatkan cangkang yang sebagian besar isinya telah kosong.
Secara kekuatan, Awan jauh lebih unggul dibanding dengan keluarga tirinya. Meski tidak ada pengumuman secara resmi tentang penunjukkannya sebagai pewaris sah keluarga Sanjaya. Namun dengan adanya, surat kuasa Ayahnya dan sudah terdaftar di notaris, posisi Awan jauh lebih unggul.
Namun Awan, sengaja melakukan semuanya secara diam-diam untuk menghindari kehebohan yang tidak perlu. Apala
Selanjutnya Awan memberi perintah tambahan untuk Noura agar disampaikan pada Bimbo dan juga Devi, "Perintahkan pada Nami, agar menempatkan tim Delta untuk menjaga setiap perusahaan dalam RA Grup. Serta Devi untuk menempatkan tim Zeta-nya di lantai 3 RA Grup saat ini, selanjutnya mereka akan membantu sekaligus mengontrol tim keamanan dalam RA Grup dan juga anak perusahannya nanti. Tim pengacara dan bodyguard yang dikirimkan oleh Amelia sebelumnya, bisa jadi adalah salam pembuka. Tujuan mereka sebenarnya adalah memberi tekanan psikologis pada semua orang-orang kita saat ini. Kalau kita lemah, mereka akan menjadikan celah itu untuk memukul kita dengan keras.""Mereka saya beri ijin untuk mengambil tindakan tegas, jika pihak musuh masih coba menguji kesabaran kita. Selain itu, Aku juga akan menemui Hilman Paris besok pagi. Untuk membicarakan pemindahan posisiku saat ini. Nanti Vannesa akan menjadi CEO RA Grup dan dibantu oleh paman Billy serta Kak Riana."Pengumum
Sampai Vannesa yang berdiri disebelahnya menyenggol lengannya untuk menyadarkan dirinya, "Eh, iya. Saya, Bos." Jawabnya terkesiap.Vannesa sempat menahan tawanya melihat betapa salah tingkahnya Elena saat ini. Entah apa yang dipikirkan oleh rekan sekaligus sahabat barunya itu saat ini, sehingga sempat-sempatnya melamun saat CEO memanggil namanya."Ma-maaf, tadi saya sedang tidak fokus. Apa anda ada instruksi untuk saya, Bos?" Imbuh Elena menambahkan, Ia khawatir jika Awan akan menyalahkannya karena tidak langsung menyahut panggilannya.Awan hanya tersenyum kecil, bukannya dia tidak sadar jika sedari tadi Elena selalu mencuri pandang ke arahnya. Namun, Ia bersikap profesional dengan tidak membahas lebih lanjut alasan dibalik 'tidak fokus'nya Elena. Ia bertanya pada Elena, "Tolong katakan pada Pak Hilman, besok silahkan temui saya di Villa ini jam 7 malam. Detailnya, besok akan saya jelaskan.""Baik, Bos.""Dengan kamu sekalian, Elena." Kata Awan men
Setelah selesai membuat pengaturan dan semua orang pergi dari sana, Awan hendak berbalik kekamarnya untuk beristirahat. Namun dari sudut matanya, Ia meangkap ada seorang wanita yang sedang mengintipnya dari kejauhan.Awan tersenyum jahil, dia bermaksud mengusili si pengintip.Wosshh.Hanya dalam satu helaan nafas, tubuhnya sudah menghilang dari anak tangga.Melihat hal itu, si pengintip terkejut bukan kepalang. Itu suatu hal yang terlihat begitu janggal dimatanya.Bagaimana manusia biasa bisa melakukan hal seperti itu?Belum hilang keterkejutannya, saat Ia berbalik."Aaaa.." Teriaknya spontan dan melompat kaget. Dibelakangnya sudah berdiri orang yang tadi diuntitnya secara sembunyi-sembunyi."Kamu ngapain, Gin?" Tanya Awan terkekeh melihat ekspresi terkejut Gina."Eto... eh, kamu-kamu bagaimana bisa berada disini? Bukannya tadi ada disana?" Ucapnya kebingungan."Masa? Aku sedari tadi ada disini kok." U
"Kamu kenapa sih, Cin? Datang-datang malah kayak orang kebingugan gitu?" Tanya Rani, rekan dosen satu ruangan Calista.Calista yang baru saja selesai rapat dengan dekan dan petinggi kampus, memang tampak seperti orang sedang kebingungan.Rapat itu sendiri, sebenarnya rapat rutin bulanan dengan dekan dan sesekali ada rektor atau perwakilannya yang ikut dalam rapat rutin fakultas tersebut. Secara administratif, rapat tersebut hanya dibatasi oleh Dekan dan staf tata usaha saja. Cuma ada kebijakan baru, untuk melibatkan dosen-dosen berprestasi untuk memberi masukan demi perkembangan kampus.Rapat hari ini, juga ada agenda untuk menyaring mahasiswa-mahasiswa bermasalah dan biasanya akan berujung dengan DO sehingga memerlukan persetujuan dekan secara khusus. Mereka itu adalah mahasiswa-mahasiswa yang sengaja atau lalai dalam kewajibannya sebagai mahasiswa JIU.Calista yang mendapat pemberitahuan dari salah seorang temannya yang bekerja sebagai staf administrasi
Penelitian? Pertukaran pelajar? Lomba tingkat universitas? Atau tugas khusus lainnya? Kalaupun iya, Awan sama sekali tidak masuk kualifikasi untuk itu karena statusnya masih mahasiswa baru. Masih ada mahasiswa tingkat diatasnya yang jauh lebih berhak dan itupun harus melalui seleksi terlebih dahulu.Yang jelas semua itu sangat tidak masuk akal sama sekali."Tapi, bagaimana mungkin? Aku sudah lihat profilnya, dia hanya mahasiswa kurang mampu dan itupun hampir tidak lolos seleksi karena telat memasukan berkas pendaftarannya." Sanggah Calista."Siapa tahu saja dia memiliki hubungan kerabat dengan dekan atau rektor."Calista berpikir sejenak, lalu berkata, "Hmn, tapi itu tidak mungkin. Kalaupun begitu, pasti ada penekanan dari dekan atau rektor untuk mengistimewakannya. Seperti halnya Frans, mahasiswa tingkat akhir itu loh. Dekan bahkan sampai memanggil pak Broto, pembimbingnya agar memudahkan urusan Frans, karena dia adalah ponakannya pak Dekan. Tapi, Awan?
Calista sedikit mengernyitkan keningnya ketika melihat wanita tersebut, wajahnya terkesan familiar. Tapi karena staf TU tersebut keburu sampai didepannya dan berkata padanya membuat perhatiannya teralihkan, "Bu Calista, ini ada mahasiswa baru kita. Nanti dibantu yah bu, ini berkasnya." Lanjut staf TU tersebut semangat sambil menyerahkan sebuah berkas ke tangan Calista."Tapi, ini sudah berjalan seperempat waktu dari semester berjalan. Apa tidak terlambat untuk masuk sekarang?" Tanya Calista tanpa sama sekali membuka berkas yang ada ditangannya.Meski sebenarnya kasus seperti ini ada beberapa kali terjadi dan pengecualian untuk kalangan tertentu, misal orang tersebut atau keluarganya memiliki latar dan pengaruh yang kuat. Untuk orang biasa, hampir mustahil untuk bisa masuk melalui jalur khusus seperti ini."Tidak apa-apa bu. Dia itu mahasiswa spesial dan ini perintah langsung dari pak Dekan kita." Ucap staff tersebut agak berbisik. Karena alasan tertentu, Ia terl
Tidak terkecuali Awan, mulutnya bahkan ikut ternganga ketika melihat Hanna masuk bersama dengan Calista kedalam kelasnya.Lebih terkejut lagi, ketika Calista memperkenalkan Hanna sebagai mahasiswa baru dikelas mereka.Setiap orang seakan berlomba untuk menarik perhatian Hanna, setiap orang saling berlomba untuk mempersilahkan Hanna duduk didekat mereka. Lagian siapa yang tidak ingin denkat dengan Diva yang sedang nain daun tersebut. Meski secara terbuka, Hanna sudah mengumumkan dirinya mundur dari industri hiburan.Tapi, bagi semua orang yang sudah mengenalnya melalui lagu-lagunya, Hanna tetaplah Diva dihati mereka. Cukup dengan mengenalnya saja, sudah membuat orang menggila. Apalagi bisa duduk didekatnya.Tapi, yang terjadi setiap orang saling menolak satu sama lain. Setiap orang ingin agar Hanna duduk didekatnya, namun tidak ada yang ingin mengalah.Calista sendiri cukup terkejut begitu semua orang menyapa Hanna, bahkan sebelum Ia sempat me
Begitu jam terakhir kuliah hari itu berakhir, rata-rata mahasiswa sekelas Hanna mulai mendekat ke bangku bagian belakang. Sesuatu yang sangat jarang terjadi. Apalagi penyebabnya, jika bukan karena kehadiran Hanna.Didalam kelas tersebut sudah banyak orang terkenal dengan berbagai latar belakang, namun kehadiran Hanna adalah sesuatu yang lain. Itu karena reputasi Hanna yang sudah terkenal se-Asia.Meski sudah menyatakan berhenti dari industri hiburan, namun popularitas Hanna sama sekali tidak berkurang. Bahkan justru melejit tinggi, berkat penampilan terakhirnya yang telah meninggalkan kesan mendalam dihati para penggemarnya.Hanna sendiri cukup terganggu dengan kehadiran banyak orang yang berebut perhatiannya. Sebenarnya, tujuan Hanna kuliah disini adalah agar bisa lebih dekat dengan Awan. Itu karena Ia tahu jika Awan saat ini sedang kuliah.Hanya butuh sedikit informasi baginya, untuk mengetahui Awan kuliah dimana. Dengan memanfaatkan ikatan bathinnya de
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi