"Jadi, apa masih perlu kita ikut campur dalam masalah keluarga Sanjaya?"
"Tidak usah, saat ini kita percayakan bola panas ini pada bocah bernama Saktiawan Sanjaya tersebut. Mari kita lihat, langkah apa yang akan dilakukannya? Jika dia berhasil memenangkan pertarungan ini, maka dia layak menjadi menantu dalam keluarga Pitaloka."
"Minta Tobias untuk mengawasinya secara khusus. Bagaimanapun dia adalah Naga yang baru saja beranjak dewasa dan diluar sana ada Naga kegelapan yang kita tidak harapkan kehadirannya dan kemungkinan akan dapat merusak perkembangannya. Laporkan setiap perkembangan yang dirasa membahayakan, tapi tetap usahakan agar kita tetap tidak terlihat terlibat secara langsung dalam pusara konflik ini."
"Siap, Ketua!" Jawab lima orang lainnya patuh.
...
Beralih ke Villa Nirwana. Dimana Awan yang saat itu sedang memimpin pertemuan khusus dengan para tetua dan seluruh keluarga Sanjaya yang setia mendukungnya. Awan terdiam begitu merasak
Namun, Awan tidak perlu repot-repot memberi penjelasan apapun pada mereka semua.Ia tidak tahu apa tujuan lima orang yang tidak dikenalnya tersebut datang mencarinya saat ini, karena itu Ia bisa mencoba kekuatan Huo yang baru untuk menjajaki mereka semua.Sekalian Awan penasaran untuk melihat sejauh mana perkembangan Huo sekarang. Sebelumnya, ketika berhadapan dengan Hadi di perusahaannya, Awan cukup terkejut dengan besarnya tambahan kecepatan kekuatan yang dimilikinya. Dan itu tidak hanya sebatas pada penambahan kecepatan semata, tapi juga kekuatannya secara keseluruhan.Awan curiga, jika ada sesuatu yang terjadi setelah Ia tidak sadarkan diri ketika bertarung dengan Kevin Soze tempo hari. Kemungkinan itu adalah campur tangannya Gumara, entah bagaimana Gumara melakukannya, namun cara tersebut membuat kekuatan Huo meningkat satu level dari sebelumya.Sekarang dengan kemampuan spritual yang diajarkan oleh leluhurnya, Lucifer. Awan dapat membuat kekuatan me
Begitu lima orang dengan posisi tertinggi dalam Sekte Flamis memasuki halaman Villa Nirwana, awan pekat seakan mengiringi langkah mereka. Cuaca yang sebelumnya cerah bahkan ikut terpengaruh dengan kehadiran kelimanya, membuat suasana mendung dan gelap memberikan rasa mencekam bagi yang berada di area terdekat tempat mereka berada.Rasa ngeri yang mencekam itu sendiri juga dirasakan oleh semua orang yang berada didalam Villa, terkecuali mereka yang berada didalam aula pertemuan."A-apa yang terjadi?" beberapa pelayan bertanya kepada pimpinan Asisten Rumah Tangga, Naomi. Namun wanita yang bertanggung jawab sebagai pimpinan pelayan dalam Villa tersebut, terlihat sama bingungnya. Ia hanyalah wanita biasa, bagaimana bisa Ia menjelaskan fenomena aneh yang terjadi begitu tiba-tiba seperti itu?Yang bisa dilakukan Naomi adalah meraih HT ditangannya dan coba menghubungi para penjaga keamanan yang bertugas digerbang depan Villa untuk mengetahui keadaan diluar. Namun
Naomi dengan cepat mengontrol dan membawa semua pelayan untuk masuk lebih ke dalam Villa dan menjauhi setiap jendela ataupun pintu masuk. Sebagai kepala pelayan, Ia dengan cepat menenangkan semua orang dan mengatakan jika keadaan masih terkendali. Sehingga menghindarkan kepanikan yang tidak perlu untuk sementara waktu.Selanjutnya, saat Lana dan Neo tiba di pintu masuk utama Villa. Mereka dapat melihat satu orang lelaki tua berjubah serba putih dan dibelakangnya terdapat empat orang yang mengenakan jubah serba hitam. Kelima orang tersebut dikelilingi oleh kabut hitam yang terlihat begitu menakutkan.Kabut hitam tersebut bukan sekedar kabut biasa, namun pancaran energi kegelapan yang dimiliki oleh kelimanya.Saat itulah, sebuah cahaya biru dengan nyala begitu terang tiba-tiba melesat dari udara kosong dan sosok Huo berwujud Awan tampak berdiri tepat dihadapan kelimanya dan langsung menghentikan langkah mereka.Bang.Tidak hanya sekedar kemunculannya
Jika Kevin Soze dan 9 jenderal perang mereka tidak jelas mengidentifikasi api neraka milik Huo sebelumnya, karena mereka terlahir dijaman yang berbeda dan hanya mengetahui sejarah dari buku penggilan lama. Secara alami, mereka belum pernah melihat perwujudan langsung dari bentuk api nereka milik sosok raja iblis yang mereka sembah.Namun, tidak dengan Patrick Soze dan empat dewa perang pengawalnya. Mereka telah hidup hampir 200 tahun. Didalam tempat paling rahasia dalam Sekte mereka, terdapat sebuah altar dan didalamnya ada sebuah belanga yang diatasnya terdapat api abadi yang tidak pernah padam hingga saat ini. Itu adalah api milik raja iblis yang pernah turun di zaman kuno dan menjadi sesembahan mereka, kaum satanis. Karena raja iblis tersebutlah yang menyelamatkan para tetua sekaligus pendiri sekte flamis dengan tujuan untuk menghormati penyelamat kaum mereka dimasa lalu.Ruang rahasia itu sendiri, hanya bisa dimasuki oleh ketua Sekte dan juga empat dewa perang penj
Namun, yang tidak diharapkannya terjadi. Justru kelima orang ini malah bersujud padanya, Huo pun langsung tersenyum bangga sambil membusungkan dadanya. "Hahaha, kalian bisa mengenaliku dan tahu bagaimana caranya bersikap." Tawa Huo lantang. Namun dalam hatinya, Ia sempat merengut kesal, "Asem, kenapa pengikutku malah tua-tua begini? Bagaimana bisa senang-senang kalau begini caranya. Mending kalau pengikutnya kayak Riana, kakak sepupunya bro Awan. Eh, ngomong-ngomong pelukannya kemarin itu empuk banget. Duh bodoh banget, kenapa waktu itu Aku tidak bertukar posisi dengan bro Awan saja yah? Dia tidak bisa menghargai keempukan dari syurga seperti itu." "Atau apa perlu kubuat pingsan dulu kali dia yah? Dengan begitu Aku akan bisa bersenang-senang, hehehe." Huo malah asik dengan pikiran mesumnya sendiri dan membayangkan beberapa ide untuknya bersenang-senang. Hal itu membuat bingung Patrik Soze dan empat dewa perangnya heran, karena Huo tidak lagi bicara dengan mer
Lana untuk pertama kalinya tercengang ketika melihat kemunculan Awan satunya. Ia teringat dengan ucapan Neo beberapa saat lalu, sekarang Ia bisa melihat langsung kehadiran Awan yang lain."Beneran.. beneran ada dua tuan muda. Ba-bagaimana bisa?" Ujar Lana terbelalak tidak percaya.Ia coba mengucek matanya untuk memastikan kembali jika Ia sedang tidak salah melihat, namun bagaimanapun Ia coba melihatnya, jauh didepan sana telah berdiri duan orang Awan. Jika keduanya hanya berdiri diam saja, maka tidak akan ada yang dapat membedakan keduanya.Hanya saja, Awan yang pertama muncul dan mengeluarkan cahaya biru terang terlihat begitu agresif dan terkesan mesum."Benar, sekarang Aku bisa yakin jika itu adalah kemampuan milik Awan Kun. Tapi ini jelas bukan kagebunshin, mereka memiliki karakter yang sama sekali berbeda. Seperti dua orang berbeda namun berbagi fisik yang sama." Sahut Neo setelah memperhatikan dari awal kemunculan Awan. Ia terin
Mendengar rentetan pertanyaan Awan yang terkesan menyudutkannya, Huo langsung tertawa nyengir, "Hehehe, itu hanya bercanda doang brother. Lagian situasi disini aman dan terkendali kok. Lihat nih, kita itu aslinya temenan kok. Ya kan?" Tanya Huo sambil melayangkan lirikan tajam ke arah Patrick Soze dan empat dewa perangnya.Patrick Soze masih bingung dengan apa yang terjadi, sekarang Ia melihat sembahan mereka menjadi dua, namun dengan pancaran energi yang jauh berbeda.Sebagai ketua Sekte Ia cepat menyadari suatu hal. Bukankah Diyu Mowang tidak memiliki raga manusia dan hanya menitis ke dalam tubuh manusia pilihannya atau yang disebut sebagai Zhuzi.Ketika melihat bagaimana Diyu Mowang dan inang / Zhuzi nya berinteraksi, kenapa Ia merasa jika Diyu Mowang yang mereka sembah seakan tidak memiliki kuasa sama sekali terhadap inangnya dan justru sebaliknya?Namun karena Diyu Mowang sudah bert
"Bro, jangan lupa minta foto putrinya ketua Sekte itu yah." Rengek Huo dari dalam tubuh Awan. Namun Awan tidak mengubris keisengannya dan Huo kembali merengek, "Bro, pleasee.""Sudah, kamu tatap wajah Inyiak saja untuk sementara waktu." Bathin Awan singkat dan langsung membuat Huo terdiam.Glek.Huo yang berada dalam mode kunang-kunang langsung masuk ke dalam sarangnya, 'Yang benar saja, Aku disuruh memandang senior gomu-gomu disini. Yang terjadi, kami malah main anggar nanti.' Pikir Huo tidak berdaya dalam kesendiriannya.Setelah menghilangnya Huo, Awan beranjak pada lima orang tetua yang ada dihadapannya. Ia dengan tenang berkata pada kelimanya, "Maaf tetua, saya belum mengenal anda berlima. Apa tujuan tetua datang ke Villa saya hari ini?" Tanya Awan sopan.Tidak seperti sebelumnya, setelah mengetahui jika Diyu Mowang sembahan mereka ada dalam tubuh Awan. Sikap Patrick Soze dan empat dewa perangnya, berubah 180 derjat.