Namun, yang tidak diharapkannya terjadi. Justru kelima orang ini malah bersujud padanya, Huo pun langsung tersenyum bangga sambil membusungkan dadanya.
"Hahaha, kalian bisa mengenaliku dan tahu bagaimana caranya bersikap." Tawa Huo lantang. Namun dalam hatinya, Ia sempat merengut kesal, "Asem, kenapa pengikutku malah tua-tua begini? Bagaimana bisa senang-senang kalau begini caranya. Mending kalau pengikutnya kayak Riana, kakak sepupunya bro Awan. Eh, ngomong-ngomong pelukannya kemarin itu empuk banget. Duh bodoh banget, kenapa waktu itu Aku tidak bertukar posisi dengan bro Awan saja yah? Dia tidak bisa menghargai keempukan dari syurga seperti itu."
"Atau apa perlu kubuat pingsan dulu kali dia yah? Dengan begitu Aku akan bisa bersenang-senang, hehehe." Huo malah asik dengan pikiran mesumnya sendiri dan membayangkan beberapa ide untuknya bersenang-senang.
Hal itu membuat bingung Patrik Soze dan empat dewa perangnya heran, karena Huo tidak lagi bicara dengan mer
Lana untuk pertama kalinya tercengang ketika melihat kemunculan Awan satunya. Ia teringat dengan ucapan Neo beberapa saat lalu, sekarang Ia bisa melihat langsung kehadiran Awan yang lain."Beneran.. beneran ada dua tuan muda. Ba-bagaimana bisa?" Ujar Lana terbelalak tidak percaya.Ia coba mengucek matanya untuk memastikan kembali jika Ia sedang tidak salah melihat, namun bagaimanapun Ia coba melihatnya, jauh didepan sana telah berdiri duan orang Awan. Jika keduanya hanya berdiri diam saja, maka tidak akan ada yang dapat membedakan keduanya.Hanya saja, Awan yang pertama muncul dan mengeluarkan cahaya biru terang terlihat begitu agresif dan terkesan mesum."Benar, sekarang Aku bisa yakin jika itu adalah kemampuan milik Awan Kun. Tapi ini jelas bukan kagebunshin, mereka memiliki karakter yang sama sekali berbeda. Seperti dua orang berbeda namun berbagi fisik yang sama." Sahut Neo setelah memperhatikan dari awal kemunculan Awan. Ia terin
Mendengar rentetan pertanyaan Awan yang terkesan menyudutkannya, Huo langsung tertawa nyengir, "Hehehe, itu hanya bercanda doang brother. Lagian situasi disini aman dan terkendali kok. Lihat nih, kita itu aslinya temenan kok. Ya kan?" Tanya Huo sambil melayangkan lirikan tajam ke arah Patrick Soze dan empat dewa perangnya.Patrick Soze masih bingung dengan apa yang terjadi, sekarang Ia melihat sembahan mereka menjadi dua, namun dengan pancaran energi yang jauh berbeda.Sebagai ketua Sekte Ia cepat menyadari suatu hal. Bukankah Diyu Mowang tidak memiliki raga manusia dan hanya menitis ke dalam tubuh manusia pilihannya atau yang disebut sebagai Zhuzi.Ketika melihat bagaimana Diyu Mowang dan inang / Zhuzi nya berinteraksi, kenapa Ia merasa jika Diyu Mowang yang mereka sembah seakan tidak memiliki kuasa sama sekali terhadap inangnya dan justru sebaliknya?Namun karena Diyu Mowang sudah bert
"Bro, jangan lupa minta foto putrinya ketua Sekte itu yah." Rengek Huo dari dalam tubuh Awan. Namun Awan tidak mengubris keisengannya dan Huo kembali merengek, "Bro, pleasee.""Sudah, kamu tatap wajah Inyiak saja untuk sementara waktu." Bathin Awan singkat dan langsung membuat Huo terdiam.Glek.Huo yang berada dalam mode kunang-kunang langsung masuk ke dalam sarangnya, 'Yang benar saja, Aku disuruh memandang senior gomu-gomu disini. Yang terjadi, kami malah main anggar nanti.' Pikir Huo tidak berdaya dalam kesendiriannya.Setelah menghilangnya Huo, Awan beranjak pada lima orang tetua yang ada dihadapannya. Ia dengan tenang berkata pada kelimanya, "Maaf tetua, saya belum mengenal anda berlima. Apa tujuan tetua datang ke Villa saya hari ini?" Tanya Awan sopan.Tidak seperti sebelumnya, setelah mengetahui jika Diyu Mowang sembahan mereka ada dalam tubuh Awan. Sikap Patrick Soze dan empat dewa perangnya, berubah 180 derjat.
Awan mengangguk tenang sambil mengusap keningnya, dalam hati Ia bersyukur bisa terhindar dari konflik dengan Patrick Soze dan empat dewa perangnya. Belum lagi, kalau seandainya Patrick Soze sampai memobilisasi orang-orang di sektenya untuk menyerang dirinya. Pasti itu akan menjadi bencana besar yang tidak terhindarkan.Setiap Sekte kuno biasanya memiliki kekuatan yang sulit dinalar oleh akal sehat, mereka mengembangkan kemampuan sekte mereka sendiri dan biasanya jalur beladiri mereka sangat berbeda dengan manusia pada umumnya.Seperti kemampuan yang ditunjukkan oleh Patrick Soze dan empat dewa perang pengawalnya, Awan hanya dapat melihat kabut pekat ketika menerawang melalui mata spritualnya. Bukankah itu adalah hal yang aneh? Kekuatan inti mereka tidak memiliki kepadatan selain kabut pekat yang gelap, namun sangat sarat dengan hawa kematian didalamnya.Namun takdir menentukan hal lain untuk dirinya, kelimanya justru menjadi sekutu yang berharga bagi Awan sekara
"Apa ini sudah semua?" Tanya Awan seakan tidak percaya begitu melihat lautan manusia didepannya."Iya, Bos. Ini semua yang telah mendaftar, begitu mendapat informasi jika bos akan membentuk pasukan tempur khusus Klan Atmaja di kota ini." Jawab Topan antusias."Bukankah sudah kubilang padamu untuk mengumpulkan seratus orang saja? Kenapa bisa jadi sebanyak ini?"Awan tidak tahu, apa Ia harus bangga dengan banyaknya peminat yang mendaftar dimarkas anjing bentukannya atau malah harus dipusingkan, karena banyaknya jumlah peminat dan membuat fasilitas markas anjing miliknya jadi kelebihan batas tampung.Topan garuk-garuk kepala, antara merasa bersalah dan bangga Ia menjawab, "Awalnya memang begitu, Bos. Tapi, begitu mendengar jika ini adalah permintaan dari bos sendiri. Semua orang jadi sangat bersemangat, hasilnya seperti yang bos lihat sekarang."Saat ini, dihadapan Awan ada lebih dari lima ratus orang telah ikut ambil bagian sebagai pasukan rela
Mendengar itu, terdengar kasak-kusuk dari para preman berwajah keras dilapangan, "Kenapa harus seratus orang? Bukankah ini sudah banyak? Kita bahkan bisa menjadi penguasa mutlak bawah tanah. Jika ketua klan bersedia melatih kita semua.""Iya, kenapa kita semua tidak langsung masuk saja? Bukankah jumlah yang besar akan membuat kekuatan juga semakin besar?"Sampai akhirnya ada seseorang diantara kerumunan yang memberanikan diri bertanya pada Topan, "Bos Topan, kenapa tidak semua dari kami bisa masuk? Bukankah kekuatan kita akan lebih besar dengan banyaknya orang yang dilatih oleh Ketua Klan?"Topan langsung melotot, 'Andai aku yang jadi kepala pelatihnya, Aku akan merekrut lebih banyak orang,' pikir Topan.Namun, Ia hanya bertugas sebagai asisten yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan orang-orang yang diminta oleh bos besarnya. Jadi, punya hak apa Ia untuk menentukan berapa orang yang dapat dipilihnya? Pelatihnya adalah Awan bukan Topan.Topan men
Tepat setelah itu, semua orang mulai saling membidik lawan yang akan mereka hadapi dan pertarungan skala besarpun langsung pecah."Topan." Panggil Awan namun dengan ekspresi kesal.Topan langsung mendekat dengan gugup karena tidak mengerti, apa alasan yang membuat bos besarnya tersebut sampai terlihat kesal begitu."Ya, bos?""Apa kamu tidak ingin memberi contoh yang baik pada anak buahmu?""Eh, ma-maksudnya bos?" Tanya Topan bingung."Masuklah kedalam sana! Ajak 9 pengawal kebanggaanmu itu. Kalian juga harus saling bertarung. Cuma karena level kalian berbeda, maka para pengawalmu harus saling berhadapan satu sama lain. Tidak adil, jika mereka harus berhadapan dengan anggota yang kemampuannya dibawah mereka. Dan itu termasuk dirimu." Ucap Awan tegas.Topan tampak terkejut, Ia tidak menyangka jika Ia harus ikut terlibat dalam seleksi dasar seperti ini. Ia merasa dengan kemampuan yang dimilikinya serta para pengawalnya, mereka aka
Patrick Soze menganggukkan kepala sambil mengusap jenggot putihnya, Ia mulai paham apa rencana yang dimiliki oleh Awan. Cara paling cepat mengeluarkan kemampuan terbaik seseorang adalah dengan mendorongnya ke jurang kematian, dengan begitu Ia akan bertahan mati-matian untuk mempertahankan hidupnya. Sehingga kemampuan yang selama ini terkunci dalam diri mereka, akan dipaksa keluar sebagai bentuk pertahan alami.Patrick Soze lalu bertanya, "Apa tuan Awan ingin kami untuk melatih mereka?"Meski dalam sekte flamis, tanggung jawab untuk melatih pasukan adalah mereka yang berkelas sebagai kepala pengawal. Namun, jika itu adalah permintaan dari Zhuzi Ren, mereka sama sekali tidak keberatan."Tentu saja tidak. Aku memang meminta bantuan ketua Sekte dan empat dewa perang untuk melatih orang-orangku. Namun bukan mereka, tapi mereka..." Tunjuk Awan pada sekelompok orang yang baru saja datang. Itu adalah Lana yang sedang memimpin tujuh orang berjalan dibelakangnya,