Naomi dengan cepat mengontrol dan membawa semua pelayan untuk masuk lebih ke dalam Villa dan menjauhi setiap jendela ataupun pintu masuk. Sebagai kepala pelayan, Ia dengan cepat menenangkan semua orang dan mengatakan jika keadaan masih terkendali. Sehingga menghindarkan kepanikan yang tidak perlu untuk sementara waktu.
Selanjutnya, saat Lana dan Neo tiba di pintu masuk utama Villa. Mereka dapat melihat satu orang lelaki tua berjubah serba putih dan dibelakangnya terdapat empat orang yang mengenakan jubah serba hitam. Kelima orang tersebut dikelilingi oleh kabut hitam yang terlihat begitu menakutkan.
Kabut hitam tersebut bukan sekedar kabut biasa, namun pancaran energi kegelapan yang dimiliki oleh kelimanya.
Saat itulah, sebuah cahaya biru dengan nyala begitu terang tiba-tiba melesat dari udara kosong dan sosok Huo berwujud Awan tampak berdiri tepat dihadapan kelimanya dan langsung menghentikan langkah mereka.
Bang.
Tidak hanya sekedar kemunculannya
Jika Kevin Soze dan 9 jenderal perang mereka tidak jelas mengidentifikasi api neraka milik Huo sebelumnya, karena mereka terlahir dijaman yang berbeda dan hanya mengetahui sejarah dari buku penggilan lama. Secara alami, mereka belum pernah melihat perwujudan langsung dari bentuk api nereka milik sosok raja iblis yang mereka sembah.Namun, tidak dengan Patrick Soze dan empat dewa perang pengawalnya. Mereka telah hidup hampir 200 tahun. Didalam tempat paling rahasia dalam Sekte mereka, terdapat sebuah altar dan didalamnya ada sebuah belanga yang diatasnya terdapat api abadi yang tidak pernah padam hingga saat ini. Itu adalah api milik raja iblis yang pernah turun di zaman kuno dan menjadi sesembahan mereka, kaum satanis. Karena raja iblis tersebutlah yang menyelamatkan para tetua sekaligus pendiri sekte flamis dengan tujuan untuk menghormati penyelamat kaum mereka dimasa lalu.Ruang rahasia itu sendiri, hanya bisa dimasuki oleh ketua Sekte dan juga empat dewa perang penj
Namun, yang tidak diharapkannya terjadi. Justru kelima orang ini malah bersujud padanya, Huo pun langsung tersenyum bangga sambil membusungkan dadanya. "Hahaha, kalian bisa mengenaliku dan tahu bagaimana caranya bersikap." Tawa Huo lantang. Namun dalam hatinya, Ia sempat merengut kesal, "Asem, kenapa pengikutku malah tua-tua begini? Bagaimana bisa senang-senang kalau begini caranya. Mending kalau pengikutnya kayak Riana, kakak sepupunya bro Awan. Eh, ngomong-ngomong pelukannya kemarin itu empuk banget. Duh bodoh banget, kenapa waktu itu Aku tidak bertukar posisi dengan bro Awan saja yah? Dia tidak bisa menghargai keempukan dari syurga seperti itu." "Atau apa perlu kubuat pingsan dulu kali dia yah? Dengan begitu Aku akan bisa bersenang-senang, hehehe." Huo malah asik dengan pikiran mesumnya sendiri dan membayangkan beberapa ide untuknya bersenang-senang. Hal itu membuat bingung Patrik Soze dan empat dewa perangnya heran, karena Huo tidak lagi bicara dengan mer
Lana untuk pertama kalinya tercengang ketika melihat kemunculan Awan satunya. Ia teringat dengan ucapan Neo beberapa saat lalu, sekarang Ia bisa melihat langsung kehadiran Awan yang lain."Beneran.. beneran ada dua tuan muda. Ba-bagaimana bisa?" Ujar Lana terbelalak tidak percaya.Ia coba mengucek matanya untuk memastikan kembali jika Ia sedang tidak salah melihat, namun bagaimanapun Ia coba melihatnya, jauh didepan sana telah berdiri duan orang Awan. Jika keduanya hanya berdiri diam saja, maka tidak akan ada yang dapat membedakan keduanya.Hanya saja, Awan yang pertama muncul dan mengeluarkan cahaya biru terang terlihat begitu agresif dan terkesan mesum."Benar, sekarang Aku bisa yakin jika itu adalah kemampuan milik Awan Kun. Tapi ini jelas bukan kagebunshin, mereka memiliki karakter yang sama sekali berbeda. Seperti dua orang berbeda namun berbagi fisik yang sama." Sahut Neo setelah memperhatikan dari awal kemunculan Awan. Ia terin
Mendengar rentetan pertanyaan Awan yang terkesan menyudutkannya, Huo langsung tertawa nyengir, "Hehehe, itu hanya bercanda doang brother. Lagian situasi disini aman dan terkendali kok. Lihat nih, kita itu aslinya temenan kok. Ya kan?" Tanya Huo sambil melayangkan lirikan tajam ke arah Patrick Soze dan empat dewa perangnya.Patrick Soze masih bingung dengan apa yang terjadi, sekarang Ia melihat sembahan mereka menjadi dua, namun dengan pancaran energi yang jauh berbeda.Sebagai ketua Sekte Ia cepat menyadari suatu hal. Bukankah Diyu Mowang tidak memiliki raga manusia dan hanya menitis ke dalam tubuh manusia pilihannya atau yang disebut sebagai Zhuzi.Ketika melihat bagaimana Diyu Mowang dan inang / Zhuzi nya berinteraksi, kenapa Ia merasa jika Diyu Mowang yang mereka sembah seakan tidak memiliki kuasa sama sekali terhadap inangnya dan justru sebaliknya?Namun karena Diyu Mowang sudah bert
"Bro, jangan lupa minta foto putrinya ketua Sekte itu yah." Rengek Huo dari dalam tubuh Awan. Namun Awan tidak mengubris keisengannya dan Huo kembali merengek, "Bro, pleasee.""Sudah, kamu tatap wajah Inyiak saja untuk sementara waktu." Bathin Awan singkat dan langsung membuat Huo terdiam.Glek.Huo yang berada dalam mode kunang-kunang langsung masuk ke dalam sarangnya, 'Yang benar saja, Aku disuruh memandang senior gomu-gomu disini. Yang terjadi, kami malah main anggar nanti.' Pikir Huo tidak berdaya dalam kesendiriannya.Setelah menghilangnya Huo, Awan beranjak pada lima orang tetua yang ada dihadapannya. Ia dengan tenang berkata pada kelimanya, "Maaf tetua, saya belum mengenal anda berlima. Apa tujuan tetua datang ke Villa saya hari ini?" Tanya Awan sopan.Tidak seperti sebelumnya, setelah mengetahui jika Diyu Mowang sembahan mereka ada dalam tubuh Awan. Sikap Patrick Soze dan empat dewa perangnya, berubah 180 derjat.
Awan mengangguk tenang sambil mengusap keningnya, dalam hati Ia bersyukur bisa terhindar dari konflik dengan Patrick Soze dan empat dewa perangnya. Belum lagi, kalau seandainya Patrick Soze sampai memobilisasi orang-orang di sektenya untuk menyerang dirinya. Pasti itu akan menjadi bencana besar yang tidak terhindarkan.Setiap Sekte kuno biasanya memiliki kekuatan yang sulit dinalar oleh akal sehat, mereka mengembangkan kemampuan sekte mereka sendiri dan biasanya jalur beladiri mereka sangat berbeda dengan manusia pada umumnya.Seperti kemampuan yang ditunjukkan oleh Patrick Soze dan empat dewa perang pengawalnya, Awan hanya dapat melihat kabut pekat ketika menerawang melalui mata spritualnya. Bukankah itu adalah hal yang aneh? Kekuatan inti mereka tidak memiliki kepadatan selain kabut pekat yang gelap, namun sangat sarat dengan hawa kematian didalamnya.Namun takdir menentukan hal lain untuk dirinya, kelimanya justru menjadi sekutu yang berharga bagi Awan sekara
"Apa ini sudah semua?" Tanya Awan seakan tidak percaya begitu melihat lautan manusia didepannya."Iya, Bos. Ini semua yang telah mendaftar, begitu mendapat informasi jika bos akan membentuk pasukan tempur khusus Klan Atmaja di kota ini." Jawab Topan antusias."Bukankah sudah kubilang padamu untuk mengumpulkan seratus orang saja? Kenapa bisa jadi sebanyak ini?"Awan tidak tahu, apa Ia harus bangga dengan banyaknya peminat yang mendaftar dimarkas anjing bentukannya atau malah harus dipusingkan, karena banyaknya jumlah peminat dan membuat fasilitas markas anjing miliknya jadi kelebihan batas tampung.Topan garuk-garuk kepala, antara merasa bersalah dan bangga Ia menjawab, "Awalnya memang begitu, Bos. Tapi, begitu mendengar jika ini adalah permintaan dari bos sendiri. Semua orang jadi sangat bersemangat, hasilnya seperti yang bos lihat sekarang."Saat ini, dihadapan Awan ada lebih dari lima ratus orang telah ikut ambil bagian sebagai pasukan rela
Mendengar itu, terdengar kasak-kusuk dari para preman berwajah keras dilapangan, "Kenapa harus seratus orang? Bukankah ini sudah banyak? Kita bahkan bisa menjadi penguasa mutlak bawah tanah. Jika ketua klan bersedia melatih kita semua.""Iya, kenapa kita semua tidak langsung masuk saja? Bukankah jumlah yang besar akan membuat kekuatan juga semakin besar?"Sampai akhirnya ada seseorang diantara kerumunan yang memberanikan diri bertanya pada Topan, "Bos Topan, kenapa tidak semua dari kami bisa masuk? Bukankah kekuatan kita akan lebih besar dengan banyaknya orang yang dilatih oleh Ketua Klan?"Topan langsung melotot, 'Andai aku yang jadi kepala pelatihnya, Aku akan merekrut lebih banyak orang,' pikir Topan.Namun, Ia hanya bertugas sebagai asisten yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan orang-orang yang diminta oleh bos besarnya. Jadi, punya hak apa Ia untuk menentukan berapa orang yang dapat dipilihnya? Pelatihnya adalah Awan bukan Topan.Topan men
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi