Saat ini hanya tinggal Awan dan Riana dalam ruang tamu. Mengingat betapa seriusnya pembicaraan keduanya, baik Rose maupun Neo secara sadar memberi keduanya privasi lebih dan memilih untuk keluar Apartemen sementara waktu.
"Sekarang, apa rencanamu, Dek?" Tanya Riana lembut begitu melihat jejak kesedihan masih terbayang jelas diwajah tampan Awan. Sebagai seseorang yang baru saja kehilangan seorang Ayah, tentu bukan hal yang mudah bagi Awan untuk melewati momen ini dengan begitu mudah.
Tidak hanya bagi Awan seorang, kehilangan seorang Kelvin adalah kehilangan yang teramat besar bagi keluarga besar mereka. Kelvin adalah sosok sentral dalam klan mereka, dia tidak hanya sebagai kepala keluarga tapi puncak yang membuat setiap orang akan selalu mendongak ketika melihat keluarga mereka. Sekaligus sebagai simbol kekuatan yang membuat tidak ada satupun diantara musuh yang berani mengusik keluarga mereka.
Setiap orang dalam Klan sudah terbiasa bergantung pada sosok Kelvin S
Riana tertawa kecil, "Dek, Aku bukan orang yang bisa kamu ajak untuk negosiasi persyaratan apapun. Kakak hanya pengantar pesan dari Ayahmu, Ingat?""Tidak masalah, Aku hanya mengungkapkan ini sebagai bentuk keputusanku sendiri. Karena Aku akan menjadi kepala keluarga kita berikutnya, maka Aku akan sepenuhnya menjadi orang nomor satu didalam keluarga. Karena itu, Aku punya prinsip sendiri dan tidak boleh ada yang mencampurinya."Setelah berpikir sejenak, Riana pun mengangguk setuju. Tidak ada salahnya hal seperti itu, bagaimanapun setiap pemimpin pasti memiliki aturannya sendiri, karena itu Ia berkata, "Baiklah, jika itu keinginanmu. Aku akan pastikan semua orang yang masih setia dengan keluarga kita untuk mendengar dan mematuhinya.""Aku sudah memutuskan tidak akan mengusik Ibu dan saudara-saudara tiriku. Jika mereka menginginkan kekayaan keluarga Sanjaya, maka biarkanlah mereka memilikinya."Mendengar itu, Riana sangat vterkejut, Ia buru-buru protes, "Ta
Riana pun tersenyum, itu artinya informasi yang diberikan paman Kelvin padanya benar adanya. Kekuatan Awan berkembang sendiri tanpa sadar jika Ia bisa berkembang jauh lebih cepat, jika kekuatan Zhansen bisa berkembang terpisah tanpa bergantung pada inangnya.Tapi, menyadari jika perkembangan Awan bisa sampai sejauh ini, menandakan kemampuan individu Awan sangat luar biasa. Dia dikaruniai kemampuan fisik serta bakat yang sangat luar biasa, memiliki bakat langka seperti Awan dalam keluarga Sanjaya merupakan berkah tersendiri yang tidak ternilai harganya.Awan bukan lagi anak Naga yang perlu berlindung dalam sayap naga raksasanya Kelvin, karena Ia telah tumbuh menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Memilikinya dalam keluarga Sanjaya, maka masa depan keluarga mereka akan semakin cerah.Dimasa lampau, Kelvin terlalu terburu-buru keluar dari aliansi 9 Naga hanya untuk mendominasi tujuh keluarga lainnya. Meski diluar orang tahunya, Klan Sanjaya keluar unt
Semula Ia begitu yakin dengan kekuatannnya yang sudah meningkat untuk mengatasi tekanan energi spritual yang dikeluarkan oleh cincin. Beruntung, ucapan Riana membuat Awan tercerahkan dan tidak nekat untuk memaksa mengadu kekuatan. Jika tidak, kekuatan cincin tersebut akan berbalik menyerangnya dengan cara yang belum terbayangkan oleh Awan. Awan coba melakukan instruksi dari kakak sepupunya, Awan menarik kembali kekuatan internalnya sampai ke titik nol. Sehingga Ia benar-benar berada dalam keadaan kosong, seperti orang yang tidak memiliki kekuatan sama sekali. Sebagai gantinya, kekuatan spritual cincin tidak ada lagi yang menghalanginya untuk memasuki tubuh Awan. Ini seperti bendungan yang dilepaskan penghalangnya. Begitu pembatas tersebut terlepas, kekuatan spritual dalam jumlah yang sangat besar langsung masuk ke dalam tubuhnya tanpa bisa dicegah. Awan sempat cemas, begitu merasakan energi yang tak terbatas mengalir masuk ke dalam dirinya. Urat-urat
"Kamu bisa membangkitkan Zhansen tapi tidak mebangunkan kekuatannya secara sempurna." Lucifer menatap heran ke arah Awan, ketika menemukan keanehan setelah mempelajari kekuatan yang tidak normal dari pancaran energi internal milik Awan. "Ternyata kamu membangkitkan kekuatan itu tidak melalui ritual Zhan Xi. Luar biasa! Kamu membangkitkannya sendiri, hahaha. Tidak salah, kamu memang keturunanku." Lucifer tertawa senang begitu tahu cara Awan membangkitkan Zhansen miliknya tanpa melalui ritual Zhan Xi. Itu adalah kasus langka yang belum pernah terjadi, tapi begitu melihat adanya kekuatan asing lainnya yang sangat besar dalam diri Awan, Lucifer langsung terdiam dengan ekspresi yang sulit diuraikan. Meski Awan tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi Awan bisa merasakan kalau Lucifer terganggu dengan adanya kekuatan lain dalam dirinya, yang tidak lain adalah Gumara. "Cuih, bagaimana bisa ada kekuatan ini dalam dirimu?"
Memilih Huo dan membuang Gumara yang sudah terikat sumpah nyawa dengannya, sama saja dengan membunuh dirinya sendiri. Memilih Gumara dan membuang Huo, sama halnya juga dengan membuh dirinya. Tidak ada satu pilihan pun yang menguntungkan, kecuali mereka tetap bersama dan saling menguatkan satu sama lain. "Aku memilih keduanya dan tidak akan meninggalkan satupun dari mereka." Ucap Awan dengan nada penuh keyakinan pada akhirnya. Itulah pilihan terbaik yang terbayangkan dalam benak Awan saat ini. Meski Ia masih ragu dengan tujuan Gumara saat ini, pada akhirnya mereka masihlah berada dalam satu tubuh yang sama. Awan bisa menyingkirkan Gumara dan tetap mengurungnya dalam dirinya, namun tetap saja Ia tidak bisa membunuhnya, karena itu sama saja dengan Ia membunuh dirinya sendiri. Mendengar itu, Lucifer tertawa terbahak-bahak. Selanjutnya Ia seperti bicara pada dirinya yang lain, "Sudah Kubilang, dia masihlah keturunanku. Diantara pilihan terburuk, tetap saja dia akan mengam
Jika dikalkulasikan, itu sama halnya dengan Awan membuka hampir 50 persen fungsi otaknya. Dimana untuk kasus orang biasa, maksimal hanya bisa menggunakan 5 persen dari keseluruhan kemampuan otak mereka. Kemampuan itu, sudah sampai pada tahap kemampuan spritual tingkat lanjut. Ketika Awan mulai terbiasa dengan kekuatan baru yang memiliki sensasi lebih lembut dari dua kekuatan berkarakter keras yang telah dimilikinya. Awan pun membuka matanya, saat Ia melihat Lucifer kembali. Awan bukan lagi melihat leluhurnya itu sebagai sosok asing seperti pertama kali. Sekarang Ia sudah merasakan bentuk ikatan bathin dengan leluhurnya tersebut. Lucifer disisi lain tampak tersenyum tenang melihat Awan sudah mencapai terobosan baru dengan kekuatan sejatinya dan juga kekuatan Zhansen miliknya. "Sekarang kamu sudah memasuki tahap Grand master sejati dan selangkah lagi mendekati tahap immortal. Teruslah paksa dirimu untuk mencapai tahap leb
Beberapa jam setelah berita kecelakaan yang menimpa Kelvin Sanjaya dirilis, pasar modal dan industri bisnis tanah air mengalami goncangan. Tidak hanya itu, bahkan industri bisnis wilayah Asia yang memiliki keterkaitan dengan indsutri bisnis Sanjaya Grup ikut goyang. Pasalnya, kepercayaan para investor serta relasi bisnis ikut terpengaruh berita menghilangnya Kelvin.Selama ini, sosok Kelvin Sanjaya merupakan tokoh yang begitu berpengaruh. Alasan yang sama, yang membuat pasar industri Sanjaya Grup begitu cepat menyebar hingga ke Mancanegara.Sekarang, dengan menghilangnya Kelvin membuat nilai saham Sanjaya Grup yang terdaftar di bursa saham ikut mengalami goncangan. Secara perlahan, nilai saham mereka dan grup yang tergabung didalamnya, ikut mengalami penurunan. Secara otomatis, ini membuat panik semua orang yang berada dalam aliansi besar Sanjaya.Ada yang bersedih, tentu juga ada yang bersorak dengan situasi yang terjadi. Utamanya, mereka yang bisa mendap
Awan menarik nafas cukup dalam, tapi sebelum menjawab pertanyaan dari kakak sepupunya, Awan menatap Harvard untuk memastikan suatu hal terlebih dahulu, "Paman Harvard, bagaimana kondisi di manor Sanjaya saat ini?" Harvard sedikit memajukan tubuhnya, lalu berkata, "Disana sudah dikuasai oleh orang-orangnya nyonya Helena. Sebelumnya, kondisi sempat memanas setelah tuan muda membuat tuan Hadi dan nyonya Magdalena pulang dalam keadaan cidera parah." "Mereka sempat berdebat satu sama lain untuk membalas anda. Tapi, nyonya Helena menahan mereka. Sepertinya, alasan Nyonya bertindak seperti itu ada hubungannya dengan kecelakaan yang menimpa Tuan Besar pagi ini." Awan mendengus dingin, "Jadi, paman Harvard juga berpendapat jika mereka yang telah mengatur kecelakaan ini?" Harvard sedikit tersedak, namun Ia menjawab dengan nada sedikit lemah yang mengindikasikan ketidaktahuannya, "Itu baru dugaan saya tuan muda. Bukti apapun yang mengarah kesana, belum ada sama