Share

Manusia yang Pandai Memanipulasi Perasaan

"Maaf nasi goreng kamu jatuh di jalan," kata Ria sangat menyesal.

Nasi goreng Kiran terjatuh saat menolong Ria yang dijambak dari belakang. Kiran pun baru sadar pas kabur plastik bungkus nasi gorengnya sudah tak ada di tangan.

"Gak apa-apa," sahut Kiran ikhlas.

Kruyuk!

Bunyi cacing perut kelaparan tidak bisa disembunyikan.

Kiran memijat pelipisnya malu. "Aku bisa tahan sampai pagi."

Ria melirik ke perutnya tak enak hati. "Mas, bisa mampir ke warung makan gak? Kasihan Kiran."

"Mau makan apa?" tawar Ranu.

Ria mencondongkan badan ke depan, menunjuk tempat makan yang buka 24 jam. "Di situ tuh, ada penjual ayam bakar."

Ayam? Kedengaran enak. "Gak ngerepotin kalian, kan?"

Ria menggeleng ramah.

Jawaban Ranu berbeda. "Daripada pingsan di rumah saya."

Mobil melipir ke kedai ayam bakar. Dari wangi saja mereka tahu pasti rasanya enak. Sudah dini hari tidak banyak pembeli yang makan di tempat. Mereka lebih leluasa memilih tempat duduk.

Setelah memesan tiga porsi nasi ayam bakar dan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status