Home / Rumah Tangga / GAIRAH YANG TERTAHAN / BAB 159 S2 Tujuan Tersembunyi

Share

BAB 159 S2 Tujuan Tersembunyi

Author: Pritca Ruby
last update Last Updated: 2024-05-30 22:39:41

"Tidak ada," jawabnya sambil menggelengkan kepala.

Sudah bisa aku tebak jawabannya pasti akan seperti itu. Sedangkan pikiranku terus terganggu dengan apa yang dikatakan oleh Leon.

"Oh ya sudah kalau begitu. Aku mau lihat Al dan El dulu ke bawah. Mas tolong jagain baby Za dulu."

***

Beberapa hari berlalu, anak-anak sudah kembali masuk sekolah begitu juga Mas Anggara yang kembali bekerja. Setelah tinggal di rumah Papa, jujur saja pekerjaanku menjadi lebih ringan. Al dan El selalu ingin diantar dan dijemput oleh kakeknya, sehingga aku bisa lebih santai karena hanya mengurus baby Za. Namun aku dan Mama masih asing satu sama lain. Dan aku pikir tak apa selagi dia tidak berbuat yang buruk pada anak-anak.

"Bi, Bibi kan sudah dari lama kerja di sini. Berarti Bibi sudah tau bagaimana Mas Anggara dari dulu. Aku yakin ada perubahan sikap padanya, entah itu karena ibunya meninggal, atau karena ayahnya menikah lagi atau mungkin ada hal lain."

Tidak ada cara lain selain aku mulai mencari informasi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wenny ThePooh
next pleaseeee
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 160 S2 Mengadu

    Evelyn diam dan menatapku dengan penuh keseriusan, sampai aku berpikir kembali tentang apa yang aku katakan barusan. Aku hanya takut salah dalam pemilihan kata yang mungkin bisa membuatnya salah mengartikan, yang akhirnya pasti akan terasa mencurigakan."Jujur saja, kamu mencurigakan sekali. Sebenarnya apa yang kamu rencanakan? Apa yang ingin kamu tau dariku?"Sudah aku duga, Evelyn memang bukalah orang yang mudah aku kecoh untuk ambil hatinya agar bisa dengan tanpa sadar menceritakan apa yang aku harapkan."Rencana? Aku tidak punya rencana apa-apa.""Jangan berbohong! Aku tidak sebodoh itu.""Dengan kamu begitu, malah membuat aku bertanya-tanya kenapa? Padahal aku tidak merencakan apa-apa, selain rencana mendekatkan suamiku dengan keluarganya lagi, dengan Papanya setelah selama ini hubungan mereka merenggang. Kamu yang entah bagaimana ceritanya tiba-tiba ingin tinggal di sini juga. Aku masih bermurah hati tidak langsung mengajak Mas Anggara untuk kembali pulang, padahal dia sudah men

    Last Updated : 2024-06-03
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 161 S2 Kania

    "Kalau begitu, Mas jawab dulu pertanyaanku. Apa alasan Mas mau menikahiku? Dari awal kita bertemu tidak sengaja saat di supermarket itu. Lalu, kamu merencanakan pekerjaan untukku, katanya Mas ingin dekat denganku, kan? Padahal dari awal Mas sudah tau aku ini sudah menjadi istri orang. Aku tau ini sudah sangat terlambat, karena kita juga sudah punya tiga orang anak. Bahkan aku juga sudah hampir melupakan rasa ingin tahuku akan alasan itu, tapi kemunculan Evelyn membuat aku ingin tau lagi."Aku terdiam sejenak, melihat Mas Anggara masih menyimak ucapanku dengan baik."Sebenarnya aku ingin bertanya ini dari beberapa waktu lalu, tapi aku masih terus menimbang apakah baik atau tidaknya aku membahas hal ini lagi. Mengingat kita berdua benar-benar lupa untuk membahas hal itu karena aku juga langsung hamil si kembar setelah belum lama menikah. Dan sekarang sepertinya waktu yang pas buat kita obrolkan ini. Rasanya aku sudah siap dengan jawaban yang bahkan mungkin tidak sesuai dengan harapanku.

    Last Updated : 2024-06-04
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 162 S2 Taruhan Gila

    Sebelumnya aku teringatkan sesuatu tentang Kania disaat dia memasuki masa SMA. Perusahaan ayahnya bangkrut, kedua orang tuanya bercerai karena ibunya tidak ingin terus mendampingi suami yang sudah terpuruk itu. Kania mau tidak mau harus ikut dengan ibunya demi kehidupan yang layak karena sang ibu menikah dengan duda kaya raya. Kania mulai terpuruk, mungkin selama satu tahun dia sulit untuk aku temui. Jika dipikir, aku sama seperti Kania. Mendapatkan hal terburuk disaat kami menginjak usia akhir remaja. Usia yang memang harusnya lebih banyak perhatian dari orang tua karena pergaulan kami tentu semakin meluas dan bebas karena kami akan beranjak dewasa. Namun aku dan Kania mendapatkan keterpurukan. Sebagai balas budi karena dulu dia selalu ada untukku, aku pun begitu meski aku sedang sibuk-sibuknya menghadapi masa-masa akhir kuliahku. Setelah satu tahun berlalu, Kania mulai ceria kembali. Dia sudah bisa menerima kenyataan. Meski padahal aku tahu dia menyembunyikan kesedihannya dar

    Last Updated : 2024-06-13
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 163 S2 Masih Perawan

    "Kamu yakin gak mau pulang? Lebih baik Kakak antar kamu pulang saja."Setelah pesta ulang tahun selesai, tentu aku menunggu sampai semuanya pulang untuk memastikan Kania baik-baik saja karena aku tahu jika dia tadi ditinggalkan oleh keluarganya. Dan sekarang dia meminta untuk pergi ke apartemenku, alih-alih ingin pulang."Kakak tadi lihat sendiri bagaimana aku diperlakukan. Aku tidak ingin pulang dulu. Toh belum ada yang menelpon bertanya aku di mana padahal pestanya sudah selesai satu jam yang lalu."Aku menghembuskan nafas kasar, lalu beranjak masuk ke kamar berniat untuk mengambilkan baju ganti. Karena pesta kebun tadi dengan baju yang terbuka sudah dipastikan dia menahan dingin sedari sore tadi sampai sekarang sudah lewat tengah malam.Namun siapa sangka, Kania malah mengikutiku masuk ke dalam."Kalau aku menginap di sini, aku tidurnya di mana, Kak? Kamarnya cuman satu sih. Tidur berdua? Jadi inget dulu waktu suka main kemah-kemahan, kita kan selalu satu tenda berdua karena Leon m

    Last Updated : 2024-06-14
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 164 S2 Pecah Sudah

    Aku menatap kedua bola mata Kania, terlihat memang ada kesungguhan tanpa kepura-puraan dan keterpaksaan. Namun aku harus meluruskan niatku yang salah diawal."Aku yakin. Sudah dari lama aku menyukai Kakak. Tapi aku tidak berani mengungkapkannya karena aku tau kalau Evelyn menyukai Kakak. Aku tidak ingin persahabatan kita dari kecil menjadi hancur. Ternyata memang benar, kalau wanita dan pria itu tidak bisa berteman. Sebab ..., perasaan yang bahkan tidak diundang bisa hadir dan tumbuh dengan sendirinya tanpa disadari. Sekarang, aku bukan anak-anak lagi. Aku merasa hidupku sudah bebas ada pada pilihanku sendiri ditambah dengan ketidakpedulian dari Mama. Aku hanya punya Kak Gara, orang yang paling aku percaya. Aku sayang ...."Lagi dan lagi aku merasa jika aku bukanlah seorang pria, aku hanya pandai memendam perasaan tanpa tidak tahu kapan waktunya untuk mengungkapkan. Bahkan dengan Kania saja, aku sudah kalah."Kakak sayang sama Kania, dan kamu juga sayang sama Kakak. Tapi bukan berarti

    Last Updated : 2024-06-25
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 165 S2 Tragedi dan Trauma

    Beberapa hari berlalu setelah kejadian malam itu, aku semakin memberikan perhatian penuh pada Kania. Karena aku sendiri sudah kenal dengan Ibunya, otomatis untuk memantau Kania disetiap harinya bukan hal yang sulit bagiku.Setiap hari aku selalu menjemput Kania untuk mengantarkan pergi ke sekolah, dan sesekali menjemputnya dari sekolah jika aku tidak ada kelas sore. Semua berjalan baik-baik saja sebelum hal yang tidak aku inginkan dan aku khawatirkan malah benar-benar terjadi."Bagaimana keadaan di rumah?""Masih kurang nyaman, Kak.""Bersabarlah. Satu tahun lagi kamu akan lulus sekolah dan Kakak akan bawa kamu keluar dari rumah itu.""Iya, Kak. Oh ya, hubungan Kakak dengan Papa gimana? Apa mobil ini dari Papa buat Kakak?"Uang taruhan dari David sudah aku terima dua hari yang lalu. Hal pertama yang aku lakukan adalah membeli mobil baru karena salah satu tujuanku ingin mengantar jemput Kania dengan nyaman. Prioritas yang aku utamakan adalah Kania dari mulai saat kejadian itu."Mmm, iy

    Last Updated : 2024-07-01
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 166 S2 Tabur Tuai

    Karena pendarahan hebat akibat kecelakaan itu, Kania harus berjuang dalam operasi dan melewati masa-masa kritisnya. Dan sekarang dia belum sadar setelah beberapa hari.Tidak ada satu hari pun aku lewatkan untuk tidak mengunjunginya di rumah sakit meskipun belum ada tanda-tanda dia membaik dan akan segera sadar.Dan hal yang tidak aku duga ternyata ibunya seperti peduli tidak peduli pada keadaan Kania. Dia lebih memilih untuk terus mengekor suaminya yang sibuk diluar kota. Sehingga memang benar, jika Kania hanya mempunyai aku saja meski dari segi materi dia tidak kekurangan karena Ayah tirinya tidak perhitungan soal uang. Hanya ibunya saja yang malah berubah seperti terkesan diperbudak oleh kekayaan saja.Dihari ke tujuh aku menunggunya, aku merasakan pergerakan jari-jarinya yang tidak pernah lepas untuk aku genggam. Rasa bersalah selalu menghantui sehingga aku tidak bisa menjalani aktivitas dengan biasanya. Hal itu yang membuat aku memutuskan untuk terus bersama Kania sampai dia siuma

    Last Updated : 2024-07-22
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 167 S2 Tiada

    Entah apa yang harus aku katakan, jawaban seperti apa yang harus aku berikan. Haruskah aku jujur jika aku sudah mengambil mahkota anaknya? Bahkan kecelakaan terjadi pun salah satu alasannya adalah karena diriku sendiri. Aku lah penyebab utama kecelakaan yang menimpa Kania. "Gara? Kamu kenapa diam? Apa kamu gak tau juga gimana kronologi awalnya?""Jadi ...."Brugh!!Tiba-tiba terdengar suara yang cukup nyaring dan sesaat setelah itu terdengar juga suara-suara histeris orang berteriak dan berlari menuju ke arah sumber suara."Ada apa ribut-ribut?"Sontak aku dan Ibu Kania juga berjalan menuju orang-orang berkerumun. Dan ternyata itu adalah orang yang jatuh dari gedung rumah sakit. Darah mengalir deras, penjaga keamanan rumah sakit langsung menjaga orang-orang yang berkerumun agar bisa memberikan ruang lebih dan tidak terlalu dekat karena akan dilakukan proses evakuasi sembari menunggu tim medis datang.Hal yang membuat aku lebih terkejut itu saat aku melihat orang yang jatuh dengan wa

    Last Updated : 2024-07-24

Latest chapter

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 181 S2 Extra Part

    Semua orang tanpa terkecuali pasti memiliki sebuah luka. Luka yang tidak kasat mata, hanya sang pemilik luka lah yang bisa merasakannya.Sembuh atau tidaknya tidak bisa dipastikan secara nyata, sebab tergantung sang pemilik luka itulah akan berbicara berdasarkan fakta atau malah menyembunyikannya agar terlihat baik-baik saja.Meski pada akhirnya luka yang tidak terlihat itu bisa sembuh, tapi memorinya akan selalu tertanam dalam ingatan. Semakin mencoba untuk dilupakan, maka akan semakin tenggelam dalam kesakitan.Hanya diri sendirilah yang mampu menyembuhkan dan memastikan luka itu tidak bersarang lama dalam hidupnya.Masa lalu akan tetap menjadi masa lalu, sejauh apapun mengejarnya tak akan bisa kembali apalagi hanya untuk menyesali apa yang sudah terjadi dimasa sekarang.Luka dimasa lalu yang dibiarkan, biasanya akan menjalar menjadi sebuah dendam. Sebuah titik balik yang berniat untuk melupakan, malah meluap menjadi emosi yang harus terbalaskan.Ketidakadilan adalah hal yang pasti

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 180 S2 Anggara

    POV Anggara"Kania ...." Setelah istriku mengatakan semua isi hatinya di depan makam Kania, kini giliranku yang harus aku utarakan juga apa yang ada dalam hatiku ini."Sudah lama rasanya sejak hari di mana kita terakhir bertemu dalam keadaan hubungan kita yang tidak baik-baik saja. Itu adalah hal yang paling aku sesalkan. Aku kira aku tau semua tentangmu, tentang cerita senang dan sedihmu. Ternyata aku tidak sedalam itu mengetahui hidupmu. Entah apa lagi yang harus aku sesalkan karena semua itu tidak akan membuat waktu berputar kembali sehingga kamu mungkin masih hidup dan bersamaku sekarang."Pertama kalinya, aku mengutarakan apa yang ada di dalam hatiku, penyesalan yang aku rasakan terhadap kematian Kania yang tidak aku sadari apa yang terjadi pada Kania sebelumnya."Selama ini aku sama sekali tidak melupakanmu. Aku melanjutkan hidup karena aku selalu mengingatmu. Aku bawa dendam kematianmu dengan menghancurkan hidup orang yang menjadi alasan kamu mengakhiri hidupmu."Sekejap aku me

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 179 S2 Tiana

    "Hay, Kania. Perkenalkan aku Tiana, aku adalah istri Mas Anggara, cinta pertama kamu. Senang bisa tau cerita kamu dari suamiku sendiri. Semoga kamu bisa beristirahat tenang di sana. Sungguh, kamu jatuh cinta pada pria yang tepat. Aku merasa keberuntungan yang harusnya kamu miliki, kini menjadi milikku. Aku berharap kamu bahagia atas kebahagiaan aku dan Mas Anggara saat ini. Sekarang kami sudah mempunyai tiga anak, dua anak kembar dan bungsu yang masih bayi. Nanti jika mereka sudah besar, akan aku ceritakan bagaimana ayahnya mencintai kamu begitu hebat dan tulus. Terimakasih sudah menyemangati Mas Anggara disaat ia merasa ada dititik terendah dalam hidupnya, sehingga dia bisa sehebat sekarang ini. Aku akan mencintai Mas Anggara dan menjaga anak-anak kami selamanya."Aku mengutarakan isi hatiku disaat kami sudah menaburkan bunga dan berdoa untuk Kania. Tidak ada lagi rasanya cemburu, sedih atau bahkan sakit hati. Aku sudah benar-benar ikhlas dengan kenyataan dari cerita Mas Anggara.Tid

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 178 S2 Saling Berkorban

    Bulan madu setelah memiliki anak, tadinya aku berpikir itu hanya buang-buang waktu dan bentuk keegoisan orang tua yang tega meninggalkan anak-anak hanya demi kesenangan berdua, padahal bulan madu berdua itu bisa digantikan dengan liburan bersama keluarga, sehingga anak-anak bisa ikut merasakan bahagia yang sama seperti orang tuanya. Namun ada hal yang aku sadari setelah aku merasakannya sendiri. Setelah menjadi seorang istri, prioritasku berpindah pada suami. Aku belajar memasak masakan yang disukai suami, mengingat makanan apa yang tidak ia sukai, menjaga bentuk badan agar suami tetap cinta, menjaga dan membersihkan rumah agar tetap bersih sehingga ketika suami pulang kerja dia bisa nyaman beristirahat, memastikan pakaian suami bersih ketika akan dipakai bekerja, memastikan dia makan sehat meskipun diluar rumah. Sampai kepentinganku sendiri tergeser dari prioritas yang tadinya selalu utama. Lalu, lahirlah sang buah hati. Bertambah pula yang harus diprioritaskan selain diri sendi

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 177 S2 Tidak Tertahan

    Pagi indah aku benar-benar menyarap suamiku sendiri. Bercinta dipagi hari ternyata lebih fresh, mungkin energi kita masih utuh karena belum melakukan aktivitas apa-apa. Ini adalah honeymoon kedua yang berhasil. Selain aku mendapatkan kenikmatanku kembali, aku mendapatkan ketenangan setelah berhati-hati menyimpan rasa kecewa karena sulit untuk menerima realita. Di villa itu, aku dan Mas Anggara seperti mengadakan pesta bercinta saja. Rasanya malu melihat kelakuan diri sendiri, seperti orang yang kehausan dan lama tidak mendapatkan air. Mungkin itu yang akan dikatakan oleh rahimku jika dia bisa berbicara. Mempunyai suami tapi aku malah kekeringan. Sering cemburuan, mudah marah, mudah tersinggung, ternyata sentuhan suami lah obatnya. Kesabaran suami yang menjadi vitamin tambahan. Untunglah dia tidak berpikiran untuk membayar jasa wanita diluar sana, yang bahkan pasti ada saja yang menjajakan diri dengan suka rela alias gratis. Aku malu sekali jika mengingat semua yang telah terjad

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 176 S2 Bulan Madu Kedua

    Bagaimana ada istri seperti aku sekarang ini. Rasanya aku tidak pandai bersyukur sekali, semua yang aku inginkan sudah aku dapatkan di pernikahan kedua ini, tetapi aku tidak memperhatikan suamiku sendiri. Padahal dialah sumber yang membuat aku bisa mendapatkan apa yang selama ini menjadi keinginanku.Mas Anggara tidak pernah menuntut apa-apa, selalu memberikan yang terbaik untukku dan tentu juga untuk anak-anak. Namun aku tidak memperhatikan kebutuhan biologisnya. Padahal itu bukan hal yang besar dan mahal untuk aku berikan karena pastinya aku juga akan merasakan kenikmatannya.Aku baru tersadar kenapa beberapa kali Mas Anggara menyarankan agar kami mencari pengasuh bayi, karena dia juga butuh perhatian dariku, dia butuh aku untuk mengurusnya. Aku saja yang kurang peka dan tidak pernah bertanya."Maafkan aku, Mas. Aku akan lebih memperhatikanmu disamping kesibukanku mengurus anak-anak. Dan sepertinya aku akan menerima tawaran untuk mencari pengasuh bayi saja. Aku tidak akan egois dan

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 175 S2 Kebutuhan yang Terlupakan

    "Tidak," jawabku sambil menggelengkan kepala. "Sepertinya ada satu hal yang baru aku sadari sekarang, Mas.""Apa itu?""Setelah memiliki anak, fokusku hanya pada mereka saja. Kamu tidak aku perhatikan bahkan aku mengabaikan diriku sendiri. Baru aku sadari ternyata kamu malah semakin tampan meskipun sudah mempunyai tiga anak, usia kamu beberapa tahun lagi akan memasuki kepala empat. Kamu masih sangat sehat, bugar, berkharisma seperti aktor-aktor Hollywood yang semakin matang usia malah semakin menarik mata."Mas Anggara tersenyum tipis. "Kamu memujiku terlalu berlebihan, Sayang. Tidak seperti itu. Biasa saja seperti lelaki pada umumnya."Aku menggelengkan kepala dengan tegas. "Beda! Kamu sangat berbeda. Aku tidak memuji kamu secara berlebihan tapi memang faktanya begitu. Aku hanya membicarakan apa adanya yang aku lihat.""Kalau memang begitu, kenapa kamu tampak sedih sekarang? Bukannya memiliki suami yang tampan itu akan membuat kamu bangga?""Yang ada aku malah insecure, Mas. Kalau ki

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 174 S2 Malam Berdua

    Senja perlahan bergantian dengan langit yang menggelap. Tidak ada lagi pemandangan yang bisa aku lihat dari atas sini kecuali perlahan digantikan dengan lampu-lampu kota yang satu persatu mulai dinyalakan. Aku hanya bisa menunggu karena waktu yang akan menjawab bagaimana selanjutnya. Apa yang bisa aku lakukan jika dia mengatakan sebuah janji selain aku menunggu dan merasakan sendiri bagaimana dia membuktikan itu semua. Sehingga tidak ada jawaban lain selain aku tetap bertahan untuk melihat janji yang dia ucapkan, bisa dia buktikan.Aku mencintai suamiku terlepas dari apapun masa lalunya, rahasianya juga alasan awal bagaimana dia mendekatiku hingga akhirnya sungguh menikahiku.Aku harus melapangkan dada, meluaskan rasa sabarku, melihat ke masa depan dan merasakan apa yang masa sekarang terjadi. Bukankah selama ini rumah tangga kami baik-baik saja?Itulah yang sudah seharusnya aku lakukan. Tidak ada manusia yang tanpa pernah melakukan sebuah kesalahan dimasa lalu. Semua manusia adalah

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 173 S2 Bukti bukan Janji

    Mas Anggara selalu bisa memberikanku jawaban yang masuk diakal. Tidak mengada-ada seperti mencari pembenaran untuk dirinya, tetapi memang seolah faktanya seperti apa yang dia katakan."Coba bilang padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang?"Aku menggelengkan kepala."Papa saja menyadari jika hubungan kita tidak baik-baik saja makanya dia menyuruh kita untuk menghabiskan waktu berdua tanpa anak-anak. Jangan sampai sepulang kita dari sini, kamu tetap menjaga jarak dariku. Kita ini suami istri.""Aku tau. Aku juga tidak mau seperti ini, Mas. Tidak ada seorang pun yang mau rumah tangganya diuji, kalau bisa itu juga. Tapi cerita kamu itu membuat hatiku sakit, kecewa. Jadi banyak sekali hal yang aku pikirkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi yang aku hubungkan dengan cerita kamu. Aku sudah punya trauma di pernikahanku dulu, dan aku masih tidak percaya kita begini jadinya. Apa ini karma untukku?"Tiba-tiba saja langsung terpikirkan hal itu dalam benakku. Memang sama sekali tidak

DMCA.com Protection Status