“Makanlah, apa mau aku suapi?” tanya Zack dengan nada penuh kelembutan.“T-tidak, aku tidak lapar dan jangan sekali-kali memaksaku lagi!” ucap Yura dengan nada sinis. Wanita itu bahkan memalingkan wajahnya dari Zack.“Aku tahu kalau Nona lapar dan sebaiknya makanlah segera. Kasihan bayi Anda dan dia pasti membutuhkan asupan nutrisi.” Zack berusaha membujuk Yura untuk memakan sup buatannya. Namun, wanita itu tetap tegas menolak tawaran Zack.“Aku bilang jangan memaksaku dan sekarang tinggalkan aku sendiri. Kalau kamu benar-benar memperhatikan kesehatan mentalku, tolong tinggalkan aku dan jangan pernah kembali lagi!” Yura berteriak dengan nada kencang. Ia bahkan mengusir Zack dari apartemennya. Wanita itu benar-benar muak dengan keberadaan laki-laki itu di sana.“Nona, aku akan pergi kalau Anda sudah memakan sup buatanku. Anda tampak sangat lemah dan aku berkewajiban memastikan kondisi Anda baik-baik saja.” Zack berbicara dengan tatapan lekat. Ia tahu kalau Yura tengah membencinya.“Tol
Tiba-tiba ponsel Yura bergetar. Wanita itu bergegas meraih ponsel yang berada di atas nakas. Seketika wajahnya tampak pias ketika melihat sosok yang tengah menghubunginya.“Hallo,” sapa Yura dengan suara bergetar.“Hallo, Yura. Bagaimana kabarmu? Lusa Ayah sudah sampai di Indonesia. Ayah ingin sekali memelukmu. Setelah menyelesaikan perjalanan bisnis, Ayah sudah tidak sabar bertemu denganmu!” ucap laki-laki itu dengan nada bahagia. Setelah beberapa bulan berpisah, Tuan Yoshio merasa bahagia karena akan berjumpa dengan anak semata wayangnya.“K-kabarku baik, Ayah. Aku juga merasa bahagia mendengar kabar kepulangan Ayah.” Yura berbicara dengan netra berbinar. Ia tampak sengaja menyembunyikan kesedihannya kepada Tuan Yoshio.“Yura, bagaimana rencana pernikahanmu dengan Oliver? Ayah sudah tidak sabar ingin melihatmu memakai gaun pernikahan. Itu adalah impian terbesar Ayah selama ini,” ucap Tuan Yoshio dengan penuh keharuan.“Semuanya baik-baik saja. Ayah tidak usah mencemaskanku.” Yura be
“Apa yang ingin Ayah sampaikan kepada kami?” tanya Oliver dengan tatapan penuh rasa penasaran. Ia benar-benar tidak sabar mendengar ucapan Tuan James yang tengah duduk di hadapannya.“Oliver, Sonya, kami sudah memutuskan semua untuk kebaikan kalian. Kami juga sudah berbicara dari hati ke hati mengenai kelanjutan hubungan kalian. Sebagai orang tua, kami tentu menginginkan yang terbaik untuk kalian dan sekarang, kami sudah memutuskan untuk segera menikah kalian!” ucap Tuan James dengan nada serius. Laki-laki itu bahkan berbicara dengan tatapan yang begitu tajam.DEG!“A-apa? Menikah? Apa ini bukan lelucon? Atau aku sedang bermimpi?” ucap Oliver dengan netra membola. Laki-laki itu bahkan tidak menyangka kalau Tuan James dan Nyonya Dayana sepakat untuk menikahkan mereka.“Tidak, ini bukan mimpi dan kami sudah memikirkan semuanya. Tuan James akan berbicara dengan Alia mengenai rencana ini, namun kami hanya berharap kalian akan tetap bersama selamanya. Sepahita dan sebesar apa pun cobaan ya
“Rubah kecil, Jangan banyak bertanya. Sekarang minum susunya atau aku yang akan memaksamu meminum susu ini dengan mulutku?” ucap Zack dengan nada setengah berbisik.DEG!Yura tampak terdiam dengan tatapan terkejut. Wanita itu tidak menyangka kalau Zack berani mengancamnya. Ia bahkan bersikap keras kepala dan menantang laki-laki yang tengah menyiapkan bahan makanan di dapur miliknya.“Aku tidak mau meminum susu buatanmu dan jangan memaksaku. Kamu pikir, kamu siapa? Berani sekali mengancamku? Kamu itu hanya pria yang tidak tahu malu dan ingin mengambil keuntungan dariku. Jadi, jangan sekali-kali mengancamku!” ucap Yura dengan nada sinis.Zack hanya tersenyum dan meletakkan pisau yang ada di tangannya. Laki-laki itu segera mendekat dan meminum susu yang ada di gelas dan berjalan ke arah Yura. Ia ingin membuktikan ucapannya dan kepada wanita yang tengah bersikap sombong di hadapannya.Yura tampak panik, ia tidak menyangka kalau Zack berani berbuat nekad. Wanita itu tidak dapat membayangka
Zack hanya tersenyum jahil dan sengaja mendekatkan tempura itu ke hadapan Yura. Laki-laki itu ingin melihat reaksi wanita yang tengah tertunduk di hadapannya.“Aku tidak lapar,” lirih Yura dengan wajah tertunduk. Ia tidak ingin mengakui kekalahannya di hadapan Zack. Wanita itu bahkan terlihat sangat keras kepala dan pantang menyerah kepada pria yang masih terdiam di hadapannya.“Baiklah, kalau kamu tidak tertarik dengan makanan ini, aku akan membungkusnya dan memberikan kepada orang-orang yang kurang beruntung di luar sana. Mereka pasti sangat senang mendapatkan makanan gratis hari ini. Bukankah itu lebih bermanfaat dari pada makanan ini akan berakhir di tempat sampah.” Zack segera mengambil piring berisi tempura di hadapan Yura. Ia ingin membungkus makanan itu dan membawanya keluar dari apartemen Yura.“J-jangan!” seru Yura sambil mengangkat wajahnya. Wanita itu bahkan terlihat panik ketika melihat Zack yang hendak merapikan makanan di atas meja.“Kenapa? Bukankah Nona tidak menyukai
“James, kalau aku melakukan kesalahan, apa kamu mau memaafkan aku?” tanya Alia dengan tatapan lekat. Ada sebuah kekhawatiran di wajah istrinya.“Kesalahan?” tanya Tuan James sambil mengernyitkan keningnya. Ia merasa heran dengan ucapan istrinya.“Sudah, jangan ditanggapi serius. Aku hanya ingin melihat reaksimu saja,” kekeh Alia sambil mengajak suaminya untuk duduk di balkon kamar mereka. Wanita itu menuangkan teh hijau di cangkir sambil menikmati rembulan yang tengah bersinar di langit malam. Ia ingin menghabiskan waktu bersama orang yang sangat ia cintai di dalam hidupnya.“Alia, sebentar lagi putra kita akan menikah. Aku ingin kamu ikut mempersiapkannya,” ucap Tuan James dengan tatapan serius. Ia ingin melibatkan Alia dalam acara pernikahan putrinya.“James, tentu saja aku akan membantu menyiapkan semuanya. Apa lagi, aku sudah cukup lama mengenal Yura. Suah pasti aku akan melakukan yang terbaik untuk mereka.” Alia tampak tersenyum bahagia ketika mendengar ucapan suaminya. Wanita it
“Apa maksudmu? Kenapa kamu berbicara seperti itu padaku?” Tuan James bertanya dengan tatapan terkejut. Ia tidak menyangka kalau Alia akan berbicara seperti itu kepadanya.“Aku hanya merasa tidak pantas berada di sisimu. Kamu terlalu baik dan tentunya berbeda jauh denganku. Dayana bahkan lebih pantas berada di sisimu dibanding aku yang memiliki banyak kekurangan. Aku terlalu serakah dan pencemburu. Aku juga terlalu egois dan ingin menguasai dirimu sepenuhnya. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan Dayana. Aku bahkan tidak pernah puas dengan keberadaanmu di sisiku dan pernah berniat menyingkirkan Dayana dari hidupmu.” Alia bercerita kalau dirinya kerap membenci Dayana dan berniat menyingkirkan wanita itu. Namun, sekuat apa pun dirinya berusaha, hal itu tidak dapat merubah cinta Tuan James kepada Dayana.“Alia, kenapa kamu terus berprasangka buruk kepada Dayana? Dia bahkan tidak pernah mengusikmu dan selalu saja memintaku untuk terus menerus menjagamu. Dayana bahkan kerap marah ketika
“Zack, sepagi ini kamu mau ke mana? Apa kamu tidak ingin sarapan bersamaku?” tanya Bibi Weni kepada keponakannya.“Maaf, hari ini aku sudah berjanji akan mengantarkan anak-anak Sonya ke sekolah. Jadi, aku tidak bisa sarapan bersamamu, Bi,” ucap Zack dengan nada penuh penyesalan.“Zack, kenapa akhir-akhir ini kamu sangat sibuk mengurus keluarga Sonya? Apa kamu tidak ingin kembali ke Labuan Bajo?” Bibi Weni bertanya dengan tatapan lekat. Ia berharap kalau keponakannya dapat segera kembali ke Labuan Bajo.“Bi, kenapa Bibi terus memintaku untuk kembali ke rumah? Ibuku bahkan tidak keberatan kalau aku menghabiskan waktuku di sini. Kebetulan, bulan depan aku akan mengadakan pameran di ibu kota. Jadi, rasanya tidak ada yang salah kalau aku berlama-lama tinggal di sini.” Zack tampak heran dengan sikap Bibi Weni. Ia semakin curiga kalau wanita itu tengah menyimpan rahasia besar yang tidak boleh diketahui olehnya.“Zack, aku hanya mencemaskan keadaan kakakku. Apa dia akan baik-baik saja selama