Panggil aku, Oma!

“A-ayah?” tanya wanita itu dengan netra membola. Ia merasa terkejut dengan jawaban anak kecil itu. Sejak kapan Oliver memiliki anak? Ini pasti tidak benar dan bisa saja anak itu sedang bercanda.

“Silakan masuk, Nyonya!” Vier meminta wanita itu masuk ke dalam. Ia bahkan terlihat sangat ramah menyambut kedatangan sang tamu dengan netra berbinar.

“Vier, siapa yang bertamu ke apartemen kita?” seru sang pelayan sambil sesekali mengangkat kue yang sudah matang dari panggangan.

“Tamu kita nyonya cantik,” jawab Vier dengan nada polos. Hal itu membuat sang pelayan menghentikan kegiatannya di dapur dan bergegas menemui Vier dan tamu yang dimaksud.

Ketika pelayan itu melihat sang tamu yang datang ke apartemen tuannya, seketika wajahnya tampak pias. Ia tidak menyangka kalau wanita itu akan datang ke sana.

“N-nyoya Alia, kenapa Anda tidak memberi kabar kalau akan berkunjung ke apartemen ini? Setidaknya saya bisa menyiapkan hidangan untuk Anda,” ucap sang pelayan dengan penuh kecanggungan.

“Bibi Sa