Share

BAB. 39 Kekecewaan Junot

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 20:13:36

Junot pun melajukan mobilnya menjauh dari rumah Bu Jayanti dan kembali ke rumahnya. Sesampai di rumah, dia berpapasan dengan ibunya yang baru saja kembali dari dapur untuk mengambil segelas air untuk suaminya.

"Junot, dari mana kamu?" ketus Nyonya Belva kepada anaknya.

Namun seketika pria itu menatap kesal kepada ibunya.

"Pasti Mama, sudah lebih dulu tahu. Aku baru pulang dari mana! Iya, kan?"

"Maksud kamu apa, Junot?" tanya Nyonya Belva, pura-pura tidak tahu.

Junot lalu memberikan surat undangan itu ke tangan ibunya.

"Pasti Mama sudah tahu kan, jika aku diundang di pernikahan, Bu Jayanti? Dan Mama pasti sengaja membuatku sibuk hari ini. Iya kan, Ma?" seru Junot sambil menatap tak suka ke arah ibunya.

"Kalau iya, kenapa? Apakah kamu keberatan? Ingat janjimu, Junot! Kamu akan menjauhi gadis desa itu dan berusaha mendekati Sherly." cecar, Nyonya Dahlia.

"Ma, aku pasti akan ingat dengan perkataan ku. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan pernikahan Bu Jayanti!" kesal Junot.

"Tetap saja a
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 40 Pertemuan Rahasia

    "Atau jangan-jangan kamu sudah tidur dengannya! Sama seperti kamu yang telah menjeratku!" kesalnya semakin menjadi-jadi.Diam-diam Doan merasa senang karena Sherly masih cemburu kepadanya. Itu berarti, gadis itu masih mencintainya. Namun sang pria sengaja membuat Sherly marah. Karena dia tidak mau jika ibunya mencelakai sang kekasih. "Aku bersumpah! Aku tidak pernah tidur selain denganmu, Sherly!" hardiknya, marah."Ternyata, Aku salah datang ke sini! Permisi!" ujarnya, lalu berlalu dari tempat itu."Do ... Doan! Apakah kita tidak bisa bicara baik-baik?" tanya Sherly, cepat. Namun apa daya, Doan sudah dari tadi pergi.Dia lalu menutup pintu apartemennya. Tiba-tiba Sherly bingung dengan perasaannya saat ini. "Apakah Aku harus senang jika Doan masih setia? Terus bagaimana dengan pesona Junot?" Karena semakin bingung, dia pun memutuskan untuk tidur dan mempersiapkan dirinya besok, untuk bertemu dengan Junot.Dalam sebuah perjalanan,Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Nyonya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 41 Dihadang

    Dahlia dan Lilian kembali menekuni rutinitas mereka sebagai anak kuliahan. Di pagi itu, Bu Jayanti dan Pak Ranto yang sudah resmi menjadi suami istri itu sedang ke pasar untuk berbelanja. Keduanya telah menyatukan tabungan mereka. Sehingga bisa menyewa dua kios yang berada di dekat pasar. Satu kios untuk memperbaiki barang-barang elektronik yang dikelola Pak Ranto. Dan kios lainnya tempat Bu Jayanti berjualan. Kebetulan sekali saat keduanya hendak berangkat ke kampus. Bu Jayanti dan Pak Ranto kembali dari pasar. Keduanya pun pamit kepada sepasang suami istri itu. "Pak, Bu. Kami berangkat kuliah dulu ya?" ujar keduanya serentak."Maaf Nak, Bapak tidak bisa mengantar kalian.""Tidak apa-apa Pak. Kami naik angkot saja ke kampus." seru Lilian."Ya sudah kalian hati-hati ya?" ucap, Bu Jayanti.Setelah berpamitan. Mereka pun berangkat ke kampus.Kedua bersaudara ini memang tidak hanya dikenal cerdas di kampus, akan tetapi juga piawai dalam seni bela diri pencak silat, sebuah warisan bud

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 42 Mode Cemburu

    "Hi-hi-hi, sudah ah, Pak! Wajah Bapak sangat aneh sekarang!" lirihnya sambil menahan tawanya."Lho kok jadi aneh? Bukannya wajah saya terlihat lebih lucu?" "Menurut saya aneh, Pak. Soalnya kan, Bapak terkenal sebagai dosen killer di seantero kampus ini.""Oups! Aku keceplosan," lirihnya, kembali."Ma ... maaf, Pak." sesal, Dahlia. Takut dosennya itu, menjadi marah."Saya tidak marah kok jika semua mahasiswa berpikiran jika saya adalah dosen galak. Justru saya bangga ternyata image yang saya bangun, berhasil!" "Maksud Bapak, apa?" tanya Dahlia, bingung."Sekarang saya tanya kamu, setelah kamu bersama saya beberapa jam yang lalu. Apakah menurut kamu, saya ini orang yang kejam?" Dahlia kembali berpikir ternyata apa yang dikatakan Pak Andi ada benarnya juga. Dia sama sekali tidak kejam dan pemarah seperti yang dirinya selalu tampilkan di depan kelas."Bapak terlihat lebih ramah sih, menurut saya." seru, Dahlia."Yap! Seratus untuk kamu! Yuk, ah! Kita makan siang dulu, cacing-cacing dala

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 43 Permainan Harjo

    Lilian segera mengalihkan pandangannya dari Junot. Dia pun segera berkata,"Puput, meja kita di mana?" tanyanya, kepada sahabatnya. "Lilian, kita pindah cafe saja, yuk?" ajaknya.Puput seakan tahu jika sahabatnya itu agak down melihat Junot sedang bersama dengan gadis lain."Lho kenapa, Put? Kita makan di sini, saja." Kali ini, Harjo yang baru dari toilet yang angkat bicara.Namun Harjo baru tahu jika Junot dan Sherly juga berada di kafe itu, saat mereka sudah duduk. Dia melihat raut wajah Lilian yang tadi ceria berubah menjadi kusut."Lilian, apakah sebaiknya kita pindah kafe saja?" tutur Harjo tak enak hati."Nggak usah, deh. Kita di sini saja." jawab Lilian mencoba untuk biasa saja dan tidak terganggu dengan keberadaan Junot, di kafe itu."Iya, nih. Kita jadi nggak enak nih, sama kamu,Lil." seru Puput."Aku baik-baik saja, kok. Ya udah yuk, kalian mau pesan apa?" ujar Lilian."Beneran nih, Lilian. Kamu nggak apa-apa?"Puput mencoba mengerti perasaan sahabatnya."Ya iyalah, beneran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 44 Ingin Mencoba Hal Baru

    Dialah, Tuan Alfonso. Pria tua itu bahkan mengeluarkan banyak tisu untuk membersihkan mobilnya yang dipenuhi cairannya sendiri.Sementara Harjo mulai merapikan kembali baju dan celana Puput yang berantakan karena ulahnya."Harjo! Gara-gara kamu, nih! Aku harus mandi di siang ini." lirih Puput manja."Tapi kamu suka kan, Sayang?" goda Harjo."Ih ... apaan! Nggak, ya!" tutur Puput."Buktinya kamu mengerang keenakan dengan permainan jari-jariku, Sayang!" ujarnya, lalu membuka pintu mobil untuk Puput. Dan melajukan mobil menuju apartemen gadis itu untuk melanjutkan kegiatan panas mereka.Sementara Tuan Alfonso, terlihat masih membersihkan mobilnya."Sepertinya mobil ini perlu dibersihkan." Dia lalu menelpon Asisten Eki untuk menjemputnya di parkiran mall itu.Pria tua itu masih membayangkan kegiatan panas dua anak muda tadi, yang membuatnya merasakan kembali jiwa mudanya yang mulai berkobar. Namun sayangnya, Tuan Alfonso tidak begitu melihat dengan jelas wajah keduanya karena sang pria se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 45 Sudah Tidak Sabar

    "Tidak perlu, Papa hanya kangen sama cucu." Tuan Alfonso pun beralasan, kangen kepada cucunya."Oh ya, apakah Mama masih mengganggu kehidupan kalian?""Nggak kok, Pa. Mama sudah tidak pernah mengganggu kami lagi," jawab Dewi sambil tersenyum.Padahal sebenarnya Nyonya Belva masih saja meneror kehidupan mereka. Terlebih terhadap dirinya. Minggu lalu Dewi hampir ditabrak mobil yang sedang melaju kencang. Untung saja Ferdin, sang suami langsung tanggap menarik tubuhnya. Jika tidak mungkin dirinya sudah tiada, tepat di depan sang suami.Nyonya Belva sama sekali tidak merestui pernikahan mereka, karena Dewi adalah bekas pembantu di rumah kediaman Rivaldo. Padahal Dewi bekerja sebagai pembantu rumah tangga sambil menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah. Hal itulah yang membuat Ferdin semakin terpesona dengan kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki oleh Dewi."Kamu kok nggak jujur sama Papa? Ferdin sudah menceritakan semua kejadian, di mana kamu hampir tertabrak," tukas sang ayah mertu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 46 Permainan Tuan Alfonso

    "Ha-ha-ha bahkan kamu sudah membicarakan tentang anak! Menarik! Sungguh sangat menarik!" Tuan Alfonso, malah tertawa lepas saat ini.Dia tidak pernah berpikir jika gadis di depannya ini sungguh sangat dewasa pemikirannya."Sa ... saya hanya ingin mengutarakan apa yang ada di hati saya, Tuan. Tetapi keputusan tetap ada di tangan, Anda," ujar Dela sambil menundukkan kepalanya."Kenapa kamu bisa seberani itu mengatakan ingin menikah dengan saya?" tanya Tuan Alfonso lagi."Sa ... saya masih suci, Tuan. Saya masih seorang gadis perawan yang tidak pernah sekalipun melakukan hubungan suami istri sebelumnya. Apakah salah, jika saya menggantungkan harapan memiliki satu keluarga yang utuh dan diakui oleh negara dan agama?" isaknya tiba-tiba.Hati Tuan Alfonso menjadi terenyuh seketika mendengar semua pengakuan Dewi. Dia mulai berpikir keras saat ini.Akan tetapi Tuan Alfonso sudah terlanjur kecewa dengan Nyonya Belva yang berani-beraninya bermain api dengannya.Sementara Dela terus menunduk men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 47 Susah Tak Sanggup

    "Alfonso, aku sudah nggak sanggup lagi." lirihnya kepada suaminya."Maaf ...." tuturnya lagi. Hampir satu jam Tuan Alfonso terus mengembara di atas tubuh Dela tanpa memasukinya membuat gadis itu menjadi benar-benar kelelahan."Ha-ha-ha, baru segini kemampuanmu?" ejeknya, kepada Dela."Ma ... maaf, Alfonso. Ini hal baru bagiku. Biarkan aku pelan-pelan belajar, ya?" "Ha-ha-ha-ha, memangnya permainan ranjang harus dipelajari?" tanyanya, lagi."Bagiku, harus. Karena hal semacam ini baru untukku, Alfonso." ucap Dela lemah."Ha-ha-ha-ha, kamu sungguh sangat lucu Dela!" Tuan Alfonso lalu melangkah menjauh dari ranjang dengan tubuh telanjangnya.Tuan Alfonso lalu mengambil segelas air putih dan memberikannya kepada istri mudanya itu."Minumlah, setelah ini kamu akan merasakan nikmatnya surga dunia!" ujar suaminya.Setelah itu, tanpa menunggu lama, Tuan Alfonso mulai menindih tubuh polos Dela. Lalu mencoba menghujamkan alat tempurnya ke dalam gua sempit milik Dela yang masih suci.Tuan Alfons

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19

Bab terbaru

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 76 Berita Menghebohkan

    Kembali kepada Dahlia yang sedang dirawat di rumah sakit."Bu, Pak, Lilian … untuk sementara aku akan tinggal bersama Mbak Dita," tutur Dahlia kepada semua orang yang ada di dalam ruangan itu."Lho Dahlia, kok begitu?" tanya Lilian bingung."Kamu tahu kan Lilian, bagaimana para tetangga kita? Tukang gosip semua. Jadi untuk menghindari semua itu. Terpaksa aku harus pindah," serunya, menjelaskan."Menurut Ibu pilihan Dahlia itu adalah yang terbaik saat ini, bagaimana menurut Bapak?" tanya Bu Jayanti kepada suaminya."Bapak juga setuju. Nanti Ibu dan Bapak akan sering mengunjungimu dan juga cucu kami. Iya kan, Bu?""Tentu saja, Pak." jawab, Bu Jayanti.Akhirnya Lilian pun setuju. Dahlia pindah ke apartemen milik Noah."Bu Jayanti, nanti jika Ibu pulang, saya ikut ya Bu? Saya ingin mengemasi barang-barang Nona Dahlia untuk dibawa ke apartemen," seru Dita.Sementara Silvi sudah pulang dari tadi karena di jemput suaminya."Bu, bagaimana kalau pulangnya, numpang di mobil saya saja, sekalian

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 75 Ingin Mengakui Kesalahan

    "Bu, Ibu sebenarnya mau ngomong apa, sih? Tolong jangan buat aku menjadi semakin takut, Bu," seru Lilian, lagi."Baiklah, Lil. Ibu akan jujur. Sebenarnya saat ini Dahlia sedang hamil lima minggu," ujar Bu Jayanti hati-hati."A ... apa?" Lilian benar-benar kaget mendengar kabar itu dari Bu Jayanti. Bukan apa-apa, tadi pagi juga dia melihat pemberitaan tentang Noah. Kabar menghebohkan itu, juga dilihat oleh Lilian dari layar televisi."Ibu harap kamu bisa bijak menyikapi masalah yang sedang menimpa Dahlia. Anak dalam kandungannya tidak memiliki dosa apa-apa. Kita sama-sama sangat menyayangi dirinya. Menurut Ibu, kita tidak berhak untuk menghakiminya," nasihat Bu Jayanti.Lilian tidak kuasa menahan air matanya mendengar nasib yang menimpa saudaranya itu.Lilian pun masuk ke dalam ruangan di mana Dahlia dirawat."Lilian..." lirihnya saat melihat saudaranya masuk.Keduanya pun saling berpelukan menangisi nasib satu sama lain. Hidup mereka mulai hancur karena laki-laki. Keduanya sedikit lup

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 74 Dahlia Hamil

    Walaupun jauh dari dalam lubuk hati Tuan Abian, dia memiliki kekhawatiran tingkat tinggi dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Sehari sebelumnya, di kediaman keluarga Jhon.Tuan Jhon terlihat meremas hasil test DNA yang menyatakan jika Lastri, 99,9 % bukanlah keturunannya.Bersamaan dengan itu, Tuan Jhon juga mendapatkan bukti perselingkuhan istrinya dengan Abian, sahabatnya sendiri.Belum lagi dia dikejutkan dengan hasil laboratorium yang menyatakan jika dirinya mandul dan tidak dapat memiliki anak.Semakin besarlah kecurigaannya jika Lastri bukanlah darah dagingnya.Dengan hati yang sangat kacau, Tuan Jhon perlahan masuk ke dalam kamar pribadi Lastri, putri yang sangat dia sayangi dari segenap apapun di dunia ini. Putri yang Tuan Jhon kira adalah anak kandungnya. Namun hasil pemeriksaan DNA menjawab semua jika Lastri, bukanlah putri kandungnya.Tuan Jhon memandang wajah Lastri yang sedang tertidur dengan sangat nyenyak saat ini."Maafkan Papa, Lastri." ujarnya, lalu membelai le

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 73 Merencanakan Pelarian

    Di suatu pagi,Dahlia keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat. Baru saja dirinya memuntahkan semua yang dia makan.Akhir-akhir ini, gadis itu sering merasakan tubuhnya sangat lemah yang kadang disertai mual dan muntah. Tapi anehnya, hal tersebut hanya terjadi di pagi hari sedangkan menjelang siang, dia terlihat mulai membaik."Nona, apakah Anda yakin, Anda baik-baik saja?" tanya Dita, khawatir. Dia mendengar semuanya saat Dahlia mulai muntah-muntah di dalam kamar mandi Toserba tersebut."Aku baik-baik saja kok, Mbak. Tolong jangan katakan apapun kepada Mas Noah.""Tapi, Nona ...." Dita ingin sekali menceritakan kondisi Dahlia kepada Noah. tapi gadis itu, malah melarangnya."Saya mohon, Mbak. Saya tidak mau lagi berurusan dengannya!" tegas, sang gadis.Dahlia sudah mengambil tekad dalam hatinya untuk melupakan Noah yang menurutnya pria yang tidak bertanggung jawab.Hari ini hari Sabtu, kampus Dahlia libur. Dia pun memutuskan untuk bekerja full time di hari ini. Dahlia sengaja mengh

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 72 Tak Bersemangat

    "Cepat katakan di mana alamat rumah bordil itu berada!" teriak, Asisten Eki.Keduanya terdiam dan saling melirik. "Kami tidak tahu apa-apa, Tuan." ujar keduanya, takut."Oh, jadi kalian tidak mau jujur juga?" tanyanya, tajam."Pengawal, hajar mereka!" Beberapa orang mulai memberi pelajaran bagi keduanya karena memilih untuk diam. Namun salah satu dari antara mereka, mulai menyerah."Tuan, tolong jangan pukul saya lagi. Saya mau jujur tentang semuanya," lirihnya, sambil menahan sakitnya pukulan-pukulan dari para pengawal itu.Lalu dengan cepat, orang itu memberitahukan di mana alamat rumah bordil itu berada.Asisten Eki segera mencatat alamat yang mereka katakan."Coba jelaskan secara detail, di mana letaknya dan bisnis itu khusus untuk siapa?" tanya Asisten Eki, lagi.Karena sudah kepalang basah, keduanya pun kembali jujur.Salah satu diantara mereka, mengatakan jika rumah bordir itu, berada di salah satu perumahan mewah sehingga tidak ada yang curiga jika di dalamnya ada perbudakan

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 71 Bisnis Tante Belva

    "Cih! Tapi kan gue baru kali ini gue nggak fokusnya!" ujar Junot mencoba membela diri."Justru karena Anda berubah seperti ini, makanya mereka menjadi berubah juga Tuan Muda." tutur Asisten Eki."Makanya tadi saya katakan tolong Anda bisa memilah-milah dan bisa memisahkan mana yang menjadi prioritas dalam perusahaan dan mana yang tidak," lanjut, Asisten Eki.Junot terdiam sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing."Lilian, ternyata kehilanganmu sangat menyakitkan bagiku, tapi aku harus bangkit! Aku tidak mau terpuruk terus seperti ini!" tegasnya, dalam hati."Asisten Eki, apakah masih ada jadwal meeting untuk sore ini?" tanyanya, kepada asistennya. "Ada Tuan Muda, meeting sore ini terkait dengan kerjasama kita dengan perusahaan yang berasal dari China." ujarnya, menjelaskan."Siapkan mobil ke lokasi meeting. Kita berangkat sekarang," seru Junot."Tuan Muda, apa Anda yakin akan menghadiri meeting sore ini?" tanya Asisten Eki kepada Junot."Tentu saja! Ayo buruan nanti kit

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 70 Junot Tidak Fokus

    Junot kembali ke kantor dengan wajah kusut. Dia benar-benar tidak bersemangat hari ini.Bahkan dirinya membiarkan Asisten Eki yang memimpin rapat kali ini, sementara dia hanya menjadi pendengar setia.Junot malah asyik melihat-lihat ponselnya yang berisikan foto Lilian.Asisten Eki memperhatikan tingkah Junot yang tidak fokus tersebut. Padahal ini adalah meeting yang sangat penting."Tuan Muda, bagaimana pendapat Anda tentang penjelasan saya tadi?" tanya Asisten Eki kepada Junot selaku CEO di perusahaan itu."Mantap dan ok banget! Saya sangat setuju, Asisten Eki! Silakan lanjutkan lagi meeting nya." seru Junot asal. Padahal sebenarnya dia tidak tahu sama sekali mengenai apa yang sedang dibahas di ruang meeting tersebut.Asisten Eki dan beberapa orang di ruang meeting itu seketika melongo mendengar jawaban Junot yang tidak nyambung sama sekali.Junot yang langsung tahu jika dia salah ngomong langsung berbicara lagi, "Apakah saya salah ngomong, ya?" Dia, malah balik bertanya."Maaf,

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 69 Penyesalan Junot

    “Dahlia, gue ... gue sangat menyesal telah melakukan pemaksaan itu kepada Lilian! Gue khilaf! Gue juga sangat menyesalinya.Tolong sampaikan permohonan maaf gue kepada Lilian. Please, tolong bantu gue kali ini." lirih Junot, sambil memelas."Ha-ha-ha, Lo pikir Lilian akan semudah itu memaafkanmu? Tidak segampang itu! Saat ini dia sangat terluka dengan apa telah Lo lakukan, kepadanya!" cecar Dahlia."Untuk itu, Lo bantu gue, Dahlia. Please ... Lo tahu kan, gue sangat menyayangi Lilian.""Bulshit! Jika Lo memang benar-benar menyayanginya, Lo tidak mungkin memaksanya melakukan apa yang tidak dia sukai! Asal Lo tahu, Lilian sangat trauma saat ini! Dan semua gara-gara, Lo!" hardik Dahlia lagi."Sial! Sial! Sial!" Junot merutuki perbuatan jahatnya kepada Lilian."Dahlia, menurut Lo apa yang harus gue lakukan sekarang?""Gue nggak tahu dan nggak mau tahu lagi! saran gue cuma satu, tolong jangan dekati Lilian lagi, lupakan dirinya! Jangan buat dia semakin membenci Lo!" seru Dahlia lantang.

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 68 Dilarang Tersenyum

    "Papa dan Mama, kok tega banget sih!" kesal Sherly dalam hatinya."Maafkan aku, Sherly. Untuk sementara aku belum bisa memperjuangkanmu." gumam Doan, dalam hati."Sudah, kita jangan memikirkan hal itu dulu. Untuk sementara aku akan fokus untuk membesarkan perusahanku, sehingga tidak ada satu pun yang menganggap ku remeh lagi! Termasuk keluargamu!" tegas, Doan.Keluarga Sherly memang tidak menyetujui hubungan Doan dan Sherly karena pria itu berasal dari keluarga sederhana, sementara keluarga Sherly tergolong berasal dari keluarga berada. Untuk itu, Doan telah bertekad untuk membalas perbuatan keluarga Sherly yang merendahkannya, dengan kesuksesan yang pelan-pelan mulai diraih olehnya saat ini."Ayo, aku antar kamu," ucap Doan kepada sang pacar."I ... ya, Doan." Keduanya pun meninggalkan apartemen itu dengan perasaan yang berkecamuk.Sepanjang perjalanan keduanya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak terasa mobil sampai tepat di depan kantor Sherly."Doan, aku masuk du

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status