Share

BAB. 43 Permainan Harjo

last update Last Updated: 2025-01-16 19:24:29

Lilian segera mengalihkan pandangannya dari Junot. Dia pun segera berkata,

"Puput, meja kita di mana?" tanyanya, kepada sahabatnya.

"Lilian, kita pindah cafe saja, yuk?" ajaknya.

Puput seakan tahu jika sahabatnya itu agak down melihat Junot sedang bersama dengan gadis lain.

"Lho kenapa, Put? Kita makan di sini, saja." Kali ini, Harjo yang baru dari toilet yang angkat bicara.

Namun Harjo baru tahu jika Junot dan Sherly juga berada di kafe itu, saat mereka sudah duduk. Dia melihat raut wajah Lilian yang tadi ceria berubah menjadi kusut.

"Lilian, apakah sebaiknya kita pindah kafe saja?" tutur Harjo tak enak hati.

"Nggak usah, deh. Kita di sini saja." jawab Lilian mencoba untuk biasa saja dan tidak terganggu dengan keberadaan Junot, di kafe itu.

"Iya, nih. Kita jadi nggak enak nih, sama kamu,Lil." seru Puput.

"Aku baik-baik saja, kok. Ya udah yuk, kalian mau pesan apa?" ujar Lilian.

"Beneran nih, Lilian. Kamu nggak apa-apa?"

Puput mencoba mengerti perasaan sahabatnya.

"Ya iyalah, beneran
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 44 Ingin Mencoba Hal Baru

    Dialah, Tuan Alfonso. Pria tua itu bahkan mengeluarkan banyak tisu untuk membersihkan mobilnya yang dipenuhi cairannya sendiri.Sementara Harjo mulai merapikan kembali baju dan celana Puput yang berantakan karena ulahnya."Harjo! Gara-gara kamu, nih! Aku harus mandi di siang ini." lirih Puput manja."Tapi kamu suka kan, Sayang?" goda Harjo."Ih ... apaan! Nggak, ya!" tutur Puput."Buktinya kamu mengerang keenakan dengan permainan jari-jariku, Sayang!" ujarnya, lalu membuka pintu mobil untuk Puput. Dan melajukan mobil menuju apartemen gadis itu untuk melanjutkan kegiatan panas mereka.Sementara Tuan Alfonso, terlihat masih membersihkan mobilnya."Sepertinya mobil ini perlu dibersihkan." Dia lalu menelpon Asisten Eki untuk menjemputnya di parkiran mall itu.Pria tua itu masih membayangkan kegiatan panas dua anak muda tadi, yang membuatnya merasakan kembali jiwa mudanya yang mulai berkobar. Namun sayangnya, Tuan Alfonso tidak begitu melihat dengan jelas wajah keduanya karena sang pria se

    Last Updated : 2025-01-16
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 45 Sudah Tidak Sabar

    "Tidak perlu, Papa hanya kangen sama cucu." Tuan Alfonso pun beralasan, kangen kepada cucunya."Oh ya, apakah Mama masih mengganggu kehidupan kalian?""Nggak kok, Pa. Mama sudah tidak pernah mengganggu kami lagi," jawab Dewi sambil tersenyum.Padahal sebenarnya Nyonya Belva masih saja meneror kehidupan mereka. Terlebih terhadap dirinya. Minggu lalu Dewi hampir ditabrak mobil yang sedang melaju kencang. Untung saja Ferdin, sang suami langsung tanggap menarik tubuhnya. Jika tidak mungkin dirinya sudah tiada, tepat di depan sang suami.Nyonya Belva sama sekali tidak merestui pernikahan mereka, karena Dewi adalah bekas pembantu di rumah kediaman Rivaldo. Padahal Dewi bekerja sebagai pembantu rumah tangga sambil menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah. Hal itulah yang membuat Ferdin semakin terpesona dengan kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki oleh Dewi."Kamu kok nggak jujur sama Papa? Ferdin sudah menceritakan semua kejadian, di mana kamu hampir tertabrak," tukas sang ayah mertu

    Last Updated : 2025-01-16
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 46 Permainan Tuan Alfonso

    "Ha-ha-ha bahkan kamu sudah membicarakan tentang anak! Menarik! Sungguh sangat menarik!" Tuan Alfonso, malah tertawa lepas saat ini.Dia tidak pernah berpikir jika gadis di depannya ini sungguh sangat dewasa pemikirannya."Sa ... saya hanya ingin mengutarakan apa yang ada di hati saya, Tuan. Tetapi keputusan tetap ada di tangan, Anda," ujar Dela sambil menundukkan kepalanya."Kenapa kamu bisa seberani itu mengatakan ingin menikah dengan saya?" tanya Tuan Alfonso lagi."Sa ... saya masih suci, Tuan. Saya masih seorang gadis perawan yang tidak pernah sekalipun melakukan hubungan suami istri sebelumnya. Apakah salah, jika saya menggantungkan harapan memiliki satu keluarga yang utuh dan diakui oleh negara dan agama?" isaknya tiba-tiba.Hati Tuan Alfonso menjadi terenyuh seketika mendengar semua pengakuan Dewi. Dia mulai berpikir keras saat ini.Akan tetapi Tuan Alfonso sudah terlanjur kecewa dengan Nyonya Belva yang berani-beraninya bermain api dengannya.Sementara Dela terus menunduk men

    Last Updated : 2025-01-19
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 47 Susah Tak Sanggup

    "Alfonso, aku sudah nggak sanggup lagi." lirihnya kepada suaminya."Maaf ...." tuturnya lagi. Hampir satu jam Tuan Alfonso terus mengembara di atas tubuh Dela tanpa memasukinya membuat gadis itu menjadi benar-benar kelelahan."Ha-ha-ha, baru segini kemampuanmu?" ejeknya, kepada Dela."Ma ... maaf, Alfonso. Ini hal baru bagiku. Biarkan aku pelan-pelan belajar, ya?" "Ha-ha-ha-ha, memangnya permainan ranjang harus dipelajari?" tanyanya, lagi."Bagiku, harus. Karena hal semacam ini baru untukku, Alfonso." ucap Dela lemah."Ha-ha-ha-ha, kamu sungguh sangat lucu Dela!" Tuan Alfonso lalu melangkah menjauh dari ranjang dengan tubuh telanjangnya.Tuan Alfonso lalu mengambil segelas air putih dan memberikannya kepada istri mudanya itu."Minumlah, setelah ini kamu akan merasakan nikmatnya surga dunia!" ujar suaminya.Setelah itu, tanpa menunggu lama, Tuan Alfonso mulai menindih tubuh polos Dela. Lalu mencoba menghujamkan alat tempurnya ke dalam gua sempit milik Dela yang masih suci.Tuan Alfons

    Last Updated : 2025-01-19
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 48 Di Makam Ibunda Noah

    Suatu ketika, Tuan Abian memanggil Noah untuk bertemu dengannya di kediaman Mahesa. "Papa ngapain, sih! Setiap kali aku mau menemui Dahlia. Papa selalu mengganggu!" Namun Tuan Abian tidak menggubris perkataan putranya, Noah. Dia lalu meletakkan sebuah kotak cincin di hadapan sang putra. "Sematkan cincin ini, di jari manis Dahlia." ucapnya tegas. "Ini cincin apa, Pa?" tanya Noah penasaran. Karena dia baru tahu cincin yang sangat unik yang disimpan oleh ayahnya. "Ini cincin leluhur Keluarga Mahesa. Dulu Omamu memberikan cincin ini kepada Mama mu. Untuk itu, Papa memintamu sekarang untuk menyematkan cincin ini, pada jemari Dahlia. Sebagai tanda pengikat di antara kalian berdua." sedihnya. "Terima kasih, Papa!" Lalu Noah pun memeluk ayahnya dengan erat. "Ajaklah dia ke makam Mama. Sematkan cincin itu di jari manisnya, tepat di depan batu nisannya. Apakah kamu mengerti?" Baik, Papa!" sahut Noah bahagia. "Pergilah! Temui gadis itu!" ujar Tuan Abian. Noah yang senang

    Last Updated : 2025-01-19
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 49 Dahlia Dilamar Oleh Noah

    Noah menatap Dahlia dengan wajah penuh harap. Lalu gadis itupun berkata,"Mas Noah ... ini terlalu tiba-tiba untukku. Aku masih muda, aku juga masih kuliah.""Dahlia, aku bukannya ingin menikahimu sekarang, besok atau lusa, Sayang! Tapi cincin ini sebagai pengikat cintaku kepadamu. Please ... coba berpikirlah lagi." ujarnya, memelas.Noah mencoba mengulang kembali perkataannya."Dahlia Rukmini, maukah kamu menjadi pendamping hidupku, kelak?" harapnya, dengan sepenuh hati.Dahlia terlihat menghela napasnya panjang. Lalu dia pun menganggukkan kepalanya dan Noah melihat itu."Apakah itu artinya, ya ... Sayang?" tanyanya, dengan wajar berbinar."Iya, Mas. Aku terima lamaranmu," jawab Dahlia sambil meneteskan air matanya.Gadis itu merasa sangat diistimewakan oleh Noah saat ini.Mendengar jawaban dari kekasihnya, Noah pun dengan cepat meraih jemari Dahlia dan menyematkan cincin itu di jari manisnya. Setelah itu, Noah berdiri lalu memeluk Dahlia dengan erat."Terima kasih, Sayang ..." ucap

    Last Updated : 2025-01-19
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 50 Terbawa Suasana

    Kemudian, Pak Dirga pun mengantarkan minuman itu kepada keduanya."Silakan diminum, jusnya. Tuan Muda dan Nona Muda," ucapnya santai, lalu meletakkan kedua minuman itu di depan Dahlia dan Noah."Terima kasih, Pak." ucap Dahlia lalu meneguk minuman itu. Seperti halnya sang kekasih, Noah yang dari tadi kehausan juga ikut minum. Sementara Pak Dirga tersenyum penuh misteri saat melihat keduanya meminum jus itu. Dia pun buru-buru menuju dapur untuk menelepon seseorang yang menyuruhnya.Pak Dirga :"Halo, Tuan. Saya sudah mengikuti semua yang Tuan katakan." tutur, Pak Dirga.Pria Misterius :"Baguslah, jika rencana ini berhasil. Saya akan memberikan bonus besar untukmu. Pastinya dari Tuan Besar. Pastikan keduanya menghabiskan minuman itu. Setelahnya, tinggalkan mereka berdua di vila. Tidak ada seorang pun yang boleh masuk. Dan pastikan juga semua bahan makanan tersedia di dalam kulkas." tegas, orang itu.Pak Dirga :"Semua sudah saya siapkan, bahkan baju ganti untuk keduanya, juga sudah

    Last Updated : 2025-01-19
  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 51 Terus Saja Bermain

    "Jika kamu kesakitan, kita melanjutkannya nanti," ucap Noah lalu mencoba menjauh darinya.Namun dengan cepat tangan Dahlia menahannya. "Aku ingin kita melanjutkannya, Mas!" lirihnya sambil menahan hasrat yang semakin membuncah dari dalam inti tubuhnya, yang telah mengeluarkan darah itu.""Are you sure, Darling?" tanya Noah dengan semangat. Karena sesungguhnya dia juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh sang gadis.Dahlia pun mengangguk. Lalu setelah membersihkan bercak darah suci, wanita kesayangannya, Noah kembali menjilati sekujur tubuh kekasihnya itu dengan bibirnya yang lihai.Keduanya semakin hanyut dalam buaian hasrat yang memang sangat membara.Bagaimana tidak, minuman dan makanan yang mereka cicipi, saat makan tadi telah dicekoki obat perangsang oleh Pak Dirga atas suruhan seseorang. Alhasil keduanya harus menuntaskan hasrat yang menggebu-gebu itu. Karena jika tidak tubuh mereka akan terbakar seperti panasnya bara api.Bahkan Dahlia sudah tidak sadar lagi. J

    Last Updated : 2025-01-21

Latest chapter

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 96 Meraih Kebahagiaan Bersama

    "Aku menyelidikinya sendiri, Kak.""Apa? Kamu menyelidikinya sendiri?""Yap." jawab junot, singkat."Aku pikir Papa sudah jujur kepadamu." "Belum, Kak.""Sepertinya, kita harus membuat Papa buka suara kepada kita! Pokoknya, Papa harus jujur kepada kita." "Iya, Kak. Aku setuju dengan pendapatmu."Sementara di dapur, Lilian dan Dewi terlihat akrab."Jadi kamu masih kuliah?""I-ya, mbak.""Wah Junot dapat gadis muda rupanya."Lilian hanya tersenyum malu."Kamu sabar-sabar ya sama Junot. Walaupun anaknya keras kepala dan suka emosian. Akan tetapi dirinya memiliki hati yang lembut.""I-ya mbak.""Oh ya, Kamu sudah ketemu sama Mama?""Belum, mbak." "Belum ya? Nanti jika kamu ketemu sama Mama, kamu maklum ya bagaimana orang tua kepada anaknya.""Iya, Mbak." Entah kenapa, Dewi memiliki kekhawatiran jika Nyonya Belva tidak menyukai Lilian.Lalu ke empat orang dewasa itu pun memulai makan siangnya. Hampir seharian mereka berada di rumah itu, sekedar bercengkrama atau sekedar berbagi cerita.

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 95 Mengajak Berkenalan Dengan Keluarga

    "Pasti Lilian marah kepadaku, bagaimana caraku untuk merayunya?" Junot merutuki dirinya yang tidak bisa menahan hasratnya, saat di dalam bioskop tadi."Sayang, bagaimana kalau kita makan siang?" tanya Junot, hati-hati."Ok." jawab Lilian singkat.Lalu, Junot pun meraih tangan Lilian dan menggenggamnya dengan erat menuju ke dalam sebuah restoran terkenal di mall itu.Junot mengitari pandangannya. Mencari tempat yang cocok untuk mereka berdua."Sayang, kamu mau pesan apa?""Terserah saja, aku nggak pemilih makanan, kok." ketusnya, lagi."Baiklah, Sayang kita samain saja apa yang kita makan." seru Junot, lalu memanggil salah seorang waiter."Sayang, bolehkah aku memesan makanan pedas?" Mendengar perkataan Junot tersebut, Lilian dengan segera menatapnya dengan sangat tajam."He-he-he, aku hanya bercanda, Sayang!" ucap, Junot. Sementara sang waiter tersenyum melihat tingkah Junot yang sepertinya takut kepada kekasihnya itu.Keduanya pun memulai makan siang mereka berdua dalam diam. Setela

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 94 Tak Sengaja Bertemu

    Setelah urusan di barbershop selesai. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju sebuah mall besar di daerah Jakarta Pusat."Sayang, yuk kita belanja untuk mu." tutur, Junot."Ih ... Mas! Bajuku masih banyak kok, nggak usah deh." sahut, Lilian."Sayang, tolong jangan membantahku kali ini, please ...." ujarnya, memelas.Lilian diam sebentar."Duh ngapain sih, Mas Junot mengajakku belanja? Mubazir nih. Tapi aku juga nggak enak menolak. Sepertinya Mas Junot sangat bahagia dengan kebersamaan kami.""Baiklah, Mas." "Nah gitu, baru pacarku!" Lalu mereka pun memulai belanja mereka siang itu. Ada banyak pakaian yang dibeli oleh Junot untuknya. Semuanya sudah dikirim ke alamat rumah Bu Jayanti.Dan ada beberapa yang Lilian bawa pulang ke apartemen Junot sebagai baju gantinya selama seminggu tinggal bersama Junot.Tanpa keduanya sadari, ada orang yang diam-diam memotret kebersamaan mereka. Padahal, Asisten Taufik mengetahui siapa orang itu.Orang itu ternyata suruhan Nyonya Belva. Untuk

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 93 Penampilan Baru Junot

    "Asisten Taufik, apakah kalian menyembunyikan sesuatu dari saya?" tanya Lilian."Kenapa Nona berpikiran seperti itu?""Soalnya tadi juga Mas Junot berkata agar saya tidak meninggalkannya, memangnya ada apa sebenarnya?" selidik Lilian semakin curiga."Tidak ada apa-apa kok, Nona. Saya hanya berharap saja semoga Tuan Muda dan Nona bisa berbahagia selalu. Kalau begitu, saya permisi dulu," seru Asisten Taufik, segera berlalu dari tempat itu. Dia takut salah ngomong dan membuat semua menjadi kacau lagi.Junot selesai mandi, lalu berkata, "Yang datang siapa, Sayang?" Penampilan Junot sangat keren pagi ini, Lilian sedikit gugup karena melihat sang kekasih yang sangat gagah pagi ini."Asisten Taufik, Mas. Dia memberiku ini." Lilian pun menunjukkan sebuah paper bag yang ada di tangannya."Segeralah mandi, baru kita sarapan. Kamu temani aku untuk ke barbershop. Setelah itu kita jalan-jalan.""Iya, Mas.""Eh, tunggu dulu Sayang. Kamu ada kuliah nggak hari ini?""Kebetulan hari ini, aku nggak ad

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 92 Menghabiskan Waktu Bersama

    "Iya, Sayang. Kamu bisa pegang kata-kataku ini." jawab Junot, tegas.Jadilah kedua sejoli yang baru jadian itu tidur seranjang malam itu.Lilian juga tidak lupa mengabari, kepada Bu Jayanti jika dirinya menginap di rumah temannya.Keduanya masuk ke dalam kamar. Junot memberi sebuah paper bag di tangan Lilian."Ini apa, Mas?""Ini baju ganti untukmu, mandilah.""Eh, iya Mas." Lalu Lilian pun segera meraih paper bag itu di tangan Junot dan segera masuk ke dalam toilet.Di dalam toilet, Lilian melihat penampilannya. Dia senyum-senyum sendiri di depan cermin karena baju tidur yang dipilih oleh Junot untuknya menutupi seluruh bagian tubuhnya.Dia pun keluar dari toilet, dan melihat jika Junot juga sudah berganti dengan baju tidur yang sama dengannya."Surprise!" ucap, Junot."Bagaimana penampilan kita, Sayang?""He-he-he, keren Mas.""Kamu suka, nggak?""Suka banget, Mas. Terima kasih ya, Mas.""Okay, Sayangku." jawab Junot, senang."Ih, Mas junot kok terkesan genit gitu, sih?" gumamnya, h

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 91 Memilih Berdamai

    "Dikit saja dong, Lilian. Please ..." ujar Junot memelas."Maaf Mas, nggak boleh. Tolong kamu tuh, jangan keras kepala gitu, ya?" "Tapi bagaimana aku bisa berselera makan jika nggak ada sambelnya, Lilian.""Pokoknya, nggak boleh! Mas ikutin aturan dong, ya?"Junot diam, dia pastikan dirinya pasti tidak akan punya selera makan, karena tidak ada rasa pedas sedikit pun."Kok wajah kamu cemberut gitu, Mas?" tanyanya."Habis, aku rasa aku tidak berselera makan nih." ujarnya, tak bersemangat."Mas coba dulu masakanku," ucap Lilian, lalu mulai menyusun semua hasil masakannya di atas meja.Junot dari tadi hanya mengaduk-aduk nasi dan beberapa lauk di piringnya. Sementara Lilian yang kelaparan, tidak memperhatikan Junot sama sekali.Setelah piringnya kosong, barulah gadis itu menegakkan kepalanya.Dirinya pun kaget dengan apa yang dilakukan oleh Junot."Mas Junot ! Ya ampun Mas, kamu ngapain sih dari tadi? Bukannya makan!" kesalnya lalu menatap tajam ke arah pria itu. Sedangkan Junot yang me

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 90 Kembali Akrab

    Di dalam kamar,Lilian akhirnya terbangun. Dia terlihat mulai menggeliatkan tubuhnya lalu melihat sekelilingnya, mencoba mengingat kembali, dia sedang berada di mana."Tadi bukannya aku sedang berada di di kamar Mas junot? Aku kan tadi sedang menjaganya karena dia masih belum siuman. Tapi sekarang, kok jadi aku yang terbaring di atas ranjang?" serunya, bingung sendiri.Lilian lalu meraih ponselnya, dan melihat jika ada sebuah pesan dari nomor baru, dia lalu membuka pesan itu.Asisten Taufik : "Nona, ini saya Asisten Taufik, asisten Tuan Junot. Maaf jika saya lancang mengirim pesan kepada Anda. Akan tetapi sepertinya, hal ini sangat penting. Saya rasa Anda patut mengetahuinya. Ini mengenai kondisi Tuan Muda. Sudah beberapa bulan terakhir ini Tuan Junot menderita penyakit maag akut. Hal itu terjadi, karena Tuan Junot tidak teratur makan. Dokter sudah memperingatkannya namun Tuan Muda, tidak pernah mau mendengar perkataan saya maupun perkataan dokter Adi. Akan tetapi saya sangat yakin j

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 89 Lilian Hampir Di Tabrak

    Lilian berjalan keluar dari kafe itu dengan langkah santai. Dirinya sedang menunggu taksi online yang tadi baru saja dia pesan.Junot yang juga baru selesai meeting melihat Lilian yang berada di depan sebuah kafe tepat di sebelah restoran tempat dirinya meeting.Junot yang ingin masuk ke dalam mobilnya dan mencoba untuk tidak mempedulikan Lilian, namun tiba-tiba dia mengurungkan niatnya. Karena Junot melihat ada sebuah motor gede yang telah siap-siap ingin menabrak wanita kesayangannya, itu.Namun dengan cepat, Junot berlari menuju ke tempat di mana gadis favorit sedang berdiri. Lalu pria itu pun berteriak,"Lilian, Awas!" Bersamaan dengan itu, Junot segera menghadang tubuh Lilian sehingga dia terlepas dari pemotor yang ingin menabraknya. Alhasil yang jatuh ke tanah dan terkena senggolan pemotor itu adalah Junot."Tuan Muda!" teriak, Asisten Taufik. Dia segera menelpon anak buahnya untuk mengejar pemotor tersebut.Asisten Taufik :"Segera kejar orang itu!"Anak buah :"Siap, Tuan."Se

  • GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA    BAB. 88 Rasa Kangen Dan Cemburu

    "Hei! Kamu kok melamun terus, sih? Udah bosan belajarnya? Kalau memang iya, jangan dipaksain." tutur Doan, kepada Lilian. Saat ini keduanya sedang berada di sebuah kafe. Seperti biasa, disela-sela kesibukannya Doan membantu Lilian mengerjakan tugas-tugas kuliahnya."Enggak kok, Kak." lirihnya."Hei, kamu jangan bohong. Kakak tahu sifatmu! Biasanya kamu periang dan semangat gitu. Tapi sekarang kok berbeda?""Aku nggak apa-apa kok, Kak." ujarnya, menutupi kegalauan hatinya."Kamu sudah tonton video yang Kakak kirim kemarin?" selidik, Doan. Dia curiga perubahan sikap Lilian gara-gara video itu."Su ... sudah," jawabnya, singkat."Terus setelah kamu menonton video itu, makanya sikapmu berubah seperti ini, benar nggak tebakan, Kakak?""Aku tidak mau membahasnya, Kak." "Lil, kakak mau tanya sama kamu. Apakah kamu masih mencintai Junot?""Aku tidak mau membahasnya, Kak. Please ..." serunya, memelas."Baiklah." sahut, Doan.Namun Doan masih bisa merasakan kesedihan hati adik angkatnya itu.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status