Share

4. Masa Lalu

Author: Ratu sambi
last update Last Updated: 2021-06-11 17:05:21

Sesampainya di rumah, Daisuke langsung memakirkan mobilnya di depan halaman rumah karena sangking tak sabarnya Daisuke melompat tanpa membuka pintu mobilnya terlebih dulu.

Beruntung karena kap mobil milik Daisuke terbuka lebar sehingga Daiki langsung berlari masuk kedalam rumah. Bahkan dia sengaja bersekongkol dengan sang Kakak untuk mengerjai Ibunya.

 

Dia berpura-pura menjadi Daisuke untuk mengelabui seisi rumah. Nampak Daiki melangkah masuk, suasana rumah sama sekali tak pernah berubah dari dulu sampai sekarang rumah itu masih terasa hangat.

 

Daiki sangat merindukan ibunya, rumah bahkan Satoshi laki-laki yang selalu menjaga ibunya sampai detik ini. Daiki termasuk orang yang sangat cuek bahkan ketika dalam keadaan sesedih apapun dia termasuk laki-laki yang pantang menitikkan air mata.

 

Namun tidak untuk hari itu matanya seketika memerah dan berkaca hampir saja air mengalir dari ujung matanya namun saat melihat Satoshi keluar dari ruang kerjanya Daiki langsung mengusap matanya yang basah.

 

"Paman Satoshi!" Daiki langsung berlari memeluk erat tubuhnya, membuat laki-laki itu kebingungan.

 

Tak biasanya ketika Daisuke datang dia hanya akan melemparkan senyum manis tanpa memeluk dirinya. Namun hari itu berbeda.

“Tuan muda, apa sesuatu terjadi padamu? Kau terlihat bahagia sekali" ucapnya sembari membalas pelukan Daik, dia belum sadar bahwa yang sedang dipeluknya adalah adik Daisuke.

 

Pandangan Satoshi seketika terarah ke pintu masuk, melihat orang yang sama antara orang yang sedang dipeluknya dengan orang yang berdiri tepat di tengah pintu membuat tubuhnya terpaku. Perlahan Satoshi melepaskan pelukannya.

Dengan raut wajah kebingungan Satoshi memandang ke arah Daiki dan Daisuke secara bergantian.

 

"Kau kenapa seperti orang kebingungan?"

 

Wajahnya pucat pasif saat melihat raut wajah Daiki seperti melihat hantu di siang bolong. Daiki pun menoleh dan melihat kakaknya yang tengah berdiri di belakang. Daiki kemudian tersenyum tipis.

 

"Daisuke, nak kau sudah pulang?" Teriak Izumie dari arah dalam pantry.

 

Meninggalkan Satoshi yang masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Daiki meminta kakaknya untuk tak pergi menemui Ibunya karena dialah yang akan pergi ke pantry untuk mengejutkan Izumie. 

 

Tanpa berucap Daiki langsung masuk kedalam pantry. Izumie sedang membuat kue namun kegiatannya terhenti saat mencium aroma wangi tubuh yang bukan berasal dari putranya.

Dia langsung menoleh menatap kedua bola mata yang tak asing di depannya. Izumie tahu dengan jelas bahwa itu bukanlah Daisuke. 

 

Daiki sempat tersenyum lebar namun saat melihat ekspresi wajah Ibunya berubah sedih senyumnya perlahan menghilang. Tanpa menyebutkan siapa dirinya, Daiki tahu kalau Ibunya curiga bahwa saat ini yang berdiri didepan matanya bukanlah Daisuke. Jika mengingat kebelakang harusnya mereka bisa hidup bahagia tanpa harus harus berpisah.

 

flash back on.

 

“Daisuke, Daiki kemari sayang jagoan-jagoan Ayah!” Takashi Nakagawa berencana untuk mengajak mereka pergi ke taman hiburan sebelum dia pergi ke Luar Negri beberapa bulan karena pekerjaannya.

 

“Ayo Ayah!” suara mungil yang keluar dari mulut Daiki membuat Takashi merasa gemas, dia merentangkan tangannya menyambut Daiki yang tengah berlari kearahnya.

 

Sementara Daisuke menggandeng tangan Ibunya, mereka melangkah keluar dari kamar. Keluarga Nakagawa terlihat begitu sangat bahagia. Mereka sangat kompak dalam segala hal apapun. Membuat tak sedikit di kalangan pebisnis yang iri melihat pasangan suami istri itu bekerja sama dengan baik untuk mencapai kesuksesan.

 

“Kau cantik sekali Izumie” pujinya kepada sang Istri yang begitu terlihat sangat cantik.

 

Izumie tersipu menundukkan wajah malunya.

 

“Ayah ini bukan waktunya untuk menggoda Ibu, yah!” Daiki yang tak sabar mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya agar Ayahnya segera melangkah menuju ke mobil.

 

“Iya sayaang” Takashi tersenyum malu ke arah Izumie karena tingkah Putranya.

 

Satoshi, supir pribadi keluarga Nakagawa membantu membuka pintu mobil untuk mereka. Satoshi sudah bekerja bertahun-tahun kepada mereka hingga sepertinya dia berencana mendedikasikan kehidupannya untuk keluarga Nakagawa. 

Namun di luar sana dia memiliki seorang istri yang sangat di cintai, kedua kakinya lumpuh karena kecelakaan. Dan ada satu hal lagi yang membuat sang Istri kecewa dengan dirinya sendiri, dia tak bisa memberikan anak untuk Satoshi karena mandul.

 

Melihat kebahagiaan si kembar dan Tuannya, membuat Satoshi terkadang iri. Namun di sisi lain dia sangat bahagia karena Takashi sangat percaya padanya.

 

Mereka sudah naik ke mobil dan Takashi berencana untuk menyetir sendiri membiarkan Satoshi beristirahat di rumah.

 

“Ayah ayo jalan!” teriak Daiki yang duduk di kursi samping supir dengan tak sabar.

 

                                        **********

 

Sepanjang jalan menuju ke tempat tujuan Daiki dan Daisuke membuat suasana kabin mobil ramai dengan suara cempreng mereka. Nyanyian yang mereka nyanyikan terkadang membuat Izumie dan Takashi tertawa karena lucu.

 

Setelah sampai di tempat tujuan si kembar tak sabar dan langsung melompat keluar begitu pintu mobil di buka.

“Sayang! Jangan lari jauh-jauh... Ibu bisa kehilanganmu nanti” Izumie berusaha mengejarbDaiki dan Daisuke yang berlari-larian di halaman parkir. Di sana sangat ramai pengunjung sehingga Izumie takut kalau mereka akan hilang.

 

Setelah membeli tiket Takashi mengajak mereka masuk, menikmati wahana permainan anak-anak. Seperri anak-anak pada umumnya Daiki dan Daisuke menikmati permainan sembai berlari-lari gembira.

 

Banyak sekali permainan yang mereka naiki, hingga matahari telah berganti arah. Hari menjelang sore si kembar yang tak mau diajak pulang pun berontak.

Terpaksa Izumie dan Takashi harus menggendong satu-satu putranya.

 

Sampai di depan gerbang yang sudah mau di tutup oleh penjaga, Daiki berusaha untuk meminta diturunkan dari gendongan. Sang Ayah yang tak tega akhirnya membiarkan Daiki turun dan memukul pagar besi menjulang tinggi di hadapannya.

 

“Buka! Aku masih ingin main di sini! Pak Satpam buka pak! Biarkan Daiki masuk!” upayanya tak berhasil, justru lelah yang dia dapat.

 

Sementara Izumie dan Takashi hanya saling melempar pandang menahan tawa ketika melihat tingkah putranya.

 

Daiki lelah akhirnya dia diam dan menoleh ke arah Kakaknya yang sedang berjalan menjauh.

“Daisuke! Kau mau pergi kemana?” teriaknya.

 

Sang Kakak tak menjawab dia terus berjalan menuju ke sisi ujung pagar yang melingkari taman itu.

 

“Kau tunggu di sini, aku akan mengambil mobilnya” ucap Takashi sembari mengusap lembut ujung rambut Istrinya.

 

“Um!” Izumie menganggukkan kepalanya.

 

Merasa penasaran Daiki pun mengikuti Kakaknya, ternyata Daisuke menghampiri seorang gadis kecil mengenakan pakaian lusuh. Gadis itu nampak sedang memunguti koin logam miliknya yang tercecer di jalan.

 

Daisuke merasa iba, dia akhirnya memberikan uang saku yang dia miliki sepenuhnya pada Gadis itu. Izumie yang melihatnya dari kejauhan pun tersenyum senang karena memiliki sepasang Putra yang sangat peduli dengan sesama.

 

“Kenapa kau memberinya uang, Kak?” ucap Daiki penasaran.

 

“Kasian dia, jadi aku berikan semua uang jajanku padanya” jelas Daisuke.

 

“Terimakasih semoga kau panjang umur dan sehat selalu” sahut gadis kecil itu dengan sangat gembira setelah menerima uang dari Daisuke.

 

Sementara Daiki kebingungan, dia ingin melakukan hal yang sama seperti Kakaknya namun dia tak memiliki uang sepeserpun karena yang jajannya selalu dia habiskan. 

Merasa tak ingin mengecewakan gadis kecil itu Daiki akhirnya melepaskan kalung pemberian orang tuanya lalu memberikannya kepada gadis itu.

 

“Daiki!” Daisuke meraih tangan Adiknya mencoba menghentikan.

“Kau, yakin ingin memberikan kalung ini padanya?” ucapnya ragu.

 

“Um!” Daiki mengangguk yakin, tak sedikitpun dia ragu memberikan kalung itu padanya.

“Aku yakin Ibu bisa memesan kalung sama seperti ini lagi untukku... tapi kesempatan aku memberinya kalung ini tak akan datang untuk yang kedua kali” jelasnya.

 

Daisuke pun melepaskan tangan Adiknya membiarkan Daiki memberikan kalung kembar yang di mana ternyata Daisuke juga memilikinya.

 

“Ini, aku tidak tahu apa kalung ini berguna untukmu. Tapi kau boleh menyimpannya siapa tahu nanti ketika sudah besar kita bisa bertemu lagi. Dan jika saat itu terjadi aku pasti akan langsung mengenalimu karena kalung ini.”

 

Wajahnya kotor banyak noda hitam karena lebanm dan juga gosong terkena sinar matahari. Yukie, si gadis kecil itu tersenyum setelah menerima kalung dari Daiki.

“Terimakasih, aku janji akan menjaga kalungnya.”

 

“Daiki ayo!” teriak Daisuke yang telah berlari terlebih dulu masuk ke dalam mobil.

 

Daiki pun menyusul Kakanya, seolah merasa kasihan meninggalkan gadis itu sendirian Daiki terlihat sesekali menoleh ke belakang mengawasi gadis itu.

“Kapan-kapan kita bertemu lagi di sini, ya!” teriaknya sebelum akhirnya Daiki masuk ke dalam mobil.

 

Yukie mengangguk, tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya ke arah mobil yang sudah melaju pergi.

 

Related chapters

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   5 Masa Lalu 2

    Sepulangnya mereka dari taman hiburan, keesokan harinya Takashi berangkat pergi ke Amerika. Dia memiliki banyak pekerjaan di sana sehingga mengharuskannya untuk singgah di Merika sekitar 3 bulan. Sementara Izumie mengurus yayasan yang menaungi sekolah elite di kota Tokyo.Kesehariannya setelah mengurus si kembar Izumie berangkat ke kantor menyelesaikan pekerjaannya. Diusianya yang masih terbilang muda Izumie sudah mendapatkan semuanya. Karir yang di dukung suami, anak, keluarga dan semuanya.Tak sedikit orang iri kepada dirinya parasnya yang cantik dan body tubuh yang selalu dijaga membuat mata para lelaki menatapnya dengan nakal, hingga suatu malam ketika semua telah terjaga kejadian mencekam itu tejadi kepadanya.Semua tahu bahwa Takashi sedang berada di luar negri sementara Satoshi ijin kembali ke rumah untuk berjumpa dengan sang Istri. Sehingga tak ada yang berjaga di rumah keluarga Nakagawa.Merasa selama ini aman-aman saj

    Last Updated : 2021-06-13
  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   6 Bertemu Lagi

    Hari pertama masuk sekolah bagi Daiki di Jepang, dia benar-benar tak mengikuti aturan sekolah yang mengaharuskan memakai seragam rapih.Daiki bahkan tak memakai blazernya yang termasuk dalam 1 stel seragam sekolahnya, dia hanya memakai kaos yang kemudian di doble dengan kemeja putihnya.Tak hanya itu Daiki pun sengaja tak mengancingkan semua kancing kemejanya.Daisuke menghentikan mobilnya di halaman sekolah. Di sana berjejer mobil mewah milik para siswa. Mereka tak hanya kaya namun juga pabadi.“Hari pertama sekolah kau sudah seperti ini?” ucap Daisuke yang merasa keberatan dengan penampilan Adiknya. Sementara dia sendiri sangat rapih dengan kemeja putih dasi dan blazernya.Daisuke paham kalau dia harus memberikan contoh kepada semua murid karena posisinya sebagai ketua umum perkumpulan siswa senior di sekolahannya.Bahkan di sekolah itu Daisuke di gadang-gadang menjadi siswa terfavorite selama 2 ta

    Last Updated : 2021-06-13
  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   7 Masih Tentang Bakpao

    “Daiki? Daiki?” suara Sensei seketika mengejutkan Daiki yang tengah melamun menatap Yukie.Gadis itu menoleh ke samping bersamaan dengan Daiki yang menoleh ke depan ketika Sensei memanggilnya.Sensei menghela nafas panjang karena sadar Daiki tak memperhatikannya.“Ini masih terlalu pagi untukmu melamun Daiki. Sekarang kau maju dan kerjkan soal di papan tulis!” perintahnya dengan senyum manis, walaupun sebenarnya nampak kesal karena sikap Daiki.“Apa? Kau menyuruhku maju ke depan untuk mengerjakan soal itu?” kedua alisnya terangkat, semua murid mulai berbisik melihat siakp Daiki yang tak sopan kepada Sensei.“Aku tidak bisa!”Yukie mendesis kesal melihat sikap Daiki.“Iisshhh... Sensei, boleh aku mengerjakannya?” Yukie mengangkat tangannya meminta izin kepada Sensei untuk maju ke depan.“Yuki?? Kau mau mengerjakannya? Bo

    Last Updated : 2021-06-15
  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   8. Orang Yang Berbeda

    Tok tok tok!Daiki membuka pintu lalu tanpa menunggu sahutan dari dalam dia langsung masuk dan duduk di sofa.Izumie yang melihat tingkah Putranya mencoba untuk memahami, bahwasannya selama ini Daiki tinggal memang bersama Ayahnya. Sehingga jika sikapnya slengekan dan jauh berbeda dengan Daisuke, dia mencoba untuk mengerti.Perempuan paruh baya itu beranjak berdiri melangkah mendekati Daiki dan berdiri di samping sofa mengusap dengan lembut ujung kepala Putranya.“Daiki” sapanya dengan lembut.Daiki tahu kemana arah pembicaraan Ibunya, maka dari itu dia langsung menyahut pembicaraan.“Kalau Ibu memintaku untuk bersikap manis di sekolah, aku tidak bisa!”Ucapannya langsung mematahkan usaha Izumie untuk melembutkan hatinya.“Daiki, Ibu tahu ini pasti sulit bagimu. Tapi melihat kau sangat kurang di beberapa mata pelajaran setidaknya kau bisa bersikap b

    Last Updated : 2021-06-16
  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   9. Teman Kecil

    “Jadi, mereka kembar? Astagaa kenapa aku bodoh ya. Bagaimana mungkin satu orang memiliki dua kepribadian yang berbeda! Tapi ada juga yang seperti itu. Lalu bagaimana kalau aku bertemu dengan Senior nanti” Yukie merasa malu karena sikapnya yang selalu marah-marah kepada Daisuke karena ketidak tahuannya.Setelah selesai memberskan buku yang berserakan di lantai Yukie bergegas masuk ke kelas karena jam pelajaran akan di mulai.“Perhatain semuanya, untuk tugas biologi kalian harus berkelompok. Satu grub terdiri dari 3 siswa dan tunjuk salah satu sebagai pemimpinnya. Ingat aku tidak ingin kalian mengambil laporan hasil kerja dari artikel internet aku ingin kalian bekerja keras membuat laporan sesuai data riset yang kalian kerkajan di lapangan” Sensei memberi tugas untuk semua murid di akhir minggu ini dan harus di kumpulkan hai senin.Yukie tak tahu harus berkelompok dengan siapa, dia mulai kebingungan karena semu

    Last Updated : 2021-06-16
  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   10. Uang Tak Bisa Menyelesaikan Segalanya

    “Dasar anak setan! Ke sini kau!” Bibi Mai beranjak ingin mengejar Daiki namun Anak itu segera kabur berlari menjauh. Dan itu Yukie jadikan kesempatan untuk masuk ke dalam kamar bersembunyi.Flash back Off. ****************Terlihat Daiki tengah berdiri di depan taman hiburan di mana tempat itu mengingatkannya pada gadis kecil yang pernah dia temui dulu. Jika saja Daiki mengingat namanya mungkin tak sulit untuk mencarinya kembali.Namun sayang dia benar-benar lupa dengan namanya yang dia ingat hanya ketika memberikan kalung miliknya pada gadis itu.“Au!” Daiki mengeluh sakit di bagian belakang kepalanya.Ada rasa nyeri saat tangannya menyentuh tengkuknya. &nbs

    Last Updated : 2021-06-16
  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   11. Luka Memar

    Masalah pun beres, namun Yukie tetap kesal karena barang-barangnya sudah pergi di bawa oleh mobil pengangkut sampah.Karena adanya masalah Yukie mereka akhirnya menyudahi pertemuan kali itu. Ginji memilih kembali terlebih dulu sementara Yukie nampak berjalan menuju ke jalan utama.“Astagaaa bagaimana aku menghadapi Bibiku nanti. Aku yakin dia pasti akan menghajarku habis-habisan” gumamnya resah sepanjang jalan.Yukie mulai gelisah matanya yang basah mulai meteskan airnya. Dengan kasar tangannya mengusap pipinya yang basah.Kesal karena hidupnya selalu saja ada masalah yang membuatnya semakin terpuruk dan terkadang sempat terbesit ingin mengakhiri semuanya.“Kenapa hidupku seperti ini!” teriaknya dalam hati.Tin tiiiiinnn!Daiki menghentikan mobilnya tepat di depan Yukie yang sedang duduk di bangku halte.“Astgaaa! Anak ini benar-benar senang sekal

    Last Updated : 2021-06-16
  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   12. Khawatir

    “Siapa itu?”Terkejut mendengar suara Yukie yang menyadari ada seseorang di luar pintu, Daiki langsung bergegas pergi.Yukie cepat-cepat memakai kaos olah raganya lalu segera keluar dari ruangan itu. Dengan cepat Yukie membuka pintuna, namun dia tak menemukan siapapun di sana.Prrriiiiiiittt!!!Sensei meminta semua murid untuk berkumpul di tengah-temgah lapangan dan menunjuk salah satu dari mereka untuk memimpin pemanasan.“Daiki, maju! Pimpin pemanasan kali ini!”Mendengar nama Daiki di sebut Yukie langsung menoleh kearah lain mencari keberadaan Daiki, ternyata lelaki itu berdiri di barisan belakang. Entah kenapa Yukie merasa senang melihat Daiki tak membolos sekolah.Daiki dengan santai melangkah maju ke depan. Dia terlihat sangat tampan mengenakan seragam olah raga yang sengaja di bagian lengannya di lipat sampai ke pertengahan. Entah kenapa jus

    Last Updated : 2021-06-17

Latest chapter

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   41. Taruhan

    Ini pertama kali bagi Yukie naik motor berboncengan dengan Daiki. Belum akur seperti semula tapi setidaknya dia sangat senang akhirnya bisa lagi dekat dengannya. Tak beda jauh dengan Yukie yang tersipu malu, Daiki pun merasakan hal yang sama. Hanya saja masih terlalu besar egonya karena Daiki termasuk tipe orang yang tak mudah mengutarakan perasaannya. Lelaki seperti dia cenderung akan merasa bahwa dirinya memiliki hak penuh atas kepemilikan terhadap orang yang menurutnya masuk ke dalam kriteria. Seperti halnya Yukie, meskipun mereka dekat baginya hubungan antara dirinya dan Daiki hanya berteman tapi berbeda dengan Daiki, dia merasa bahwa Yukie miliknya dan akan merasa cemburu apabila ada orang lain yang mendekatinya. Terlepas hubungan mereka hanya berteman tapi Daiki akan menjadi sangat posesif dengan Yukie. Bruuummm!! Mereka akhirnya sampai di depan rumah Yukie. Belum sempat turun dari motor mereka dikejutkan dengan Bibi Mai yang tiba-tiba muncul da

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   40. Hubungan Mulai Membaik

    Teeeeeeeettt!Selesai jam pelajaran hari itu semua murid berhamburan keluar dari kelas. Namun masih ada juga sebagian dari mereka yang mengikuti kegiatan ekstra di sekolah untuk menambah nilai.Kebetulan Daiki dan Endo masih bersitegang memperebutkan satu kursi untuk bisa masuk dalam tim utama basket. Mereka berdua terlihat mengikuti latihan bersama dengan tim yang sudah resmi menjadi anggota utama.Beberapa hari yang lalu Daiki dan Endo sudah melewati dua sesi penilaian. Hanya tinggal satu sesi lagi penilaian yang nantinya akan menentukan siapa terbaik di antara mereka berdua.“Setelah Olimpiade antar kelas selesai penilaian sesi penilaian terakhir kalian akan diadakan. Poin sementara kalian sampai saat ini sama, aku harap kalian berusaha semaksimal mungkin sampai akhir nanti. Karena itu menentukan salah satu dari kalian untuk ikut bergabung dengan klub utama sekolah! Kalian paham?!” Kapten tim basket memberi petuah untuk mereka berdua,

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   39. Berhenti Peduli Padaku!

    Rencana Daiki tak mungkin begitu saja dilaksanakan, dia membutuhkan waktu satu minggu untuk mencari waktu yang tepat. Tapi setidaknya Daisuke telah meminta kepada Ibunya untuk mengulur waktu agar tidak menandatangani surat perjanjian jual beli tanah bangunan sekolah dan yayasan sampai Daiki bisa memastikan akan mendapatkan dana.Di suatu sisi semua murid sedang dibuat ramai dengan berita dari media. Belum selesai tentang foto yang diunggah oleh Kira kini mereka dikejutkan dengan postingan Daiki di akun pribadinya.Dia mengunggah satu foto seorang gadis berambut panjang yang sengaja di posting setengah badan dan itu dari arah belakang. Membuat semua murid semakin penasaran apakah benar orang yang ada di foto itu adalah Kira. Sementara beberapa hari lalu Kira mengunggah fotonya yang sedang mencium pipi Daiki.Membuat dugaan para murid semakin kuat bahwa mereka kini sedang berkencan. Lokasi yang sama tepatnya di pantai di mana saat itu hanya ada mereka bertiga. Dai

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   38. Izumie Dilema

    Jam pelajaran masih berlanjut, Sensei masih menjelaskan materi di depan kelas. Ginji semula fokus dengan pelajaran tapi bangku Daiki yang kosong mengalihkan perhatiannya. “Di mana Daiki? Apa dia melewatkan jam pelajaran terakhir?”Yukie terdiam saat mendengar ucapan Ginji, dia tak ingin ambil pusing lagi. Tetapi matanya tak bisa dialihkan dari bangku Daiki. Mengingat apa yang telah diucapkannya tadi kepada Daiki dan melihat kini dia tak mengikuti jam pelajaran akhir membuat Yukie berpikir apakah lelaki itu marah dan mencoba menghindarinya. ‘Lupakan Yukie, kau sudah mengambil keputusan untuk tidak memikirkan hal itu lagi!’***Izumie menghabiskan waktunya di ruang Kepala Sekolah. Raut wajahnya terlihat sangat kelelahan dan bingung. Terlihat benar-benar sangat frustasi. Akhir-akhir ini masalah menimpa dirinya, baik perusahaan maupun yayasan.Tok tok tok!! Lamunannya tersadar saat mendengar suara ketukan pintu.Secepat mu

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   37. Kesepakatan

    Yukie bisa saja menolak ajakan Daiki tapi, saat dia sadar tangannya digenggam erat oleh lelaki itu dia merasa sangat nyaman. Timbul perasaan aneh saat tangan mereka bersentuhan, hingga dengan sendirinya Yukie pun membalas genggaman tangannya sembari berusaha mengikuti langkah kaki Daiki yang terbilang cukup lebar membuatnya kualahan ketika mengikutinya dari belakang.Di saat itu Daiki sempat terkejut karena dia bisa merasakan jari-jemari kecil milik Yukie mulai bergerak membalas genggaman tangannya tapi, dia sama sekali tak menghentikan langkahnya.Tiba di tempat biasa Yukie menghabiskan jam istirahatnya, yaitu di bawah pohon samping stadion mini yang biasa digunakan untuk berolah raga, Daiki melepaskan tangannya. Itu sempat membuat Yukie terkejut tapi akhirnya dia sadar bahwa beberapa detik yang lalu tubuhnya seakan terhipnotis hingga menuruti perintah Daiki tanpa perlawanan.“E.kenapa kau membawaku kemari?” pertanyaan itu terlontar setelah Yukie me

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   36. Perlakuan Kasar

    “Oh ya ampuuun! Tuhan kenapa kau titipkan anak ini kepadaku kalau tahu dia akan menjadi pemalas seperti ini??” Bibi Mai terus mengoceh. “Kalau tahu hidupku akan semakin menderita karenanya kenapa dulu kau tidak ambil sekalian nyawanya!!” Setelah puas meluapkan amarah dan kekesalannya, Bibi Mai meninggalkan Yukie di halaman begitu saja. Rambut acak-acakan serta kondisi seragam yang lusuh dan kotor menambah kesedihan Yukie berlipat. Setelah beberapa tahun harus bersembunyi mencuri waktu saat ingin belajar dan kini ketika berhasil memakai seragam impiannya berharap Bibi akan bangga, namun ternyata di luar dugaan Bibi Mai justru mematahkan semangatnya. Akan tetapi mimpi yang sudah Yukie bangun sejak dari kecil tak akan mudah hilang begitu saja.Tertatih saat berjalan menuju ke kamarnya, menahan sakit yang menghujam punggung, kepala dan juga wajahnya. Saat mengingat Bibinya sempat menampar pipi beberapa kali, Yukie cepat-cepat pergi menuju ke kamar mandi un

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   35. Cemburu??

    “Maaf sudah membuat kalian menunggu lama.”Yukie sangat bersyukur akhirnya Daisuke datang juga, karena beberapa saat yang lalu dia merasa sangat canggung berada di antara mereka berdua yang terlihat mesra. Apa lagi Daiki yang sepertinya sengaja pamer mesra di depan Yukie padahal kalau dilihat dari sikap tubuhnya lelaki itu merasa risih berdekatan dengan Kira.“Kak? Kau sudah selesai?” Yukie menyambutnya dengan senyum lebar disertai wajah ceria, membuat Daiki yang duduk di seberang meja mulai terganggu.“Umm...maaf membuatmu menunggu lama” ucapnya sembari mengusap lembut kepala Yukie.Huuufftt!! Daiki menghela nafas kasar melegakan dadanya dengan kata lain sebagai bentuk luapan rasa kesal melihat perhatian Kakaknya kepada Yukie.“Kau baik-baik saja?” Kira merasa cemas setelah melihat Daiki murung.Terlihat dari raut wajahnya yang tampak sangat kesal, namun sebisa mungkin dia menyembunyikannya. W

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   34. Teman??

    Untuk mempersingkat waktu dan juga agar tak terjebak kemacetan, Daisuke sengaja memakai motor milik adiknya. Mesin telah menyala dia sudah berada di atas motor dan tengah memakai helm.Yukie berdiri di sampingnya memamerkan raut wajah cemas, membayangkan nantinya entah bagaimana menghadapi situasi canggung yang akan tercipta ketika ditinggalkan oleh lelaki itu.“Aku tinggal sebentar” Daisuke mengusap lembut pipinya, dia bisa melihat kegelisahan dari raut wajahnya. “Aku hanya sebentar, kau tidak apa-apa ‘kan, aku tinggal?”Dari kejauhan tampak Daiki yang sedang bersama Kira menoleh mengalihkan pandangan ke Yukie. Melihat Kakaknya tengah membelai pipi gadis itu, Daiki hanya bisa diam menikmati rasa aneh yang bahkan dia sendiri tak mampu mendeskripsikannya.“Hei!” Kira berlari kearahnya ketika melihat Daiki terus melamun, memeluk lengannya membuat lelaki itu tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya.

  • Futago Ga Daisuki (Cinta Si Kembar)   33. Cemburu?

    Tanpa menjawab Daiki langsung mengenakan lagi helmnya, saling melempar pandangan dengan Daisuke yang berada di dalam mobil lalu menganggukkan kepala menyetujui tantangan itu. Daiki tengah siap dengan kedua tangan berada di setir motor menunggu lampu hijau menyala yang hanya tinggal beberapa detik lagi. Brrruuuuuummmm!!Motor itu melaju dengan kecepatan tinggi, berada di barisan paling depan dari deretan kendaraan yang baru saja terkena lampu merah. Daisuke tahu dan sadar kalau dia akan kalah dari Daiki, meskipun kecepatan mobil jauh lebih unggul ketimbang motor tapi dia tak bisa menerobos kemacetan, sementara Daiki dengan mudah melewati kepadatan mobil untuk mencapai lokasi terlebih dulu. Melihat jalan asing yang sedang dilewatinya, Yukie baru tersadar kalau perjalanan menuju rumahnya terasa lebih lama karena terus melamun. Pantas itu bukan jalan yang biasa dia lewati setiap harinya. “Tunggu! Ini mau ke mana?” setelah puas meneliti pemandangan di luar

DMCA.com Protection Status