/ Romansa / Fated / Chapter 12

공유

Chapter 12

작가: Cassia
last update 최신 업데이트: 2021-08-29 17:27:15

Kami sekarang sedang makan siang di ruang makan sebuah hotel mewah di Sapporo. Kami tiba di tempat ini tadi malam dan menginap disini. Pagi tadi, bosku telah menandatangani dan membeli hotel ini.

Bosku yang duduk di sampingku mengambil sup miso dengan jahe dari meja makan dan memberikan itu kepadaku. “Makan ini. Ini akan membuat tubuhmu hangat," katanya menatap mataku.

“Terima kasih, Pak,” kataku sambil mengambil sup itu dari tangannya. Dia tersenyum kepadaku dan melihatku makan dengan tatapannya yang lembut. Aku merasa gugup tapi juga bahagia. Aku bisa mendengar detak jantungku yang cepat di telingaku.

Pak Carson, yang duduk di samping Amanda, pura-pura tidak melihat kami. Dia hanya tersenyum sambil melanjutkan makannya.

Ketika Aku melihat ke Amanda, Aku melihat kemarahan dan kecemburuan di matanya. Aku segera menundukkan wajahku menghindari matanya. Tatapannya membuatku takut seakan dia ingin memakanku hidup-hidup.

Amanda kemudian berkat
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

  • Fated   Chapter 13

    Angela’s POVAku terkejut saat Aku membuka mataku terbangun dari tidurku melihat bosku sedang berbaring disebelahku menatap lembut ke mataku dengan mata birunya yang indah. Sinar matahari pagi yang lembut menyinari wajahnya yang tampan.Aku tidak bisa berkedip dengan jantungku berdebar kencang. Aku tidak tahu apakah saat ini Aku masih bermimpi atau sudah terbangun.“Apakah aku masih mimpi? Aku baru saja mimpiin dia. Kenapa Aku mimpiin dia lagi?” kataku dengan penasaran.Bosku menahan tawanya setelah mendengar apa yang kukatakan.Aku menatapnya dengan wajah bingung. Aku kemudian mencubit lenganku. “Ah! Sakit!” teriakku. Aku baru sadar ini bukan mimpi. Bosk menertawakanku sambil terus melihat ke wajahku. Aku segera duduk dan menarik selimut menutupi dadaku. “Bagaimana kamu bisa masuk kesini? Aku sudah mengunci pintu,” kataku dengan panik.Bos duduk dan menyandarkan punggungnya ke kepala tempat tidur dengan matanya tertuju ke mataku. “I

    최신 업데이트 : 2021-08-30
  • Fated   Chapter 14

    Saat ini sudah hampir pukul sebelas siang. Boku baru saja meneleponku. Dia telah selesai rapat dan sekarang dia sedang menungguku di lobi hotel. Dia berkata kepadaku kalau dia ingin membawaku ke suatu tempat.Ketika Aku sampai di sana, Aku melihat bosku dan Pak Carson sedang duduk di sofa. Bosku terlihat sangat seksi dan tampan. Dia mengenakan kemeja hitam lengan panjang, celana jeans hitam, dan mantel hitam panjang. Pakaiannya terlihat kasual, tetapi juga elegan.Pak Carson tersenyum padaku ketika dia melihatku. Mereka bangkit dari sofa saat Aku berdiri di depan mereka. “Pak, kita mau kemana?” tanyaku sambil menatap mata bosku.“Aku akan mengajakmu bermain ski,” jawabnya. Jantungku tiba-tiba berdetak kencang; Aku merasa sangat gembira. “Terima kasih Pak!” Kataku dengan senyum ceria. Aku lalu melingkarkan tanganku di lehernya dan mencium pipinya.Aku melepaskan tanganku darinya dan melangkah mundur. Senyum di wajahku tiba-tiba me

    최신 업데이트 : 2021-08-30
  • Fated   Chapter 15

    Bosku dan Aku sedang duduk di atas salju menyaksikan matahari terbenam. Dia memelukku dari belakang, dengan pipinya menempel di pipiku. Jantungku berdebar-debar; Aku merasa sangat bahagia. Aku berharap bisa berada dalam pelukkannya untuk selamanya.Aku menggigit bibirku dengan gugup. Aku ingin bertanya satu pertanyaan kepadanya yang sudah lama Aku simpan dalam benakku.“Pak, bolehkah Aku menanyakan sesuatu?” tanyaku sambil menatap ke matanya.“Tentu saja, kamu boleh bertanya apapun kepadaku,"jawabnya. “Kenapa kamu memilihku untuk menjadi pacarmu? Ada begitu banyak wanita cantik dan kaya raya yang akan dengan senang hati memberikan hatinya kepadamu. Kenapa kamu memilih gadis sepertiku?” Dia tersenyum lembut kepadaku lalu dia meraih tangan kananku dan memegang jari kelingkingku. “Pernahkah kamu mendengar cerita tentang benang merah takdir?” dia bertanya balik padaku. Aku menggelengkan kepalaku sambil terus menatap ke matanya.

    최신 업데이트 : 2021-08-30
  • Fated   Chapter 16

    Aku membuka mataku, terbangun dari tidurku, ketika aku merasakan seseorang membelai pipiku dengan lembut. Aku melihat bosku sedang berbaring di sampingku, tersenyum, dengan matanya yang lembut menatap mataku. “Selamat pagi, bidadariku," katanya dengan suara lembut. Aku membalas senyumannya. “Selamat pagi,"jawabku.Pipiku tiba-tiba merona saat aku mengingat kejadian semalam. Aku segera menghindari matanya, menggigit bibirku malu-malu. Dia tertawa pelan, lalu dia berbisik di telingaku, “Kamu rasanya sangat enak membuatku ingin memakanmu setiap malam."Aku tersenyum malu dengan jantungku yang berdebar kencang.Bosku sangat suka menggodaku. Dia senang melihatku malu. Dia selalu membuat jantungku berdebar kencang dan membuat pipiku merona. Dia tersenyum lembut padaku sebelum dia mencium keningku dan memelukku. Aku tersenyum aku merasa sangat bahagia dalam pelukannya. Aku tidak ingin ini berakhir; Aku ingin ini untuk selamanya

    최신 업데이트 : 2021-09-28
  • Fated   Chapter 17

    “Angela, apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu tidak tahu caranya mengetuk?” Amanda berkata sambil menatapku.Aku berdiri diam dengan mulut tertutup, menatap mereka. Aku tidak percaya apa yang aku lihat, dan aku tidak ingin percaya bahwa apa yang aku lihat itu benar terjadi. Amanda tersenyum jahat saat melihatku menyeka air mata dari pipiku. Bosku mengalihkan pandangannya dariku seakan dia tidak ingin melihatku menangis.Bosku lalu mengelus pipi Amanda dengan lembut. “Amanda, bisakah kamu meninggalkan kami sebentar? Aku ingin berbicara dengannya,” kata bosku, dan tersenyum lembut kepadanya.Amanda mengangguk sambil tersenyum. Dia lalu mencium pipi bosku dan berdiri dari pangkuannya. Dia mencibir ke wajahku saat dia berjalan melewatiku dan keluar dari ruangan.Aku terus berkata kepada diriku untuk tidak menangis saat bosku menatap mataku. “Mulai hari ini, Amanda akan menjadi sekretarisku dan tugasmu adalah membantunya. Dia akan tin

    최신 업데이트 : 2021-09-28
  • Fated   Chapter 18

    Aku membuka mataku. Jantungku tiba-tiba berdetak kencang dengan rasa takut yang mencengkeramku saat aku menyadari aku sedang berbaring telanjang dengan kedua tanganku terikat ke kepala tempat tidur. Aku mengenali tempat ini. Ini adalah penthouse milik bosku. Dia hampir memperkosaku di ranjang ini.Saat aku mencoba melepaskan tanganku, aku terkejut melihat bosku yang sedang duduk di sofa dengan matanya tertuju kepadaku.Aku bernapas dalam ketakutan saat dia bangkit dari sofa dan berjalan mendekat dan berdiri di samping tempat tidur. Matanya yang penuh nafsu menjelajahi tubuhku, mulai dari wajahku, perlahan turun ke payudaraku, dan berhenti di v*ginaku.“Tolong pak. Tolong... biarkan aku pergi. Tolong… aku mohon,” pintaku padanya. Aku sangat takut; aku hampir menangis. Dia mengabaikan permintaanku. Dia melepas baju tidurnya dengan perlahan dan bergerak sehingga dia berada di atas tubuhku.Aku terus meronta, tetapi itu tidak ada gunanya. Tanganny

    최신 업데이트 : 2021-10-02
  • Fated   Chapter 19

    Angela’s VOP Aku sedang duduk di kursi di belakang meja kerjaku dengan rasa penasaran memenuhi pikiranku. Aku terus bertanya pada diriku mengapa mantel bosku bisa ada padaku. Pagi tadi saat aku mengembalikan mantel bosku kepada Carson, aku bertanya tentang hal ini kepadanya. Dia tidak mengatakan apapun dan hanya mencoba tersenyum kepadaku. Aku semakin merasa penasaran melihat kesedihan di matanya.Aku menoleh ke pintu ruang kerja bosku saat itu terbuka dan aku melihat Carson berjalan keluar dari dalam ruangan dan berdiri di dekatku. “Angela, Vincent ingin bertemu denganmu sekarang,” katanya sambil menatap mataku. Aku terdiam dengan jantung berdebar ketakutan. Aku takut dan aku tidak mau bertemu dengan bosku, tetapi aku tidak berani melawan perintahnya dan hanya bisa patuh.Aku lalu mengangguk kepada Carson dan memaksa diriku untuk berdiri dari kursiku. Aku berjalan ke ruang kerja bosku dan mengetuk pintu.“Masuk,” kata bosku. Aku

    최신 업데이트 : 2021-10-02
  • Fated   Chapter 20

    Aku menenangkan diri setelah berada di ruang perpustakaan. Aku akan bersembunyi di sini sampai pesta selesai. Bosku sangat marah kepadaku. Aku tidak boleh membiarkan dia melihatku bersama dengan Stefan lagi.Aku melihat ke sekeliling ruangan. Aku sangat merindukan ruangan ini. Ketika aku tinggal di sini, setiap malam aku selalu datang ke ruangan ini untuk membaca buku sebelum aku tidur. Aku melangkahkan kakiku dan berdiri di depan rak buku. Pintu ruangan tiba-tiba terbuka saat aku hendak mengambil buku. Aku berbalik. Jantungku tiba-tiba berdegup kencang saat mataku melihat bosku masuk kedalam ruangan dan mengunci pintu. Aku menatapnya ketakutan dengan mulut tertutup rapat saat dia berjalan mendekat dan berdiri di depanku. Dia menyelipkan tangannya di belakang leherku dan mencengkram wajahku dengan matanya yang marah tertuju ke mataku.“Kamu benar-benar seorang pelacur! Kamu membiarkan pria itu menyentuhmu dengan mudahnya. Aku akan menghukummu dengan

    최신 업데이트 : 2021-10-03

최신 챕터

  • Fated   Chapter 60

    Selasa sore di kantor Vincent. Seperti biasa, aku duduk di sofa seperti boneka sementara bosku duduk di kursi di belakang meja kerjanya di depanku sibuk dengan pekerjaannya, tetapi kali ini aku tidak berani menatap wajahnya. Aku terus menunduk, menyembunyikan pipiku yang semerah kepiting rebus. Aku menggigit bibirku, memejamkan rapat mataku, menahan rasa maluku sambil aku bertanya pada diriku mengapa aku bisa berubah menjadi iblis nafsu dan memperkosa bosku sepanjang malam.Aku membuka mataku menatap wajah bosku saat aku mendengar tawa lembutnya. Jantungku berdetak lebih cepat dan lebih cepat saat dia bangkit dari kursinya dan berjalan mendekat dan berdiri di depanku. Dia membungkukkan tubuhnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. “Kenapa kau terlihat sangat malu padaku? Kamu terlihat sangat berbeda malam itu,” katanya dan tersenyum menggoda menatap mataku. Aku menghindari tatapannya dengan pipiku yang terbakar. Aku merasa sangat malu dan gugup seka

  • Fated   Chapter 59

    Aku sekarang duduk di kursi malas mengenakan bikini merah, menatap bosku, yang sedang berenang di kolam renang di depanku. Aku tidak bisa berkedip dengan jantungku yang berpacu saat melihat tubuh berototnya yang sempurna. Aku menggigit bibirku dalam nafsu saat aku merasakan pahaku mengencang dan v*ginaku basah. Dia kemudian keluar dari kolam. Aku menelan nafsuku saat aku melihat tonjolan kemaluannya di bawah celana renang ketat hitamnya. Pria ini sangat tampan dan seksi sehingga para wanita yang melihatnya ingin bersamanya dan ingin bercinta dengannya. Aku segera mengalihkan pandanganku dan mengambil krim tabir surya di atas meja di samping kursi tempat aku duduk saat aku melihatnya tersenyum padaku. Aku berusaha menenangkan kegugupanku sambil mengoleskan krim itu ke lenganku saat dia berjalan mendekat dan duduk di sebelahku.“Biarkan aku membantumu,” katanya menatap ke mataku dan mengambil krim dari tanganku. Aku tidak bisa menolaknya karena tubuhku sangat in

  • Fated   Chapter 58

    Siang hari di kantor Vincent. Aku sedang duduk di sofa di ruang kerja bosku menatap bosku, yang sedang duduk di kursi di belakang meja kerjanya di hadapanku. Dia sudah sibuk bekerja sejak pagi sementara aku tidak melakukan apa-apa, hanya duduk di sini seperti boneka. Carson telah memberi tahuku bahwa Olivia akan membantu pekerjaanku, tapi justru dialah yang melakukan semua pekerjaanku. Yang aku lakukan hanyalah membuat kopi untuk bosku. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari bosku. Wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang berotot sempurna membuat hatiku meleleh. Tapi aku masih marah padanya karena sikapnya padaku. Dia seperti pangeran tampan dengan hati iblis. Sampai sekarang, aku masih tidak percaya bahwa aku bisa jatuh cinta padanya.Aku segera menghindari tatapannya saat mata kami bertemu. Dia tertawa pelan, melihat aku gugup. “Kemarilah,” katanya dengan suara lembut, membuatku melihat kembali ke matanya. Aku kemudian berdiri dari sofa sa

  • Fated   Chapter 57

    Aku langsung memeluk nenekku saat pria itu melepaskanku dari cengkeramannya. “Vincent Gray, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini," kata pria itu menatap mata bosku."Mengapa kamu ada disini?” bosku bertanya, menatap mata pria itu dengan tatapan dingin. Pria itu tersenyum pada bosku, lalu dia mengalihkan pandangannya ke wajahku. “Gadis ini berutang uang pada bos kami. Kami di sini untuk menagih hutang tersebut,” katanya sambil menunjuk ke arahku. Aku menatap mata bosku dengan wajah memohon saat mata kami bertemu. Aku memohon padanya untuk membantu kami. "Apakah Anda mengenal mereka?” tanya pria itu kepada bosku.Bosku mengalihkan pandangannya dari mataku ke mata pria itu. "Gadis itu milikku." Kedua pria itu tertawa setelah mendengar apa yang dikatakan bosku. Pria dengan pisau di tangannya kemudian berkata kepada bosku, “Karena gadis ini milikmu, maka kamu pasti akan melunasi hutangnya. Benarkan Tuan Gray?” Pria

  • Fated   Chapter 56

    Aku sedang berada di dalam mobil sekarang dalam perjalanan menuju ke rumah nenekku. Air mata mengalir di pipiku, membaca buku harian ibuku di tanganku. Bosku, yang duduk di sebelahku di kursi belakang, menatapku dengan mata sedihnya begitu juga dengan Carson, yang duduk di sebelah pengemudi, dia juga bersedih untukku.Bosku telah memberi tahuku semua yang terjadi. Detektif yang dia sewa untuk menyelidiki pembunuh ibunya memberitahu bosku kalau pria yang membunuh ibunya bukanlah ayahku. Ibuku sedang hamil satu bulan ketika dia menikah dengan pria itu. Ibuku menyembunyikan kehamilannya dari pria itu sehingga pria itu tidak tahu kalau ibuku sedang mengandungku.Ayahku adalah teman sekolah ibuku, dan mereka telah saling mencintai sejak lama. Nama ayahku adalah Drew Scott dan nama ibuku adalah Eliza Violet.Pembunuh itu sangat mencintai ibuku sampai tergila-gila padanya. Dia membunuh ayahku, dan dia juga membunuh sahabat baik ibuku. Ibuku sangat takut dan sangat

  • Fated   Chapter 55

    Sekarang sudah malam. Bosku terus menemaniku duduk di kursi di sebelah tempat tidur dimana aku sedang berbaring. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutku maupun mulutnya. Kami berdua terdiam dengan air mata memenuhi mata kami. Aku terus mengatakan pada diriku untuk tabah dan menerima takdir ini. Aku telah kehilangan bayiku untuk selamanya dan tidak ada yang bisa aku lakukan. Aku harus tetap tegar meski hatiku berduka dan menangis. Bosku mengangkat kepalanya melihat ke wajahku saat aku menyeka air mata yang menetes di pipiku. “Angela…” Suara sedihnya memecah kesunyian, membuatku menatap ke matanya. “Kumohon... maafkan aku,” katanya. Aku bisa melihat kesedihan dan penyesalan yang mendalam di matanya. Aku kemudian menghindari tatapan matanya, melihat ke depanku. “Aku tidak sungguh-sungguh mengatakan itu. Saat itu aku sangat marah sehingga aku tidak bisa berpikir dengan akal sehatku. Aku tidak akan mengatakan itu jika aku tahu kamu sedang menga

  • Fated   Chapter 54

    Vincent mengikat kembali ikat pinggang baju tidurnya lalu dia menghela nafas sambil memejamkan matanya. Dia sangat sedih. Dia tidak pernah ingin menyakiti Bianca dan membuatnya menangis. Dia tiba-tiba membuka matanya saat kecemasan menguasai dirinya. Dia takut dan khawatir kalau Bianca akan mencoba bunuh diri lagi. Dia segera berdiri dan berjalan keluar dari kamarnya menuju ke kamar Bianca.****** Bianca menangis sambil duduk di atas tempat tidur berbicara di telepon dengan Ivy. “Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku sudah mencoba merayunya. Aku sudah melakukan segalanya, tetapi dia masih tidak menginginkanku.” Dia terdiam sejenak, mendengarkan kata-kata Ivy. “Gak mau! Aku gak mau pura-pura bunuh diri lagi. Rasanya sakit banget tau!” katanya dengan ketakutan. Kemarahan tiba-tiba memenuhi matanya, lalu dia berkata, “Gadis jalang itu! Ini semua salah dia. Aku benci banget sama dia! Aku bakal bikin dia menderita.”Mata Bianca tib

  • Fated   Chapter 53

    Bianca dan aku saat ini sedang duduk di sofa di bar hotel milik bosku. Kami duduk saling berhadapan.Tempat ini begitu indah dan mewah. Bar ini bergaya modern, dengan lampu bersinar keemasan menerangi seluruh ruangan. Aku bisa melihat pemandangan malam yang indah dari jendela kaca di dalam ruangan ini.Bianca terus menatapku dengan kebencian di matanya. Aku berpura-pura tidak melihatnya sambil terus melihat ke luar jendela di sebelah kiriku. Dia mengenakan gaun pendek merah sementara aku mengenakan gaun pendek hitam. Dia sangat cantik sehingga membuat semua orang yang ada di sini terpesona melihatnya.Aku menoleh melihatnya saat dia tiba-tiba berdiri dari sofa dengan senyum manis di wajahnya, melihat ke arah depannya. Aku lalu melihat ke arah yang dia lihat dan aku melihat bosku sedang berjalan ke arah kami dan berdiri di depan kami. Bosku sangat tampan dan seksi memakai setelan jas hitamnya.“Vincent, kenapa kamu terus sibuk seharian? Kamu memb

  • Fated   Chapter 52

    Kami semua sekarang sedang berada di dalam pesawat milik bosku dan sedang makan siang. Sejak kami berada di sini satu jam yang lalu, Bianca terus bersikap manja pada bosku. Dia meminta untuk duduk di sebelahnya. Dia terus menyentuhnya, memeluknya. Bosku tidak bisa menolaknya dan hanya bisa membiarkan dia melakukan apa pun yang dia mau kepadanya. Carson dan aku, yang duduk bersebelahan, terus menatap ke arah Bianca dengan wajah marah kami. Kami benar-benar sudah tidak tahan lagi melihat perilakunya. “Aku sangat membencinya. Aku berharap aku bisa mengubahnya menjadi kutu dan mengirimnya ke bulan sekarang,” kata Carson.Aku mengangguk dengan setuju. Carson lalu mengalihkan pandangannya, menatap ke mataku. “Saatnya untuk memberikan ular itu pelajaran,” katanya, lalu dia berbisik di telingaku. Dia mengatakan kepadaku apa yang harus aku lakukan. Kami kemudian saling menatap dengan senyum jahat di wajah kami. Aku kemudian menoleh ke arah bosku. Aku te

DMCA.com Protection Status