Mereka sedang berada di rumah keluarga dika.
Arisan itu sudah selesai sejak tadi.
Disana juga ada mama dan papa selena, mereka ingin berkunjung ke rumah selena, tapi malah mereka sedang keluar. Makanya akhirnya mereka semua berkumpul disini.
"Yah, pa, bu, ma" panggil dika
"Dika dan selena mau bicarain sesuatu" kata dika
Satu tahun kemudian..Terdengar bunyi ponsel selena yang berdering sejak tadi."Sayang. Ada yang telepon nih" kata dika sembari memberikan ponsel selena kepadanya."Di angkat dulu sayang, ini aku lagi ngasih makan ken" ucap selenaIya, Ken Aldebaran Nugraha. Putra pertama dika dan selena. Ken baru saja berumur 3 bulan.
Selena, dika dan ken telah sampai di Indonesia kemarin. Mereka akan membantu mengurus pernikahan kevin dan ariska.“Ayo berangkat” ajak selenaMereka akan melakukan fitting baju hari ini.Ariska sudah datang ke rumah dika dan selena sejak tadi. Mereka sarapan bersama lebih dulu, baru setelah itu berangkat.“mau ke butik yang mana ?” tanya selena pada ariska saat mereka sedang di mobil.Selena berada satu mobil bersama ariska, mama, dan juga tante sofie, dia adik perempuan mama.Mereka sempat bertengkar tadi, karena para pria ingin agar mereka pergi dengan mobil sendiri-sendiri. Apa-apaan itu. Bukan kumpul keluarga namanya kalau seperti itu.Siapa lagi kalau bukan dika, kevin, papa dan bahkan papa-nya ariska juga ikut-ikutan.Untung saja pertengkaran itu dimenangkan para wanita.Udah tahu bakalan kalah, pake acara dilawan segala lagi.“ke butik mama aja sayang” ajak mamaS
“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata selena. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah dika“Tap-“Enggak ada penolakan” kata dika final.Selena menghembuskan napasnya. Ia pasrah. Lagipula dia tidak ingin menjadi istri pembangkang.“Iya iya”Selena mengganti lagi gaunnya.Sebenarnya gaun ini rancangan mereka sendiri yang khusus dibuat untuk pernikahan ariska. Cuman karena selena baru datang, jadi dia harus memilih lagi modelnya.Selena selesai dengan gaun keduanya.“Sayang” selena memanggil dika yang sedang menunduk menatap sepatunya.“Gimana ?” tanya selena. Dia sedang melihat penampilannya di cermin dan bisa melihat dika juga dibelakangnya.Dika menatap selena tanpa berkedip.“Ini disuruh ganti ke yang lebih tertutup kok malah jadi gini ?” tanya dika tidak habis pikir.
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan kevin dan ariska.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan dika.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata dika pada ken yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab selena.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur dika“Apa aku cantik ?” tanya selena“Apa kau yakin ?” kata dika“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya dika pada ken“kenapa sih sayang ?” bingung selena“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya ken ?”Huffhh, selena menghela napas lega.
“Aku hanya berharap agar hari ini berjalan dengan lancar”~Namaku karenina raisa wijaya. Aku berumur 27 tahun. Seorang dokter spesialis kandungan. Awalnya aku berkuliah di jurusan kedokteran. Namun setelah koas, aku memilih untuk mengambil jurusan management keuangan.Sebenarnya dokter adalah pekerjaan impian ku. Hanya saja aku merasa harus memiliki pengetahuan dalam hal bisnis. Siapa tahu kelak aku merasa bosan dengan rumah sakit, dan ingin masuk ke dunia perkantoran.Seperti kata orang kebanyakan. Ucapan adalah doa. Jadi disinilah aku sekarang.Hari ini ialah hari yang penting bagiku, karena aku akan melamar pekerjaan kantoran di SC. Kepanjangan nya bukan Study Club. Tapi Sanjaya Company. Salah satu perusahaan IT terbesar di jakarta. Walau bukan berasal dari jurusan IT, aku punya pengalaman kursus hingga bekerja part time dulu, tentunya pada bi
Aku masih menerka-nerka siapa pria yang memanggilku dan sedang berdiri di hadapanku saat ini. Dia sepertinya tidak asing.“Maaf ?” tanyaku karena aku masih saja belum mengenali pria itu walau sudah mencoba mengingatnya.“Masa lupa sih ?” tanya pria itu“Ini aku yudha” kata nya lagiOhh. Pantas saja tidak asing, aku baru sadar sekarang."Apa kabar ?, udah lama enggak ketemu kamu " katanyaAku mengangguk sebentar dan memberi senyum kepadanya"Gue baik kok. Lo sendiri ?" Tanyaku. Dulu aku dan yudha memang mengobrol dengan panggilan aku-kamu. Tapi itu semasa sekolah dasar. Aku pikir setelah dewasa kami tidak perlu lagi seperti itu"Aku baik juga” jawab yudha“Panggil nya lo-gue aja. Nggak usah formal gitu kali” kata ku“A
“Hidup setiap orang memang telah ditentukan.Tapi apa salah jika kita ingin mencari yang terbaik menurut kita ?!”~Malam hari di rumah yayaTok tok tokTerdengar suara ketukan di pintu kamar yaya“Sebentar bi” ujar yayaDia tahu yang mengetuk itu pasti bibi. Karena hanya mereka berdua yang tinggal disana. Ada juga supir, satpam dan penjaga kebun. Tapi mereka tidak tinggal di rumah yaya. Bibi yang bekerja di rumah yaya belum terlalu tua. Baru sekitar 50-an. Suaminya sudah meninggal dan anak nya sudah pergi merantau ke kota lain. Sudah menikah, dan menetap di kota itu. Jadi tinggal lah bibi sendiri.“Iya bi ?” tanya yaya setelah membuka pintu“Bibi mau bilang kalau tadi nyonya besar datang ke
"Halo selamat malam" jawab orang diseberang sana saat yaya baru saja mengangkat teleponnya.Untunglah orang itu berkata lebih dulu sebelum yaya berkata apapun. Bisa saja dia memanggil orang itu mami karena mengangkat telepon tanpa melihat namanya lebih dulu. Dan lebih parahnya, yaya mengira itu adalah mami nya."Iya malam" jawab yaya ramah"Maaf mengganggu malam-malam begini. Saya dari sanjaya company, ingin memberitahu bahwa anda diterima di perusahaan kami dan besok anda bisa mulai menandatangani kontrak kerja" ucap pria di seberang sana"Sebentar, apa saya tidak perlu interview ?" Tanya yaya bingung"Tidak perlu. CEO kami ingin anda langsung saja bekerja besok" jawab pria itu lagiYaya semakin bingung dengan jawaban itu. Apa perusahaan sebesar itu tidak melakukan interview ?. Atau karena CEO mereka merasa bersalah sudah meninggalkan yaya begitu saja tadi ?
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya