Beranda / Romansa / Fake Wedding / Safest Place

Share

Safest Place

Penulis: Alexa Özdèmir
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-22 01:55:20

"Jadi, gimana Nat? butuh dokter pribadi gak?" Serena menawarkan diri untuk menjadi dokter pribadi Natalie. "Kamu nih, aku kan sudah dokter. Lagian kalau gak ada kamu yang berlebihan pasti aku sudah pulang. Karena kamu Darren jadi percaya kalau aku butuh istirahat." keluh Natalie menyalahkan Serena karena dia terjebak di tempat ini.

Kamar VVIP ini terlihat seperti kamar hotel bintang lima dibanding dengan kamar rumah sakit. Tidak ada bau obat, cuma ada parfum ruangan. Memiliki ruang tamu di sebelah dan ada kamar khusus untuk penunggu di sebelah ruangan. Terdapat tempat makan di balkon dan sofa di sepanjang dekat jendela. Ada televisi di depan mata Natalie akan tetapi, dia sama sekali tidak minat memutarnya meskipun dia bisa menonton apa saja yang dia mau.

"Gak harus sakit kan, bisa jadi ketika kamu melahirkan gitu misalnya....haha" Serena tertawa kecil. Dia sebenarnya hanya mencoba untuk menghibur bossnya akan tetapi, Natalie masih terlihat tidak sehat dan tidak baik setelah kecelakaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Fake Wedding   Introduction

    Vincent tidak ingin dikira pencuri atau penjahat karena teriakan Natalie yang memanggil pengawalnya. Jadi, dia pergi dengan sendirinya tanpa dipaksa keluar oleh pengawal Natalie. Dia kembali memakai topinya yang khas dan keluar dari ruangan Natalie dengan santai. Natalie bernapas lega melihat Vincent keluar. Dia bahkan belum mendengarkan penjelasan Vincent yang entah tentang apa akan tetapi, dia menemukan sebuah kertas kecil yang agak tebal yang sempat dijatuhkan oleh Vincent di ruangannya. Dia mengambil kertas itu dan menemukan kartu nama Vincent Whitemore. Tertulis nama, alamat dan nomernya akan tetapi, tidak tertulis jenis pekerjaan serta tawaran tertentu yang menarik dalam kertas itu. Natalie membalik kertasnya dan menemukan tulisan berbahasa Italia yang jika diterjemahkan berarti "Kamu butuh bantuan saya untuk menyelidiki kasus di Kastil itu." tertulis dengan jelas dan Natalie memaknai artinya lewat internet karena dia tidak begitu mengerti bahasa Italia. Dia menyimpulkan bahw

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Fake Wedding   Another Chance

    Darren dan Natalie keluar bersama-sama untuk menemui Elvin di ruang tamu pribadi. Ada dua jenis ruang tamu di rumah Darren. Ruang tamu umum yang berada di depan dengan sofa dan kursi yang disusun rapi memanjang dengan meja untuk rapat dan ruang tamu pribadi yang ada di belakang serta memiliki taman mini indoor di sebelahnya. "Aku sudah menunggu sejak lama disini." Keluh Elvin karena sudah duduk disana sejak tadi. "Aku menunggu sejak aku telpon kakak. Kemana saja kakak?" tanya Elvin mengintrogasi Darren yang jelas tidak akan digubris apalagi jika ini menyangkut tentang privasi rumah tangga. "Kamu mau apa datang kemari? aku sudah mengatakan setuju untuk besok." Darren duduk bersama dengan istrinya di depan Elvin yang sedang meminum kopi. "Ada beberapa data yang harus kakak periksa dan aku sudah meletakkannya di meja kerja. Aku pikir kita bisa bicara tentang hal itu akan tetapi, aku berubah pikiran." Darren tidak mau banyak membalas ucapan adiknya jadi, dia hanya mengangguk saja. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Fake Wedding   In Italy

    Darren datang kembali ke kastil milik kakeknya. Dia disambut dan diperlakukan layaknya seorang pewaris. Wajahnya terlihat begitu dingin dan membenci setiap sudut tempat ini. Dia seolah ingat sesuatu tapi, bayangan di pikirannya terus menghilang dan tak jelas. Semakin dia mengingat semakin pusing juga dia rasakan kepalanya terus memutar sehingga dia memutuskan untuk fokus ke depan menghadapi apa yang perlu dia hadapi. Dia masuk ke lantai ketiga sesuai dengan intruksi kakeknya dan ini pertama kali Darren menginjakkan kaki di ruang itu. Dia naik bersama dengan salah seorang pengawal Lincoln akan tetapi, tidak boleh ada yang naik ke atas kecuali Darren sehingga para pengawalnya menunggu di lantai bawah. Darren tidak terkejut melihat ruangan di lantai 3 yang tidak jauh berbeda dengan lantai dua dan pertama. Yang membedakan hanyalah ruangan rapat yang begitu besar dan memiliki kursi yang tersusun di sepanjang ruangan. Darren duduk di salah satu kursi dan di depan meja yang sudah tersaji b

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Fake Wedding   Anniversary

    Natalie masuk kembali ke dalam rumah setelah Fransisca pulang diantar supirnya, Dean. Dia duduk di ruang makan mengangkat telpon itu."Natalie Carter, jika ingin pernikahan kalian tetap berlangsung. Jangan ikut campur dengan urusan kami. Apapun yang terjadi, sudah terjadi. Cukup berhenti dan jangan terobsesi penasaran." suara itu terdengar seperti suara pria dan telponnya terenksripsi. Sebelum Natalie membalas peringatan itu, pria itu sudah mengakhiri telponnya. "Darren selalu mengatakan ini. Apa itu dia?" batin Natalie. Dia mengingat dia dan suaminya selalu berdebat apabila soal kasus di kastil itu dan tentang pembunuh Cavero dan orang dibalik pernikahannya. Dia selalu dilarang suaminya untuk terobsesi pada semua kejadian itu.Bahkan Darren melarangnya untuk menyelidiki semua kasus itu sendirian. Meskipun dengan bantuan detektif sekalipun. Namun, Natalie tetap menyelidiki hal itu dengan bantuan Vincent dan Nolan. Dia jadi berpikir apakah mungkin ada yang memata-matai dirinya selama

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Fake Wedding   Here we go

    "Aku sedang tidak bergairah, Natalie. Aku hanya butuh penjelasan kamu." Darren melepaskan tangan istrinya dan dia menjauh kemudian duduk di atas sofa. Natalie yang tak mau marah pun mulai menjelaskan mengapa dia mengirim Arfan pergi. "Aku tau dia adalah mata-mata--" "Darimana kamu tau dia itu mata-mata?" Darren memotong penjelasan istrinya yang belum lengkap. "Dari seorang pria yang--""Yang apa?" Darren memotong lagi ucapan istrinya yang hampir saja keceplosan. "Dari seorang pria misterius yang menelpon aku. Sama seperti penelpon yang mengatakan aku harus berhenti atau aku harus bercerai denganmu..." jelas Natalie terbata-bata. Darren diam sejenak karena dia sama sekali tidak mengerti dari siapa istrinya mendapatkan telpon misterius yang memberitau dirinya bahwa Arfan adalah seorang mata-mata."Aku harus memeriksa ponsel kamu!" Deg, deg, deg. Jantung Natalie semakin berdebar dengan kencang. Dia melotot menatap suaminya karena bukan pria misterius melainkan Vincent yang telah member

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Fake Wedding   Step One

    Mereka berdua menyimpulkan bahwa keduanya sedang terancam jadi, Darren membantu istrinya karena dia penasaran dengan sesuatu yang sudah dia abaikan. Dia memberanikan diri untuk membantu istrinya karena dia sudah lelah bahwa pernikahannya dijadikan permainan oleh mereka. Natalie mengatakan idenya kepada Darren untuk menjadikan Arfan mata-mata mereka dan dia harus menginformasikan setiap detail apa yang mereka lakukan dan apa tujuan mereka mempermainkan pernikahan Natalie dan Darren. "Siapapun yang meminta kita bercerai, mereka mungkin saja yang sudah menjebak kita untuk menikah." ucap Natalie mengatakan pendapatnya tentang kelompok misterius yang tak pernah memberikan mereka istirahat yang tenang.Darren yang sudah tau pelakunya pun tak mau mengatakan yang sebenarnya. Dia ingin istrinya menemukan hal itu sendiri karena mungkin saja fakta itu dapat menyakiti perasaan Natalie. "Mungkin saja. Kita akan menemukan mereka dan mengetahui apa tujuan mereka menikahkan kita." Darren mengelus pi

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Fake Wedding   Another Victim

    Setelah berdansa dan minum sampanye. Mereka mabuk dan menuju ke kamar yang sudah dihiasi dengan bunga-bunga mawar di sepanjang depan pintu sampai ke ranjang. Darren dan Natalie masih mabuk akan tetapi, mereka masih bisa menyadari betapa indahnya dekorasi kamar mereka malam ini. Persis seperti yang Natalie minta. Darren mengunci pintunya untuk privasi berdua dan menjaga prinsip mereka untuk rajin berolahraga sebelum tidur sebelum memiliki anak. Mereka saling bertatapan dalam dan napas keduanya dapat saling tercium. Darren sudah sangat terdengar bergairah terdengar dari ucapannya yang sangat romantis namun, kotor memenuhi telinga Natalie dan mengalir ke setiap titik syaraf sensitifnya. Dia semakin merasa sentuhan Darren ketika suaminya meraba punggungnya pelan, memijat kedua pinggulnya sementara lidahnya menjelajah leher Natalie. Tangan Darren dengan ramah dan pembukaan, dia membuka resleting dress warna merah milik Natalie dan membuangnya di atas sofa. Dia juga membuka setelan tuxedo

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Fake Wedding   Discussion

    "Anak angkat? bukannya Nolan adalah anak kandung Vincent?" Darren mengernyitkan dahinya karena dia heran dengan asumsi istrinya yang entah darimana. "Iya, anak angkat. Nolan sendiri yang bilang tadi sama polisi. Dia juga udah izin cuti karena mau memakamkan ayahnya dulu lalu baru bekerja." jelas Darren lagi. "Kenapa kamu bisa bilang Nolan anak kandung Vincent?" Darren menyipitkan matanya karena dia terkejut dengan asumsi istrinya yang mengatakan bahwa Nolan adalah anak kandung dari Vincent. "Wajah mereka agak mirip. Mereka juga sangat dekat, kamu tau aku ketemu Nolan jauh hari sebelum kamu karena aku menyewa dia, kan?" dengan cepat Natalie memberikan pernyataan yang terdengar masuk akal di telinga suaminya sehingga Darren hanya menganggukan kepalanya karena memang itu yang terjadi sebelum istrinya menyewa seorang pengawal."Aku sempat ketemu Vincent waktu menyewa Nolan. Dan wajah mereka mirip sekali jadi, aku berpikir awalnya mereka ayah dan anak kandung tanpa aku bertanya kejelasann

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22

Bab terbaru

  • Fake Wedding   Remain Secret

    "Lihatlah video ini!!" Natalie duduk di samping suaminya dan memperlihatkan video yang dikirim oleh Christoper melalui ponselnya. Darren juga sama terkejutnya melihat hal itu akan tetapi, dia tau beberapa alasan mengapa semua ini bisa terjadi dan dia tak yakin jika istrinya mau menerima fakta ini. "Aku tau, kamu pasti frustasi akan tetapi, dia tak memiliki hubungan dengan Arslan. Semua ini murni niatnya sendiri. Jika kamu terima fakta tersebut, aku tidak keberatan menceritakan semuanya dan aku mohon kamu lupakan saja. Demi aku, Nat?" Darren memegang kedua telapak tangan istrinya dan memelas. Namun, Natalie justru berkaca-kaca dan berat sepertinya mengabulkan keinginan istrinya. "Natalie, kalau kamu di posisiku. Apakah kamu mau jika orang yang kamu sayang terluka dan menderita? seperti aku yang tak ingin kamu untuk terluka. Tolonglah, kali ini saja." Darren terus memelas akan tetapi, Natalie justru tak bisa menahan tangis air matanya. Tangisnya pecah di hadapan suaminya.Dia bukan ha

  • Fake Wedding   One Term

    "Natalie Carter. Senang sekali bisa melihatmu lagi." Natalie tak sadar ada yang datang dari belakangnya dan menaruh pisau di lehernya sebagai ancaman. Dia tidak bisa bergerak karena tangan sebelah pria itu menahan badannya sementara satu tangannya yang tadinya memegang ponsel mencoba untuk melawan akan tetapi, dia kalah cepat dengan pria yang memakai baju hitam dan bertopeng. Arslan datang dengan kejutan dari depan pintu. Dia tak menggunakan topeng, hanya saja menggunakan cincin yang memiliki mata biru beda dengan anggota yang lain yang memiliki mata hijau. Dia tersenyum lebar dan tatapannya benar-benar menakuti Natalie. Dia berteriak dan minta untuk dilepaskan serta bertanya apa mau Arslan dengan datang kemari. "Jika aku hancur, kalian juga akan hancur. Perdagangan senjata dan obat-obatan illegal yang dikirim Victor melalui kapal Carter. Semuanya akan terbongkar." ucap Arslan dengan memasang wajahnya yang menyeringai mendekat ke hadapan Natalie. "Kamu tentunya sudah tau siapa aku,

  • Fake Wedding   Masked Guy

    Beberapa tahun yang lalu....flashback.Dia dilahirkan di sebuah rumah kecil di tengah hutan. Pakaiannya terbuat dari baju yang sudah tak terpakai dan banyak tambalan di bajunya yang terlihat lusuh. Dia bermain bersama teman sebayanya dan bahagia di saat itu. Namun, masalah uang selalu menjadi hal utama yang ingin diselesaikan. Ada banyak kebutuhan dalam hidup ini sehingga harus bijak dalam mengelola keuangan. Dia kehilangan kedua orangtuanya dan tinggal sendiri dalam panti asuhan. Dia memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dan bekerja di kapal yang berlayar dari tempat ke tempat. Dia menemukan sebuah ide dan berbisnis dari temannya yang sempat meninggal dan dia iseng membelah dadanya, menyimpan organ itu rapi di dalam pendingin kemudian menjualnya. Penjualan itu tentu membuahkan hasil yang tak sedikit. Seiring berjalannya waktu, dia memiliki klinik sendiri setelah salah seorang pria kaya memesan organ jantung untuk anak-anak untuk menyelamatkan anak mereka. Saat itu, dia memiliki

  • Fake Wedding   Critical

    Natalie terkejut ketika dia sudah sampai di bandara dan dia menerima telpon dari Nolan yang mengabarkan bahwa kondisi suaminya saat ini sedang kritis karena tertembak. Dia segera menuju ke rumah sakit dan menangis khawatir di sepanjang perjalanan. Dia tak tau harus mengatakan apa akan tetapi, dia hanya berharap kepada yang Maha Kuasa agar suaminya baik-baik saja dan dapat melewati masa-masa buruk ini. "Apa yang terjadi, Nolan?" Natalie berlari ke arah Nolan dan memegang erat kerah baju Nolan yang memerah karena ada noda darah. Dia berteriak khawatir dan Nolan hanya bisa menenangkan Natalie dalam pelukannya. "Darren akan baik-baik saja, percayalah. Dia hanya terkena 2 peluru." Natalie spontan melepaskan pelukan Nolan dan menatap mata Nolan dengan serius."Apa katamu, bagaimana bisa hal itu terjadi? bukankah dia mengatakan dia akan mundur dan berhenti saat itu. Apa akibatnya jika membunuh Ford. Mereka sama bahayanya dengan Liam." sekarang Nolan yang menatap Natalie serius sementara Nat

  • Fake Wedding   Step Three

    Natalie mencoba menelpon suaminya akan tetapi, tak ada jawaban lagi sementara mobilnya sudah terparkir di depan rumah seseorang. Rumah itu memiliki desain sederhana dan minimalis tak terletak di suatu komplek akan tetapi, berada di desa dan dekat dengan kearifan lokal dapat dibuktikkan dengan masyarakatnya yang masih berkeliling mengenakan baju adat untuk merayakan sesuatu. "Dok, kita sudah sampai di lokasi." ucap Shena sembari melihat ponsel yang menunjukkan petanya. "Kamu yakin dia mau bertemu disini?" tanya Natalie yang tak begitu yakin dengan tempatnya. "Ini sudah sesuai dengan mapnya. Kita masuk saja." Natalie masih ragu sehingga dia tak mau keluar dari mobil."Telpon dia terlebih dahulu, aku ingin tau apakah dia benar-benar disini atau tidak." perintah Natalie karena dia ingin memastikan bahwa tempat ini aman. Shena pun menelpon pria tersebut dan pria itu menegaskan dia sedang menunggu di dalam. Bahkan, dia melambaikan tangannya melalui jendela agar Natalie percaya bahwa tempat

  • Fake Wedding   Bloody Truth

    Natalie tak tau siapa yang harus dipercaya saat ini apalagi ada kenjanggalan di rumah sakitnya sehingga, dia hanya berdiskusi dengan para teknisi mengenai pintu itu dan dia meminta kepada mereka untuk membuka pintu itu. Karena Natalie adalah petinggi rumah sakit sehingga mereka tak berani menolak permintaan Natalie."Salah satu dari kalian pasti tau kenapa ruangan itu di dirikan?" tanya Natalie menatap semua orang yang ada di ruang rapatnya dengan tatapan tajam. "Ini adalah file otopsi Bella Carter dan dia di otopsi oleh dokter Clinton lalu, mengapa file ini ada di klinik pribadi milik saya?" Natalie melemparkan dokumen itu tepat ke hadapan Clinton. Dia sedang emosi kali ini akan tetapi, dia sudah memeriksa siapa mereka sehingga dia tau tidak akan ada keterlibatan dari pelaku. "Kami diperintah, Dokter. Kami diperintah 20 tahun yang lalu untuk membangun tempat itu dengan cepat. Kami terima karena kami dibayar 2x lipat dari gaji kami biasanya. Mereka juga memberi kami bonus dan rumah b

  • Fake Wedding   Step Two

    Darren berangkat dengan jet pribadi bersama dengan Nolan. Dia sudah merencanakan semuanya bersama Nolan. Mereka diundang Lincoln untuk makan malam di kastil Lincoln karena dia ingin mengumumkan hal penting. Tentu saja, hal tersebut bukanlah sebuah kebetulan. Louis telah menghubungi ayahnya dan pembunuhan itu tentu saja bukan rencana Louis melainkan rencana Lincoln yang sudah lelah dengan kehadiran polisi yang ingin menggeledah rumahnya. Darren termenung memikirkan istrinya yang sudah pasti khawatir tentang dirinya. Namun, hidup istri dan anaknya jauh lebih penting ketimbang hidupnya. Dia menatap ke arah jendela dan melupakan satu hal bahwa dia adalah puitis yang hebat. Setiap kata di setiap sajaknya begitu bermakna khususnya untuk istrinya yang sangat menyukai sajaknya. "Ada yang mengatakan lebih baik menjadi pujangga daripada sakit hati karena jatuh cinta." ucap Nolan menghampiri Darren yang sedang menikmati kesendiriannya. "Jatuh cinta dan sakit hati itu adalah hal biasa. Namun,

  • Fake Wedding   Hidden Truth

    "Kamu mengatakan aku menikah untuk alasan lain. Alasan apa selain menyelamatkan reputasi orangtuaku dan aku?" Karena suaminya sempat terdiam beberapa saat. Dia tak punya pilihan lain selain mengulangi apa yang sempat Darren ucapkan ketika mereka berada di mobil."Karena aku mencintaimu, Natalie. Sejak malam itu sehingga takdir mempertemukan kita dalam pelaminan itu. Bukankah kamu percaya bahwa keajaiban takdir itu ada?" Darren tersenyum manis karena otaknya bekerja di tengah malam."Tentu saja, aku percaya. Takdir tidak pernah salah dan aku beruntung menikah dengan pria yang tulus mencintai aku." Natalie mengelus telapak tangan suaminya seperti biasa. Dia juga menggandeng suaminya untuk pergi ke ranjang dan istirahat karena mereka akan kembali bekerja besok."Aku tidak tau jika selama ini keluarga kita adalah penipu. Aku sangat kecewa sebetulnya mendengar semua itu. Aku merasa mereka tidak menganggap aku ada sehingga mereka harus menyembunyikan semuanya dariku." Gumam Natalie sembari

  • Fake Wedding   Secret Meeting

    Natalie mengenakan dress warna hitam yang elegan dan suaminya juga serba hitam kecuali baju hemnya yang berwarna putih. Mereka menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh Louis dan Stacy. Meskipun Natalie masih kesal dia tak sengaja bertemu dengan kerabat Doni yang kini menjabat sebagai manajer di butik yang sempat dia dan suaminya kunjungi sebelum pulang ke rumah Darren. Natalie kini menerima permintaan suaminya untuk kembali tinggal bersamanya."Kenapa kebetulan sekali kamu memiliki bukti transfer itu?" tanya Natalie di sepanjang perjalanan menuju ke ruang makan. "Jika kamu berpikir itu sebuah kebetulan, tentu saja itu bukan sebuah kebetulan, Natalie." Natalie mengernyitkan dahinya mendengar jawaban suaminya.Lantas dia bertanya lagi karena penasaran, "Jadi, kamu sudah merencanakan semua ini dan kamu yang membunuh mereka, begitu." Darren berhenti mendengar tuduhan istrinya. "Karena aku tau ini akan terjadi. Siapapun yang ikut campur dalam urusan mereka pasti akan terbunuh." jela

DMCA.com Protection Status