Home / Romansa / Fake Identity / Bab 34. Dia hanya Sopir

Share

Bab 34. Dia hanya Sopir

Author: Mrs.O
last update Last Updated: 2022-09-18 17:14:24

Sup Tomyam Spicy lezat sudah siap, Ilona sebagai pencicip pertama tampak lahap dengan hasil masakan Ziyan itu. Jeremy yang sudah kesal tampak semakin kesal dia menghampiri mereka berdua dan mulai berbasa-basi.

"Hai Ilona! Lagi masak apa? Icip dong!" ujarnya.

"Bukan aku yang masak tapi temanku ini, kenalkan dia Ziyan," jelas Ilona.

"Hai aku Jeremy, staf desain iklan, kamu staf apa?" tanyanya.

"Aku supirnya Pak Daniel," jawab Ziyan.

"Oh jadi kamu supirnya, kirain staf kantor! Pantas aja kok ga pernah ketemu di kantor pusat," ujarnya congkak.

Ilona merasa tidak enak, sepertinya Jeremy sengaja datang untuk mempermalukan Ziyan.

"Ada yang bilang kamu dulu Office Boy ya di devisi pemasaran? Apa benar?" tanya Jeremy tanpa basa-basi.

"Iya, saya pernah jadi OB di devisinya Ilona," jawab Ziyan apa adanya.

"Ah pantasan kalian dekat, ternyata memang pernah kerja bareng ya," Jeremy tampak mengejek.

Ilona terlihat kesal dengan t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Fake Identity   Bab 35. Sampai Jumpa Lagi

    Daniel dan Eldrian (Ziyan) segera kembali ke vila, setelah puas makan malam dua pria itu tampaknya harus mulai serius. Daniel yang sudah menerima telepon dari penanggung jawab audit di Kalimantan mendapatkan kabar bahwa di sana ada salah satu manager yang dicurigai dalam penggelapan dana perusahaan. Entah itu korupsi atau kasus suap masih belum diketahui pasti hanya saja tiga bulan belakangan cabang Kalimantan unprofit bahkan hampir defisit. Malam itu juga Daniel memesan pesawat untuk besok pagi. Eldrian menelepon Pak Tony supir pribadinya untuk menjemput mereka di Bandung dini hari nanti. Begitu juga Pak Supri dia ingin asisten rumah tangganya itu menyiapkan baju dan perlengkapannya untuk satu minggu selama di Kalimantan. Suasana Vila semakin malam semakin tampak ramai karena beberapa staf mulai menyalakan api unggun dan memulai acara hiburan, game dan karaoke. Suaranya sangat kencang dan sampai ke Vila tempat Daniel dan Eldrian menginap. “Ya ampun suara siapa i

    Last Updated : 2022-09-19
  • Fake Identity   Bab 36. Kekacauan yang Disengaja

    Pesawat terbang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan Balikpapan, Eldrian dan Daniel sudah disambut oleh beberapa staf audit kepercayaan perusahaannya. Mereka mengantarkan dua bosnya itu ke mobil untuk menuju kantor cabang perusahaannya di sana. Kunjungan mereka ini cukup rahasia jadi tak ada staf cabang yang tau kalau akan ada tim audit dengan kawalan polisi berpakaian preman (tanpa seragam dinas) untuk memulai penyelidikan anggaran dana perusahaan yang tampak tidak normal di kantor cabang. Akhirnya mereka sampai, kantor cabang di Balikpapan cukup luas meskipun tidak seramai di Jakarta. Kantor cabang dibuat karena permintaan konsumen Kalimantan untuk produk teknologi terbaru juga cukup besar. Mengingat di Kalimantan banyak pengusaha di bidang perminyakan, pertambangan dan banyaknya tenaga kerja asing yang juga konsumtif dalam pembelian alat teknologi terbaru keluaran kantor. Apalagi jika staf marketingnya handal da

    Last Updated : 2022-09-19
  • Fake Identity   Bab 37. Kerja dan Kerja

    Acara event perusahaan akan berlangsung dua minggu lagi. Atas intruksi Pak Jason managernya Wenny mulai menghubungi trainer outbond kenalannya, Ilona meminta tolong Mira dan Lusi untuk mencarikan musisi cilik dan band yang bisa di undang datang ke pentas musik. Rapat pembentukan panitia akan dilaksanakan hari ini juga jam 16.00 WIB. Pak Jason sudah punya daftar siapa saja staf yang dirasa handal di bidangnya masing-masing. Managernya itu benar-benar tidak mau membuang-buang waktu dia mau semuanya masalah operational sudah bisa dicicil hari ini. Sontak saja sebelum jam kerja usai semua staf tampak sibuk. Ada yang memesan sound system, chatering, memesan balon dan pernak pernik, banner, badut, kostum drama dan lain sebagainya. Akhirnya sampai jam 18.00 WIB, hampir semua yang yang berurusan dengan rencana outbond sudah bisa mulai di fix kan. Trainer sudah dapat, chatering sudah dipesan, desain banner sudah ada, terop dan sound system sudah dipesan, hanya persiapan-persia

    Last Updated : 2022-09-20
  • Fake Identity   Bab 38. Tragedi Malam Hari

    Malam yang cukup panjang sebelum Wenny dan Ilona kembali ke apartemen, mereka malah keasikan ngobrol dan memesan beberapa dimsum untuk makanan penutup. Warung ramen itu, ternyata juga punya menu aneka dimsum dan siomay, isian udang, ayam, dan daging kepiting, rasanya empuk dengan saus yang pas membuat Ilona dan Wenny masih saja lahap meskipun sudah menghabiskan satu mangkok mie ramen. Dua wanita cantik duduk, makan tanpa teman pria, cukup menarik beberapa karyawan pria yang single yang sedang mencari mangsa. Dua orang pria berbaju karyawan perusahaan automotif duduk di tempat Wenny dan Ilona makan. "Halo Non, boleh kan kalau duduk disini!" pinta salah satunya tanpa basa-basi. "Namanya siapa nih!" ujar pria yang satunya lagi. "Maaf mas, kita lagi diskusi kerjaan, kursi disana masih banyak yang kosong, bagaimana kalau masnya pindah ke sana aja!" ujar Ilona datar. "Duh cantik-cantik sombong, siapa dong namanya? Kalau di kasih nomor HP baru saya mau pindah

    Last Updated : 2022-09-20
  • Fake Identity   Bab 39. Perasaan yang Sulit

    Eldrian Saputra Dewangga seseorang yang sedang dicari oleh para wartawan bahkan sampai ke depan rumahnya. Karena Eldrian takut wajahnya terekam media dia memutuskan untuk menginap di hotel milik keluarganya selama beberapa minggu. Bukan berarti dia tidak bisa bekerja tapi dia sengaja pindah kesana untuk bekerja juga. Masalah kantor Kalimantan sudah usai, tapi setelah penangkapan beberapa karyawan mereka juga harus segera mencari pengganti, membenahi susunan management, membuat perjanjian baru dengan para klient dan banyak hal yang juga harus segera diselesaikan. "Ian, kita butuh open recruitment staf baru untuk cabang Kalimantan, terlebih di tim marketing!" ujar Daniel pada suatu sore. "Okay, kau urus saja, tawarkan juga bagi karyawan Jakarta yang mau di mutasi ke sana ada tambahan intensif!" ujar Ziyan. "Oh iya, siap!" Daniel mau pergi tapi kembali lagi. "Tapi kalau Ilona yang daftar mutasi gimana?" goda Daniel iseng. "Terserah dia, kalau memang nyam

    Last Updated : 2022-09-21
  • Fake Identity   Bab 40. Fans Club

    Ilona menatap punggung Jason yang berlalu meninggalkannya. Pria yang sangat baik pikirnya. Jason memang seorang duda, tapi itu tidak menutupi pesonanya. Ramah, tampan, pintar, pekerja keras, suka membantu dan cukup lembut untuk pria yang memilih tinju sebagai olahraga favoritnya. Ilona melihat bingkisan di tangannya dan segera membawanya masuk ke mobil. "Ilona!" panggil seseorang sebelum dia sempat masuk dan mengendarai mobilnya. Tampak Jeremy yang berlari ke arahnya. "Ini untukmu!," ujarnya sembari memberikan sekotak kue yang tampaknya lezat dari toko kue yang cukup populer. "Ada acara apa?" Ilona heran. "Aku minta maaf ya, kapan hari aku kekananakan, aku sengaja mengganggumu dan teman priamu karena aku cemburu. Seharusnya aku tidak boleh begitu, apa kamu mau setidaknya tetap menjadi temanku?" ujar Jeremy dengan wajah berharap. "Hmmm, iya Jeremy aku paham apa yang kamu rasakan. Maafkan aku juga ya, aku tidak bisa membalas perasaanmu. Tapi buat

    Last Updated : 2022-09-21
  • Fake Identity   Bab 41. Malam yang Panjang

    Ilona masih saja terus bernyanyi meskipun beberapa temannya mulai bosan dan ada yang mulai keluar masuk kamar mandi karena kebanyakan minum teh, minuman berbahan dasar seduhan daun itu memang memberikan efek diuretik dan menyebabkan peminumnya ingin buang air kecil terus menerus. Apalagi AC ruang karaoke yang cukup dingin, sangat mendukung para pengunjung untuk berkemih. Wenny melihat jam sudah hampir pukul 10 malam. Jam 10 tepat waktu karaoke mereka habis. Masih ada sisa 2 lagu lagi yang bisa mereka nyanyikan. llona juga mulai ingin ke toilet, efek minum segelas lemon tea sudah terasa di kantong kemihnya. Dia menyerahkan micnya, membawa tas slingbag yang dari tadi dibawanya kemana-mana dan pergi ke arah toilet. Toiletnya bersih dan cukup banyak, sepertinya pihak pengelola memang sudah mengantisipasi agar pengunjungnya tetap nyaman. Saat Ilona keluar dari toilet ternyata Wenny dan teman-teman juga sudah keluar ruangan dan berjalan di koridor untuk keluar dari tempat

    Last Updated : 2022-09-22
  • Fake Identity   Bab 42. Latihan Drama

    Event amal perusahaan akan berlangsung satu minggu lagi, para staf dibawah arahan Wenny mulai berlatih drama hari ini. Benar-benar acara yang menyenangkan karena seluruh staf pemasaran selama tujuh hari kedepan bebas tugas marketing dan hanya fokus persiapan event. Mereka tampak serius membaca skenario drama ditemani suara musik yang sengaja diputar agak kencang. "Wah, rasanya kaya mimpi berangkat kerja ke kantor tapi ga ada beban target, ga perlu update website, ga bingung neraca penjualan!" ujar Alex salah satu tim marketing sembari bergoyang-goyang mengikuti musik. "Iya, emang, kamu dapat peran apa Lex?" tanya Lusi. "Pengawal kerjaan, pembaca titah raja gitu! Duh keinget jaman gue SD, hahaha, seru juga ya ngurusin acara bocil!" ujarnya tampak senang. "Iya seru banget, aku kapan hari ikut Ilona waktu survei lokasi ke panti asuhannya, duh anaknya lucu-lucu gitu, tapi kasihan ya sekecil itu mereka ga punya orang tua, pokoknya kita harus totalitas ya biar n

    Last Updated : 2022-09-22

Latest chapter

  • Fake Identity   Bab 78. Pernikahan

    Hari pernikahan, semua kru EO tampak begitu sibuk, meskipun beberapa hari Eldrian tidak bertemu Ilona dia tetap mempersiapkan pernikahan dengan baik. Dia tahu Ilona tak akan datang, tapi dia masih berdandan setampan mungkin dengan setelan jas putih ala pengantin eropa yang membuat Eldrian semakin tampan."Wah ganteng banget!" goda Daniel. "Haha," jawab Eldrian terpaksa tertawa. "Kok wajahmu muram gitu? Bukannya hari ini kamu bakal nikah sama Ilona! Harusnya kamu senang dong!" Hhhh..! Eldrian menghela nafas kasar. "Kenapa tuh? Kok kaya banyak pikiran?" "Udahlah Niel, kamu ga usah ikut acara nikahan gua deh! Lagian ga bakalan datang juga si Ilona," jelas Eldrian. "Hah? Gimana? Kamu ngomong apa?" "Ilona gabakal datang! Gua ditolak sama dia, lalu dia bilang ga mau nikah!" bisik Eldrian jelas di telinga Daniel. "Apaaa?" "Sssttt! Jangan berisik! Cuma kamu yang tau!" "Gila! Terus kalau batal kenapa kamu masih pakai baju tuxedo ganteng gini? Kenapa kamu ga batalkan semuanya?" "Kare

  • Fake Identity   Bab 77. Perasaan Eldrian

    Eldrian yang datang menemui Ilona tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat Ilona kaget. "Apa maksudmu?" "Undang saja semua temanmu, saudaramu, kerabatmu, kita menikah! Jangan memikirkan perceraian!" "Hah? Bukankah ini hanya berlaku satu tahun?" "Memang apa bedanya satu tahun atau selamanya? Kita benar-benar melakukan pernikahan!" "Tapi__bukankah kita teman Eldrian! Kau gila!" "Lalu? Apa kau tidak sedih kalau kita memulai pernikahan untuk perceraian? Apa kau sama sekali tidak punya perasaan?" "Sebentar? Apa maksudmu kau mulai memakai perasaan untuk hubungan kita?" "Setidaknya aku menyukainya!" "Menyukai apa?" "Makan bersama, bercanda, berbincang, belanja, aku suka jika aku bersama denganmu!" jawab Eldrian. "Tapi bedakan antara pertemanan dan percintaan! Itu beda Eldrian!" "Lalu apa kau pikir teman akan menikah! Hubungan kita itu tidak normal Ilona! Coba katakan apa kau tidak peduli padaku!" "Aku peduli!" "Apa kau tidak sayang?" "Aku sayang!" "Itu artinya

  • Fake Identity   Bab 76. Berubah Pikiran

    Sampai di lobi hotel Ilona menelepon Eldrian, entah ada apa tapi tanpa pikir panjang Eldrian langsung mengangkatnya. "Ya, ada apa?" jawab Eldrian. "Kamu lagi apa?" "Belanja! Bukannya kamu minta oleh-oleh!" "Oh ya? Mana lihat!" Edrian langsung mengganti panggilan dengan video call. "Nih!" ucapnya sembari menunjukkan barang-barang saat Ilona menerima ajakan video call. "Wah! Banyak banget! Kamu pasti habisin duit banyak!" "Nggak! Kan di kaki lima! Ini aku juga nawar. Aku beli kaos murah banget masak kena 150 bath per pcs," ujar Eldrian bangga. "Hooo! Ya ya! Bagus!" "Hahaha, kamu lagi apa?" "Ini di rumah, stafmu datang ke rumah Mama antar banyak undangan jadi kami lagi pilih siapa saja yang akan di undang," jawab Ilona. "Ah, sudah siap ya, undang aja semua temanmu, saudaramu, jangan khawatir biayanya," jelas Eldrian. "Ah, aku malah sembunyikan sebagian undangan dari mamaku!" "Kenapa?" "Bukannya kita akan cerai 1 tahun lagi? Kenapa harus aku undang semua?" tany

  • Fake Identity   Bab 75. Perjalanan Ke Thailand

    Eldrian yang malam itu datang ke apartemen Ilona cukup membuat Ilona kaget dengan informasi kalau mereka akan menikah dua minggu lagi. "Jangan gila! Dua minggu lagi itu masih bulan ini!" protes Ilona."Ya memang, lebih tepatnya 14 hari lagi, tapi aku rasa 10 hari lagi pernikahan kita akan dilaksanakan! Astaga sungguh tak disangka ya Ilona!" ujar Eldrian terlihat santai. "Tapi aku bahkan belum melakukan apapun! Ini pernikahan Eldrian!" "Kenapa kau begitu serius, bukannya kamu tahu ini hanya sebuah kerjasama? Jangan terlalu menjiwai kalau tidak mau jatuh cinta dan tergila-gila padaku!" ucapnya. "Huh! Semakin kau banyak bicara kau semakin terdengar menyebalkan! Sudah sana pergi ke Thailand!" "Hahaha, hei jangan galak kita akan tinggal bersama satu tahun ke depan!" "Astaga mimpi buruk!""Hahaha, apa kau mau oleh-oleh? Di Thailand banyak yang unik!" tawar Eldrian. "Emm, aku mau coklat saja!" "Coklat? Hei, kenapa cuma coklat? Apa kamu ga mau mau oleh-oleh yang lain?" Eldrian heran.

  • Fake Identity   Bab 74. Kesepakatan

    Ilona yang tidak bisa menemukanEldrian di kantor segera duduk di lobi kantor pusat dan mulai membuat panggilan. Dia tak menyangka pria itu bahkan tidak sedang di Indonesia saat menerima semua panggilannya. "Halo? Ada apa lagi?" jawabnya. "Di mana kamu?" tanya Ilona. "Aku__sedang kerja! Kenapa?" "Kerja di mana? Aku sedang di kantormu tapi kamu tak ada!" keluh Ilona. "Hah? Kamu ke kantorku? Oh, ya aku memang sedang tidak di tempat. Ada masalah apa?" tanya Eldrian. "Aku menarik semua kesepakatan kita! Lebih baik aku di marahi oleh Mamaku dari pada aku terjebak masalah besar denganmu!" ucap Ilona to the point. "Apa? Kamu berubah pikiran? Tapi kenapa? Bukankah menikahi pria kaya adalah impian semua wanita?" tanya Eldrian bingung. "Kata siapa? Aku tidak!" jawab Ilona. "Kenapa?" "Karena kekayaanmu bukan segalanya! Kenapa kamu malah terdengar sombong! Aku lebih suka kau saat menjadi Ziyan!" keluh Ilona. "Tapi Ilona, coba tanyakan ke ibumu apa dia mau membatalkan pernikahan kita? An

  • Fake Identity   Bab 73. Semua Harus Dipikir Ulang!

    Ilona dan Eldrian melakukan kesepakatan, mereka akan menikah satu tahun dengan perjanjian bermaterai. Sebuah tindakan bodoh yang malah membuat hubungan mereka semakin jauh meskipun secara fisik mereka berdekatan. Ilona berpikir kalau Eldrian hanyalah pria yang suka bermain-main, sementara Eldian juga merasa kalau Ilona mulai sama gilanya dengan wanita lain yang dikencaninya karena mengajukan syarat harta sebagai hukuman. Tapi, setelah Ilona turun dari mobil dan Eldrian juga pergi mereka sama-sama berharap kalau sebenarnya mereka bisa bersama dalam hubungan yang sebenarnya. "Gila! Aku gila!" gerutu Eldrian memaki dirinya sendiri. "Apa yang kamu pikirkan Eldrian, pernikahan! Dengan Ilona? Huh! Bagaimana kamu bisa sepakat secepat itu? Pernikahan itu sah secara hukum dan agama! Itu artinya kau akan segera berstatus suami orang!" gerutunya lagi. Fyuuuh..! Pria itu menghela nafas, mengendarai mobilnya dengan tidak semangat. "Tapi, Ilona! Ya__ dia Ilona, aku yakin Ilona berbeda dengan

  • Fake Identity   Bab 72. Rencana Pernikahan

    Makan malam Eldrian dan Ilona malah berakhir dengan rencana pernikahan untuk mereka. Dalam perjalanan pulang Ilona langsung protes pada Eldrian. "Ian! Apa kamu mulai gila? Orang tuamu berencana menikahkan kita!" protes Ilona. "Ya aku tahu, tapi sudahlah jangan kau anggap itu serius," "Begitu? Baiklah, aku tak akan peduli lagi dan langsung menolak saat ada tawaran pernikahan. "Hemm, ya lakukan apa yang kamu mau," jawab Eldrian kesannya seperti bermain-main. Sebenarnya pria itu merasa malu, dia tak menyangka kalau orang tuanya malah berbicara seperti itu pada Ilona. "Ya, pria kaya memang selalu bermain dengan pernikahan," gerutu Ilona. "Tidak seperti itu, aku bahkan belum pernah menikah," "Ya, tapi kau sudah berencana mengacaukannya! Jangan libatkan aku lagi!" "Ya, ya. Aku akan mengarang alasan yang mengatakan kalau kita sudah putus," jawab Eldrian. "Ya, kita putus malam ini! Hahaha," ucap Ilona tertawa seperti tidak ada beban. Eldrian sangat yakin wanita di sebela

  • Fake Identity   Bab 71. Ide Buruk

    Ilona yang menyetujui rencana Eldrian untuk berpura-pura menjadi pacar Eldrian, mulai merasa kalau akan ada masalah yang cukup serius menimpanya. Keringat dinginnya mulai keluar ketika mata tegas Pak Dewangga melihatnya, dari atas sampai ke bawah."Silahkan duduk!" ucapnya pada Ilona."Terima kasih," sahutnya.Eldrian tersenyum, nampak dia sama sekali tidak merasa grogi. "Kenapa lambat sekali!" protes Pak Dewangga."Biasa Yah, macet! Ini bukan Jepang, ini Jakarta!" jelasnya."Alasan saja! Ayah sudah pesan menu seafood, apa ada alergi?" tanya Pak Dewangga bertanya ke arah Ilona."Oh nggak Pak! Saya suka Seafood," jelas Ilona."Bagus!"Ilona melirik ke arah Eldrian, sementara Eldian menatap Ilona tanpa ragu dengan senyuman yang sangat manis."Jadi kalian pacaran?" tanya pria paruh baya itu."Ya begitulah! Cantikkan pacarku!" ujar Eldrian spontan memuji Ilona.Wajah Ilona merah, dia tak menyangka Eldrian sama sekali tidak grogi di depan ayahnya."Apa pekerjaanmu Nona?" tanya Pak Dewangg

  • Fake Identity   Bab 70. Rencana Makan Malam

    Mendengar perkataan Ilona sepanjang perjalanan Eldrian diam. Dia merasa sedih karena Ilona bahkan terlihat sama sekali tidak tertarik menjalin hubungan sesungguhnya dengannya. Dia menyetir dengan wajah cemberut seperti tidak semangat dengan apa yang akan dia lakukan hari itu.“Kenapa mukamu gitu amat?” tanya Ilona yang mulai sadar kalau lawan bicaranya terlihat berbeda.“Emang kenapa kalau pacaran sama gua bisa jadi masalah?” tanya Eldrian menanggapi pernyataan Ilona sebelumnya.“Haha, gua bercanda! Jangan diambil hati! Aku cuma mikir kaya di sinetron gitu aja sih Ian! Orang kaya biasanya lebih suka memilihkan jodoh yang selevel sama mereka. Kalau tahu anaknya pacaran sama orang biasa, kebanyakan sih ga setuju! Trus sekarang aku pura-pura jadi siapa? Pasti nanti ayahmu tanya, aku kerjanya apa, anaknya siapa? Lulusan apa?” ujar Ilona menebak apa yang akan dia hadapi saat nanti bertemu dengan Pak Dewangga.“Bilang aja apa adanya, Ilona staf marketing! Kerja di kantor cabang, ga usah dib

DMCA.com Protection Status