Beranda / Romansa / Fake Identity / Bab 41. Malam yang Panjang

Share

Bab 41. Malam yang Panjang

Penulis: Mrs.O
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-22 08:03:40

Ilona masih saja terus bernyanyi meskipun beberapa temannya mulai bosan dan ada yang mulai keluar masuk kamar mandi karena kebanyakan minum teh, minuman berbahan dasar seduhan daun itu memang memberikan efek diuretik dan menyebabkan peminumnya ingin buang air kecil terus menerus. Apalagi AC ruang karaoke yang cukup dingin, sangat mendukung para pengunjung untuk berkemih.

Wenny melihat jam sudah hampir pukul 10 malam. Jam 10 tepat waktu karaoke mereka habis. Masih ada sisa 2 lagu lagi yang bisa mereka nyanyikan. llona juga mulai ingin ke toilet, efek minum segelas lemon tea sudah terasa di kantong kemihnya. Dia menyerahkan micnya, membawa tas slingbag yang dari tadi dibawanya kemana-mana dan pergi ke arah toilet.

Toiletnya bersih dan cukup banyak, sepertinya pihak pengelola memang sudah mengantisipasi agar pengunjungnya tetap nyaman. Saat Ilona keluar dari toilet ternyata Wenny dan teman-teman juga sudah keluar ruangan dan berjalan di koridor untuk keluar dari tempat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Fake Identity   Bab 42. Latihan Drama

    Event amal perusahaan akan berlangsung satu minggu lagi, para staf dibawah arahan Wenny mulai berlatih drama hari ini. Benar-benar acara yang menyenangkan karena seluruh staf pemasaran selama tujuh hari kedepan bebas tugas marketing dan hanya fokus persiapan event. Mereka tampak serius membaca skenario drama ditemani suara musik yang sengaja diputar agak kencang. "Wah, rasanya kaya mimpi berangkat kerja ke kantor tapi ga ada beban target, ga perlu update website, ga bingung neraca penjualan!" ujar Alex salah satu tim marketing sembari bergoyang-goyang mengikuti musik. "Iya, emang, kamu dapat peran apa Lex?" tanya Lusi. "Pengawal kerjaan, pembaca titah raja gitu! Duh keinget jaman gue SD, hahaha, seru juga ya ngurusin acara bocil!" ujarnya tampak senang. "Iya seru banget, aku kapan hari ikut Ilona waktu survei lokasi ke panti asuhannya, duh anaknya lucu-lucu gitu, tapi kasihan ya sekecil itu mereka ga punya orang tua, pokoknya kita harus totalitas ya biar n

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • Fake Identity   Bab 43. Staf Bantuan

    Kantor Pusat Kantor pusat mulai tampak bersiap-siap dan berbenah ketika CEOnya Eldrian sudah mulai masuk ke kantor lagi. Setelah seminggu harus bekerja di hotel karena menghindari wartawan. Akhirnya Eldrian bisa kembali kerja ke kantor dengan santai tanpa ganguan wartawan. Beberapa manager tampak mulai berkonsultasi dengan Eldrian perihal banyak hal yang terunda. Tak terlalu banyak, Eldrian hanya perlu menanda tanggani beberapa dokumen dan ruangannya kembali sepi. Hanya ada satu pria yang tetap tinggal yaitu Dainel sekretaris pribadinya. "Niel gimana persiapan event amal minggu depan? Ada kendala ga?" tanya Eldrian. "Aman Pak! Tidak ada kendala semua devisi sudah mulai persiapan!" jawabnya formal. "Emm, seminggu ini jadwalku sibuk ga?" "Cuma ada dua pertemuan penting selebihnya masih longgar Pak, ada apa Pak ada rencana?" "Aku mau nenggok ke Devisi Pemasaran. Penasaran gimana persiapan event amal nanti, kayanya seru deh!" "Mau hubungi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Fake Identity   Bab 44. Aku Cemburu

    Linda melihat langsung ke mata Ziyan, tampak pria itu terlihat sedikit kesal karena Linda berhasil menebak statusnya hanya dengan sekali pertanyaan. “Iya jomblo! Udah ga usah ngebully!” ujar Ziyan. “Hahaha, ya elah nggak! Siapa juga yang ngebully! Jomblo itu bukan kejahatan! Santai aja!” ujar Linda sambil melenggang berjalan melihat-lihat semua tempat. “Gimana Lin? Udah Fix ya tempat ini?” “Yup! Fix! Cuss balik yuk ke kantor!” ajaknya. Mereka kembali naik ke mobil Linda, siang hari jalanan Jakarta mulai tidak bersahabat. Kemacetan hampir di semua ruas jalan. “Waduh! Bakalan lama nih sampai kantor!” ujar Ziyan. “Hadeeh! Kapan sih kota ini bisa lenggang gitu, belum follow up lagi!” “Follow up apaan?” “Cuma ngingetin Yayasan Panti Asuhannya aja sih Yan! Biar mereka ga lupa sama event kita!” “Oh iya, ga bisa coba di follow up di sini aja Lin?” “Ya kan datanya ada di kantor Yan! Aku ga bawa dokumennya sama sekali!” “Ah bent

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Fake Identity   Bab 45. Rival Cinta

    Ziyan melihat Ilona menggandeng tangan Jason mereka berdua berdansa sangat indah. Tampak wajah Jason dan Ilona sama sekali tidak canggung walaupun mereka atasan dan bawahan. Ziyan geram dia ingin langsung saja pergi tapi dia berpapasan dengan Mira. Wanita yang langsung ikut berdansa bersama mereka. Jason langsung menggandeng Mira, keduanya terlihat romantis. Ziyan baru sadar kalau itu tadi adalah adegan drama. Mereka sedang melakukan latihan hari ini. Ziyan merasa malu pada dirinya sendiri. Dia tadi benar-benar marah tanpa alasan yang jelas. Tak butuh waktu lama Jason melihat sosok pria yang dari tadi mengamatinya. "Mau cari siapa Mas? Emm..kaya pernah lihat ya?" ujarnya. "Mau ketemu dengan Ilona Pak!" ujar Ziyan yang langsung membuat Ilona sadar di ujung ruangan. "Eh, Ziyan! Kok ke sini? Bukannya tadi kamu sedang makan?" "Kok tau? Tadi kamu ke kantin? Kok ga dipanggil sih! Ah ga seru ah sekarang sombong ah!" ujar Ziyan. "Ah nggak, aku cuma ga

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • Fake Identity   Bab 46. Ajakan Nonton

    Hari itu Eldrian pulang ke rumah dengan perasaan campur aduk. Dia tak suka melihat Ilona dekat dengan Jason. "Duh! Ilona itu gimana sih! Hhhhh....!" Eldrian menghela nafas. Pria itu membuang baju kantornya di atas ranjang kamarnya karena kesal. Dia tak bisa melakukan apapun di sana dia dan Ilona tak berstatus apapun. "Bodoh amat lah! Mau dia suka sama Jason, atau Jeremy apa urusannya sama aku? Emang dia siapa?" gumam Eldrian menenangkan dirinya. Tapi semakin dia mengingkari perasaannya, semakin kencang juga debaran di jantungnya. "Duh! Masa iya sih aku suka Ilona! Sudah jelas kalian teman! Ah goblok lu!" gumam Eldrian menutup kepalanya dengan bantal. Tok...Tok..Tok..! Suara ketukan dari pintu kamar. "Tuan Eldrian! Makannya sudah siap!" ujar Bi Sarni dari luar kamar. "Iya Bi, taruh di ruang makan aja! Nanti saya ke sana!" jawab Eldrian. Saat ini Eldrian tak terlalu berselera makan. Kenyataan dia punya saingan dalam mendekati Ilon

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • Fake Identity   Bab 47. Hubungan Tanpa Status

    Malam itu ternyata Ziyan memesankan tiket film drama fantasi. Film romantis dengan genre fantasi peri dengan setting tempat yang sangat keren. Ilona cukup menikmati film yang dipilih Ziyan hanya saja dia juga kasihan dengan Ziyan yang duduk sendiri di pojok ruangan teater. Tapi llona melihat kalau Ziyan tampak serius melihat film yang dia tonton itu. "Ilona, habis dari sini kita makan yuk!" bisik Mira. "Ga deh kalian aja aku ada perlu!" ujar Ilona. "Beneran? Yuk ah sekali-sekali!" ujar Mira. "Maaf Say! Beneran ga bisa!" tolak Ilona. Mereka tak tau kalau ada cowok yang dari tadi melihat kesal ke arah mereka dari sudut ruangan. "Diih! Kenapa sih mereka harus nonton juga hari ini! Gangguin aja!" batin Ziyan yang menggerutu. Film sudah habis Mira dan Lusi keluar bersama Ilona, dari belakang Ziyan berjalan perlahan mengawasi mereka dengan melipat tangan. "Beneran nih ga mau ikutan makan malam sama kita?" tegas Lusi. "Iya ga usah! Terim

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-25
  • Fake Identity   Bab 48. Menyelami Hati

    Setelah berkencan semalam dengan Ziyan, Ilona berangkat kerja dengan lebih semangat. Gadis itu mengenakan jepit rambut cantik pemberian Ziyan yang dihadiahkan padanya beberpa hari yang lalu. Sesampainya di kantor Mira dan Lusi langsung menghadang gadis cantik itu dengan mata penuh pertanyaan. "Ehem! Hayo kamu kencan sama siapa Ilona!" ujar Mira. "Gitu ya ternyata! Pantas aja nonton film gelisah aja! Pasti dia cowok yang duduk di pojok itu kan!" tebak Lusi dengan sangat akurat. "Hahaha! Apa sih kalian ini! Datang-datang di introgasi! Dia saudara sepupuku! Udah ah ga usah gosip!" jawab Ilona langsung duduk di meja kerjanya. "Ga deh beneran deh Ilona!" ujar Mira yang masih terlihat tidak percaya. "Udah sana kerja sana! Kerja!" "Heh kalian ini ngapain sih! Udah sana!" ujar Wenny membantu mengusir. "Ini juga diem-diem punya cowok! Cie yang kemarin kencan cie!" ujar Lusi pada Weni. "Halah...! Kaya ga pernah liat orang pacaran aja!

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-25
  • Fake Identity   Bab 49. Isi Hati

    Jason menatap Ilona, pria itu ingin mengajaknya makan seusai pulang kerja. Ilona bingung, dia merasa agak cangung kalau makan berduan saja."Gimana mau ga makan bareng saya nanti? Cari tempat yang dekat apartementmu aja biar sekalian jalan!" tawar Jason pada Ilona."Emm..tapi saya masih ada kerjaan Pak. Ada yang mau saya cek sebentar untuk persiapan event!" ujar Ilona beralasan."Oh gitu ya udah, okay! Saya balik duluan ya! Jangan capek2 kerjanya! Kalian berdua semangat ya!" ujar Jason pada Ilona dan Wenny."Oh iya Pak! Makasih tawarannya!" jawab Wenny."Makasih ya Pak!" timpal Ilona juga.Seperginya Pak Jason, Wenny langsung melihat ke arah Ilona."Kenapa sih Say? Kan betul feelingku Pak Jason itu tertarik sama kamu! Ya aku tau sih kamu kayanya lebih nyaman sama Ziyan, tapi ga salah juga kok kalau kamu coba dekat sama Pak Jason!" ujar Wenny."Duh, apaan sih Wen! Semuanya cuma teman buat aku! Aku masih belum punya perasaan lebi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26

Bab terbaru

  • Fake Identity   Bab 78. Pernikahan

    Hari pernikahan, semua kru EO tampak begitu sibuk, meskipun beberapa hari Eldrian tidak bertemu Ilona dia tetap mempersiapkan pernikahan dengan baik. Dia tahu Ilona tak akan datang, tapi dia masih berdandan setampan mungkin dengan setelan jas putih ala pengantin eropa yang membuat Eldrian semakin tampan."Wah ganteng banget!" goda Daniel. "Haha," jawab Eldrian terpaksa tertawa. "Kok wajahmu muram gitu? Bukannya hari ini kamu bakal nikah sama Ilona! Harusnya kamu senang dong!" Hhhh..! Eldrian menghela nafas kasar. "Kenapa tuh? Kok kaya banyak pikiran?" "Udahlah Niel, kamu ga usah ikut acara nikahan gua deh! Lagian ga bakalan datang juga si Ilona," jelas Eldrian. "Hah? Gimana? Kamu ngomong apa?" "Ilona gabakal datang! Gua ditolak sama dia, lalu dia bilang ga mau nikah!" bisik Eldrian jelas di telinga Daniel. "Apaaa?" "Sssttt! Jangan berisik! Cuma kamu yang tau!" "Gila! Terus kalau batal kenapa kamu masih pakai baju tuxedo ganteng gini? Kenapa kamu ga batalkan semuanya?" "Kare

  • Fake Identity   Bab 77. Perasaan Eldrian

    Eldrian yang datang menemui Ilona tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat Ilona kaget. "Apa maksudmu?" "Undang saja semua temanmu, saudaramu, kerabatmu, kita menikah! Jangan memikirkan perceraian!" "Hah? Bukankah ini hanya berlaku satu tahun?" "Memang apa bedanya satu tahun atau selamanya? Kita benar-benar melakukan pernikahan!" "Tapi__bukankah kita teman Eldrian! Kau gila!" "Lalu? Apa kau tidak sedih kalau kita memulai pernikahan untuk perceraian? Apa kau sama sekali tidak punya perasaan?" "Sebentar? Apa maksudmu kau mulai memakai perasaan untuk hubungan kita?" "Setidaknya aku menyukainya!" "Menyukai apa?" "Makan bersama, bercanda, berbincang, belanja, aku suka jika aku bersama denganmu!" jawab Eldrian. "Tapi bedakan antara pertemanan dan percintaan! Itu beda Eldrian!" "Lalu apa kau pikir teman akan menikah! Hubungan kita itu tidak normal Ilona! Coba katakan apa kau tidak peduli padaku!" "Aku peduli!" "Apa kau tidak sayang?" "Aku sayang!" "Itu artinya

  • Fake Identity   Bab 76. Berubah Pikiran

    Sampai di lobi hotel Ilona menelepon Eldrian, entah ada apa tapi tanpa pikir panjang Eldrian langsung mengangkatnya. "Ya, ada apa?" jawab Eldrian. "Kamu lagi apa?" "Belanja! Bukannya kamu minta oleh-oleh!" "Oh ya? Mana lihat!" Edrian langsung mengganti panggilan dengan video call. "Nih!" ucapnya sembari menunjukkan barang-barang saat Ilona menerima ajakan video call. "Wah! Banyak banget! Kamu pasti habisin duit banyak!" "Nggak! Kan di kaki lima! Ini aku juga nawar. Aku beli kaos murah banget masak kena 150 bath per pcs," ujar Eldrian bangga. "Hooo! Ya ya! Bagus!" "Hahaha, kamu lagi apa?" "Ini di rumah, stafmu datang ke rumah Mama antar banyak undangan jadi kami lagi pilih siapa saja yang akan di undang," jawab Ilona. "Ah, sudah siap ya, undang aja semua temanmu, saudaramu, jangan khawatir biayanya," jelas Eldrian. "Ah, aku malah sembunyikan sebagian undangan dari mamaku!" "Kenapa?" "Bukannya kita akan cerai 1 tahun lagi? Kenapa harus aku undang semua?" tany

  • Fake Identity   Bab 75. Perjalanan Ke Thailand

    Eldrian yang malam itu datang ke apartemen Ilona cukup membuat Ilona kaget dengan informasi kalau mereka akan menikah dua minggu lagi. "Jangan gila! Dua minggu lagi itu masih bulan ini!" protes Ilona."Ya memang, lebih tepatnya 14 hari lagi, tapi aku rasa 10 hari lagi pernikahan kita akan dilaksanakan! Astaga sungguh tak disangka ya Ilona!" ujar Eldrian terlihat santai. "Tapi aku bahkan belum melakukan apapun! Ini pernikahan Eldrian!" "Kenapa kau begitu serius, bukannya kamu tahu ini hanya sebuah kerjasama? Jangan terlalu menjiwai kalau tidak mau jatuh cinta dan tergila-gila padaku!" ucapnya. "Huh! Semakin kau banyak bicara kau semakin terdengar menyebalkan! Sudah sana pergi ke Thailand!" "Hahaha, hei jangan galak kita akan tinggal bersama satu tahun ke depan!" "Astaga mimpi buruk!""Hahaha, apa kau mau oleh-oleh? Di Thailand banyak yang unik!" tawar Eldrian. "Emm, aku mau coklat saja!" "Coklat? Hei, kenapa cuma coklat? Apa kamu ga mau mau oleh-oleh yang lain?" Eldrian heran.

  • Fake Identity   Bab 74. Kesepakatan

    Ilona yang tidak bisa menemukanEldrian di kantor segera duduk di lobi kantor pusat dan mulai membuat panggilan. Dia tak menyangka pria itu bahkan tidak sedang di Indonesia saat menerima semua panggilannya. "Halo? Ada apa lagi?" jawabnya. "Di mana kamu?" tanya Ilona. "Aku__sedang kerja! Kenapa?" "Kerja di mana? Aku sedang di kantormu tapi kamu tak ada!" keluh Ilona. "Hah? Kamu ke kantorku? Oh, ya aku memang sedang tidak di tempat. Ada masalah apa?" tanya Eldrian. "Aku menarik semua kesepakatan kita! Lebih baik aku di marahi oleh Mamaku dari pada aku terjebak masalah besar denganmu!" ucap Ilona to the point. "Apa? Kamu berubah pikiran? Tapi kenapa? Bukankah menikahi pria kaya adalah impian semua wanita?" tanya Eldrian bingung. "Kata siapa? Aku tidak!" jawab Ilona. "Kenapa?" "Karena kekayaanmu bukan segalanya! Kenapa kamu malah terdengar sombong! Aku lebih suka kau saat menjadi Ziyan!" keluh Ilona. "Tapi Ilona, coba tanyakan ke ibumu apa dia mau membatalkan pernikahan kita? An

  • Fake Identity   Bab 73. Semua Harus Dipikir Ulang!

    Ilona dan Eldrian melakukan kesepakatan, mereka akan menikah satu tahun dengan perjanjian bermaterai. Sebuah tindakan bodoh yang malah membuat hubungan mereka semakin jauh meskipun secara fisik mereka berdekatan. Ilona berpikir kalau Eldrian hanyalah pria yang suka bermain-main, sementara Eldian juga merasa kalau Ilona mulai sama gilanya dengan wanita lain yang dikencaninya karena mengajukan syarat harta sebagai hukuman. Tapi, setelah Ilona turun dari mobil dan Eldrian juga pergi mereka sama-sama berharap kalau sebenarnya mereka bisa bersama dalam hubungan yang sebenarnya. "Gila! Aku gila!" gerutu Eldrian memaki dirinya sendiri. "Apa yang kamu pikirkan Eldrian, pernikahan! Dengan Ilona? Huh! Bagaimana kamu bisa sepakat secepat itu? Pernikahan itu sah secara hukum dan agama! Itu artinya kau akan segera berstatus suami orang!" gerutunya lagi. Fyuuuh..! Pria itu menghela nafas, mengendarai mobilnya dengan tidak semangat. "Tapi, Ilona! Ya__ dia Ilona, aku yakin Ilona berbeda dengan

  • Fake Identity   Bab 72. Rencana Pernikahan

    Makan malam Eldrian dan Ilona malah berakhir dengan rencana pernikahan untuk mereka. Dalam perjalanan pulang Ilona langsung protes pada Eldrian. "Ian! Apa kamu mulai gila? Orang tuamu berencana menikahkan kita!" protes Ilona. "Ya aku tahu, tapi sudahlah jangan kau anggap itu serius," "Begitu? Baiklah, aku tak akan peduli lagi dan langsung menolak saat ada tawaran pernikahan. "Hemm, ya lakukan apa yang kamu mau," jawab Eldrian kesannya seperti bermain-main. Sebenarnya pria itu merasa malu, dia tak menyangka kalau orang tuanya malah berbicara seperti itu pada Ilona. "Ya, pria kaya memang selalu bermain dengan pernikahan," gerutu Ilona. "Tidak seperti itu, aku bahkan belum pernah menikah," "Ya, tapi kau sudah berencana mengacaukannya! Jangan libatkan aku lagi!" "Ya, ya. Aku akan mengarang alasan yang mengatakan kalau kita sudah putus," jawab Eldrian. "Ya, kita putus malam ini! Hahaha," ucap Ilona tertawa seperti tidak ada beban. Eldrian sangat yakin wanita di sebela

  • Fake Identity   Bab 71. Ide Buruk

    Ilona yang menyetujui rencana Eldrian untuk berpura-pura menjadi pacar Eldrian, mulai merasa kalau akan ada masalah yang cukup serius menimpanya. Keringat dinginnya mulai keluar ketika mata tegas Pak Dewangga melihatnya, dari atas sampai ke bawah."Silahkan duduk!" ucapnya pada Ilona."Terima kasih," sahutnya.Eldrian tersenyum, nampak dia sama sekali tidak merasa grogi. "Kenapa lambat sekali!" protes Pak Dewangga."Biasa Yah, macet! Ini bukan Jepang, ini Jakarta!" jelasnya."Alasan saja! Ayah sudah pesan menu seafood, apa ada alergi?" tanya Pak Dewangga bertanya ke arah Ilona."Oh nggak Pak! Saya suka Seafood," jelas Ilona."Bagus!"Ilona melirik ke arah Eldrian, sementara Eldian menatap Ilona tanpa ragu dengan senyuman yang sangat manis."Jadi kalian pacaran?" tanya pria paruh baya itu."Ya begitulah! Cantikkan pacarku!" ujar Eldrian spontan memuji Ilona.Wajah Ilona merah, dia tak menyangka Eldrian sama sekali tidak grogi di depan ayahnya."Apa pekerjaanmu Nona?" tanya Pak Dewangg

  • Fake Identity   Bab 70. Rencana Makan Malam

    Mendengar perkataan Ilona sepanjang perjalanan Eldrian diam. Dia merasa sedih karena Ilona bahkan terlihat sama sekali tidak tertarik menjalin hubungan sesungguhnya dengannya. Dia menyetir dengan wajah cemberut seperti tidak semangat dengan apa yang akan dia lakukan hari itu.“Kenapa mukamu gitu amat?” tanya Ilona yang mulai sadar kalau lawan bicaranya terlihat berbeda.“Emang kenapa kalau pacaran sama gua bisa jadi masalah?” tanya Eldrian menanggapi pernyataan Ilona sebelumnya.“Haha, gua bercanda! Jangan diambil hati! Aku cuma mikir kaya di sinetron gitu aja sih Ian! Orang kaya biasanya lebih suka memilihkan jodoh yang selevel sama mereka. Kalau tahu anaknya pacaran sama orang biasa, kebanyakan sih ga setuju! Trus sekarang aku pura-pura jadi siapa? Pasti nanti ayahmu tanya, aku kerjanya apa, anaknya siapa? Lulusan apa?” ujar Ilona menebak apa yang akan dia hadapi saat nanti bertemu dengan Pak Dewangga.“Bilang aja apa adanya, Ilona staf marketing! Kerja di kantor cabang, ga usah dib

DMCA.com Protection Status